Rabu, 12 Maret 2014

Skripsi Finansial: PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. SEMEN ANDALAS


 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengendalian atau kontrol merupakan bagian kehidupan sehari-hari. Dalam keadaan tertentu, ketentuan hukum digunakan untuk mengendalikan perilaku manusia. Sebagaimana dengan kehidupan sehari-hari, perusahaan juga mempunyai berbagai kendali untuk mengarahkan perilaku karyawan agar mengarah kepada tujuan perusahaan. Misalnya, sejumlah perusahaan mengharuskan karyawan untuk mengisi daftar hadir pada saat masuk dan pulang kerja. Ini merupakan kendali yang digunakan untuk mengecek bahwa karyawan dibayar atas jam kerjanya. Niswonger (1999:181).

Pengendalian internal dan metode pemrosesan informasi sangat penting dalam sistem akuntansi. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalagunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, dan memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya. Dalam metode pemrosesan yang digunakan adalah cara pengumpulan, pengikhtisaran, dan pelaporan informasi akuntansi. Metode-metode ini bisa bersifat manual atau dikomputerisasi. Niswonger (1999:183).
Pengendalian internal dapat melindungi aktiva dengan mencegah pencurian, penggelapan, penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran yang paling serius atas pengendalian internal adalah penggelapan oleh karyawan. Penggelapan oleh karyawan merupakan tindakan yang disengaja untuk menipu perusahaan demi keuntungan

pribadi.Penipuan yang dilakukan oleh karyawan tersebut bisa mengambil bentuk mulai dari pelaporan beban yang berlebihan untuk ongkos perjalanan agar mendapat uang penggantian yang lebih besar dari perusahaan hingga penyelewengan mencapai jutaan rupiah. Niswonger (1999:184). Informasi dan komunikasi merupakan unsur dasar dari pengendalian internal. Informasi bisnis yang akurat diperlukan demi keberhasilan perusahaan,. penjagaan aktiva dan informasi yang akurat sering berjalan seiring. Banyak informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk mengendalikan operasi dan keuangan yang dihasilkan dari sistem informasi, Salah satu dari tanggungjawab utama manajemen adalah pengelolaan. Manajemen harus menjaga sumber daya perusahaan dari kemungkinan kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau keteledoran penggunaan bahan baku produksi, pemberian kredit yang tidak terjamin, kegagalan untuk membeli dengan harga termurah, pekerja-pekerja yang tidak efisien dan pencurian. Informasi yang diperlukan mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengndalian, dan pemantauan diperlukan oleh manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan pelaporan serta peraturan yang berlaku. Manajemen juga dapat menggunakan informasi eksternal untuk menilai peristiwa dan keadaan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal. Manajemen dapat menggunakan informasi dari Financial Accounting Standart Boards atau dari Ikatan Akuntan Indonesia untuk menilai dampak dari perubahan standar pelaporan yang mungkin akan terjadi. Niswonger (1999:189).

Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah falsafah manajemen dan siklus operasi. Manajemen yang terlalu mengutamakan sasaran operasi dan menyimpang dari kebijakan pengendalian bisa secara tidak langsung mendorong karyawan untuk mengabaikan pengendalian. Struktur organisasi usaha, yang merupakan kerangka dasar untuk perencanaan dan pengendalian operasi, juga mempengaruhi lingkungan pengendalian. Dimana kebijakan personalia juga mempengaruhi lingkungan pengendalian. Kebijakan personalia meliputi perekrutan, pelatihan, evaluasi, penetapan gaji, dan promosi karyawan. Kebijakan dan prosedur tersebut dapat memperkokoh pengendalian internal bila memberikan jaminan yang wajar bahwa hanya karyawan yang kompeten dan jujurlah yang direkrut dan dipertahankan. Niswonger (1999:185). Prosedur pengendalian ditetapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan dicapai, termasuk pencegahan penggelapan. Sistem akuntansi yang baik memerlukan prosedur untuk memastiskan bahwa para karyawan mampu melaksanakan tugas yang diberikan oleh perusahaan.Dalam pemberian tugas perlu dilakukan perputaran atau rotasi tugas di antara karyawan. Dengan adanya kebijakan ini dapat mendorong karyawan untuk menaati prosedur yang digariskan, di samping itu kesalahan atau penggelapan yang terjadi bisa dideteksi. Niswonger (1999:186).

Kebijakan pengendalian harus menetapkan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas berbagai aktivitas usaha. Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya kesalahan dan penggelapan, maka tanggung jawab atas operasi, pengamanan aktiva, dan akuntansi harus dipisahkan. Dan catatan akuntansi akan digunakan sebagai alat pengecekan independen terhadap karyawan yang bertugas mengamankan aktiva dan mereka yang berkecimpung dalam operasi usaha. Sistem pengendalian internal dapat dipantau secara rutin atau melalui evaluasi khusus. Pemantauan rutin bisa dilakukan dengan mengamati perilaku karyawan dan tanda-tanda peringatan dari sistem akuntansi tersebut. Pemantauan yang berupa evaluasi khusus sering dilakukan bila terjadi perubahan-perubahan besar dalam hal strategi, manajemen senior, struktur usaha, atau operasi. Pada perusahaan besar, auditor internal yang independen terhadap operasi biasanya diberi tanggung jawab untuk memantau sistem pengendalian internal. Di samping itu, auditor eksternal juga mengevaluasi pengendalian internal sebagai bagian normal dari audit tahunan atas laporan keuangan. Niswonger (1999:188). Atas dasar hal tersebut dan dikarenakan izin yang diperoleh serta kemudahan akses dalam melakukan riset, maka penulis memilih PT. Semen Andalas Medan sebagai objek penelitan. Dan selanjutnya penulis memilih judul skripsi “PENEGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. SEMEN ANDALAS MEDAN”.


B. Perumusan Masalah

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan pada PT. Semen Andalas Medan, maka penulis menemukan masalah yang berkenaan dengan topik yang diteliti yang dirumuskan sebagai berikut : “ Apakah Pengendalian Internal Penjualan dan Penerimaan Kas Pada PT. Semen Andalas Medan telah berjalan dengan efektif?.”
C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan terbatasnya waktu dan kemampuan penulis, maka penelitian hanya dibatasi pada pengendalian internal penjualan dan penerimaan kas yang diterapkan pada PT. Semen Andalas Medan. Adapun yang menjadi tujuan penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejauh mana pengendalian internal penjualan yang diterapkan oleh PT. Semen Andalas Medan.
2. Untuk mengetahui sejauh mana penerimaan kas yang diterapkan oleh PT. Semen Andalas Medan.
3. Mengetahui unsur-unsur sistem pengendalian intern pada PT. Semen Andalas Medan.
4. Mengetahui unsur-unsur penerimaan kas pada PT. Semen Andalas Medan.
5. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis yang dapat penulis gunakan sebagai pengalaman setelah menamatkan kuliah dan bekerja, sehingga penulis dapat memahami dan mengerti dengan cepat mengenai pengendalian internal penjualan dan penerimaan kas.


D. Manfaat Penelitian
1. Dapat digunakan sebagai bahan pemikiran dan diskusi yang berkaitan dengan pengendalian internal penjualan dan penerimaan kas.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam merancang sistem pengendalian intern penerimaan kas.
3. Memberikan sumbang saran yang mungkin berguna bagi perusahaan.
4. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para pembaca.



Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi