BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengendalian
atau kontrol merupakan bagian kehidupan sehari-hari. Dalam keadaan tertentu,
ketentuan hukum digunakan untuk mengendalikan perilaku manusia. Sebagaimana
dengan kehidupan sehari-hari, perusahaan juga mempunyai berbagai kendali untuk
mengarahkan perilaku karyawan agar mengarah kepada tujuan perusahaan. Misalnya,
sejumlah perusahaan mengharuskan karyawan untuk mengisi daftar hadir pada saat
masuk dan pulang kerja. Ini merupakan kendali yang digunakan untuk mengecek
bahwa karyawan dibayar atas jam kerjanya. Niswonger (1999:181).
Pengendalian
internal dan metode pemrosesan informasi sangat penting dalam sistem akuntansi.
Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva
dari penyalagunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, dan memastikan
bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya. Dalam
metode pemrosesan yang digunakan adalah cara pengumpulan, pengikhtisaran, dan
pelaporan informasi akuntansi. Metode-metode ini bisa bersifat manual atau dikomputerisasi.
Niswonger (1999:183).
Pengendalian
internal dapat melindungi aktiva dengan mencegah pencurian, penggelapan,
penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu
pelanggaran yang paling serius atas pengendalian internal adalah penggelapan
oleh karyawan. Penggelapan oleh karyawan merupakan tindakan yang disengaja
untuk menipu perusahaan demi keuntungan
pribadi.Penipuan yang dilakukan oleh
karyawan tersebut bisa mengambil bentuk mulai dari pelaporan beban yang
berlebihan untuk ongkos perjalanan agar mendapat uang penggantian yang lebih
besar dari perusahaan hingga penyelewengan mencapai jutaan rupiah. Niswonger
(1999:184). Informasi dan komunikasi merupakan unsur dasar dari pengendalian internal.
Informasi bisnis yang akurat diperlukan demi keberhasilan perusahaan,.
penjagaan aktiva dan informasi yang akurat sering berjalan seiring. Banyak
informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk mengendalikan operasi dan
keuangan yang dihasilkan dari sistem informasi, Salah satu dari tanggungjawab
utama manajemen adalah pengelolaan. Manajemen harus menjaga sumber daya
perusahaan dari kemungkinan kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau
keteledoran penggunaan bahan baku produksi, pemberian kredit yang tidak
terjamin, kegagalan untuk membeli dengan harga termurah, pekerja-pekerja yang
tidak efisien dan pencurian. Informasi yang diperlukan mengenai lingkungan
pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengndalian, dan pemantauan diperlukan
oleh manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya
tuntutan-tuntutan pelaporan serta peraturan yang berlaku. Manajemen juga dapat
menggunakan informasi eksternal untuk menilai peristiwa dan keadaan yang
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal. Manajemen
dapat menggunakan informasi dari Financial Accounting Standart Boards atau dari
Ikatan Akuntan Indonesia untuk menilai dampak dari perubahan standar pelaporan
yang mungkin akan terjadi. Niswonger (1999:189).
Lingkungan pengendalian suatu
perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya
pengendalian. Salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian
adalah falsafah manajemen dan siklus operasi. Manajemen yang terlalu
mengutamakan sasaran operasi dan menyimpang dari kebijakan pengendalian bisa
secara tidak langsung mendorong karyawan untuk mengabaikan pengendalian.
Struktur organisasi usaha, yang merupakan kerangka dasar untuk perencanaan dan
pengendalian operasi, juga mempengaruhi lingkungan pengendalian. Dimana
kebijakan personalia juga mempengaruhi lingkungan pengendalian. Kebijakan
personalia meliputi perekrutan, pelatihan, evaluasi, penetapan gaji, dan
promosi karyawan. Kebijakan dan prosedur tersebut dapat memperkokoh
pengendalian internal bila memberikan jaminan yang wajar bahwa hanya karyawan
yang kompeten dan jujurlah yang direkrut dan dipertahankan. Niswonger
(1999:185). Prosedur pengendalian ditetapkan untuk memberikan jaminan yang
wajar bahwa sasaran bisnis akan dicapai, termasuk pencegahan penggelapan.
Sistem akuntansi yang baik memerlukan prosedur untuk memastiskan bahwa para
karyawan mampu melaksanakan tugas yang diberikan oleh perusahaan.Dalam
pemberian tugas perlu dilakukan perputaran atau rotasi tugas di antara
karyawan. Dengan adanya kebijakan ini dapat mendorong karyawan untuk menaati
prosedur yang digariskan, di samping itu kesalahan atau penggelapan yang
terjadi bisa dideteksi. Niswonger (1999:186).
Kebijakan pengendalian harus
menetapkan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas berbagai aktivitas usaha.
Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya kesalahan dan penggelapan, maka tanggung
jawab atas operasi, pengamanan aktiva, dan akuntansi harus dipisahkan. Dan
catatan akuntansi akan digunakan sebagai alat pengecekan independen terhadap
karyawan yang bertugas mengamankan aktiva dan mereka yang berkecimpung dalam
operasi usaha. Sistem pengendalian internal dapat dipantau secara rutin atau
melalui evaluasi khusus. Pemantauan rutin bisa dilakukan dengan mengamati
perilaku karyawan dan tanda-tanda peringatan dari sistem akuntansi tersebut.
Pemantauan yang berupa evaluasi khusus sering dilakukan bila terjadi
perubahan-perubahan besar dalam hal strategi, manajemen senior, struktur usaha,
atau operasi. Pada perusahaan besar, auditor internal yang independen terhadap
operasi biasanya diberi tanggung jawab untuk memantau sistem pengendalian
internal. Di samping itu, auditor eksternal juga mengevaluasi pengendalian
internal sebagai bagian normal dari audit tahunan atas laporan keuangan.
Niswonger (1999:188). Atas dasar hal tersebut dan dikarenakan izin yang
diperoleh serta kemudahan akses dalam melakukan riset, maka penulis memilih PT.
Semen Andalas Medan sebagai objek penelitan. Dan selanjutnya penulis memilih
judul skripsi “PENEGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT.
SEMEN ANDALAS MEDAN”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan pada PT.
Semen Andalas Medan, maka penulis menemukan masalah yang berkenaan dengan topik
yang diteliti yang dirumuskan sebagai berikut : “ Apakah Pengendalian Internal
Penjualan dan Penerimaan Kas Pada PT. Semen Andalas Medan telah berjalan dengan
efektif?.”
C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan terbatasnya waktu dan kemampuan penulis,
maka penelitian hanya dibatasi pada pengendalian internal penjualan dan
penerimaan kas yang diterapkan pada PT. Semen Andalas Medan. Adapun yang
menjadi tujuan penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejauh mana
pengendalian internal penjualan yang diterapkan oleh PT. Semen Andalas Medan.
2. Untuk mengetahui sejauh mana
penerimaan kas yang diterapkan oleh PT. Semen Andalas Medan.
3. Mengetahui unsur-unsur sistem
pengendalian intern pada PT. Semen Andalas Medan.
4. Mengetahui unsur-unsur penerimaan
kas pada PT. Semen Andalas Medan.
5. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis yang dapat
penulis gunakan sebagai pengalaman setelah menamatkan kuliah dan bekerja,
sehingga penulis dapat memahami dan mengerti dengan cepat mengenai pengendalian
internal penjualan dan penerimaan kas.
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat digunakan sebagai bahan pemikiran
dan diskusi yang berkaitan dengan pengendalian internal penjualan dan
penerimaan kas.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi
manajemen perusahaan dalam merancang sistem pengendalian intern penerimaan kas.
3. Memberikan sumbang saran yang
mungkin berguna bagi perusahaan.
4. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para pembaca.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi