BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu peran manajemen sumber daya manusia adalah
menjaga dan meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan akan mempengaruhi
pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Kinerja karyawan yang
sangat rendah akan mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian yang kemudian
dapat berakhir dengan penutupan perusahaan. Melihat besarnya pengaruh kinerja
karyawan tersebut terhadap perusahaan maka penting bagi setiap perusahaan untuk
menjaga dan meningkatkan kinerja para karyawannya sesuai dengan sasaran yang
diinginkan.
Menurut Mangkunegara (2009:9), kinerja karyawan adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Menurut A. Dale Timpe (dalam Mangkunegara 2009:14) faktor-faktor
yang mempegaruhi kinerja terdiri dari:
1. Faktor internal, yaitu faktor yang dihubungkan
dengan sifat-sifat seseorang seperti tipe pekerja keras.
2. Faktor eksternal, berasal dari lingkungan seperti
rekan kerja, pimpinan, fasilitas kerja dan iklim organisasi.
Hennry Simamora (dalam Mangkunegara 2009:14) juga
mendukung pendapat bahwa aspek kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja seseorang.
Pada masa perubahan yang begitu cepat
dan kompleks seperti sekarang ini, perusahaan memerlukan pemimpin yang dapat
mengarahkan dan mengembangkan usaha-usaha bawahan sesuai dengan sasaran
organisasi. Sasaran tersebut dapat terwujud jika orang-orang yang berada di
dalamnya mampu bekerjasama dengan orang lain dengan koordinasi seorang pimpinan
yang memiliki kemampuan untuk mengarahkan anggotanya. Kepemimpinan yang efektif
akan memberikan kontribusi besar kepada kinerja karyawan, sebaliknya
kepemimpinan yang tidak efektif dapat menghambat kemajuan dan kinerja karyawan.
Robbins (2007:49) mendefinisikan kepemimpinan sebagai
kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau
serangkaian tujuan yang ditetapkan.
Kajian perkembangan riset dan teori kepemimpinan dapat
dikategorikan menjadi tiga tahap penting (Miftah Thoha, 2007 : 25). Pertama,
tahap awal studi tentang kepemimpinan menghasilkan teori-teori sifat
kepemimpinan, yang mengasumsikan bahwa seseorang dilahirkan untuk menjadi
pemimpin dan bahwa dia memiliki sifat atau atribusi personal yang membedakannya
dari mereka yang bukan pemimpin. Kedua, karena muncul kritik terhadap sulitnya
mengelompokkan dan memvalidasi sifat pemimpin, kemudian muncul teori-teori
perilaku kepemimpinan (behavioral theories). Pada teori ini, penekanan
yang semula diarahkan pada sifat pemimpin dialihkan kepada perilaku dan gaya
yang dianut oleh para pemimpin. Dengan demikian, berdasarkan teori ini, agar
organisasi dapat berjalan secara efektif, terhadap penekanan suatu gaya
kepemimpinan terbaik (one best way of leading). Ketiga, berdasarkan
anggapan
bahwa baik teori-teori sifat
kepemimpinan maupun teori-teori perilaku kepemimpinan memiliki kelemahan yang
sama, yaitu mengabaikan peranan penting faktor-faktor situasional dalam
menentukan efektifitas kepemimpinan, kemudian muncul teori-teori kepemimpinan
situasional (situasional theories).
Di antara beberapa teori kepemimpinan di atas, menurut
peneliti terdapat satu gaya kepemimpinan yang sangat menarik untuk diteliti,
yaitu gaya kepemimpinan situasional yang dikembangkan oleh Hersey dan
Blanchard. Gaya kepemimpinan ini akan selalu berusaha menyesuaikan dengan
situasi dan kondisi organisasi, serta bersifat fleksibel dalam
menyesuaikan/beradaptasi dengan kematangan bawahan dan lingkungan kerjanya. Hal
ini sesuai dengan kondisi persaingan saat ini. Dalam era persaingan global saat
ini kondisi lingkungan selalu berubah sehingga agar dapat memenangkan
persaingan tersebut perusahaan harus dituntut untuk lebih adaptif terhadap
lingkungan.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan
salah satu perbankan milik negara (BUMN) yang terdapat di Indonesia. Dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
harus bersaing dengan bank-bank lain baik milik negara maupun milik swasta.
Selain itu iklim perekonomian dan perbankan yang terjadi di luar negeri juga
akan mempengaruhi keadaan perbankan dalam negeri termasuk PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Untuk itu diperlukan pimpinan yang dapat mengatasi
perubahan tersebut agar PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dapat bertahan dan
semakin berkembang. Selain tantangan eksternal tersebut, pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk juga memiliki kebijakan mutasi jabatan yang dilakukan
setiap dua tahun, baik untuk pimpinan maupun bawahan. Sehingga diperlukan
pemimpin
yang dapat dengan cepat memahami kondisi
organisasi yang dipimpinnya agar pemimpin tersebut dapat langsung bekerja sama
dengan bawahannya dan karyawan menjadi tidak tertekan dengan lingkungan barunya
yang dapat berdampak kepada kinerja karyawan tersebut.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan
Iskandar Muda adalah salah satu cabang dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk yang berlokasi di Medan. Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Cabang Iskandar Muda memiliki 29 unit kantor pelayanan yang bertugas menghimpun
dana dan menyalurkan kredit kepada masyarakat.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi