Senin, 03 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Keputusan Mahasiswa Menabung


 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal mendukung pembangunan, karena pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada dinamika perkembangan dan kontribusi nyata dari sektor perbankan (Levine dalam Widjojo, 2010:42). Bank sebagai agen pembangunan (agent of depelovement) terutama bagi bank-bank milik pemerintah diharapkan mampu memelihara kestabilan moneter (Santoso, 1996:2). Memelihara kestabilan moneter salah satunya bisa dilakukan dengan mengatur perputaran uang di masyarakat melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary).
Fakta menunjukkan bahwa dewasa ini hampir semua sektor yang berkaitan dengan kegiatan keuangan membutuhkan jasa bank (Kasmir, 2002:1-2) sehingga peran sebagai perantara keuangan yang dimiliki oleh bank dengan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana juga akan menunjang kelancaran aktivitas perekonomian (Y.Sri Susilo, Sigit Triandaru, A. Totok Budi Santoso, 2000:7). Peranan bank yang sangat besar dan penting ini akan dapat benar-benar terwujud tentunya dengan dukungan pihak-pihak yang terkait dengan bank, tidak terkecuali individu-individu di masyarakat sebagai calon pengguna jasa bank.
Masyarakat berhubungan dengan lembaga perbankan karena adanya kepercayaan, demikian juga lembaga perbankan terhadap masyarakat. Masyarakat percaya bahwa perbankan akan memberikan keuntungan terhadap nasabahnya baik dalam bentuk materi misalnya bunga maupun non-materi misalnya keamanan atas barang berharga (dana) yang dititipkan atau disimpan di bank tersebut. Dilain

pihak, perbankan juga merasa yakin dan percaya bahwa nasabahnya datang dari kalangan yang mempunyai reputasi dan kredibilitas baik. Dari hal itu timbullah kepercayaan yang saling berkaitan yaitu saling mempercayai (Muhammad Djumhana, 1996:114). Berdasarkan pendapat Muhammad Djumhana ini maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa apabila rasa saling percaya ini terusik akan dapat mempengaruhi sikap dan tindakan masyarakat maupun bank dalam rangka mewujudkan interaksi keduanya. Misalnya masyarakat mendengar isu atau fakta buruk yang terjadi di salah satu bank maka sedikit banyak akan mempengaruhi kepercayaan yang berimbas terhadap sikap masyarakat dalam mengkritisi fungsi dan peranan lembaga perbankan. Demikian sebaliknya, apabila kepercayaan bank terhadap reputasi dan kredibilitas nasabah dirusak juga akan mempengaruhi perlakuan bank terhadap nasabah bersangkutan.
Herdaru Purnomo (2011) dalam artikelnya yang diterbitkan di www.detikfinance.com yang berjudul ‘Kepercayaan Nasabah Mulai Pudar Pasca Kasus Citibank’ menulis bahwa maraknya kasus pembobolan dana nasabah dan meninggalnya nasabah kartu kredit yang menimpa industri perbankan dalam negeri menimbulkan kekhawatiran kepada nasabah. Kepercayaan nasabah sedikit pudar dengan mulai bertanya-tanya atas keamanan dana mereka disebuah bank.
Tulisan Herdaru Purnomo di atas muncul ketika isu pembobolan dana nasabah terjadi pada salah satu bank asing yang beroperasi di Indonesia yaitu Citibank. Salah satu karyawan Citibank dinyatakan melakukan penggelapan uang nasabah sebesar Rp 17 miliar. Fakta ini dibarengi pula dengan isu terjadinya kasus kekerasan debt collector yang menyebabkan nyawa nasabah hilang. Dua kejadian ini sangatlah disayangkan karena diketahui bahwa bank sesuai fungsinya sebagai

agent of trust adalah lembaga yang hanya akan dapat beroperasi secara normal apabila bank mendapat kepercayaan dari masyarakat. Kasus perbankan seperti ini selain merusak kepercayaan masyarakat dengan menganggap bahwa bank tidak mampu menjaga kredibilitasnya juga dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam membuat keputusan untuk menggunakan jasa bank.
Fakta bahwa adanya perbedaan perilaku individu di masyarakat dalam membuat sebuah keputusan sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Setiap usaha yang sasaran utamanya adalah masyarakat harus memperhatikan benar hal itu. Faktor-faktor yang dikategorikan menjadi faktor internal dan faktor eksternal tersebut dikaitkan dengan perilaku pembuatan keputusan seorang konsumen baik dalam kasus untuk konsumsi, menabung, berinvestasi juga kegiatan ekonomi lainnya (Delta Khairunnisa. 2003:148).
Faktor internal muncul dari dorongan dalam diri setiap individu sementara faktor eksternal biasanya didapat dari pengaruh luar misalnya lingkungan. Maraknya kasus di lembaga perbankan yang terjadi serta semakin banyak dan berkembangnya industri perbankan bisa dianggap sebagai bagian dari faktor eksternal. Setiap bank harus tangguh dalam pasar persaingan terutama menarik minat masyarakat untuk menabung disamping jasa lain yang ditawarkan bank dalam kondisi kepercayaan masyarakat terhadap bank yang semakin menipis.
Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan harus memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan, atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu, pihak perbankan

harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan, sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya (Kasmir, 2008:26).
Dalam membuat keputusan menabung biasanya masyarakat memperhatikan tingkat bunga. Tabungan dalam pandangan ekonom neoklasik diartikan sebagai fungsi dari tingkat bunga. Tingkat bunga tabungan yang lebih tinggi bisa menarik masayarakat untuk menabung lebih banyak uangnya dengan mengorbankan konsumsinya. Pengorbanan konsumsi ini dilakukan dengan harapan bahwa menabung akan menguntungkan mereka untuk konsumsi masa depan (Mankiw dalam Delta Khairunnisa, 2003:146). Akan tetapi ada hal menarik dari perilaku masyarakat dewasa ini mengenai minat untuk menyimpan dananya di bank terutama tabungan yaitu bahwa para nasabah/ penabung tidak lagi menganggap bunga sebagai faktor terpenting dalam membuat keputusan menabung, tetapi lebih memilih kepada kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi (Dinie Suryani, 2009). Untuk mendapatkan pelayanan sesuai yang diharapkan oleh masyarakat maka tidak mengherankan kalau masyarakat berusaha memilih bank yang mereka anggap terbaik, disisi lain perbankan juga terus melakukan perbaikan demi untuk mewujudkan harapan masyarakat tersebut sehingga layak untuk dipilih.
PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat menjadi PT. Bank Sumut dan lebih dikenal sebagai Bank Sumut ini adalah salah satu bank yang berstatus sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). Meskipun statusnya Bank Pembangunan Daerah untuk Sumatera Utara bukan berarti Bank Sumut tidak bisa menjalankan kegiatannya di daerah-daerah lainnya termasuk dipusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta.

PT. Bank Sumut memiliki kantor pusat yang beralamat di Jl.Imam Bonjol No.18 Medan dan unit cabangnya tersebar diseluruh wilayah Sumatera dan Jakarta. Tersebarnya unit pelayanan Bank Sumut ini mengindikasikan bahwa keberadaannya sudah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat terhadap lembaga perbankan. Peranan Bank Sumut juga diharapkan benar-benar mengemban dan mewujudkan visi misi pembangunan daerah Sumatera Utara khususnya. Seperti yang diungkapkan oleh Walikota Tebing Tinggi, Eddy Syofian, dalam rangka penarikan nomor undian Tabungan Martabe Bank Sumut Periode-II tahun 2010 di Tebing Tinggi. Dalam kesempatan tersebut beliau menyatakan bahwa peranan Bank Sumut untuk pembangunan daerah sangatlah strategis dalam mendorong roda perekonomian dan pembangunan serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam meningkatkan taraf hidup rakyat. Ia menambahkan bahwa banyaknya jumlah penabung di Bank Sumut Wilayah II (Tebing Tinggi, Lubuk Pakam, Sei Rampah, Binjai dan Stabat) yang mencapai 108.304 nasabah dengan uang tabungan senilai Rp 603,307 miliar, tentunya menjadi kebanggan tersendiri bagi pemerintah daerah, karena cukup dipercaya karena didukung oleh manajemen yang baik serta pelayanan prima terhadap nasabahnya (www.medanbisnisdaily.com).
Penghimpunan dana masyarakat dengan sistem konvensional menjadi salah satu kegiatan usaha yang dijalankan oleh Bank Sumut. Produk yang ditawarkan dalam bentuk simpanan yaitu berupa giro, tabungan dan deposito berjangka seperti umumnya bank lain dengan sistem yang sama, yang membedakannya adalah produk tabungan yang ditawarkan Bank Sumut lebih beragam seperti tabungan Simpeda, tabungan Martabe, tabungan Haji Makbul dan Tabunganku.

Untuk tingkat bunga simpanan yang ditawarkan Bank Sumut berkisar antara 3 s.d 7,5% dimana bunga tabungan secara progresif diberikan sebesar 5% s.d 7%, bunga giro sebesar 3% dan bunga deposito sebesar 7,5%.
Bank Sumut memperhatikan nasabahnya dengan menerapkan motto pelayanan ‘TERBAIK’ guna menjaga loyalitas nasabah. Citra pelayanan terbaik yang diusung juga dapat menjadi promosi tersendiri guna membangun pola pikir dalam mendorong keputusan masyarakat agar tertarik menjadi calon nasabah baru di Bank Sumut. Memberikan pelayanan terbaik merupakan statement budaya perusahaan yang telah diwujudkan dengan menerapkan standar layanan yang berlaku diseluruh unit Bank Sumut. Jaringan pelayanan Bank Sumut juga terus bertambah, sampai pada bulan Mei tahun 2010 sudah mencapai 249 unit pelayanan. Unit pelayanan yang terus bertambah ini juga dibarengi dengan penerapan sistem internet yang ditujukan untuk memudahkan akses masyarakat (www.banksumut.com).
Jaringan pelayanan Bank Sumut yang sedemikian luas diharapkan dapat dimanfaatkan semua kelompok masyarakat seperti PNS, TNI/POLRI, Pensiunan, Mahasiswa, dsb. Masing-masing kelompok ini mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. PNS, TNI/ POLRI misalnya mempunyai pendapatan yang relatif tetap dan tergolong sebagai golongan menengah. Mahasiswa pula merupakan golongan masyarakat yang berusia muda, memiliki masa depan yang relatif baik serta jumlah mahasiswa di Sumatera Utara sendiri relatif cukup banyak.
Sebagai gambaran jumlah mahasiswa di Sumatera Utara lima tahun terakhir, penulis merincikannya untuk beberapa perguruan tinggi tertentu di bawah ini :



Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi