Sabtu, 22 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS FAKTOR – FAKTORYANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PERMINTAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)



 BAB I  PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang Penelitian  
 Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. Seseorang dapat membeli rumah secara tunai apabila orang tersebut memiliki  uang yang nilainya sama dengan harga rumah tersebut. Namun, seiring dengan  semakin sulitnya keadaan ekonomi dan banyaknya tuntutan kebutuhan yang harus  dipenuhi oleh masyarakat maka pembelian rumah secara tunai semakin sulit  dilakukan, terutama bagi masyarakatyang tingkat ekonominya menengah ke  bawah. Dengan demikian, pembelian rumah secara kredit dikalangan masyarakat  menjadi pilihan yang sangat menarik.

Penyaluran kredit perbankan pada sektor konsumsi mengalami  peningkatan yang drastis sejak Indonesia dilanda krisis ekonomi sepuluh tahun  lalu. Hal ini terjadi karena banyaknya perusahaan-perusahaan besar bangkrut  sehingga sektor korporasi sangat sedikit menyerap kredit dari bank. Bank-bank  kemudian semakin menyadari bahwa peluang di pasar konsumsi semakin besar,  dimana resiko yang dihadapi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kredit pada  pasar investasi.
Terdapat beberapa jenis sektor konsumsi yang dibiayai dengan kredit oleh  bank, salah satunya adalah sektor perumahan melalui kredit pemilikan rumah  (KPR). Peningkatan pemberian KPR  oleh bank-bank disebabkan masih  banyaknya masyarakat yang membutuhkan rumah. Pada sisi lain, sebagian    masyarakat tidak mampu membeli rumah secara tunai, sehingga ini menjadi  peluang bagi bank-bank untuk memasarkan KPR sebanyak-banyaknya.
Strategi untuk memenangkan persaingan dalam bisnis KPR adalah suku  bunga dan pelayanan yang kompetitif (www.kompas.com, April 2008). Suku  bunga KPR yang tinggi dapat menyebabkan ekspansi KPR menjadi turun. Pada  sisi lain, Bank yang mampu memberikan pelayanan yang memuaskan, pasti dapat  menarik banyak debitur sehingga mampu tumbuh dan berkembang.
Pemberian kredit perbankan ke KPR berkembang cepat seiring terjadinya  penurunan suku bunga perbankan selama tahun 2007. Statistik Perbankan  Indonesia (SPI) mencatat jumlah kreditperbankan yang disalurkan ke KPR  meningkat sebesar Rp 15,50 triliun yaitu60,50 triliun pada tahun 2006 dan  triliun pada bulan Agustus 2007 (Info Bank, Edisi Januari 2008). Pertumbuhan  KPR juga diprediksi akan naik 10% sampai 15% dari rata-rata pertumbuhan KPR  pada tahun 2007 (www.kompas.com, April 2008).
Tabel 1.
OutstandingKredit Pemilikan Rumah (KPR) Beberapa Bank Besar  per September 20 No. Nama Bank  Nilai  (Rp Triliun)  Pangsa Pasar  (%)  Pyoy  (%)  1. Bank BTN  18.924 21.37  35.
2. Bank Niaga  8.530 9.63  20.
3.  Bank Central Asia  7.208 8.14  78.
4. Bank Panin  4.634 5.23  63.
5. Bank Mandiri  4.501 5.08  25.
6.  Bank Negara Indonesia  4.050 4.57  70.
7. Bank NISP  3.503 3.96  35.
8.  Bank Internasional Indonesia 3.246 3.66  12.
9. UOB Buana  2.571 2.90  38.
10. Bank Danamon  1.350 1.52  20.
Keterangan:  Pyoy: pertumbuhan year on year  Sumber: Biro Riset Infobank (birI)    Pada Tabel 1.1 dapat dilihat 10 peringkat bank-bank yang memiliki jumlah  outstandingKPR terbesar di Indonesia. Bank yang paling menguasai pangsa pasar  dalam memberikan KPR kepada masyarakat adalah PT Bank Tabungan Negara  (Persero). Tercatat Bank BTN memiliki pangsa pasar sebesar 21,37 % dan nilai  ini sangat jauh di atas bank-bank lainnya.
Fokus bisnis Bank BTN dalam bidang KPR sebenarnya banyak  dipengaruhi oleh faktorhistoris, dimana pada awalnya Bank BTN oleh  Pemerintah ditugaskan untuk menjadi satu-satunya bank yang menangani  penyaluran KPR kepada golongan masyarakat menengah ke bawah, yaitu melalui  produk KPR Rumah Sederhana (KPR RS) dan KPR Rumah Sangat Sederhana  (KPR RSS). Dalam mengemban tugas ini, sebagai sumber pendanaan maka  Bank BTN menggunakan dana subsidi yang bersumber dari Kredit Likuiditas  Bank Indonesia (KLBI) dan Rekening DanaInvestasi (RDI) dari Departemen  Keuangan.
Seiring dengan krisis ekonomi dan perubahan kebijakan ekonomi yang  diprogramkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF), maka subsidi dari KLBI  dan RDI untuk pemberian KPR semakin dibatasi sehingga untuk mendukung  bisnisnya dalam penyaluran KPR, maka Bank BTN harus menngandalkan sumber  pendanaan lainnya, yaitu dari dana masyarakat.
Berkaitan dengan pergeseran sumber pendanaan, yaitu dari dana subsidi  kepada dana komersial, maka Bank BTN juga melakukan pergeseran fokus bisnis  dalam pemberian KPR, yaitu dari KPR RS dan KPR RSS bergeser ke KPR  Komersial yang berbunga lebih tinggi. Dalam hal ini, salah satu produk unggulan  KPR komersial Bank BTN adalah Kredit Griya Utama 1(KGU 1).
 Tingkat suku bunga KPR pada Bank BTN variatif, tergantung kepada nilai  KPR. KGU 1 merupakan salah satu produk KPR Bank BTN yang memiliki nilai  KPR sebesar seratus juta hingga seratus lima puluh juta rupiah dengan tingkat  suku bunga sebesar 10,75%. Pelayanan jugamenjadi salah satu keunggulan dari    Bank BTN, karena Bank BTN adalah bank yang pertama kali dan dikhususkan  menangani bisnis KPR di Indonesia selama kurang lebih 34 tahun.
Persaingan antar bank dalam menyalurkan KPR dan perlunya pengelolaan  tingkat suku bunga dan pelayanan nasabah yang baik menjadi masalah yang harus  dihadapi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan.  Berdasarkan  permasalahan di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul  “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Permintaan Kredit  Pemilikan Rumah (KPR) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang  Medan”.
B.  Perumusan Masalah  Masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:  1.  Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor tingkat  suku bunga, dan pelayanan nasabah terhadap keputusan permintaan KPR  pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Cabang Medan?  2.  Diantara faktor tingkat suku bungadan pelayanan nasabah, faktor  manakah yang paling dominan mempengaruhi keputusan permintaan KPR  pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan ?  C. Kerangka Konseptual  Calon debitur yang ingin mengajukan permohonan KPR ke bank harus  mengevaluasi terlebih dahulu untung ruginya mengajukan KPR kepada suatu  bank dibandingkan dengan bank lain. Debitur akan berusaha untuk memperoleh  KPR dari bank yang menawarkan tingkat suku bunga yang rendah dan pelayanan  yang memuaskan.
  Tingkat suku bunga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar  kepada nasabah yang memiliki simpanan dan juga harga yang dibayar oleh  nasabah yang memperoleh pinjaman kepada bank (Kasmir 2005:119). Naik  turunnya tingkat suku bunga memberikan dampak yang simultan kepada debitur  maupun bank, jika tingkat suku bunga KPR dinaikkan maka permintaan KPR  cenderung akan menurun, dan permintaan KPR yang menurun akan berdampak  negatif terhadap laba bank.
Pelayanan nasabah (customer service)secara umum adalah kegiatan yan  diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan nasabah, melalui  pelayanan yang dapat memenuhi keinginan dan kepuasan nasabah (Kasmir  2005:130). Bank yang mampu memberikan pelayanan dalam pencapaian  kepuasan nasabah akan dapat menarik para pelanggan sehingga mampu tumbuh  dan berkembang di tengah-tengah persaingan antar bank.
Ada dua variabel yang dianggap peneliti dapat mempengaruhi Keputusan  Permintaan KPR dan dapat digambarkan sebagai berikut:  Sumber: Kasmir (2005) diolah  Gambar 1.1. Kerangka Konseptual  SUKU BUNGA  PELAYANAN  KEPUTUSAN PERMINTAAN KPR  PADA  PT. BANK TABUNGAN NEGARA  CABANG MEDAN    D. Hipotesis  Berdasarkan masalah yang dikemukakan sebelumnya, makadapat dibuat  hipotesis sebagai berikut:  1. Tingkat Suku Bunga, dan Pelayanan secara serempak memiliki  pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Permintaan KPR pada PT  Bank Tabungan Negara Cabang Medan.
2. Tingkat suku Bunga merupakan faktor yang berpengaruh paling  dominan terhadap Keputusan Permintaan KPR pada PT Bank Tabungan  Negara Cabang Medan.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian.
 1. Tujuan Penelitian   Tujuan penelitian ini adalah:  1.  Mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor tingkat suku bunga, dan  pelayanan nasabah dalam mempengaruhi dan menentukan keputusan  permintaan KPR pada PT Bank Tabungan Negara Cabang medan.
2.  Mengetahui faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap  Keputusan Permintaan KPR pada PT Bank Tabungan Negara Cabang  Medan.
2. Manfaat Penelitian  Manfaat penelitian ini adalah:  a.  Bagi Peneliti, memperluas wawasan pemikiran peneliti dalam cara  berpikir ilmiah pada bidang pemasaran pada perbankan khususnya  pemasaran KPR.
  b.  Bagi PT Bank Tabungan Negara Cabang Medan, untuk menambah  wawasan dan menjadi dasar pertimbangan bagi pimpinan dalam  mengambil kebijaksanaan KPR.
c.  Bagi pihak lain, sebagai refrensi yang bermanfaat untuk mengadakan  penelitian lanjutan yang lebih mendalam pada masa yang akan datang.
F. Metode Penelitian  1. Batasan Operasional Variabel   Menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisa  permasalahan, diperlukan pembatasan penelitian yang sesuai dengan kemampuan  dan pengetahuan peneliti serta keterbatasan informasi yang diperoleh pada objek  penelitian.
 Penelitian yang dilakukan peneliti terbatas pada faktor-faktor sebagai  berikut:  a.  Tingkat suku bunga (Interest Rate)  b.  Pelayanan Nasabah (Customer Service)  Penelitian yang dilakukan peneliti juga terbatas pada KPR GRIYA  UTAMA 1 yang disalurkan oleh PTBank Tabungan Negara Cabang Medan.
2. Definisi Operasional   Definisi operasional yang terdapat dalam tulisan ini adalah:  a.  Tingkat suku bunga KPR, yaitu harga jual yang harus dibayar oleh  peminjam (debitur) kepada bank yang didasarkan pada suatu perjanjian  membuka KPR.
  b.  Pelayanan Nasabah (Customer Service), yaitu pendapat debitur mengenai  kepuasan yang diterima debitur ataspemenuhan kebutuhan yang diberikan  bank sejak permohonan KPR sampai dengan berakhirnya KPR.
Tabel 1.
Definisi Operasional Variabel  Variabel Indikator Skala Ukur  Variabel Tingkat Suku  Bunga (X1)  1.  Tingkat suku bunga  tidak memberatkan  2.  Tingkat suku bunga  sesuai dengan  kemampuan debitur  3.  Tingkat suku bunga  kompetitif  4.  Cicilan KPR dapat  dibayar tepat waktu  5.  Tingkat suku bunga  sesuai dengan  jumlah pinjaman  Skala Likert  Variabel Pelayanan  Nasabah (X2)  1.  Bukti fisik  2.  Reliabilitas  3.  Daya tanggap  4.  Kompetensi  5.  Kesopanan  6.  Kredibilitas  7.  Keamanan  8.  Akses  9.  Komunikasi  10. Kemampuan  memahami  pelanggan  Skala Likert  Variabel Keputusan  Permintaan KPR (Y)  1.  Menyadari bahwa  dengan  menggunakan KPR  maka debitur harus  siap terikat kontrak  dengan bank.
2.  Aktif mencari  informasi sebelum  memohon KPR  3.  Melakukan  permintaan KPR  karena tingkat suku  bunga yang stabil  Skala Likert    Variabel Variabel Keputusan  Permintaan KPR (Y)  Indikator 4.  Melakukan  permintaan KPR  karena pelayanan  terhadap nasabahnya  memuaskan.
Skala Ukur Skala Likert  Sumber : Zheithaml, et aldalam Tjiptono (2005:274) (Diolah oleh Peneliti)  3. Identifikasi Variabel   Penelitian ini memiliki 3(tiga) variabel. Ketiga variabel tersebut  dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu variabel terikat (dependent variable,  ) i Y dan variabel bebas (independent variable, ) i X .
a. Bagian pertama yaitu variabel terikat (dependent variable, Yi) adalah  Keputusan Permintaan KPR.
b. Bagian kedua yang merupakan variabel bebas (independent variable, Xi)  meliputi:  1)  Tingkat Suku bunga  2)  Pelayanan Nasabah (Customer service)  4. Skala Pengukuran Variabel   Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala  likert, dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai  berbagai pernyataan mengenai perilaku, objek, orang atau kejadian, dan biasanya  skala yang diajukan terdiri atas 5 atau 7 titik (Kuncoro, 2003:157). Pengukuran  dengan skala likert ini dilakukan dengan pembagian:  a. Nilai 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju  b. Nilai 2 untuk jawaban Tidak Setuju    c. Nilai 3 Untuk jawaban Ragu-Ragu  d. Nilai 4 untuk jawaban Setuju  e. Nilai 5 untuk jawaban Sangat Setuju  5. Tempat dan waktu penelitian  Peneliti melakukan penelitian padaPT Bank Tabungan Negara Cabang  Medan yang berlokasi di Jalan PemudaNo.10-A Medan. Penelitian ini dilakukan  mulai bulan April 2008 sampai dengan Agustus 2008.
6. Populasi dan Sampel  a.  Populasi  Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang  mempunyai kualitas dan karakteristiktertentu ysng ditetapkan oleh  peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,  2003:73). Populasi pada penelitian ini adalah debitur pada PT Bank  Tabungan Negara Cabang Medan yang memperoleh produk KPR GRIYA  UTAMA 1 dalam periode 31 desember 2007. Jumlah debitur yang  memperoleh produk KPR GRIYA UTAMA 1 pada PT Bank Tabungan  Negara Cabang Medan dalam periodeyang berakhir pada 31 desember  2007 berjumlah 734 debitur.
b.  Sampel  Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh  populasi tersebut (Sugiyono, 2005:73). Sampel diambil dengan metode  purposive samplingyaitu 10% dari populasi. Menurut Gay dalam Umar  (2000:79) jumlah ini dianggap sudah representatif untuk mewakili    populasi, sehingga sampel yang digunakan peneliti adalah sebanyak  debitur.
7. Jenis Data   Data yang digunakan sebagai informasi untuk melakukan analisis dan  evaluasi adalah :  a.  Data Primer  Data primer yang dipakai dalam penelitian ini berasal dari kuesioner.
b.  Data Sekunder  Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil publikasi media massa  dan berbagai tulisan yang diperoleh dari PT Bank Tabungan Negara  Cabang Medan seperti: buku, majalah, surat kabar, literatur, ataupun  internet untuk mendukung penelitian ini.
8. Teknik Pengumpulan Data  Teknik pengumpulan data yang dilaukan dengan dua cara, yaitu:  a.  Wawancara (Interview)  Wawancara dilakukan dengan bagian perkreditan dan petugas lapangan PT  Bank Tabungan Negara Cabang Medan.
b.  Kuesioner  Teknik ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar  pertanyaan yang diisi oleh debitur yang memperoleh produk KPR GRIYA  UTAMA 1 pada PT Bank Tabungan Negara Cabang Medan.
  9. Uji Validitas dan Reliabilitas    Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan  data (mengukur) itu valid (Sugiyono, 2005:109). Pengujian validitas  menggunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara  mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya, dan bila  nilai korelasinya positif dan r hitung ≥0,3 maka butir pertanyaan tersebut  dinyatakan valid.
  Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa  kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama, dan  bila koefisien korelasi (r) positif dan signifikan, maka instrumen tersebut sudah  dinyatakan reliabel.
10. Analisis Data   Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah :  a.  Metode analisis deskriptif  Metode analisis deskriptif merupakan metode penganalisisan yang  dilakukan dengan cara menentukan data, mengelompokkan data dan  menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah  yang dihadapi. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang  telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.
b.  Metode analisis Regresi Ganda  Analisis Regresi Ganda digunakan untuk mengadakan prediksi nilai dari  variabel terikat yaitu keputusan permintaan KPR pada PT Bank Tabungan  Negara Cabang Medan (Y) dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai    variabel bebas, yaitu Tingkat Suku Bunga (Interest Rate) ( 1 X), dan  Pelayanan Nasabah (Customer Service) ( 2 X) sehingga dapat diketahui  pengaruh positif atau negatif dari faktor-faktor Tingkat Suku Bunga, dan  Pelayanan Nasabah terhadap KeputusanPermintaan KPR pada PT Bank  Tabungan Negara Cabang Medan. Analisisregresi Linear berganda dalam  penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS (Statistic  Product And Service Solution) 15.0 For Windows. Adapun model  persamaan yang digunakan (Sugiyono, 2005:211), adalah:  Y  = Keputusan Permintaan KPR  a = Konstanta   b = Koefisien  x  x = Tingkat suku bunga   b = Koefisien   x  x = Pelayanan Nasabah (Customer Service)  e   = Standar error 1) Pengujian Hipotesis  a)  Uji-F (uji secara serentak)  Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang  dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama  terhadap variabel terikat.
exbxbaY    22    H0 : b1 = b2= 0, artinya secara bersama-samatidak terdapat pengaruh yang  signifikan dari variabel bebas (X1, X2) yaitu berupa variabel tingkat suku  bunga dan pelayanan nasabah terhadap Keputusan Permintaan KPR (Y).
Ha: b1 ≠b2  ≠0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang  signifikan dari variabel bebas (X1, X2) yaitu berupa variabel tingkat suku  bunga dan pelayanan nasabah terhadap Keputusan Permintaan KPR yaitu  variabel terikat (Y).
Kriteria Pengambilan Keputusan :  H0diterima jika Fhitung< Ftabel pada α= 5 %  Haditerima jika Fhitung> Ftabel  pada α= 5 %, atau nilai signifikansi < 0, b)  Uji-t (uji secara parsial)  Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara  individual terhadap variabel terikat.
H0 : b1= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan  signifikan dari variabel bebas (X1, X2) yaitu berupa variabel tingkat suku  bunga dan pelayanan nasabah terhadap Keputusan Permintaan KPR yaitu  variabel terikat (Y).
Ha: b1 ≠0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan  signifikan dari variabel bebas (X1, X2) yaitu berupa variabel tingkat suku  bunga dan pelayanan nasabah terhadap Keputusan Permintaan KPR yaitu  variabel terikat (Y).
Kriteria Pengambilan Keputusan :  H0diterima jika t hitung< t tabel  pada α= 5 %  Haditerima jika t hitung> t tabel pada α= 5 %, atau nilai signifikansi < 0,   

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi