Jumat, 21 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KEBERHASILAN USAHA BARU



BAB I .
PENDAHULUAN .
1.1. Latar Belakang .
Seiring dengan bertambah pesatnyajumlah penduduk di Indonesia dalam  era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,  salah satunya adalah menyempitnya lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan  tentu akan mempengaruhi besar kecilnya angka jumlah pengangguran.Saat ini,  jumlah pengangguran lebih besar dibandingkan dengan jumlah lapangan kerja  yang tersedia. Akibatnya adalah jumlah pengangguran yang semakin besar  berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2010 yang menyebut jumlah  angkatan kerja Indonesia mencapai 108.2 juta jiwa dengan jumlah pengangguran  sebesar 8.3 juta jiwa dari 237 juta jiwa penduduk Indonesia. (bps.go.id, diakses 3  Mei 2011). Hal ini mengindikasikan bahwa pengangguran merupakan  permasalahan di Indonesia yang tak kunjung dapat di atasi. Salah satu cara yang  dapat digunakan untuk mengatasi masalah pengangguran ini adalah dengan  menciptakan lapangan pekerjaan dan pengembangan sumber daya manusia yang  siap bersaing di dunia usaha.
Pengembangan sumber daya manusia pada dasarnya diarahkan agar  manusia mampu beradaptasi dengan lingkungan serta mampu aktif  mengeksplorasi lingkungan kerjanya. Pengembangan kemampuan intelektual,  keterampilan dan kreativitas sangat diperlukan, sehingga mereka mempunyai  keyakinan diri besar, mampu mandiri dan selalu berupaya meningkatkan etos  kerja yang selanjutnya mereka dapat memiliki potensi untuk bersaing dan   berhasil. Pengembangan sumber daya manusia inilah yang bisa membawa suatu  usaha atau perusahaan menuju keberhasilan atau tujuan utamanya.
Menurut Nasution (2001:12) keberhasilan usaha diindikasikan dalam lima  hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau  profit bertambah, kepuasan pelanggan, perkembangan dan pertumbuhan usaha  berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha dalam  menerapkan strategi pemasarannya adalahmampu memberikan kepuasan kepada  pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang  ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan  sudah cukup berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya  merupakan salah satu ukuranbahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik.
Menurut Mardiana (2005:29), lingkungan kerja yang kondusif  memberikan rasa aman dan memungkinkan para karyawan untuk bekerja optimal.
Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi karyawan. Jika karyawan  menyenangi lingkungan kerja di mana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan  betah di lingkungan kerjanyauntuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja  dipergunakan secara efektif dan prestasikerja karyawan juga tinggi. Bila  karyawan bekerja dengan optimal maka tujuan perusahaan akan dapat tercapai  dengan baik.
Lingkungan kerja yang terdiri dari dimensi fisik dan non fisik yang  melekat dengan karyawan tidak dapat dipisahkan untuk tercapainya keberhasilan  usaha baru. Lingkungan kerja yang bersih, nyaman, dan memenuhi standar  kebutuhan yang layak akan memberikan kenyamanan karyawan dalam melakukan  tugasnya.
 Selain lingkungan kerja, karakteristik individu dari seorang karyawan juga  berpengaruh terhadap keberhasilan usaha baru. Karakteristik individu yang  penting dalam wirausaha yaitu percaya diri, originalitas, berorientasi pada  manusia, berorientasi pada hasil kerja,beorientasi masa depan, dan berani  mengambil risiko. Menurut Miner dalam Hutagalung (2008:7), ada empat tipe  kepribadian wirausaha yaitu personal achiever, supersalesperson, real manager,  dan expert idea generation. Tipe kepribadian yang bisa berwirausaha dapat  menentukan bidang usaha yang akan membawanya kepada keberhasilan.
Berdasarkan penelitiannya, ia menemukan bahwa seorang wirausaha akan berhasil  bila ia mengikuti achieving routetertentu sesuai kepribadiannya.
Menurut Hutagalung (2008:8) faktor-faktor yang mempengaruhi  keberhasilan usaha yaitu motivasi, usia, pengalaman dan pendidikan. Faktorfaktor tersebut menggambarkan bahwa keseluruhan komponennya merupakan  bagian dari karakteristikindividu seorang wirausahawan. Hal ini menunjukkan  bahwa karakteristik individu berpengaruh terhadap keberhasilan usaha.
Pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sering dipahami  dengan sudut pandang yang berbeda berdasarkan pengklasifikasian menurut  berbagai instansi pemerintah. Menurut Departemen Perindustrian, Usaha Kecil  Menengah (UKM) didefinisikan sebagai perusahaan yang dimiliki oleh Warga  Negara Indonesia (WNI), memiliki total aset tidak lebih dari Rp 600 juta (diluar  area perumahan dan perkebunan). Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik (BPS),  definisi UKM lebih mengacu kepada klasifikasi skala usaha dan jumlah tenaga  kerja yang diserap. UKM menurut Biro Pusat Statistik (BPS) adalah usaha skala  kecil yang menggunakan kurang dari 5 (lima) orang karyawan atau usaha   menengah yang menyerap tenaga kerja antara5 (lima) hingga 19 (sembilan belas)  orang.
Sejak dibukanya jalan Ngumban Surbakti atau yang lebih dikenal dengan  sebutan ringroadbanyak bermunculan berbagai usaha baru terutama di bidang  kuliner karena wilayah Ringroad ini sangat potensial bagipara wirausahawan dan  strategis bagi para konsumen. Dari hal tersebut terlihat dampak yang signifikan  dari tahun ke tahun di mana persaingan bisnis khususnya usaha kuliner semakin  berkembang di wilayah Ringroad, seperti terlihat dalam tabel di bawah ini  beberapa usaha kuliner yang terlihat memliki konsumen yang loyal dan termasuk  usaha-usaha yang baru, yaitu :  Tabel 1.1  Daftar Nama Usaha Kuliner di Ringroad  No.  Nama Usaha  1.  Bebe “gor” Maswono  2.  Soto rupa-rupa Pak Joko  3.  Ayam Bakar Bang Gendut  4.  Ayam Petis Cindelaras  5.  Iga-Iga Bakso  6.  Bakso Malang Cak Eko  7.  Bakso Bang Toyib  8.  Sup Kambing Khasmir  9.  Asoka Corner  10.  Warung Nenek     Sumber : Observasi Peneliti Mei 2011 (diolah)  Dapat dilihat dari Tabel 1.1 berbagai usaha kuliner yang terus berkembang  dan bertambah di sepanjang jalan Ringroad membuat semakin kuatnya atmosfir  persaingan usaha. Pemilik usaha ditantang secara tidak langsung untuk terus  berinovasi demi perkembangan usahanya. Ada beberapa cara yang biasa dipakai  oleh wirausaha dalam merintis suatu usaha, di antaranya: merintis usaha baru  (starting) yaitu mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide,   organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri, membeli perusahaan orang  lain (buying) yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis  dan diorganisasir oleh orang lain dengan nama (good will) dan organisasi yang  sudah ada, dan kerjasama manajemen (franchising) yaitu sebuah peluang bisnis  yang ditawarkan oleh pemilik, produsen atau distributor (franchisor) untuk  memberikan hak ekslusif dari jasa atau merek produk kepada individu atau  perusahaan lain (franchisee) untuk distribusi lokal, dan franchisorakan menerima  pembayaran royalti dan memberikan jaminan standar kualitas (Hutagalung,  2008:59).
Dari semua usaha kuliner yang berada di jalan Ringroad tersebut tampak  beberapa usaha yang memiliki keunggulan bersaing salah satunya adalah usaha  Sup Kambing Khasmir. Usaha ini dimulai dengan cara merintis usaha dari awal  hingga berkembang sampai sekarang. Pertama kali dibukanya usaha Sup Kambing  Khasmir berada di jalan Gatot Soebroto lalu pindah ke jalan Ngumban Surbakti  dikarenakan potensialnya pasar yang dimiliki.
 Sup Kambing Khasmir adalah usaha kuliner yang menyediakan makanan  dengan menu utama dan andalannya adalah sup kambing, namun masih memiliki  menu-menu lainnya. Keberhasilan usaha ini adalah karena memiliki cita rasa yang  unik pada hidangan sup kambingnya di mana terdapat rempah-rempah khas yang  diimpor langsung dari India selain karena lokasinya yang strategis dan  terjangkaunya harga yang ditawarkan. Usaha ini telah berdiri sejak tahun 2009  hingga sekarang dan telah mengalami perkembangan yang cukup pesat sehingga  dapat meningkatkan volume penjualan setiap tahunnya. Berikut tabel perkiraan  volume penjualan usaha Sup Kambing Khasmir:   Tabel 1.2  Perkiraan Volume Penjualan Usaha Sup Kambing Khasmir Setiap Tahun  Tahun  Volume Penjualan (dalam porsi)  2009  95.000  2010  98.000  2011  (sampai dengan bulan Juli)  60.000  Sumber : Pemilik Usaha Sup Kambing Khasmir, 2011 (diolah)  Tabel 1.2 memperlihatkan bahwa volume penjualan usaha Sup Kambing  Khasmir ini mengalami peningkatan secara terus menerus setiap tahunnya. Hal ini  mengindikasikan bahwa usaha ini memiliki prospek yang cukup baik dan  berpotensi untuk terus berkembang.
Keberhasilan usaha seperti yang telah disebutkan di atas juga didukung  oleh faktor-faktor seperti lingkungan kerja dan karakteristik individu di mana  individu disini adalah karyawan dari usaha Sup Kambing Khasmir itu sendiri.
Usaha Sup Kambing Khasmir sangat memperhatikan dan menjaga kebersihan dan  keamanan lingkungan kerja.
Lingkungan kerja yang terdiri dari darilingkungan fisik seperti peralatan  dan bahan-bahan dapur yang lengkap yang membuat karyawan semakin nyaman  dalam bekerja, kursi dan meja dengan jumlah yang sesuai dengan kapasitas  karyawan yang melayani, walaupun padasiang hari suhu lingkungan kerja yang  panas mempengaruhi kenyamanan karyawandalam bekerja dikarenakan lokasi  usaha berada di pinggir jalan besar.Sedangkan untuk kenyamanan konsumen,  tempat makan didukung oleh kipas angin, televisi dan sound systemyang  bermanfaat sebagai pelengkap dan  hiburan untuk konsumen. Sedangkan  lingkungan non fisik seperti koordinasi dan delegasi yang baik antar pemilik dan   karyawan maupun sesamakaryawan serta baiknya daya tanggap dalam melayani  konsumen sehingga menciptakan kepuasan bagi konsumen.
Keberhasilan usaha tidak hanya membutuhkan lingkungan kerja yang baik  dan mendukung, faktor lainnya adalah karakteristik individu di mana dalam hal  ini merupakan seluruh karyawan serta pemilik usaha Sup Kambing Khasmir itu  sendiri yang memiliki komitmen dan bermotivasi untuk mencapai tujuan usaha  yaitu tercapainya target penjualan dan kepuasan konsumen. Peneliti melihat  bahwa karakterisitik setiapindividu yang membuat usaha Sup Kambing Khasmir  mencapai tujuan tersebut adalah kemampuan intelektual, kemampuan fisik,  baiknya kerjasama antar karyawan, hubungan yang baik antar pemilik dan  karyawan serta sikap karyawan terhadap pekerjaannya. Selain itu lingkungan  kerja yang masih memiliki beberapa kekurangan menjadikan alasan peneliti  melakukan penelitian ini.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha tersebut sehingga peneliti  membuat penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja dan  Karakteristik Individu terhadap Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus  pada Usaha Sup Kambing Khasmir Ringroad Medan)”.
1.2 Perumusan Masalah  Permasalahan yang ingin dibahas berdasarkan latar belakang penelitian ini  dapat dirumuskan sebagai berikut:   “ Apakah lingkungan kerja dan karakteristik individu berpengaruh secara  positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha barupada usaha Sup  Kambing Khasmir ? ”  1.3 Tujuan Penelitian Tujuan  dalam  penelitian  ini  adalah  mengetahui  dan  menganalisis  faktor  lingkungan kerja dan karakteristik individu yang mempengaruhi keberhasilan  usaha baru pada usaha Sup Kambing Khasmir.
1.4 Manfaat Penelitian  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: a. Bagi pemilik usaha, sebagai sumber informasi untuk menjadi  pertimbangan bagi para wirausahawandalam mendirikan dan menjalankan  suatu usaha dan sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan  mengenai bagaimana pentingnya menerapkan faktor-faktor yang  mempengaruhi keberhasilan usaha baru.
b. Bagi peneliti, untuk menambah kontribusi bagi pemikiran guna  memperluas cakrawala berpikir khususnya dalam bidang kewirausahaan.
c. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat  memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di  masa yang akan datang.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi