BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia
sebagai unsur pelaksana dalam perusahaan atau instansi memiliki kemampuan kerja
yang terbatas baik fisik, pemikiran, pendidikan, maupun faktor lainnya.
Keterbatasan-keterbatasan tersebut menyebabkan kebutuhan akan suatu kerjasama
yang terkoordinir dalam suatu struktur organisasi yang baik dan jelas agar
hubungan formal di dalam organisasi dapat berjalan dengan baik untuk pencapaian
tujuan organisasi.
Menurut
Anderson dan Parker (2002:33) ”Organisasi adalah satuan orang-orang yang
tersusun secara sistematis untuk mencapai tujuan-tujuan khusus dimana
masing-masing orang mempunyai peranan yang telah ditetapkan secara formal”.
Struktur
organisasi sangat penting bagi sebuah perusahaan atau instansi karena struktur
organisasi merupakan pencerminan lalu lintas wewenang, tanggung jawab, dan
pembagian kerja untuk menjalankan fungsi tertentu di dalam sebuah perusahaan
atau instansi. Dengan dibentuknya suatu struktur organisasi, maka hubungan
antara orang-orang yang berwenang membuat keputusan dengan orang-orang yang
menjalankan keputusan menjadi jelas.
Pihak
yang berwenang membuat keputusan harus dapat merencanakan dan menentukan
struktur organisasi yang paling sesuai bagi suatu perusahaan atau instansi.
Para pimpinan membagi kerja ke dalam fungsi-fungsi atau departemen khusus untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tetapi disamping itu
pimpinan juga harus mengatur suatu koordinasi yang
efektif terhadap pembagian-pembagian kerja tersebut. Untuk dapat melaksanakan
koordinasi yang baik dan mengarah pada pencapaian tujuan, diperlukan pula
komunikasi yang baik antara bawahan dan atasan atau sebaliknya.
Koordinasi
kerja berkaitan dengan tugas menyatukan kegiatan-kegiatan guna menjamin
pencapaian tujuan yang efektif dan efisien. Dalam kegiatan koordinasi dilakukan
kegiatan atau usaha menyatukan dan mengarahkan seluruh kegiatan agar dalam
setiap gerak dan langkah yang diambil dalam suatu organisasi tertuju pada
tujuan yang telah ditentukan. Tanpa adanya koordinasi, individu-individu di
dalam organisasi akan kehilangan pegangan atas peranan mereka. Mereka akan
mulai mengejar kepentingan pribadi, yang sering merugikan pencapaian tujuan
organisasi tersebut secara keseluruhan.
Sekolah
merupakan suatu instansi yang bergerak di bidang pendidikan dan mengemban misi
untuk mencerdaskan anak bangsa yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat
kompleks karena sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai
dimensi yang saling berkaitan dan saling menentukan satu sama lain. Bersifat
unik karena sekolah memiliki karakter tersendiri, dimana terjadi proses belajar
mengajar dan tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan manusia. Karena
sifatnya yang kompleks dan unik tersebut, sekolah memerlukan tingkat koordinasi
yang tinggi.
SMP
Negeri 8 Binjai sebagai salah satu Sekolah Menengah Pertama yang ada di
Indonesia yang bertujuan mencerdaskan anak bangsa sangat memerlukan struktur
organisasi yang baik. Dengan adanya struktur organisasi yang baik, pimpinan
atau kepala sekolah SMP Negeri 8 Binjai dapat lebih mudah
mengkoordinasi seluruh kegiatan yang dijalankan.
Kesalahan dalam menempatkan individu di dalam suatu organisasi dapat
menyebabkan tidak tercapainya koordinasi kerja dan dampak selanjutnya adalah
tidak tercapainya tujuan yang diharapkan. Misalnya jika petugas laboratorium
ditugaskan menjadi guru bimbingan dan konseling, begitu juga sebaliknya. Maka
tidak akan terjadi koordinasi kerja yang baik di dalam instansi tersebut.
Selain itu, masih banyak lagi masalah-masalah yang sering terjadi dalam suatu
organisasi yang menyebabkan tidak tercapainya koordinasi kerja. Misalnya
kelebihan atau kekurangan dalam menempatkan individu-individu dalam satu
departemen, kurangnya komunikasi antar individu dalam satu departemen atau antar
departemen dalam organisasi, dan lain sebagainya.
Menyadari
pentingnya peranan struktur organisasi dalam meningkatkan koordinasi kerja
antara setiap fungsi, maka penulis tertarik untuk memilih judul “Peranan
Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja Pegawai Pada SMP Negeri
8 Binjai”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis membuat rumusan masalah, yakni “Bagaimanakah
Peranan Struktur Organisasi SMP Negeri 8 Binjai dapat meningkatkan Koordinasi
Kerja Pegawainya?”.
C.
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan penelitian
Adapun
tujuan penelitian ini adalah :
Mengetahui
peranan struktur organisasi dalam meningkatkan koordinasi kerja pegawai pada
SMP Negeri 8 Binjai.
2.
Manfaat penelitian
Adapun
manfaat penelitian ini adalah :
a.
Bagi instansi
Sebagai
bahan masukan bagi pimpinan SMP Negeri 8 Binjai dalam membuat keputusan dan
kebijakan yang lebih baik di masa yang akan datang.
b.
Bagi penulis
Sebagai
bahan perbandingan antara teori dengan praktek mengenai peranan struktur
organisasi dalam meningkatkan koordinasi kerja pegawai di sebuah instansi atau
perusahaan.
c.
Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai
bahan masukan mengenai objek masalah yang sama untuk penelitian di masa yang
akan datang.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi