1BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada hakekatnya,
pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (social
welfare) melalui pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, menjaga
kestabilan harga, mengatasi masalah pengangguran, menjaga keseimbangan neraca
pembayaran dan pendistribusian pendapatan yang adil dan merata. Masalah
pertumbuhan ekonomi yang muncul di suatu daerah tergantung kepada banyak faktor
seperti sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), ilmu pengetahuan dan
teknologi
(IPTEK), budaya, dan sumber daya modal yang harus dikenali dan
diidentifikasi secara tepat supaya faktor tersebut dapat mempengaruhi laju
pertumbuhan ekonomi negara ataupun daerah. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah
dapat diukur dengan melihat PDRB dan laju pertumbuhan ekonomi atas dasar harga
konstan. Menurut Sukirno (2004) dalam analisis makro, tingkat pertumbuhan
ekonomi yang dicapai oleh suatu negara diukur dari perkembangan pendapatan
nasional riil yang dicapai suatu negara, dalam hal ini daerah Kota
Pematangsiantar.
Perbankan
sebagai salah satu fungsi intermediasi berperan dalam mendorong tingkat
pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja melalui penyediaan sejumlah
dana pembangunan dan dunia usaha. Khusus untuk dunia usaha, dana yang diberikan
oleh bank adalah dalam bentuk kredit. Jumlah
1permintaan
kredit pada suatu bank dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi debitur
maupun dari sisi kreditur (perbankan) itu sendiri. Permintaan kredit dari sisi
debitur (dunia usaha) dipengaruhi oleh adanya upaya untuk meningkatkan
aktivitas usaha, baik dalam bentuk investasi maupun modal kerja. Sedangkan dari
sisi perbankan, permintaan kredit dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suku
bunga kredit, batas maksimum kredit, SBI, kebijakan-kebijakan pemerintah dan
pelayanan bank itu sendiri kepada nasabahnya.
Penyaluran
kredit dalam masyarakat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi, dimana salah
satu indikasi dari kemajuan perekonomian suatu daerah adalah melalui tingkat
penyaluran kredit dalam masyarakat. Ditengah tekanan ekonomi global, ketahanan
sistem perbankan harus tetap terjaga. Fungsi intermediasi perbankan terus
meningkat, hal ini ditunjukkan dalam pertumbuhan kredit di kota Pematangsiantar
pada tahun 2009 mencapai Rp 1,6 triliun sedangkan pada tahun 2008 mencapai Rp
1,4 triliun. Kredit bersifat kooperatif antara pemberi kredit atau kreditur dan
penerima kredit atau debitur yang saling menarik keuntungan dan saling
menanggung risiko.
Perbankan
merupakan sektor yang mempunyai pengaruh besar dalam perekonomian suatu negara
atau daerah, karena bank berfungsi sebagai lembaga perantara untuk menampung
dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada kegiatan perekonomian yang
bersifat produktif. Aktivitas perekonomian yang merupakan kegiatan produktif,
baik di sektor barang maupun jasa menjadi sangat banyak tergantung pada sektor
perbankan. Bank memainkan peranan yang sangat penting dalam penyaluran kredit terhadap
masyarakat.
1Palepu (1996)
menyatakan bahwa: Commercial banks are very important players in the market
for credit. Since banks tend to provide a range of services to a client, and
have intimate knowledge of the client and its operation, they have a
comparative advantages in extending credit in setting where (1) knowledge
gained through close contact with management reduces the perceived riskness of
the credit and (2) credit risk can be contained through careful monitoring of
the firm.
Oleh karena itu,
kredit hingga saat ini masih merupakan komponen aset terbesar bagi perbankan
Indonesia dan sekaligus merupakan sumber risiko bagi bank yang bersangkutan.
Pada umumnya
alasan orang meminjam kredit adalah untuk invesatasi, modal kerja, maupun untuk
konsumsi. Namun dari sisi perbankan, kredit yang lebih banyak diberikan adalah
kredit inveatsi dan modal kerja. Aktivitas perekonomian, khususnya sektor usaha
dapat bergerak dengan adanya kredit dari bank. Para pelaku usaha lebih mengandalkan
bantuan kredit untuk invesatsi maupun untuk modal kerja dibandingkan dengan
modal sendiri. Oleh karena itu peranan kredit bank dalam dunia usaha sangat
penting, Karena sebagian besar kegiatan usaha didanai oleh kredit bank.
Walaupun kegiatan usaha membutuhkan kredit, namun tinggi rendahnya permintaan
kredit oleh dunia usaha tersebut terutama dipengaruhi oleh suku bunga kredit.
Dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan rakyat tersebut, pola pengeluaran/konsumsi juga
dipakai sebagai salah satu indikatornya. Konsumsi ialah kegiatan membeli barang
dan jasa untuk memuaskan keinginan, memiliki dan menggunakan barang dan jasa
tersebut. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ialah nilai belanja yang dilakukan
oleh rumah tangga untuk membeli berbagi kebutuhan dalam satu tahun tertentu.
Pola konsumsi masyarakat dapat dikenali berdasarkan alokasi penggunaanya. Untuk
keperluan analisis, secara garis besar
1alokasi
pengeluaran konsumsi masyarakat digolongkan ke dalam dua kelompok penggunaan, yaitu
pengeluaran untuk makanan dan pengeluaran untuk bukan makanan.
(Dumairy.1997:117). Keputusan konsumsi sangat penting untuk analisis jangka
panjang karena peranannya dalam pertumbuhan ekonomi. Karena melalui pembangunan
ini diharapkan akan terjadi peningkatan kemakmuran masyarakat secara bertahap
dan berkesinambungan, yaitu dengan cara meningkatkan konsumsinya.
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti dan menulis
skripsi dengan judul ”Pengaruh Penyaluran Kredit Dan Konsumsi Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Pematangsiantar”.
1.2 Perumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
pengaruh penyaluran kredit terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota
Pematangsiantar?
2. Bagaimana
pengaruh pengeluaran konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota
Pematangsiantar?
1.3 Hipotesis
Hipotesis
merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang ada, yang masih perlu dikaji
kembali kebenarannya secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah di atas,
maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:
11. Penyaluran
kredit berpengaruh positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kota
Pematangsiantar.
2. Pengeluaran
konsumsi berpengaruh positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kota
Pematangsiantar.
1.4 Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan
penelitian dari skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh penyaluran kredit terhadap peningkatan
pertumbuhan ekonomi di Kota Pematangsiantar.
2. Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh pengeluaran konsumsi terhadap peningkatan
pertumbuhan ekonomi di Kota Pematangsiantar
1.5 Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai
tambahan wawasan ilmiah dan ilmu pengetahuan penulis dalam disiplin ilmu yang
penulis tekuni.
2. Sebagai
tambahan informasi dan masukan bagi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Sumatera Utara
terutama mahasiswa/i Departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan
penelitian selanjutnya.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi