BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam
menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting
karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar.
Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya. Keberhasilan
keuangan sering tergantung pada kemampuan pemasaran. Operasi keuangan, akunting
dan fungsi bisnis lainya seseungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan
akan produk yang dihasilkan sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba.
Pemasaran yang terampil adalah tujuan yang tak pernah berhenti dikejar.
Pemasaran
berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan
masyarakat. Salah satu dari definisi pemasaran terpendek adalah ”memenuhi
kebutuhan secara menguntungkan”. Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan
seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai
kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.
Usaha
Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan
ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis
ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor
ekonomi yang memiliki ketahanan
paling baik. Kemampuan UKM perlu diberdayakan dan dikembangkan secara terus
menerus dengan berusaha mereduksi kendala yang dialami UKM, sehingga mampu
memberikan kontribusi lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan
masyarakat (Sutaryo, 2004).
Usaha Kecil Menengah ini perlu perhatian yang khusus dan di
dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara
pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan
pasar. Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan
pasar, aspek tersebut adalah :
1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar.
2. Merawat jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar.
Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang
menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi
mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang
signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga
sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008). Dengan demikian
wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal
yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.
Dunia usaha dan dunia industry saat ini sedang mengalami
perkembangan yang kian pesat, terbukti dengan banyaknya para pengusaha baik
mikro maupun makro dengan beragam usaha yang menarik, dan sudah pasti akan
menghasilkan laba untuk meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan di
usaha tersebut.
Namun hal diatas tidak relevan dengan
jumlah pengangguran di Indonesia yang tetap harus dikurangi. Data menunjukkan
bahwa angka pengangguran di Indonesia tahun 2010 diperkirakan masih akan berada
sekitar 10%. Sementara kota Medan tingkat penganggurannya termasuk yang sangat
tinggi disbanding dengan kabupaten/kota laiinya di Sumut yaitu sebesar 14,27%.
Oleh karena itu, sebagai warga kota Medan dan calon pengusaha sebaiknya
menciptakan lapangan usaha fokus di kota sendiri.
Adapun jenis usaha yang sedang maraksaat ini yakni usaha
disektor industri. Salah satu industri yang banyak diminati ialah industri
makanan ringan, dan faktanya dapat dilihat disepanjang jalan besar di kota
Medan banyak outlet yang menjual makanan dengan beranekaragam rasa dan
kualitas. Perkembangan ini disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat
akan makanan ringan (kegemaran ngemil) dan keinginan masyarakat untuk menikmati
berbagai rasa yang berbeda yang ditawarkan dengan berbagai macam penampilan
serta harga yang tidak terlalu mahal sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat.
Oleh karena itu semakin banyak pebisnis muda yang memiliki jiwa kewirausahaan
membuka bisnis makanan ringan karena bisnis ini adalah bisnis yang tepat untuk
dikembangkan.
Salah satu usaha makanan yang lagi marak kita lihat di kota
Medan ialah usaha ayam penyet. Ayam penyet merupakan makanan tradisional ayam
berlumur sambal yang berasal dari daerah Jawa Timur. Kata penyet sendiri ialah
berasal dari bahasa jawa yang artinya adalah ‘lumat”. Usaha makanan ini juga
yang paling banyak peminatnya, karena selain memiliki cita rasa yang berbeda,
harga
dari produk ini juga relatif murah
sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat khususnya kalangan menengah.
Selain itu bisnis ayam penyet ini tidak terlalu memerlukan
banyak modal awal membangun usaha ini, karena harga bahan-bahan pokok dari
bisnis ini relatif murah sehingga dapat memperoleh keuntungan yang besar, serta
proses produksi dari ayam penyet ini juga tidak sulit, ayam penyet dibuat
dengan cara direndam dalam air kaldu beserta bumbu, kemudian ditempa atau
ditindih kemudian dilumatkan bersama sambal. Walaupun cara pembuatan ayam
penyet ini sangat mudah untuk dilakukan tetapi kita juga harus dapat
menciptakan cita rasa yang sedikit lebih berbeda dengan rasa produk makanan
lainnya agar menciptakan cita rasa khas tersendiri dari usaha ayam penyet ini.
Usaha Ayam Penyet ini direncanakan akan dijalankan pada awal
tahun 2012, yang beralamat di Jalan Hamonika Pasar I Padang Bulan,Medan. Usaha
ini diharapkan dapat berkembang dikawasan ini karena tempatnya strategis dan
dekat dari daerah anak kost yang merupakan target pasar dari usaha ini. Bidikan
pasar di sekitar kampus tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang
karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar kampus merupakan ladang yang
sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan.
Adapun modal usaha ini berasal dari modal sendiri dan
pinjaman bank. Modal awal usaha ini ialah Rp.50.000.000 yang terdiri dari
Rp.35.000.000 modal sendiri dan Rp.15.000.000 dari pinjamn Bank dengan bunga 8%
per tahun.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi