Sabtu, 01 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: KAJIAN AKSES UKM KE KREDIT PERBANKAN

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam perekonomian kita mengenal adanya bank sebagai suatu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat meminjam uang (kredit).
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan
penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan pada masa dahulu penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dnegan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya.

Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada tahun1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda
Sebagai perantara keuangan,bank menghimpun dana dari masyarakat yang surplus dana dalam bentuk simpanan dan sebagai imbalannya bank akan memberikan bunga kepada nasabah penyimpan. Dari hasil menghimpun dana tersebut bank akan menyalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana (defisit dana) dan sebagai imbalannya bank akan memperoleh pendapatan bunga yang nilainya lebih besar dari pada bunga yang dibayarkan kepada penyimpan dana.
Dalam melakukan kegiatan perbankan, salah satu faktor yang harus disoroti adalah memajukan perekonomian Indonesia khususnya di bidang sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dimana sebagian penduduk Indonesia merupakan pelaku sektor usaha kecil dan menengah.
Sejak krisis moneter yang diawali tahun 1997, hampir 80% usaha besar mengalami kebangkrutan dan melakukan PHK massal terhadap karyawannya. Berbeda dengan UKM yang tetap bertahan di dalam krisis dengan segala keterbatasannya. UKM dianggap sektor usaha yang tidak cengeng dan tahan banting.Selain itu sebagai sektor usaha yang dijalankan dalam tataran bawah, UKM berperan besar dalam mengurangi angka pengangguran, bahkan fenomena
PHK menjadikan para pekerja yang menjadi korban dipaksa untuk berfikir lebih jauh dan banyak yang beralih melirik sektor UKM ini. Produk-produk UKM, setidaknya memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional, karena tidak sedikit produk-produk UKM itu yang mampu menembus pasar internasional.
Sekarang ini lembaga-lembaga donor internasional semuanya mendukung perkembangan UKM. Ada yang melihatnya sebagai wahana untuk menciptakan kesempatan kerja (ILO), ada yang melihatnya sebagai penjabaran komitmen mereka (IMF, Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia) untuk memerangi kemiskinan di negara-negara berkembang. Di Asia, perkembangan sektor UKM ini juga dilihat sebagai salah suatu jalan keluar dari krisis ekonomi. Para donor multilateral dan bilateral (antara lain Jepang) semuanya akan menyediakan dana dan bantuan teknis untuk pengembangan sektor ini
Dalam perkembangan ekonomi indonesia UKM merupakan sektor yang penting karena sebagian jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan sektor usaha kecil baik tradisional atau modern demikian halnya di kabupaten Dairi. Namun demikian, usaha pengembangan UKM belum memuaskan hasilnya karena pada kenyataanya perkembangan UKM sangat kecil dibandingan kemajuan sektor usaha besar.
Dari analisis potensi dan memperhatikan prioritas pembangunan daerah kabupaten Dairi, maka komoditi unggulan yang akan dijadikan profil komoditi ialah : perkebunan kopi robusta, pengolahan kopi, produksi kentang, produksi jagung, wisata alam silalahi.

Berdasarkan berbagai profil komoditi yang dimiliki oleh kabupaten Dairi perkebunan dan sektor wisata adalah suatu faktor yang penting dimana banyak pelaku sektor usaha kecil dan menengah yang perlu untuk mendapatkan bantuan berupa kredit untuk memajukan berbagai sektor usaha terutama usaha kecil dan menengah. Proses pengembangan UKM ini otomatis membutuhkan pendanaan yang banyak, sehingga banyak UKM yang melakukan financing melalui kredit bank baik bank pemerintah maupun bank swasta.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh kelompok UKM adalah keterbatasan akses terhadap jasa lembaga keuangan formal, sehingga kebanyakan dari mereka, apabila membutuhkan dana, baik untuk konsumsi maupun modal usaha, terpaksa melakukannya dengan pihak rentenir yang akan membebani mereka dengan suku bunga tinggi. "Kenyataan bahwa mereka mau menerima tingkat bunga tersebut, mengindikasikan bahwa masalah ketersediaan pembiayaan menjadi lebih penting daripada faktor beban suku bunga," Ada bermacam faktor yang menyebabkan akses masyarakat terhadap pelayanan sistem keuangan menjadi terbatas yaitu keterbatasan dokumen yang menjadi persyaratan pengajuan kredit dan hambatan lainnya adalah ketiadaan agunan. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin melihat apakah fenomena tersebut terjadi juga di kabupaten Dairi sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil judul: KAJIAN AKSES UKM KE KREDIT PERBANKAN DI KABUPATEN DAIRI.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi perumusan masalah di dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur penyaluran dana melalui pemberian kredit kepada Usaha Kecil dan menengah (UKM) di kabupaten Dairi serta jaminan untuk memperoleh kredit Usaha Kecil dan Menengah.
2. Bagaimana tingkat kesulitan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berada di pusat Pasar kabupaten Dairi dalam pengajuan kredit.
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami dengan jelas prosedur dan syarat-syarat serta jaminan yang harus dipenuhi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar perbankan dapat memberikan pinjaman kredit
2. Untuk mengetahui dan memahami tingkat kesulitan akses kredit perbankan yang dialami oleh pelaku Usaha Kecil dan Menengah dalam mendapatkan pinjaman kredit.
1.4 Manfaat Penelitian
Skripsi ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupn praktis, yaitu:

1. Secara toritis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian ataupun masukan terhadap penyaluran dana dan melalui pemberian kredit kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari perbankan.
2. Secara Praktis, penelitian skripsi ini diharapkan sebagai bahan masukan atau pertimbangan untuk kepentingan ilmu pengetahuan memberi manfaat bagi dunia perguruan tinggi dan masyarakat pada umumnya.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi