BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dunia Bisnis
bukan hal yang baru lagi di era globalisasi sekarang ini, prospek usaha
dibidang bisnis begitu menarik untuk digeluti oleh semua kalangan tanpa ada
batasan yang ingin dan mampu untuk bersaing sehat dengan segala inovasi dan
produk yang menarik konsumen.
Suatu bisnis
diciptakan untuk menyediakan produk kepada konsumen. Bisnis adalah usaha
perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi yang
berusaha mengelola bahan baku untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh
konsumen. Produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan perusahaan membuat
produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh perusahaan
dari penyediaan suatu produk bagi konsumen.
Dalam
menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting
karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar.
Rencana manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan sebuah
bisnis. Bisnis akan gagal jika tidak didukung oeh manajemen yang baik. Setiap
perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang
menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk
diwujudkan bersama. Sukirno (2004 : 96) mengatakan bahwa, manajemen merupakan
suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan yang dilakukan para manajer dalam sebuah organisasi, agar tujuan
yang telah ditentukan dapat diwujudkan.
Dalam Manajemen
terdapat fungsi-fungsi yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat
fungsi manajemen yang banyak dikenal yaitu fungsi perencanaan (planning),
fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing)
dan fungsi pengendalian (controlling). Berikut ini adalah paparan dari
fungsi-fungsi manajemen.
1. Perencanaan
Mas’ud (2005 :
19) mengatakan bahwa, perencanaan ialah tugas manajer yang dimulai dengan
menetapkan tujuan dan kemudian mengatur strategi, kebijakan, dan metode untuk
mencapainya. Dengan perencanaan manajer menetapkan tindakan, cara, waktu, dan
pelaksanaan. Perencanaan membantu perusahaan untuk meningkatkan posisi
kompetitif perusahaan.
2.
Pengorganisasian
Pengorganisasian
ialah fungsi manajer untuk menyusun sumber daya manusia dan sumber daya materi
untuk melaksanakan perencanaan yang dibuatnya. Tujuan pengorganisasian adalah
untuk mengkoordinir upaya semua bagian perusahaan. pengorganisasian menyusun
struktur orang yang terlibat dalam perusahaan, jabatan, bagian, dan aktivitas.
3. Pengarahan
Pengarahan
merupakan langkah-langkah yang menentukan dan mengarahkan tugas-tugas yang
perlu dilaksanakan semua pegwai. Dengan demikian pengarahan dapat didefenisikan
sebagai usaha usaha untuk menggerakkan semua anggota dalam suatu organisasi,
atau pegawai perusahaan, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang akan
merealisasikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
4. Pengawasan /
Pengendalian
Sukirno (2004 :
99) mengatakan bahwa, pengawasan merupakan sebuah proses mengevaluasi prestasi
organisasi dan mengambil tindakan-tindakan koreksi jika perlu, dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan berarti mengevaluasi sesuatu kegiatan
bisnis yang telah berjalan dibandingkan dengan rencana kegiatan bisnis
tersebut.
Perencanaan
merupakan fungsi manajemen yang utama, dimana seluruh fungsi lainnya sangat
bergantung pada perencanaan ini. Manajer yang membuat perencanaan bisnis dengan
baik merupakan sebuah strategi menuju sukses. Longenecker (2001:152) mengatakan
bahwa, perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menguraikan ide dasar
yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis dan hal yang berkaitan dengan
pendirian tersebut. Perencanaan bisnis bertujuan untuk:
1.
Mengidentifikasi lingkup dan konteks kesempatan bisnis.
2. Menyajikan pendekatan
yang digunakan oleh para wirausaha di dalam mengeksploitasi kesempatan
tersebut.
3.
Mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan jika usaha tersebut berhasil.
4. Sebagai alat
untuk menaikkan modal keuangan.
Perencanaan
bisnis adalah suatu cetak – biru tertulis (blue print) yang berisikan
tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi
usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan
pengelolaannya (Syafrizal, 2009, halaman 20). Perencanaan bisnis mempunyai dua
fungsi yaitu : sebagai pedoman untuk keberhasilan manajemen usaha dan sebagai
alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.
Perencanaan bisnis
memerlukan
investasi modal, sumber daya manusia (SDM), manajemen, target pasar, dan
manfaat usaha bagi pendiri, masyarakat dan Negara.
Perencanaan
bisnis merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk
menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi
pemasaran, kemampuan manajemen, menceritakan secara rinci cara menuju sasaran,
tujuan, dan bagaimana cara untuk mencapai kesemuanya. Secara lengkap merangkum
misi, tujuan, dan sasaran. Pengusaha mencoba memberikan gambaran tentang
cara-cara yang akan memandu perusahaan untuk mencapai keberhasilan.
Perencanaan
bisnis mempunyai tujuan membimbing para wirausaha untuk mengelola perusahaan,
mengurangi kesalahan, menggunakan sumber-sumber organisasi dan meningkatkan
produktifitas, memudahkan pengawasan, meyakinkan pihak-pihak berkepentingan,
serta menilai kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
Menurut
Scarborough dan Zimmerer, wirausaha (entrepreneur) adalah seseorang yang
menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi
mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang
signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga
sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Suryana, 2006, halaman 15).
Dengan demikian seorang wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri
demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.
Seorang
wirausaha (entrepreneur) bekerja dan mengembangkan perusahaan/
organisasi setapak demi setapak, mengenali kelemahan dan kekuatan diri sebelum
melangkah memasuki dunia usaha yang lebih besar dan penuh tantangan. Pada
umumnya wirausaha adalah orang yang kreatif dalam menyelesaikan permasalahan
hidup dan faktor ini menjadikan seorang wirausaha tabah dan mampu mengatasi
tantangan untuk
menjadi wirausaha yang sukses. Upaya kreatif seorang wirausaha menjadikan
mereka pencipta perusahaan, produk yang dapat diperkenalkan dan pencipta
lapangan kerja untuk orang yang membutuhkan pekerjaan.
Keberhasilan
seorang wirausaha bergantung kepada kemampuan dirinya sebagai pengusaha dan
tindakan-tindakannya yang pada dasarnya menunjukkan bahwa ia merupakan seorang
manajer yang efektif dan efisien. Faktor-faktor yang menimbulkan kegagalan
dalam kegiatan seorang wirausaha dapat di bedakan kepada dua unsur pokok yaitu:
kegagalan pada ketika belum memulai usaha dan kegagalan ketika menjalankan
usaha. Memiliki daya cipta dan selalu berusaha mewujudkan pembaruan merupakan
syarat yang perlu di miliki oleh seorang wirausaha yang sukses.
Kelebihan -
kelebihan yang dimiliki wirausahawan , yaitu:
1. Kesempatan
untuk mewujudkan cita-cita.
2. Kesempatan
untuk menciptakan perubahan.
3. Kesempatan
untuk mencapai potensi penuh yang dimiliki.
4. Kesempatan
untuk menuai keuntungan yang mengesankan.
5. Memberikan
kontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan
untuk usaha yang
dijalani.
6. Dapat
melakukan apa yang disukai dan bersenang-senang.
Kekurangan yang
dimiliki, yakni :
1.
Ketidakpastian pendapatan, mendirikan dan menjalankan bisnis tidak
memberikan
jaminan mendapatkan cukup uang untuk bertahan hidup.
2. Risiko
kehilangan seluruh investasi, tingkat kegagalan bisnis kecil relative tinggi.
3. Jam kerja
yang panjang dan bekerja keras, 65% dari wirausahawan
mencurahkan
waktunya 40 jam atau lebih setiap minggunya untuk
perusahaan
mereka.
4. Kualitas
hidup lebih rendah sampai bisnis didirikan.
5. Tanggung
jawab kompleks, banyak pengusaha diharuskan untuk membuat
keputusan
mengenai isu-isu di luar bidang ilmu.
Kunci untuk
mengidentifikasi jiwa pengusaha adalah dengan cara melihat karakter seseorang,
khususnya pada hal-hal yang menjadi kebiasaan, alami dan dilakukan dengan baik.
Setiap dari kita, memiliki susunan karakter tertentu yang menjadikan kita, apa
adanya. Tema karakter menggambarkan unsur-unsur yang membentuk susunan
karakter. Mengetahui Tema Karakter seseorang adalah permulaan. Tema Karakter
adalah inti, seperti pusat bola salju yang mengumpulkan lebih banyak salju
ketika menggelinding menuruni bukit. Ia mengumpulkan pengetahuan dan pengalaman
dalam prosesnya. Tema Karakter membentuk pengetahuan dan pengalaman dalam satu
wilayah yang berhubungan. Bila seseorang dengan kreativitas sebagai tema
karakter yang dominan, akan memiliki kemampuan lebih untuk mengatasi situasi
yang membutuhkan adaptasi dan perubahan dibandingkan dengan yang memiliki tema
karakter dengan kreativitas yang lebih rendah. Pengalaman Hidup dapat
mengembangkan dan memperkuat tema karakter, tetapi dapat juga menguranginya.
Pendidikan dan latihan juga memberikan bentuk dan ukuran bola salju, pentingnya
mengetahui tema karakter kita tidak dapat diremehkan sebaliknya semakin cepat
kita mengetahuinya akan lebih baik. Wirausahawan memiliki enam tema karakter
utama yang membentuk akronim:
1. F (Focus)
untuk fokus,
2. A (Advantage)
untuk keuntungan,
3. C (Creativity)
untuk kreativitas,
4. E (Ego)
untuk ego,
5. T (Team)
untuk tim,
6. S (Social)
untuk sosial.
Serba Serabi
adalah usaha yang bergerak di bidang kuliner makanan ringan tradisional.
Berbisnis dalam bidang makanan sangatlah menguntungkan dan mempunyai prospek
yang menjanjikan. Bisnis
makanan tidak akan ada habisnya, hal ini berkaitan dengan perkembangan
zaman dimana laju pertumbuhan penduduk terus meningkat serta besarnya minat
masyarakat terhadap industri kuliner. Selain itu setiap manusia pasti membutuhkan
makanan, khususnya makanan yang menyehatkan lagi murah.
Bagi kebanyakan
orang, serabi tentu bukanlah jajanan yang asing. Hampir semua orang bisa jadi
pernah merasakannya. Ya, karena makanan ini sudah ada sejak berabad-abad silam.
Sejak jaman kerajaan dan nenek moyang kita tempo dulu. Serabi adalah makanan
semua orang. Tidak peduli suku, ras, dan agamanya apa. Juga usia, tua, muda,
anak-anak pun suka. Serabi bisa dimakan dimana saja, di rumah, kantor, acara
resmi maupun keluarga, sebagai suguhan serabi tetap bisa menjadi camilan
favorit. Artinya, pangsa pasar jajanan ini sangat luas dan tak terbatas. Apalagi
dipastikan halal. Dan yang jelas, tidak mengenal musim. Cocok dimakan kapan
saja dan di mana saja. Bisnis kue serabi ini pantas dikembangkan karena
kualitas dan
harganya yang
terjangkau, serta dalam memproduksinya tidak terlalu rumit. Kue serabi ini
diolah melalui proses memasak yang sangat dijaga kualitasnya.
Ketersediaan
bahan baku, kandungan gizi didalamnya dan bisnis ini yang tidak mengenal musim
membuat prospek bisnis kue serabi ini mendapat respon yang baik dari masyarakat.
Hal ini didukung dengan pola konsumsi masyarakat yang mulai memperhatikan
keanekaragaman makanan yang memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri maka
dilakukan diversifikasi sehingga memunculkan makanan yang erat dengan perilaku
masyarakat.
Potensi peluang
bisnis ini di masa depan cukup menjanjikan. Dengan menambahkan ide dan
kreatifitas serta mengikuti perkembangan zaman, maka produk yang di hasilkan
akan banyak diminati oleh banyak masyarakat dan tentu akan berdampak kepada
peningkatan profit.
Dengan melihat
begitu baiknya potensi bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha
sampai dengan proses realisasi usaha ini. Maka dengan ini penulis akan membuat
sebuah perencanaan bisnis dalam sebuah tugas akhir dengan judul “PERENCANAAN
BISNIS KUE SERABI “SERBA SERABI”.
1.2 Perumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang diuraikan diatas maka penulis merumuskan permasalahan
yaitu: “Bagaimana melakukan perencanaan bisnis yang benar sebelum
menjalankan bisnis kue serabi ”Serba Serabi” sehingga siap untuk dijalankan”.
1.3 Tujuan dan
Manfaat Prospek usaha
1. Tujuan
prospek usaha
Adapun tujuan
dari perencanaan bisnis “Serba Serabi” ini adalah:
a. Memperoleh
keuntungan usaha.
b. Memenuhi
keinginan konsumen dalam mengkonsumi kue serabi.
c. Mengedukasi
masyarakat mengenai camilan bermutu tinggi.
d. Memberikan
menu alternatif untuk menikmati camilan dengan tata cara penyajian yang
menarik, enak, dan sehat.
e. Melestarikan
resep tradisional.
f. Memperluas
lapangan pekerjaan.
2. Manfaat Prospek
Usaha
Adapun manfaat
prospek usaha yang ingin dicapai dari perencanaan yang dilakukan penulis adalah
:
a. Memberi
pengetahuan kepada masyarakat bagaimana membuka bisnis yang baik.
b. berperan
dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.
c. Mengurangi
angka pengangguran.
1.4 Sistematika
Pembahasan
Untuk
mempermudah dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membuat sistematika
pembahasan dalam 3 (tiga) bab. Setiap bab dibagi atas sub-sub bab yang sesuai
dengan kebutuhan penulis.
BAB : I LATAR
BELAKANG
Dalam bab ini
penulis menguraikan tentang alasan pemilihan perencanaan bisnis kue serabi “Serba
Serabi”, latar belakang, tujuan dan manfaat perencanaan bisnis, dan sistematika
pembahasan.
BAB : II PROFIL
PERUSAHAAN
Dalam bab ini
penulis akan menguraikan secara ringkas profil perusahaan, biodata pemilik
usaha, struktur usaha, aspek pasar, keunggulan produk, gambaran produk, target
dan segmen pasar, trend pengembangan, proyeksi pasar, strategi pemasaran,
pesaing bisnis, aspek produksi, analisis SDM, rencana pengembangan usaha,
analisis keuangan, analisis risiko usaha.
BAB : III
KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai bab terakhir
dari tugas akhir ini, makan penulis akan mengambil kesimpulan apakah
perencanaan bisnis ini layak untuk direalisasikan atau tidak, dan beberapa
saran yang memungkinkan dapat bermanfaat bagi perkembangan perencanaan bisnis
ini,serta bagi para pembaca tugas akhir ini.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi