BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sebuah
perusahaan perlu melakukan pengawasan pada setiap kegiatan yang terjadi didalam
perusahaannya. Tujuannya adalah agar setiap kegiatan tersebut dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan ataupun yang telah direncanakan sebelumnya.
Terlebih lagi jika perusahaan tersebut adalah perusahaan yang sedang berkembang
ataupun perusahaan yang besar, maka wajib bagi mereka untuk membentuk suatu tim
maupun suatu unit didalam perusahaan yang bertugas dalam mengawasi ataupun
mengendalikan setiap kegiatan-
kegiatan yang terjadi di perusahaan tersebut. Hal
ini disebabkan karena semakin berkembangnya suatu perusahaan maka akan semakin
dirasakan perlunya pendelegasian wewenang dalam mengendalikan kegiatan
perusahaan. Dalam artian, pada sebuah perusahaan yang besar sulit bagi pemimpin
perusahaannya untuk terjun langsung mengawasi setiap kegiatan yang ada di
perusahaannya, dikarenakan semakin kompleksnya kegiatan-kegiatan atau
bagian-bagian didalam perusahaan tersebut.
Menurut
Mulyadi (2001), Sistem Pengawasan Intern adalah suatu kegiatan dalam perusahaan
yang terkoordinasi yang bertujuan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong serta meningkatkan efisiensi
usaha, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen suatu perusahaan yang
telah ditetapkan. Menurut defenisi tersebut jelas bahwa pengendalian intern
tersebut berlaku baik dalam perusahaan
yang mengolah informasinya secara manual, dengan mesin
pembukuan, maupun dengan komputer. Dengan demikian tujuan pengendalian intern
menurut defenisi tersebut yaitu: menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi usaha dan,
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Biasanya kegitan ini dilakukan oleh orang-orang
yang berada didalam perusahaan tersebut dan yang bertanggungjawab untuk
mengembangkan dan mengoperasikan pengawasan intern akuntansi yang baik dalam
perusahaan adalah terletak di tangan manajemen puncak karena di pundak
merekalah tanggung jawab atas pengelolaan dana dipercayakan oleh pemilik
perusahaan. Dimana hasilnya nanti akan dituangkan dalam bentuk laporan yang
berfungsi untuk mengendalikan, mengarahkan, serta menilai apakah kebijakan yang
telah ditentukan perusahaan dijalankan dengan baik, apakah kondisi keuangannya
sehat, dan lain sebagainya. Adapun maksud dari pengawasan intern adalah untuk
membantu setiap anggota organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab mereka
secara efektif. Pengawasan intern mempunyai tanggung jawab atas penyediaan informasi
mengenai cukup dan efektifnya suatu pengawasan intern dan mutu pekerjaan
organisasi perusahaan.
Ada beberapa unsur pokok sistem pengawasan intern menurut
Mulyadi (2001), antara lain yaitu: (1) struktur organisasi yang memisahkan
tanggung jawab funsional secara tegas. Dimana pembagian tanggung jawab
fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip harus
dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi dan
suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua
tahap suatu transaksi. (2) sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang
memberikan
perlindungan yang cukup terhadap
kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi
hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk
menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu perlu adanya sistem
yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap
transaksi. (3) praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi. (4) karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Karena bagaimana pun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan semuanya sangat bergantung kepada manusia yang melaksanakannya,
dalam hal ini yaitu karyawan. Dengan demikian karyawan memiliki peranan yang
cukup penting dalam perkembangan suatu perusahaan.
Pengawasan intern sangat erat hubungannya dengan
kegiatan-kegiatan perusahaan. Terlebih lagi jika dihubungkan dengan kas. Kas
merupakan bagian yang memiliki peranan yang penting didalam sebuah perusahaan
karena keterlibatannya hampir di semua aktivitas perusahaan, selain itu
dikarenakan kas adalah harta perusahaan yang paling likuid/lancar, paling mudah
diselewengkan, mudah dipindahtangankan dan tidak mudah untuk dibuktikan
pemiliknya. Oleh karena itu diperlukan pengawasan yang ketat terhadap kas.
Dalam suatu perusahaan diketahui ada dua kegiatan yang
berhubungan langsung dengan kas yaitu penerimaan kas dan pengeluaran kas. Kedua
kegiatan ini sangat rentan terjadi tindak penyelewengan, disebabkan kas
memiliki sifat yang sangat mudah likuid. Sehingga sering menarik banyak pihak
untuk melakukan tindakan penyelewengan.
Apabila pengawasan intern baik maka kekurangan serta penyelewengan
terhadap kas perusahaan dapat dikurangi seminimal mungkin.
Sehingga perusahaan harus memahami
pentingnya pengawasan intern kas, yang tentunya diterapkan dan dijalankan
perusahaan dengan baik dan benar. Selain karena luas dan ukuran suatu usaha
yang semakin kompleks sehingga manajemen harus mempercayai berbagai macam
laporan-laporan untuk mengendalikan operasi secara efektif, alasan lainnya yang
membuat pengawasan intern ini menjadi sangat penting adalah bahwa pengawasan
intern yang baik mampu melindungi terhadap kelemahan manusia dan mengurangi
kemungkinan kesalahan atau ketidakberesan yang akan terjadi.
PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Basilam yang merupakan
salah satu kebun PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa adalah perusahaan
yang bergerak dalam bidang pengolahan produksi karet. Dimana pastinya banyak
berhubungan dengan kas dalam proses kegiatan perusahaanya. Sehingga perlu
adanya suatu sistem pengawasan intern kas di perusahaan ini.
Dengan demikian jelaslah bahwa pengawasan intern tidak hanya
menilai kebenaran angka-angka, dan melindungi kekayaan perusahaan dalam hal
pembukuan saja, melainkan juga memperhatikan seberapa jauh pelaksanaan
kebijakan pemimpin yang telah digariskan oleh perusahaan dilakukan dengan baik,
serta peranannya dalam upaya untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang
diakibatkan kesalahan beberapa pihak khususnya oleh individu-individu. Suatu
pengawasan intern juga harus diawasi dan dievaluasi agar manfaat pengawasan
intern tersebut dapat selalu dipertanggungjawabkan.
Melihat betapa pentingnya pengawasan intern kas didalam suatu
perusahaan, maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui seperti apa sistem
pengawasan intern kas yang dilaksanakankan oleh PT. Perkebunan Nusantara II
Kebun Basilam, maka penulis mengambil judul : SISTEM PENGAWASAN
INTERN KAS PADA PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA II KEBUN BASILAM.
B. Perumusan Masalah
Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu alat untuk
mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas perusahaan agar sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Dan kas merupakan salah satu bagian yang memiliki
peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan yang juga adalah alat
pendukung agar perusahaan dapat menjalankan usahanya. Setelah memahami bahwa
kas merupakan salah satu aktiva lancar yang paling berharga bagi perusahaan,
dan jikalau pengelolaan kas tidak baik maka hal tersebut akan mengganggu
kelancaran aktivitas operasional perusahaan, maka penulis membuat suatu
perumusan masalah dalam skripsi minor ini yaitu:
“Bagaimanakah Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PTP NUSANTARA
II KEBUN BASILAM”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dapat disimpulkan oleh penulis
adalah: Untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan intern kas yang dilakukan
oleh PTP NUSANTARA II KEBUN BASILAM.
D. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat dari Tugas Akhir ini adalah:
1. Bagi Penulis
Bagi penulis tugas akhir ini merupakan suatu pembelajaran
yang sangat berharga terutama dalam rangka memperbaiki cara berpikir penulis
dalam menganalisis dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan pengawasan
intern kas.
2. Bagi Perusahaan yang Diteliti
Bagi perusahaan tugas akhir dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan masukan bagi pimpinan perusahaan untuk melakukan perbaikan
dari kelemahan-kelemahan sistem pengawasan intern kas yang diterapkan
perusahaan saat ini, sehingga dapat lebih meminimalkan kemungkinan terjadinya
penyalahgunaan kas perusahaan di masa yang akan datang.
3. Bagi Pihak Ketiga
Bagi pihak ketiga, tugas akhir ini dapat menjadi suatu
referensi untuk memahami bagaimana sistem pengawasan intern kas pada suatu
perusahaan.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi