BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perusahaan
tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas yang
dijalankan oleh perusahaan. Pertumbuhan perkembangaan suatu perusahaan menuntut
kemampuan dan kecakapan para pengelola dalam menjalankan perusahaannya,
termasuk didalamnya kemampuan dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang
dihadapi oleh perusahaan. Keputusan – keputusan yang tepat oleh manajer
berdasarkan hasil pengukuran dan pengevaluasian terhadap pelaksanaan aktivitas
yang dijalankan oleh perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk
mendapatkan laba atau keuntungan yang optimal sebagai sumber pembiayaan bagi
kelangsungan hidup perusahaan.
Para
pengelola perusahaan akan selalu berusaha bertindak secara profesional dalam
rangka mencapai apa yang menjadi tujuannya. Dalam prakteknya harus dilandasi
dengan konsep-konsep manajemen yang memang sudah berlaku secara universal.
Dalam
pengelolaan perusahaan, manajemen menentukan tujuan dan sasaran dan kemudian
membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Secara
umum manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari
1.perencanaan (planing), 2. pengorganisasian (organizing),
3.pengarahan (actuating), dan 4. pengendalian (controlling)
Dalam upaya mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Dari keempat fungsi manajemen tersebut, maka planing
merupakan fungsi yang memegang peranan yang sangat penting karena merupakan
dasar untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang lain. Dalam kaitannya dengan fungsi
planing dan controlling maka manajemen dihadapkan pada masalah pengambilan
keputusan yang mencakup dua variable pokok yaitu variable inflow, yang
merupakan kumpulan faktor yang menimbulkan biaya (cost), dan variable
outflow, yaitu hasil proses produksi yang merupakan faktor yang akan
menghasilkan revenue bagi perusahaan.
Seorang business manager tidak dapat mengabaikan tujuh faktor
yang mempengaruhi segala perencanaan yang dilakukannya, faktor-faktor tersebut
antara lain: produk, pasar, program distribusi, rencana produksi, program
penelitian dan pengembangan, organisasi.
Aktivitas planning menghasilkan rencana (plan) yang
terdiri dari elemen-elemen tujuan (goal), strategi (strategy),
program (program), prosedur (procedure), dan anggaran (budget).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penganggaran merupakan salah satu aspek
penting dalam kegiatan manajemen, khususnya dalam perencanaan. (Tendi Haruman,
2007 : 2)
Proses penyusunan anggaran merupakan tahap akhir dari proses
perencanaan secara menyeluruh dari perusahaan (total business planing).
Perencanaan menyeluruh perusahaan dilaksanakan melalui empat tahapan yaitu: (1)
penetapan filosofi dan misi, (2) penetapan tujuan (goals) dan strategi,
(3) penyusunan program (programming), (4) penyusunan anggaran (budgeting).
Penganggaran (budgeting)
menunjukan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum
dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang
perlu, pembagian tugas perencanaan, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan
evaluasi dari hasil rencana itu. Hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting)
adalah anggaran (budget)
Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem
tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan
tersebut memiliki tujuan serta cara kerja tersendiri yang merupakan satu
kebulatan dan yang berbeda tujuan serta cara kerja sistem lain yang terdapat
dalam perusahaan.
Istilah istilah lain yang digunakan yang bermakna dan tujuan
sama dengan anggaran adalah : 1. business budget, 2. profit planing and
control, 3. comprehensive budgeting, 4. managerial budgeting, business
budgeting and control. (Tendi Haruman, 2007 : 4)
Dalam menyusun anggaran harus diperhatikan syarat-syarat
sebagai berikut : (1) realistis, artinya sangat mungkin untuk dicapai; (2)
Luwes, artinya tidak kaku sehingga terdapat peluang untuk perubahan sesuai
dengan situasi dan kondis; (3) kontinyu, artinya bahwa perusahaan memerlukan
perhatian secara terus menerus dan bukan merupakan suatu usaha yang bersifat
insidental.
Dalam implikasinya bugdet memiliki peranan penting dalam
kegiatan perusahaan. Umumnya anggaran memiliki tiga kegunaan pokok yaitu: (1)
sebagai pedoman kerja, Sebagai pedoman kerja anggaran memilik fungsi untuk
memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai
oleh kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang; (2) sebagai alat
pengorganisasian kerja, sebagai alat
pengorganisasian kerja budget berfungsi untuk mengkoordinasi kerja agar semua
bagian bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling
bekerja sama dengan baik, untuk menuju kesasaran yang telah ditetapkan. Dengan
demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin; (3) sebagai alat pengawasan
kerja, sebagai alat pengawasan kerja budget berfungsi pula sebagai tolak ukur,
sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan
nanti. Dengan membandingkan antara apa yang ada di dalam bugdet dengan apa yang
dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan
telah sukses bekerja.
Dari perbandingan tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab
penyimpangan antara budget dan realisasinya sehingga dapat pula diketahui
kelemahan kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dimilliki perusahaan. Hal ini
akan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan yang sangat berguna untuk
menyusun rencana-rencana (budget) selanjutnya secara lebih matang dan lebih
akurat.
Menilik dari pengertiannya sebagai rencana yang disusun
secara sistematis anggaran memiliki 4 unsur yaitu : (1) Rencana, ialah suatu
penentuan terlebih dahulu tentang aktifitas atau kegiatan yang akan dilakukan
di waktu yang akan datang; (2) Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu
mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semu bagian-bagian yang ada
dalam perusahaan; (3) Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (kesatuan) yang
dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun
unit moneter yang
berlaku di indonesia adalah rupiah;
(4) Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa budget
berlakunya untuk masa yang akan datang. Ini berarti bahwa apa yang dimuat dalam
budget adalah taksiran-taksiran tentang apa yang akan terjadi dalam serta ap
aapa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
Sebagai sebuah instrumen penting dalam proses manajemen,
anggaran memiliki fungsi sebagai berikut: (1) fungsi rencana, sebagai alat
perencanaan penganggaran memaksa manajemen untuk merencanakan masa depan
setidaknya dalam aspek keuangan; (2) Fungsi koordinasi dan komunikasi, anggaran
secara formal mengomunikasikan rencana organisasi pada tiap karyawan dan
tindakan berbagai unit dalam organisasi agar dapat bekerja secara serentak ke
arah pencapaian tujuan; (3) Fungsi motivasi, anggaran memberikan motivasi
kepada keryawan dalam melaksanakan tugas tugasnya; (4) Fungsi pengendalian dan
evaluasi, disebut demikian karena anggaran yang telah disetujui merupakan
komitmen dari para jajaran manajemen yang ikut berperan serta dalam penyusunan
anggaran tersebut; (5) Fungsi pembelajaran, anggaran berfungsi sebagai alat
untuk mendidik para manajer mengenal bagaimana bekerja secara rinci pada pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya sekaligus menghubungkan denga pusat
pertanggungjawaban lain dalam organisasi yang bersangkutan. (Sony Yuwono, 2005
: 30)
Berdasarkan uraian di atas dan melihat begitu pentingnya
anggaran sebagai suatu dasar untuk melaksanakan kegiatan perusahaan secara
keseluruhan, membuat penulis tertarik untuk mengetahui mengenai anggaran serta
menuangkannya dalam bentuk laporan
tugas akhir yang diberi judul “roses Penyusun Anggaran Pada PT PLN PERSERO
PIKITRING SUMUT, ACEH DAN RIAU”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwasannya
perusahaan harus menyusun anggaran sebagai suatu syarat mutlak untuk
menjalankan kegiatan perusahaan yang terencana. Anggaran sebagai suatu proses
dianggap penting karena merupakan tolak ukur dari aktifitas perusahaan secara
keseluruhan.
Dalam penyusunannya anggaran membutuhkan suatu rumusan yang
konkrit guna mendapatkan gambaran yang pasti mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan perusahaan selama masa tahun anggaran berlaku. Untuk itu di
butuhkan suatu proses yang tepat dan terstruktur agar proses pelaksanaan
anggaran nantinya dapat terlaksana sesuai dengan rencana anggaran yang telah
disusun.
Permasalahan yang dihadapi perusahaan dapat berbeda beda satu
dengan lainnya, oleh karena itu dibutuhkan kebijakan yang berbeda beda di
setiap perusahaan untuk menentukan keputusan-keputusan manajerial yang tepat
untuk menetapkan seluruh perencanaan anggaran. karena anggran akan menjadi
suatu tonggak yang menyokong kegiatan perusahaan secara keseluruhan serta membuktikan
sejauh mana kemampuan manajemen memprediksi kegiatan yang akan berlangsung di
perusahaan selama masa anggaran.
Berdasarkan penjelasan di atas maka
penulis dapat merumuskan masalah yang akan penulis paparkan dalam tugas akhir
ini yakni, “bagaimanakah proses penyusunan dari anggaran tersebut hingga dapat
menjadi sebuah acuan yang akurat guna menjalani aktifitas perusahaan secara
keseluruhan.
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :
1. mengetahui bagaimana sistematika
penyusunan anggaran
2. memaparkan secara jelas proses penyusunan anggaran
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Hasil penelitian ini akan memberikan gambaran bagi penulis
dibidang anggaran yaitu mengenai proses penyusunan anggaran secara aktual.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
perusahaan untuk mengetahui manfaat dari penganggaran untuk mengendalikan
aktifitas perusahaan secara keseluruhan.
3. Bagi Pembaca
Dapat digunakan sebagai informasi serta refrensi pembanding
untuk penulisan tugas akhir dimasa yang akan datang
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi