BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
sumber daya manusia saat ini masih tetap menjadi pusat perhatian dan tumpuhan
bagi suatu organisasi atau fakultas ekonomi usu untuk dapat bertahan di era
globalisasi yang diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat. Sumber
daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan fakultas. Hal ini
menunjukkan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang
harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Salah satu pelaksanaan manajemen
sumber daya manusia yaitu adanya sistem
penilaian terhadap kinerja yang disebut
dengan efisiensi kinerja. efisiensi tersebut adalah suatu proses penilaian yang
sistematis yang terarah dan terpadu dalam menilai keseluruhan unsur-unsur yang
dimiliki oleh karyawan sebagai pekerja yang produktif. Efisiensi ini bertujuan
untuk menilai secara menyeluruh terhadap pelaksanaan pekerjaan serta perilaku
kerja pegawai yang berada dalam organisasi untuk memastikan bahwa semua
pekerjaan yang telah dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya dan apabila terjadi suatu kesalahan atau penyimpangan
maka pekerjaan tersebut dapat segera diperbaiki dan ditindak lanjutin sesuai
dengan peraturan.
Arti
pentingnya efisiensi kinerja dapat dilihat dengan jelas yaitu bahwa efisiensi
kinerja tidak sekedar menilai yaitu mencari aspek dari pegawai atau karyawan
tentang yang kurang atau lebih, tetapi lebih luas lagi yaitu membantu pegawai
atau karyawan untuk mencapai kinerja yang diharapkan oleh organisasi dan
berorientasi pada pengembangan pegawai. Untuk itu beberapa kegiatan yang
merupakan bagian integral dengan efisiensi kinerja harus dilakukan seperti
penetapan sasaran kinerja yang spesifik, terukur, memiliki tingkat kemudahan
yang sedang dan berbatas waktu (Hariandja:2002:197). Selanjutnya sasaran atau
standar yang jelas sangat diperlukan untuk memudahkan karyawan dalam mencapai
kinerja yang telah ditetapkan dan akan memudahkan efisiensi kinerja.
Faktor efisiensi secara obyektif
memfokuskan pada fakta yang bersifat nyata dan hasilnya dapat diukur,misalnya
kuantitas, kualitas, kehadiran dan sebagainya. Sedangkan faktor subyektif
cenderung berupa opini seperti menyerupai sikap, kepribadian, penyesuaian diri
dan sebagainya. Faktor-faktor subyektif seperti pendapat dinilai dengan
meyakinkan bila didukung oleh kejadian-kejadian yang terdokumentasi. Dengan
pertimbangan faktor-faktor tersebut diatas maka dalam efisiensi kinerja harus
benar-benar obyektif yaitu dengan mengukur kinerja karyawan yang sesungguhnya
atau mengevaluasi perilaku yang mencerminkan keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan. Dengan efisiensi kinerja yang obyekt if akan memberikan feed back
yang tepat, dan melalui feedback yang tepat diharapkan terjadi perubahan
perilaku kearah peningkatan produktivitas kerja yang diharapkan. ( Hariandja:
2002:198).
Untuk menjaga agar tetap terdapat keseimbangan antara
kemampuan kerja pegawai dalam kelangsungan hidup organisasi diperlukan adanya
teknik-teknik pembinaan pegawai. Teknik-teknik pembinaan pegawai yang
dikemukakan oleh Moenir (1992: 152) adalah :
1. Pengembangan pegawai, ialah suatu usaha yang ditujukan
untuk memajukan pegawai baik dari segi karier maupun kemampuan.
2. Disiplin ialah usaha yang dilakukan untuk menciptakan
keadaan di suatu lingkungan kerja yang tertib, berdaya guna dan berhasil guna
melalui sistem pengaturan yang tepat.
3. Penghargaan ialah ucapan terima kasih seseorang yang telah
berusaha bekerja semata-mata bukan untuk keperluan sendiri melainkan untuk
keperluan orang lain.
4. Keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja.
a) Keselamatan kerja ialah suatu keadaan dalam lingkungan
atau tempat kerja yang dapat menjamin secara maksimal keselamatan orang-orang
yang berada di daerah atau tempat tersebut, baik orang tersebut, pegawai
ataupun bukan pegawai organisasi.
b) Keamanan kerja adalah adanya
perasaan aman dan tentram pada pegawai dalam organisasi.
c) Kesehatan kerja adalah suatu usaha dan keadaan
memungkinkan seseorang mempertahankan kondisi kesehatannya dalam pekerjaan yang
diantaranya meliputi penyediaan air bersih, ventilasi udara yang cukup dan
sebagainya.
5. Pemberian perangsang ialah benda atau hal lain yang
immaterial yang menarik sehingga selalu menimbulkan kegairahan untuk
mendapatkannya dan memilikinya.
Departemen manajemen fakultas ekonomi USU merupakan
organisasi yang dibentuk untuk melayani mahasiswa terutama dalam memberikan
kemudahan dan kenyamanan dalam memperoleh informasi, konsultasi, kebutuhan dan
permasalahan mahasiswa setiap saat, kapanpun dan di manapun yang dapat diakses
melalui ruangan manajemen selama 4 jam sehari dan 6 hari dalam seminggu. Dalam
pelaksanaan layanan tersebut, Departemen manajemen selalu berupaya untuk
menjaga kualitas pelayanan agar mahasiswa selalu mendapatkan informasi yg tepat
dan sikap layanan yang memuaskan. Untuk mencapai upaya tersebut maka departemen
manajemen telah dibekali dengan standar kinerja yang jelas dan dilakukan
pelaksanaan efisiensi kinerja secara periodik yang dilakukan oleh sebuah tim
dengan tujuan agar kualitas pelayanan departemen manajemen tetap terjaga dan
dapat lebih bisa menampilkan kinerja yang produktif. Berdasarkan Laporan Performansi
Penyediaan Jasa Layanan Departemen Manajemen fakultas Ekonomi USU Tahun 2009
pada Bulan Januari, Februari, Maret, April dan Mei memperlihatkan nilai
rata-rata efisiensi kinerja dimensi solusi layanan berturut-turut sebesar
92.72, 90.77, 92.04, 93.49, dan 95.05 sementara untuk dimensi proses sikap dan
layanan berturut-turut sebesar 95.61, 95.41, 94.56, 95.84, dan 95.94. Dari data
tersebut menunjukan bahwa pegawai yang bertugas di departemen manajemen masih
banyak yang mendapat nilai di bawah standar ideal yang telah di tetapkan yaitu
100 atau belum mencapai kinerja yang maksimal, tentu hal ini dapat menimbulkan
masalah terhadap upaya mewujudkan peningkatan produktivitas pegawai dan juga
bisa berdampak negatif bagi mahasiswa yang menggunakan layanan tersebut. Dari
pernyataan di atas, dapat diketahui
bahwa untuk mengetahui optimal atau tidaknya suatu kinerja dapat dilihat dari
indikator-indikator yang timbul dan yang digunakan untuk mengukur kinerja
tersebut. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Dwiyanto (dalam Pasolong,
2006: 50-51) mengenai indicator yang digunakan untuk mengukur kinerja yaitu
sebagai berikut :
a. Produktivitas, bahwa produktivitas tidak hanya mengukur
tingkat efisiensi, tetapi juga mengukur efektivitas pelayanan. Dan pada umumnya
dipahami sebagai ratio antara input dan output.
b. Kualitas layanan, maksudnya bahwa kualitas dari pelayanan
yang diberikan sangat penting untuk dipertahankan.
c. Responsivitas, maksudnya bahwa birokrasi harus memiliki
kemampuan untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas
pelayanan serta mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
d. Responsibilitas, maksudnya bahwa pelaksanaan kegiatan
harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar dan
kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun yang implisit.
e. Akuntabilitas, maksudnya bahwa sebarapa besar kebijakan
dan kegiatan birokrasi tunduk kepada para pejabat politik yang dipilih oleh
rakyat, dimana para pejabat politik tersebut dengan sendirinya akan selalu
memprioritaskan kepentingan rakyat.
Bertitik tolak dari latar belakang yang dikemukakan diatas,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Efesiensi
Kinerja Pegawai Pada Bagian Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi “.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “ Bagaimana
Pengaruh Pelaksanaan Efisiensi Kinerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU ? ”
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan efisiensi Kinerja
yang dilakukan oleh Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Pelaksanaan efisiensi
Kinerja Terhadap Produktivitas Kerja pegawai pada Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi USU
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis penelitian ini merupakan usaha untuk
meningkatkan kemapuan berpikir melalui penulisan karya ilmiah dan untuk
menerapkan teori-teori yang telah diterima di Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi Usu.
2. Bagi Ekonomi USU, penelitian ini juga diharapkan dapat
melengkapi ragam penelitian yang telah dibuat mahasiswa dan dapat menjadi bahan
referensi bagi terciptanya suatu karya ilmiah.
3. Penelitian ini diharapkan menjadi sumbagan pemikiran dan
bahan masukan kepada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU terhadap
Pengaruh Pelaksanaan Efisiensi Kinerja Terhadap produktifitas kerja pegawai di
departemen manajemen.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi