Senin, 03 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, JUMLAH PENDUDUK DAN NILAI TAMBAH INDUSTRI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI


 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang (Boediono, 1981:2).

Salah satu cara untuk menilai prestasi pertumbuhan ekonomi adalah melalui penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai PDB dapat dihitung menurut harga yang berlaku yaitu pada harga-harga yang berlaku pada tahun di mana PDB dihitung dan menurut harga tetap yaitu pada harga-harga yang berlaku pada tahun dasar (base year) perbandingan (Sukirno, 2006:10). PDB untuk tingkat daerah disebut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2009 sampai triwulan III mencapai 4,2 persen. Sementara Pertumbuhan Ekonomi untuk Propinsi Sumatera Utara pada triwulan III tahun 2009 meningkat 4,97 persen, bila dibanding dengan triwulan III tahun 2008 (Secara kumulatif, pencapaian kinerja perekonomian Sumut Utara dari triwulan I tahun 2009 hingga triwulan III tahun 2009, dibandingkan dengan kumulatif triwulan sama 2008, naik 4,73 persen. Demikian juga dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan pada periode 2001 s/d 2003 relatif cukup tinggi dibandingkan periode 2003 s/d 2007. Hal ini disebabkan masih tergabungnya wilayah Padang Sidempuan dengan wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan. Perekonomian Kabupaten Tapanuli Selatan pada

tahun 2008 tumbuh sebesar 4,97 persen. Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2007, dimana pada tahun 2007 masih tergabung Kabupaten Padang Lawas dan Padang Lawas Utara. Pada tahun 2009 perekonomian Kabupaten Tapanuli Selatan tumbuh sebesar 4,05 persen. Pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2008 dimana pada tahun 2009 terjadi perlambatan hampir semua sektor ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yg sedikit melambat ini juga terjadi di daerah-daerah lain di Sumatera Utara pada umumnya (BPS, Tapsel Dalam Angka:2009).
Masih banyak faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tapanuli Selatan walaupun sektor ekonominya mengalami pelambatan. Yaitu pengeluaran pemerintah, jumlah penduduk dan nilai tambah industri. Faktor-faktor ini juga merupakan beberapa elemen penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
Pengeluaran pemerintah dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran pemerintah diukur dari total belanja rutin dan belanja pembangunan pemerintah daerah. Pengeluaran pemerintah yang terlalu kecil akan merugikan pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pemerintah yang proporsional akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran pemerintah yang boros akan menghambat pertumbuhan ekonomi. Tetapi pada umumnya pengeluaran pemerintah membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi (Marganda & Sirojuzilam, 2008:95).
Menurut Sadono Sukirno (2006:430), penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat kepada perkembangan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah

tenaga kerja, dan penambahan tersebut memungkinkan negara itu menambah produksi. Disamping itu perlu diingat pula, bahwa pengusaha adalah sebagian dari penduduk. Maka luasnya kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara juga bergantung kepada jumlah pengusaha dalam ekonomi. Apabila tersedianya pengusaha dalam sejumlah penduduk tertentu adalah lebih banyak, maka akan lebih banyak kegiatan ekonomi yang dijalankan. Pada tahun 2008, jumlah penduduk Tapanuli selatan adalah sebesar 263.812 jiwa. Dan pada tahun 2009 jumlah penduduk Tapanuli Selatan mengalami peningkatan menjadi 265.885 jiwa (BPS, Sumut Dalam Angka:2009)
Apabila sektor industri di suatu daerah mengalami peningkatan, pastinya akan menghasilkan nilai tambah industri yang semakin meningkat pula. Peningkatan nilai tambah industri, akan meningkatkan pendapatan daerah dan kemudian menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Oleh sebab itu, perkembangan industri diarahkan kepada usaha yang berorientasi ekspor sekaligus dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menyerap tenaga kerja yang ada. Dilihat dari segi industri, sumbangan sektor industri Kabupaten Tapanuli Selatan adalah sebesar 0,96 persen terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009. Adapun sektor industri yang berkembang di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah industri pengalengan buah salak, industri Plywood dan kayu hutan olahan, industri minyak goreng dan pabrik pengolahan kelapa sawit, industri pengolahan pisang, industri kayu karet olahan, pabrik pengolahan kelapa sawit dan pengolahan kayu karet, produksi jagung, pengolahan minyak goreng dan oli kimia.
Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PENGELUARAN

PEMERINTAH, JUMLAH PENDUDUK DAN NILAI TAMBAH INDUSTRI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN”.
1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dibuat untuk lebih mempermudah dan membuat lebih sistematis penulisan skripsi ini serta diperlukan sebagai suatu cara untuk mengambil keputusan dari akhir penulisan skripsi ini. Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada latar belakang, maka perumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah:
1) Apakah pengaruh jumlah pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan?
2) Apakah pengaruh jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan?
3) Apakah pengaruh nilai tambah industri terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan?

1.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada, dimana keberadaanya masih perlu dikaji dan diteliti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan perumusan permasalahan diatas maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:
1) Pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh positif terhadap terjadinya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan.
2) Jumlah penduduk memiliki pengaruh positif terhadap terjadinya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan.



3) Nilai tambah industri memiliki pengaruh positif terhadap terjadinya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan.

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan.
2) Untuk mengetahui pengaruh jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan.
3) Untuk mengetahui pengaruh nilai tambah industri terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan.

1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
2) Sebagai sumbangan pemikiran bahan studi atau tambahan ilmu pengetahuan khususnya bagi mahasiswa/i Departemen Ekonomi Pembangunan.
3) Sebagai penambah, pelengkap, sekaligus pembanding hasil-hasil penelitian yang sudah ada menyangkut topik yang sama.
4) Sebagai tambahan wawasan ilmiah dan ilmu pengetahuan penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni.


  
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi