BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang Pemilihan Judul
Sektor
industri merupakan salah satu sektor yang berpotensi menciptakan pertumbuhan
progresif di Sumatera Utara. Sektor industri di Sumatera Utara telah mengalami
perkembangan yang cukup pesat dalam jangka waktu 10 tahun. Pada tahun 1996
terdapat sebanyak 59.380 usaha sektor industri pengolahan di Sumatera Utara dan
menjadi 78.449 usaha pada tahun 2006, atau meningkat sebesar 32,15 % (Badan
Pusat Statistik
Sumatera Utara, 2010). Sektor ini juga menyerap sebanyak
376.072 tenaga kerja, atau sebesar 16,5 % dari total pekerja di Sumatera Utara.
Artinya sektor ini layak dikembangkan menjadi tulang punggung perekonomian
Sumatera Utara. Hal ini didukung oleh kenyataan bahwa Sumatera Utara memiliki
kekayaan alam yang melimpah berupa hasil-hasil bumi, yang selama ini masih
diekspor dalam bentuk barang mentah ke luar negeri. Potensi ini melahirkan ide
untuk mengembangkan sektor industri sebagai mesin penggerak (engine of
growth) dalam perekonomian Sumatera Utara. Implementasi awal dalam
pengembangan sektor industri di Sumatera utara adalah ditetapkannya wilayah Sei
Mangkei sebagai pusat kegiatan perindustrian yang berbasis sumber daya alam di
Sumatera Utara melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 tahun
2012, tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei.
Sei
Mangkei ialah suatu kawasan yang terletak di Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten
Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Di Kabupaten Simalungun sendiri, terdapat
sebanyak 51 perusahaan industri besar dan sedang pada tahun 2009 yang menyerap
sebanyak 5.020 tenaga kerja (Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, 2010). Salah
satu di antara perusahaan-perusahaan tersebut ialah Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
milik PT Perkebunan Nusantara III
yang terletak di Sei Mangkei. Selain merupakan usaha yang bergerak dalam usaha
pengolahan kelapa sawit, PT Perkebunan Nusantara III juga merupakan pionir
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei melalui pembentukan Klaster
Hasil Industri kelapa Sawit yang awalnya hanya bertujuan untuk meningkatkan
nilai tambah kelapa sawit.
Dari segi lokasi, kawasan Sei Mangkei memang cukup strategis.
Daerah ini berdekatan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung, International Seaport
yang nantinya akan dapat mendukung perkembangan kawasan industri tersebut.
Selain itu, keberadaan sungai Bah Bolon di sekitar Sei Mangkei merupakan suatu
keuntungan besar dalam upaya pengembangan Sei Mangkei, sebab akan menjadi
sumber air yang melimpah bagi aktivitas industri.
Banyaknya hasil bumi di daerah Sumatera Utara turut mendukung
upaya pengembangan kawasan Sei Mangkei dengan menjamin pasokan bahan baku
industri, sehingga aktivitas perindustrian di kawasan industri tersebut dapat
terus berkembang. Selanjutnya, pengembangan kawasan industri Sei Mangkei akan
memberi pertumbuhan progresif terhadap perekonomian daerah Sumatera Utara,
dengan adanya penciptaan nilai tambah produk melalui aktivitas industri.
Penciptaan nilai tambah ini tentunya akan memberi keuntungan yang jauh lebih
besar dibandingkan menjual produk dalam bentuk bahan mentah. Tidak mengherankan
jika negara-negara yang mengandalkan sektor industri jauh lebih maju
dibandingkan negara-negara yang aktivitas perkonomiannya terfokus pada sektor
pertanian. Namun akan lebih baik lagi apabila aktivitas industri tersebut
berbasis pada sektor pertanian. Ketersediaan bahan baku didukung oleh kemampuan
mengelola akan menciptakan iklim ekonomi yang lebih kondusif.
Sebagai salah satu program dari
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei diharapkan mampu menjadi
media yang memfasilitasi pembangunan ekonomi melalui sektor industri.
Pengembangan kawasan industri ini tentunya diharapkan akan memberikan hasil
berupa akselerasi pertumbuhan perekonomian, baik dalam lingkup daerah maupun
nasional.
Namun, sudah menjadi suatu pengetahuan umum bahwa pertumbuhan
ekonomi bukanlah satu-satunya sasaran pembangunan, melainkan hanya salah satu
dari sekian banyak aspek-aspek pembangunan. Untuk mencapai suatu tujuan memang
dibutuhkan pengorbanan. Namun masyarakat sebagai subjek sekaligus objek dalam
pembangunan harus tetap mendapat prioritas utama mengingat bahwa tujuan utama
pembangunan yaitu peningkatan taraf hidup masyarakat. Berbagai teori menyatakan
bahwa sasaran-sasaran pembangunan yang lain akan tercapai dengan pertumbuhan
ekonomi yang tinggi melalui proses menetes ke bawah (trickle down effect).
Pertumbuhan ekonomi mengontrol setiap aspek pembangunan. Artinya kecepatan
pertumbuhan ekonomi mengindikasikan peningkatan taraf hidup masyarakat. Hal itu
adalah benar apabila seluruh masyarakat produktif terlibat dalam aktivitas
ekonomi. Namun kenyataannya, sebagian besar pertumbuhan ekonomi hanya disokong
oleh segelintir masyarakat yang merupakan golongan-golongan tertentu yang
berasal dari kaum elit (pemilik modal). Kondisi yang lebih parah terjadi ketika
pertumbuhan ekonomi yang terjadi harus mengorbankan kepentingan masyarakat dan
lingkungan. Karena itu, untuk melindungi kepentingan masyarakat maka
pengembangan kawasan industri Sei Mangkei perlu dilihat dari sisi sosial
ekonomi.
Alangkah lebih baiknya jika peningkatan aktivitas produksi
dilakukan dengan melibatkan masyarakat. Tujuan-tujuan ideal ekonomi pembangunan
tercapai apabila
pertumbuhan ekonomi diikuti oleh
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan sektor industri di Sumatera
Utara dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan tersebut. Dalam
kasus pengembangan kawasan industri Sei Mangkei hal ini dapat dilakukan dengan
penyerapan tenaga kerja lokal oleh perusahaan-perusahaan maupun melalui
aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility) pada setiap perusahaan.
Masalah di atas memunculkan pertanyaan, apa hasil maupun
dampak yang akan diberikan oleh Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei tersebut
jika ditinjau dari perspektif sosial ekonomi? Tulisan ini lebih kurang berisi
harapan masyarakat setempat dengan adanya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
Sei Mangkei di daerahnya.
Berdasarkan uraian di atas ada beberapa poin penting terkait
pengembangan potensi Sei Mangkei sebagai klaster industri Sumatera Utara yang
perlu diamati, dipahami dan dikaji secara mendalam sebelum memulai proses
pengembangan. Sebagai langkah awal, maka perlu dilakukan identifikasi terlebih
dahulu mengenai manfaat maupun kerugian yang mungkin akan ditimbulkan dengan
adanya pengembangan kawasan tersebut. Idetifikasi dapat dilakukan dengan
mendasarkan pengamatan pada keberadaan PTPN III yang telah beroperasi di Sei
Mangkei sebelum daerah tersebut dikembangkan dan juga merupakan pelopor
pengembangan kawasan industri tersebut.
Proyek yang akan dilaksanakan tersebut seharusnya tidak
mengorbankan kepentingan pihak manapun, melainkan mampu memberi manfaat tidak
hanya bagi perekonomian daerah semata, melainkan juga bagi pembangunan sosial
dan ekonomi masyarakat sehingga layak untuk dikembangkan sebagai daerah satelit
perekonomian di Sumatera utara. Melalui suatu analisis terhadap kerugian maupun
manfaat tersebut, maka dapat dirumuskan berbagai hal menyangkut kepentingan
sosial ekonomi masyarakat yang dapat dijadikan pertimbangan oleh pemerintah
dalam melakukan perencanaan dalam rangka Pengembangkan Kawasan Industri Sei
Mangkei.
Untuk itu perlu dilakukan suatu
kajian secara menyeluruh menyangkut ramalan output sosial ekonomi yang
akan ditimbulkan oleh Pengembangan Kawasan Ekonomi Sei Mangkei. Sebagai salah
satu bentuk kontribusi dalam upaya pengembangan kawasan tersebut, maka penulis
melakukan penelitian dan menulis skripsi yang berjudul ”Persepsi Masyarakat
terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sebagai Klaster
Industri”.
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a) Bagaimana peran Kawasan Ekonomi
Khusus Sei Mangkei dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar
(Kasus PTPN III)?
b) Sejauh mana proyek pengembangan
Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei telah terealisasi?
c) Bagaimana persepsi masyarakat terhadap pengembangan
Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sebagai klaster industri.
1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui peran Kawasan
Ekonomi Khusus Sei Mangkei dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat
sekitar (Kasus PTPN III).
b) Untuk mengetahui perkembangan
realisasi proyek pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei.
c) Untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai pengembangan
Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sebaga klaster industri.
Adapun manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini antara lain sebagai berikut:
a) Bagi pemerintah hasil penelitian
ini dapat dijadikan masukan dalam melakukan perencanaan dalam rangka
pengembangan Sei Mangkei sebagai klaster industri Sumatera Utara.
b) Bagi peneliti selanjutnya yang
melakukan penelitian dengan topik yang sama penelitian ini dapat dijadikan
sebagai referensi dan bahan pendukung penelitian.
c) Bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi
khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan penelitian ini menjadi sumbangan
pemikiran sebagai bentuk kontribusi terhadap pengembangan dunia pendidikan.
d) Bagi penulis sendiri penelitian ini merupakan wadah tempat
menuangkan ide-ide kreatif penulis serta menjadi media untuk ikut
berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi dan pengembangan dunia pendidikan.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi