Selasa, 04 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: PENGARUH MODAL FISIK DAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PDRB


 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tujuan dari pembangunan ekonomi di antaranya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, disamping dua tujuan lainnya yaitu pemerataan (distribution of income) dan stabilitas. Indikator pembangunan ekonomi penting diketahui dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi suatu daerah karena akan dapat memberikan gambaran secara makro atas kebijaksanaan yang dilaksanakan pemerintah, khususnya dalam bidang ekonomi.

Menurut Todaro bahwa pembangunan haruslah diartikan sebagai suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa dan lembaga-lembaga nasional termasuk pula percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan dan pemberantasan kemiskinan. Salah satu indikator kemajuan perekonomian suatu negara atau daerah adalah melalui pencapaian tingkat pertumbuhan PDB untuk tingkat nasional dan PDRB untuk tingkat daerah setiap tahunnya. PDRB Sumatera Utara sendiri mengalami kenaikan setiap tahunnya walaupun persentase kenaikannya berfluktuasi, namun peningkatan PDRB ini menandakan bahwa pertumbuhan tetap terjadi di Sumatera Utara.
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan penghasilan masyarakat dalam suatu periode tertentu, karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor produksi untuk menghasilkan output. Agar pertumbuhan

ekonomi terus meningkat dan dapat dipertahankan dalam jangka panjang, maka perlu diketahui hal-hal apa saja yang mempengaruhinya.
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor ekonomi seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, teknologi, dan lain sebagainya serta faktor non ekonomi seperti lembaga sosial, kondisi politik dan nilai-nilai moral suatu bangsa yang mendukung berlangsungnya proses pertumbuhan ekonomi. Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu, hal ini disebut pembentukan modal (investasi).
Menurut Prof.Nurske, makna pembentukan modal atau investasi adalah masyarakat tidak melakukan keseluruhan kegiatannya saat ini sekedar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsi yang mendesak, tetapi mengarahkan sebagian daripadanya untuk penyediaan mesin, pabrik, fasilitas pengangkutan dan peralatan fisik lainnya. Dalam hal ini disebut juga pembentukan modal fisik. Pembentukan modal mempunyai arti penting bagi negara sedang berkembang, dimana proses pembentukan modal menghasilkan output nasional.
Dalam proses pertumbuhan ekonomi semakin disadari bahwa tidak hanya modal fisik yang dibutuhkan, tetapi perlu adanya modal manusia. Kotler (1997) menyatakan bahwa perekonomian suatu bangsa dipengaruhi oleh anugerah ekonomis yang dimiliki oleh suatu bangsa yang mencakup sumber daya alam, jumlah penduduk, human capital, modal fisik, tekhnologi dan infrastruktur. Kekurangan-kekurangannya dapat dipenuhi dengan impor yang dapat dibayar

dengan ekspor produk-produk lain atau dengan pinjaman luar negeri. Kualitas sumber daya manusia terutama untuk mengantisipasi kehidupan global yang sarat dengan persaingan. Mengingat faktor sumber daya manusia ini sangat dominan dalam menentukan keberhasilan pembangunan suatu bangsa, maka tidak mengherankan jika sumber daya manusia menjadi isu utama dalam perencanaan pembangunan.
Beberapa alasan pembangunan sumber daya manusia menjadi sangat penting dalam pembangunan nasional diantaranya:
1. Semakin dirasakan perlunya berorientasi pada nilai tambah dan menghasilkan produksi nasional yang lebih kompetitif dalam rangka meningkatkan produktivitas nasional dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebagai upaya memelihara dan meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan.
2. Perkembangan pembangunan yang semakin cepat dan kompleks serta perkembangan globalisasi berupa keterbukaan hubungan antar negara baik di bidang ekonomi, industrialisasi, perdagangan serta kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
3. Proses pembangunan ekonomi sekarang ini sedang mengalami masa transisi dari ekonomi yang dipengaruhi oleh budaya agraris kepada ekonomi yang dipengaruhi budaya industri dalam waktu yang relatif singkat

Pembangunan sumber daya manusia ini dapat dilakukan melalui investasi yang diarahkan kepada manusia itu sendiri, seperti pengeluaran yang dilakukan

untuk proses pendidikan maupun pengeluaran untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat itu sendiri. Pemerintah Indonesia sendiri telah mengalokasikan dana untuk pembangunan manusia yang tertuang dalam APBN untuk skala nasional dan di dalam APBD untuk skala daerah tingkat I dan II dimana pengeluaran ini digolongkan kepada pengeluaran pembangunan yang membiayai sektor pendidikan dan kesehatan. Di dalam APBN maupun APBD, selain di bidang pendidikan dan kesehatan, pengeluaran pembangunan ini meliputi beberapa bidang lain diantaranya: bidang hukum, bidang ekonomi, bidang pembangunan daerah, bidang agama, bidang politik dan beberapa bidang lainnya. Namun yang dianggap mempunyai dampak secara langsung terhadap masyarakat ataupun individu-individu adalah pengeluaran di bidang pendidikan dan kesehatan, karena pengeluaran di bidang ini dapat mendorong dan meningkatkan kualitas dari masyarakat itu sendiri.
Anggaran pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan merupakan salah satu upaya yang ditempuh pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia yang ada. Salah satu indikator yang sering dijadikan sebagai tolak ukur kualitas manusia adalah tingkat pendidikannya, dimana semakin tinggi tingkat pendidikannya, maka kualitas dan skillnya dianggap semakin tinggi pula. Dampak alokasi anggaran pembangunan di bidang pendidikan dapat diamati melalui pertambahan angkatan kerja dengan kualifikasi yang juga meningkat. Semakin meningkatnya jumlah angkatan kerja dengan tingkat pendidikan sekolah menengah maupun dengan tingkat pendidikan diploma dan sarjana, menunjukkan bahwa sektor pendidikan di Sumatera Utara mengalami

peningkatan. Kondisi Di Sumatera Utara sendiri memiliki lebih banyak angkatan kerja dengan kualifikasi pendidikan menengah dibandingkan dengan angkatan kerja dengan kualifikasi tinggi, hal ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat terhadap pendidikan masih sangat rendah. Ada beberapa hal yang menyebabkan kondisi ini diantaranya yang paling utama adalah masalah biaya pendidikan untuk memperoleh pendidikan di level yang lebih tinggi lagi. Pemerintah diharapkan mampu mengambil langkah-langkah yang tepat agar lebih banyak masyarakat yang mampu memiliki kualifikasi pendidikan dengan tingkat yang tinggi. Angkatan kerja dengan kualifikasi pendidikan yang tinggi dianggap mampu memberikan sumbangan yang lebih besar pula terhadap pembangunan ekonomi.
Memperhatikan perkembangan yang terjadi selama ini maka upaya mempersiapan penduduk sebagai sumber daya yang memiliki kemampuan dan bijaksana dalam mengelola sumber daya yang ada serta mampu menghadapi tantangan, merupakan suatu keharusan. Oleh karena itu strategi dasar dalam pembangunan sumber daya manusia adalah bagaimana mengubah penduduk yang pada mulanya dianggap sebagai beban unutk kemudian menjadi pelaku pembangunan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh modal fisik dan sumber daya manusia terhadap PDRB Sumatera Utara”
1.2. Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut:


1. Bagaimanakah pengaruh investasi yaitu pengeluaran pemerintah khususnya anggaran pembangunan di sektor pendidikan dan kesehatan tahun sebelumnya terhadap peningkatan PDRB Sumatera Utara?
2. Bagaimanakah pengaruh akumulasi modal fisik tahun sebelumnya terhadap peningkatan PDRB Sumatera Utara?
3. Bagaimanakah pengaruh jumlah angkatan kerja produktif berpendidikan menengah dan tinggi terhadap peningkatan PDRB Sumatera Utara?

1.3. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang menjadi objek peneliti dimana tingkat kebenarannya masih perlu diuji. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut:
1. Investasi yaitu pengeluran pemerintah khususnya anggaran pembangunan di sektor pendidikan dan kesehatan tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap peningkatan PDRB Sumatera Utara, Cateris Paribus ( >0).
2. Akumulasi modal fisik tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap peningkatan PDRB Sumatera Utara, Cateris Paribus (>0).
3. Angkatan kerja produktif dengan tingkat pendidikan menengah dan tinggi berpengaruh positif terhadap peningkatan PDRB Sumatera Utara, Cateris Paribus (>0).


1.4 .Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui pengaruh akumulasi modal fisik tahun sebelumnya, investasi yaitu pengeluaran pemerintah di sektor kesehatan dan pendidikan tahun sebelumnya dan angkatan kerja produktif dengan tingkat pendidikan menengah dan tinggi terhadap PDRB Sumatera Utara, serta untuk mengetahui kontribusi masing-masing variabel tersebut terhadap PDRB Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui variabel manakah dalam penelitian ini yang paling dominan mempengaruhi peningkatan PDRB Sumatera Utara.

1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya tentang pengaruh investasi yaitu pengeluaran pemerintah di sektor kesehatan dan pendidikan dan akumulasi modal fisik terhadap peningkatan PDRB atau pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.
2. Sebagai bahan acuan terutama yang berminat untuk melengkapi kajian mengenai pengaruh modal fisik dan investasi yaitu pengeluaran pemerintah di sektor kesehatan dan pendidikan dengan ruang lingkup yang lebih luas.
3. Sebagai proses pembelajaran dan menambah wawasan ilmiah penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni.


  
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi