Selasa, 11 Maret 2014

Skripsi Finansial: ANALISIS PENGAWASAN INTERNAL KAS PADA FAKULTAS EKONOMI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan/instansi (dalam hal ini instansi pendidikan) yang besar selalu berhadapan dengan kendala-kendala yang berhubungan dengan pengawasan harta bendanya, khususnya masalah kas, dimana sebagian besar transaksi yang dilakukan perusahaan/instansi selalu melibatkan kas. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang terjadi pada masa sekarang yang memungkinkan terjadinya penyalahgunaan kas, dengan demikian perusahaan harus lebih aktif dalam melakukan pengawasan terhadap kas.

Teknologi yang semakin maju mempengaruhi perkembangan pada setiap perusahaan maupun lembaga, baik swasta ataupun pemerintah. Masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan/instansi juga semakin rumit terutama dalam penyajian laporan keuangan. Oleh karena itu, profesi akuntan memegang peranan yang sangat penting dalam membantu menyusun laporan keuangan. Dalam fungsi manajemen, pengawasan merupakan tanggungjawab yang tidak dapat diabaikan.
Didalam mencapai tujuannya perusahaan/instansi selalu menghadapi persoalan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Dilihat dari ciri-ciri dan kepentingannya, kas selalu menjadi objek utama yang disalahgunakan, untuk itu diperlukan adanya pengawasan–pengawasan internal yang dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan dan penyelewengan kas.
Pengawasan dapat diartikan sebagai alat untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas perusahaan/instansi agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu cara untuk melaksanakan pengawasan adalah dengan menyusun sistem pengawasan internal kas yang memadai dan tentunya dapat dipertanggungjawabkan pelaksanaannya dalam mengamankan harta suatu perusahaan/instansi, meningkatkan efisiensi dan mendorong karyawan untuk selalu mematuhi kebijakan–kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen sehingga kecurangan dan penyalahgunaan kas dapat diminimalisasi atau bahkan dapat dihindari. Dengan kata lain pengawasan internal yang baik didalam suatu perusahaan/instansi dapat menunjang keberhasilan setiap keputusan dan peraturan yang telah ditetapkan serta dapat mendukung keberhasilan operasi suatu perusahaan/instansi (dalam hal ini lembaga pendidikan).
Kas merupakan aset perusahaan yang paling lancar (likuid) dari seluruh aktiva yang ada. Ini karena setiap transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan/instansi selalu berhubungan dengan kas. Oleh karena itu kas menjadi objek yang paling mudah untuk diselewengkan, sehingga banyak pihak yang berusaha menyelewengkan kas dengan berbagai cara. Oleh karena itu, maka perlu adanya pengawasan intern yang efektif terhadap kas. Apabila pengawasan internal terhadap kas dalam sebuah perusahaan/instansi berjalan dengan efektif maka penyalahgunaan kas dapat diketahui dengan mudah.

Dengan landasan pemikiran diatas, maka penulis memilih judul “ Analisis Pengawasan Internal Kas Pada Fakultas Ekonomi
B. Permasalahan
Sesuai dengan judul yang diambil maka penulis mengajukan masalah pokok yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini yaitu sejauh mana peran pengawasan internal kas baik secara operasional maupun dari sisi pembukuan pada Fakultas Ekonomi .
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Pengawasan Internal Kas pada Fakultas Ekonomi .
2. Apa yang menjadi tujuan dari sistem pengawasan internal kas.
3. Apa yang menjadi syarat atau unsur mutlak dalam suatu sistem pengawasan internal kas.
4. Apakah pengawasan internal kas yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi  telah berjalan efektif dan efisien atau dengan kata lain dapat mencegah penyelewengan dan penyalahgunaan yang mungkin dapat terjadi.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan internal kas pada Fakultas Ekonomi .
b. Untuk mengetahui tujuan dan syarat mutlak dari sistem pengawasan internal kas.
c. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan sistem pengawasan internal kas yang telah dilakukan oleh Fakultas Ekonomi
d. Untuk mengetahui apakah pengawasan internal kas yang dilakukan Fakultas Ekonomi  telah berjalan efektif dan efisien.
2. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai penulis adalah :
a. Bagi penulis, untuk menambah dan memperluas wawasan penulis mengenai pengawasan internal kas pada masa yang akan datang.
b. Bagi perusahaan, dapat digunakan sebagai masukan yang bermanfaat dalam melaksanakan pengawasan internal kas pada masa yang akan datang.
c. Bagi pembaca, dapat digunakan sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan, dserta dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk melakukan penelitian di masa yang akan datang

D. Rencana Penulisan

Penulis akan memberikan gambaran rencana isi yang membuat lebih terarahnya penulisan Tugas Akhir ini penulis membagi luas pembahasan tugas akhir ini dalam empat (4) bab, yang dianggap cukup memadai untuk mengemukakan hal yang dianggap penting dan relevan dengan judul tugas akhir yang dimaksud, dengan tujuan agar penulisan tugas akhir ini dapat lebih terarah dan sistematis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, maksud dan tujuan penelitian, rencana penulisan yang mencakup jadwal survei dan rencana isi.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini meliputi sejarah singkat Instansi, struktur organisasi dan personalia, job description, kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan Fakultas Ekonomi .
BAB III : TOPIK PENELITIAN
Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai pengertian, fungsi, tujuan dan manfaat pengawasan intern dan juga mengenai pengertian dan fungsi kas, serta prosedur pengawasan intern kas yang diterapkan oleh perusahaan.
BAB IV : PENUTUP
Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi  di masa yang akan datang.

A. Pengertian dan Fungsi Kas
Kas adalah komponen aktiva yang paling aktif dan sangat mempengaruhi setiap transaksi yang terjadi. Hal ini dikarenakan setiap transaksi memerlukan suatu dasar dasar pengukuran yaitu kas. Bahkan walaupun perkiraan kas tidak langsung terlibat dalam transaksi tersebut besarnya nilai transaksi tetap diukur dengan kas. Kas adalah aktiva yang tidak produktif. Oleh karena itu kas harus dijaga supaya jumlah kas tidak terlalu besar sehingga tidak ada kas yang menganggur. Disamping itu kas merupakan suatu aktiva yang paling mudah diselewengkan dan digunakan dengan tidak semestinya oleh karyawan karena kas merupakan aktiva yang paling bernilai dibandingkan dengan aktiva lainnya serta paling uda dipindahtangankan. Menurut ikatan Akuntan Indonesia bahwa,” Kas terdiri dari saldo kas (cash and hand) dan rekening giro setara kas (cash Equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan – perubahan yang signifikan. (PSAK No 2 Tahun 2007)”
Kas adalah alat pembayaran yang dapat dipakai untuk membiayai kegiatan suatu perusahaan institusi. Kas merupakan aktiva yang paling lancar dan harus tersedia didalam perusahaan/institusi selama periode tertentu. Banyak transaksi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas. Tidak hanya terbatas pada uang tunai yag tersedia di dalam perusahaan saja, melainkan meliputi semua jenis aset yang dapat dipergunakan dengan segera untuk untuk membiayai kegiatan perusahaan.
Kas merupakan semua uang kertas dan logam baik mata uang dalam negeri maupun luar negeri serta surat-surat yang mempunyai sifat seperti mata uang yaitu sifat yang dengan segera dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran – pembayaran pada setiap saat dikehendaki. Kas berarti uang dan segala sesuatu yang digunakan sebagai alat tukar yang diterima oleh bank pada nilai nominalnya.
Pemgertian kas yang lain adalah :
“ Kas adalah segala sesuatu, baik yang berbentuk uang atau bukan yang dapat tersedia dengan segera dan adapat diterima sebagai pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.” (Soemarso,2004 : 320)
“ Kas adalah jumlah uang tunai yang ada diperusahaan dan rekening giro di bank yang pengambilannya tidak dibatasi baik dalam waktu maupun jumlahnya dan investasi jangka pendek yang secara formal disebut kas dan setara kas.” (Munawir, 2002 : 242)
“ Kas adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.” (Zaki Baridwan,1997 : 86)
“ Kas juga berarti sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untyk membiayai kegiatan umum perusahaan.” (Abdul halim,1997 : 35)
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kas merupakan harta perusahaan yang paling rawan dan mudah dipindahtangankan sehingga
menimbulkan niat seseorang untuk melakukan penyelewengan dan manipulasi dengan berbagai cara.
Banyak transaksi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas, tidak hanya terbatas pada uang tunai yang tersedia dalam perusahaan saja, melainkan meliputi semua jenis aset yang dapat dipergunakan dengan segera untuk membiayai seluruh kegiatan perusahaan. Sebagai harta yang likuid kas adalah media pertukaran dan dasar bagi pengukuran akuntansi untuk semua pos lainnya. Agar dapat dilaporkan sebagai kas, pos yang bersangkutan harus siap sedia untuk pembayaran kewajiban lancar
Adapun fungsi kas adalah sebagai berikut :
a. Membiayai kegiatan operasional perusahaan
b. Sebagai alat bantu pembayaran
c. Alat yang diterima sebagai net bank sebesar nilai nominal
d. Sebagai investasi baru dalam aktiva tetap
B. Pengertian dan Fungsi Pengawasan Internal Kas
Pengawasan erat hubungannya dengan perencanaan, dimana tanpa adanya perencanaan sebagai pedoman, maka pengawasan akan sangat sulit dilaksanakan. Begitu juga sebaliknya, perencanaan tanpa pengawasan akan cenderung menimbulkan penyimpangan-penyimpangan sehingga hal ini selalu mendapat perhatian khusus dalam setiap kegiatan agar tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai atau setidaknya mendekati sasaran yang diinginkan.

“ Pengawasan internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan,memastikan bahwa informasi usaha akurat,memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.” (Warren, Reeve, Fees,2005 : 289)
Sistem untuk Pengawasan kas harus disesuaikan dengan bisnis tertentu. Tidak memungkinkan untuk menjelaskan semua ciri dan teknik yang digunakan dalam berbagai jenis dan ukuran bisnis. Secara umum, bagaimanapun juga, sistem kontrol kas ini menolak akses terhadap catatan akuntansi pada mereka yang memegang kas. Hal ini menurunkan kemungkinan masukan tidak tidak tepat sehingga mencegah penyalahgunaan penerimaan dan pembayaran kas. Kemungkinanan penyalahgunaan banyak dikurangi jika dua pegawai atau lebih harus berkonspirasi dalam sebuah penipuan.”(Skousen, Stice, Stice,2001: 378)
Pengawasan internal merupakan alat pengawasan yang sangat membantu seorang pemimpin perusahaan melaksanakan tugas sehingga mempunyai peranan yang sangat penting.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi