Jumat, 21 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BROWNIES AMANDA PADA KONSUMEN CABANG ABDULLAH LUBIS



BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang.
Pada era yang serba sibuk seperti saat ini, sesuatu yang praktis sangat  dibutuhkan oleh masyarakat. Segala hal yang ada dibuat sedemikian praktis agar  dapat menghemat banyak waktu. Seperti contoh, sekarang sudah tersedia banyak  tempat yang menyuguhkan makanan cepat saji tanpa harus sibuk memasak di dapur. Mulai dari makanan ringan hingga makanan pokok. Fenomena seperti  inilah yang membuat industri makanan tumbuh  subur di Indonesia. Peluang  industri pangan di dalam negeri sendiri berkembang pesat dan cukup menjanjikan.

Dalam persaingan industri makanan, khususnya kue, ada satu jenis  panganan yang banyak dilirik konsumen yaitu kue brownies. Kue jenis ini mudah  disukai konsumen karena memiliki rasa coklat yang pekat dan tekstur yang  lembut. Kue ini juga bisa dinikmati oleh konsumen berbagai usia baik muda  maupun tua. Saat ini rasa brownies pun sudah memiliki berbagai varian bukan  hanya rasa coklat original saja. Dalam industri makanan ringan ada satu nama  yang patut diperhitungkan yaitu Amanda Brownies kukus. Brownies Amanda merupakan salah satu pilihan kuliner dari kota Bandung yang memiliki ciri khas  dengan kualitas produk yang tinggi dan sangat cocok untuk oleh-oleh. Selain untuk oleh-oleh, Brownies Amanda juga dapat disajikan dalam rapat, arisan,  maupun ulang tahun.
 Beberapa tahun yang lalu, Bandung sempat diramaikan oleh munculnya  jenis makanan baru dengan nama ‘Amanda Brownies Kukus’, yang merupakan  singkatan dari Anak Mantu Damai. Makanan ringan yang tiba-tiba menjadi sangat  terkenal ini rasanya memang lezat dan berbeda dengan brownies yang biasa, dan  tentu saja membuat orang yang memakannya menjadi ingin membelinya lagi.
Brownies kukus Amanda merupakan hasil ketidakpuasan seorang wanita bernama  Hj. Sumiwiludjeng ketika mencoba resep bolu kukus dari seorang adiknya. Pada  akhir tahun 1999, Hj. Sumiwiludjeng mulai memodifikasi rasa brownies tersebut  sampai menemukan rasa yang sesuai untuk bolu kukus cokelat tersebut. Setelah  menemukan rasa yang sesuai, katering milik Hj. Sumi mulai menawarkan kue  tersebut kepada pelanggan dan langsung mendapat respon yang positif. Setelah  mendapat banyak pesanan, maka diputuskan untuk mengeluarkan kue tersebut  dari daftar salah satu menu di dalam katering menjadi produk yang berdiri sendiri.
Memang pada awalnya Amanda Brownies kukus hanya industri kecil  dengan skala rumahan, namun tetap dikelola dengan prinsip manajemen moderen.
Setidaknya, itu terlihat dari upaya untuk mengembangkan produknya, antara lain  dengan menambah varian rasa dan meletakkan nama Brownies Kukus Amanda  pada kemasan agar lebih professional. Seiring dengan perkembangan pasar,  Amanda menjadi pemimpin pasar brownies di Kota Bandung dengan tetap  mempertahankan, memperbaiki dan terus mengembangkan kualitas produk yang  dimiliki.  Brownies Amanda sempat kesulitan dengan banyaknya permintaan.
Permintaan tidak hanya dari Bandung tapi juga dari luar kota. Orang-orang harus  berjuang untuk mendapatkan panganan  ini dan harus  mengantri berjam-jam.
 Sempat juga banyak keluhandengan terbatasnya jumlah brownis ini tetapi dengan  berjalannya waktu dan dengan dibukanya beberapa cabang maka brownies  Amanda mampu memenuhi permintaan konsumen.
Diperlukan kreasi dan inovasi terus menerus  agar konsumen tidak  mudah bosan dengan produk yang ditawarkan. Dilihat dari kecenderungannya  kebanyakan konsumen memilih jenis  panganan yang enak, bergizi, mudah  didapat, variasi rasanya bermacam-macam dan memiliki merek yang sudah  dikenal luas dipasaran. Kecenderungan seperti inilah yang harus diperhatikan oleh  pemasar agar tidak kalah saing dengan merek lain yang produknya sejenis. Selera  konsumen yang terus berubah menuntut pemasar mengenal konsumennya. Di  kehidupan yang relatif konsumtif seperti saat ini dan gencarnya iklan serta jenis  promosi lainnya, pemahaman tentang perilaku konsumen akan membantu pemasar  mengetahui bagaimana motif, sikap maupun perilaku serta faktor-faktor usaha  pemasaran maupun lingkungan eksternal lain yang dapat mempengaruhi  pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen.
Perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial,  pribadi, psikologis (Kotler 2007:214). Dalam hal pemasaran masih sulit untuk  menentukan faktor apakah yang lebih dominan yang mempengaruhi konsumen  dalam hal keputusan pembelian. Ada kalanya faktor sosial lebih dominan  dibanding faktor lainnya dalam hal pembelian barang mewah. Tetapi ada kalanya  juga faktor psikologis lebih dominan dari faktor lainnya dalam hal pembelian  produk yang di beli tanpa perencanaan sebelumnya. Keputusan pembelian  merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana   konsumen benar-benar membeli produk.  Apapun faktor yang mempengaruhi  konsumen dalam hal keputusan pembelian, berarti faktor tersebut memiliki  perannya masing-masing dalam mempengaruhi perilaku konsumen.
Diperlukan pemahaman tentang perilaku konsumen agar pemasar  mampu mengambil keputusan-keputusan pemasaran secara tepat. Dengan  memahami perilaku konsumen diharapkan perusahaan mampu menemukan  peluang-peluang apa saja yang belum terbaca oleh perusahaan lain yang  dibutuhkan oleh konsumen. Pemahaman terhadap perilaku konsumen ini sangat  bermanfaat untuk kepentingan penyusunan strategi maupun bauran pemasaran.
Melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen dan juga perilaku  penggunaan, pemasar dapat melakukan segmentasi pasar, menyusun strategi  promosi khususnya iklan secara tepat.
1.2 Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan  masalah penelitian ini adalah : “Apakah faktor budaya, sosial, pribadi dan  psikologis berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan  pembelian produk Brownies Amanda pada konsumen cabang Abdullah  Lubis?” .
1.3 Tujuan Penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang  mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian produk brownies  Amanda pada konsumen cabang Abdullah Lubis.
 1.4 Manfaat Penelitian.
Manfaat penelitian ini diharapkan berguna bagi :.
a.  Perusahaan .
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam membuat strategi  pemasaran dalam rangka memenuhi harapan konsumen.
b.  Peneliti.
Diharapkan penelitian ini dapat memperluas pengetahuan serta dapat  menambah wawasan mengenai manajemen pemasaran khususnya perilaku  konsumen dalam pengambilan keputusan.
c.  Peneliti selanjutnya.
Sebagai masukan atau referensi bagi para peneliti lain yang ingin meneliti  mengenai perilaku konsumen.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi