Sabtu, 22 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH EKUITAS MEREK PRODUK MINUMAN COCA-COLA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA CAFE ALUMNI ‘FEMI’ FAKULTAS EKONOMI



BAB I PENDAHULUAN
 A.  Latar Belakang Masalah   
Pemasaran dewasa ini telah banyak menyentuh kehidupan masyarakat. Pemasaran  dengan segala sistem dan aktivitasnya selalu mengakrabkan masyarakat dengan produk  dan nama-nama merek produk perusahaan yang ditawarkan. Saat ini, persaingan  perusahaan dalam aspek pemasaran tidak hanya mengarah pada atribut fungsional  produk, melainkan juga dikaitkan dengan merek produk yang mampu memberikan citra  khusus dalam benak konsumen.

Semakin banyaknya pemain di pasar, semakin meningkat ketajaman persaingan  diantara merek-merek yang beroperasi di pasar. Setiap perusahaan selalu berkompetisi  dalam meningkatkan kekuatan merek serta mempertahankan tingkat merek yang sudah  ada dengan mengelola segala asset yang menjadi dasar ekuitas merek, sehingga dapat  bersaing secara kompetitif di pasar global. Aaker (2003 : 85) menjabarkan assetmerek  yang berkontribusi pada penciptaan ekuitas merek dalam 4 dimensi, yaitu kesadaran  merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek.
Menurut Aaker (2003 : 87), ekuitas merek yang tinggi akan terjadi pada saat  konsumen menyadari keberadaan merek, menanamkan asosiasi merek yang kuat, serta  menyadari keunikan dan keunggulan merek tertentu. Dengan demikian, pengelolaan  ekuitas merek yang efektif akan meningkatkan keluasan kesadaran merek, meyakinkan  konsumen untuk tidak melupakan merek tertentu, serta menjamin bahwa pembelian dan  pemakaian merek tersebut dapat memuaskan segala kebutuhan serta keinginan konsumen  Salah satu pemimpin merek kelas dunia seperti produk minuman Coca-Cola telah  berhasil mempertahankan ekuitas merek dalam waktu yang tidak singkat.  Kunci  dalam   hal ini adalah adanya dukungan aktivitas pemasaran yang secara konsisten menjaga   merek tersebut. Arti konsisten menurut Kotlertidak berarti statis, namun lebih cenderung  bersifat fleksibel mengikuti perubahan yang terjadi sepanjang waktu dalam usaha  meningkatkan kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek  terhadap produk minuman Coca-Cola (Jurnal Usahawan / 7 / XXXII / Juli 2003 : 8).
Membicarakan produk minuman berkarbonat dalam kemasan kaleng dan kemasan  botol, selama hampir satu dekade hanya ada satu nama yang melekat, yaitu Coca-Cola.
Begitu identiknya Coca-Cola dengan produk minuman berkarbonat, hingga sukar  dibayangkan ketika minuman yang terkenal dengan slogan “Always Coca-Cola” ini  pernah mengganti formula merek andalannya dan menamainya New Coke. Saat uji coba,  ternyata cita rasa New Coketidak jauh berbeda dengan merek aslinya. Akan tetapi, ketika  perusahaan mengganti formula itu, penolakan hebat datang dari konsumen, dan akhirnya  perusahaan ini kembali memakai merek Coca-Cola Classic. Penolakan dalam hal ini  membuktikan adanya suatu asosiasi yang kuat dengan sebuah merek menancap dalam  benak konsumen hingga jauh melebihi faktor rasa yang ditawarkan. Faktor inilah yang  menyebabkan Coca-Cola selalu memegang kunci sukses yang menjadikannya sebagai  market leaderpada bisnis minuman berkarbonat (Majalah Tempo, 1 Februari 2004 : 84).
Coca-Cola Indonesia berhasil meraihposisi puncak dalam penghargaan  Indonesian Customer Loyalty Award(ICLA) untuk kategori produk minuman  berkarbonat pada tahun 2006. Survei ICLA2006 ini menunjukan bahwa Coca-Cola  termasuk salah satu merek dari 18 kategori produk yang berhasil memperoleh volume  penjualan tertinggi. Penghargaan yang diterima Coca-Cola ini membuktikan bahwa  ekuitas dari suatu merek yang tinggi dapat berpengaruh pada penciptaan nilai yang  berkontribusi dalam membangun kesetiaan (loyalitas) konsumen terhadap merek produk  tersebut (www.swa.co.id, 20 April 2008, pukul 19:32 WIB).
 Hasil survei yang diperoleh dari beberapa lembaga riset antara lain AC Nielsen,  MARS, dan SWA sejak tahun 2000 hingga kini, menunjukkan tingkat penetrasi pasar  untuk produk minuman berkarbonat sudah mencapai sekitar 20 porsi saji per kapita.
Sedangkan, pangsa pasar untuk produk minuman Coca-Cola sudah mencapai lebih dari  70% dibandingkan dengan produk minuman berkarbonat lain. Distribusi Coca-Cola  sudah mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Sumatera, Jabotabek,  hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan, saat ini Coca Cola sudah memiliki jaringan  distribusi global melalui Worldwide Bottling Systemyang telah menjelajahi pelosok 200  negara di seluruh dunia (www.coca-cola.co.id, 12 Januari 2008, pukul 21:45 WIB).
Penulis melakukan penelitian pada Cafe Alumni ‘FEMI’ FE USU, Medan. Alasan  penulis memilih lokasi penelitian ini adalah berdasarkan pertimbangan bahwa sebagian  besar pelanggan Cafe Alumni ‘FEMI’ adalahmahasiswa/i USU yang merupakan pangsa  pasar yang potensial untuk pemasaran dan konsumsi carbonated  soft drink. Hal ini  diperkuat dari hasil pra surveyyang dilakukan oleh penulis pada Cafe Alumni ‘FEMI’,  dimana tingkat populasi mahasiswa yang mengkonsumsi produk minuman Coca-Cola  lebih tinggi dibandingkan dengan beberapaproduk minuman berkarbonat lain, seperti  dicantumkan dalam tabel berikut ini:  Tabel 1.1  DeliverRata-Rata Beberapa Produk Minuman Berkarbonat  Cafe Alumni ‘FEMI’ FE USU, Medan  Mingguan Rata-Rata  Nama Produk Minuman  Berkarbonat  DeliverRata-Rata  Jumlah Penjualan  Persentase  Coca-Cola 82 botol 45.05%  Sprite 47 botol 25.82%  Fanta 53 botol 29.12%  Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (data diolah)   Tabel 1.1 menunjukkan bahwa tingkat konsumsi mahasiswa untuk produk  minuman Coca-Cola pada Cafe Alumni ‘FEMI’ lebih tinggi dibandingkan dengan produk  minuman berkarbonat lainnya. Deliverrata-rata pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa  jumlah Coca-Cola yang terjual setiap minggunya adalah 82 botol atau menyumbang  angka persentase penjualan sebesar 45.05% dibandingkan dengan tingkat penjualan  produk minuman berkarbonat lainnya yang menyumbang angka persentase penjualan  yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan produk minuman Coca-Cola. Tingginya  tingkat konsumsi mahasiswa pada produk minuman Coca-Cola ini menjadi alasan yang  kuat bagi penulis untuk menetapkan lokasiCafe Alumni ‘FEMI’ FE USU, Medan  sebagai tempat penelitian.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penulis  tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Ekuitas Merek Produk  Minuman Coca-Cola Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Cafe Alumni ‘FEMI’  Fakultas Ekonomi , Medan”.
B.   Perumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah diuraikan sebelumnya,  maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:  1.  Apakah variabel ekuitas merek produk minuman Coca-Cola yang terdiri dari  variabel kesadaran merek, variabel asosiasi merek, variabel persepsi kualitas, dan  variabel loyalitas merek mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan  terhadap loyalitas konsumen pada Cafe Alumni ‘FEMI’ FE USU, Medan?  2.  Variabel ekuitas merek produk minuman Coca-Cola manakah yang paling  dominan mempengaruhi loyalitas konsumenpada Cafe Alumni ‘FEMI’ FE USU,  Medan?   C.  Kerangka Konseptual  Menurut Aaker (2003 : 83), ekuitas merek merupakan sekumpulan assetyang  diciptakan melalui proses yang panjang, yang dapat menghasilkan suatu nilai produk dan  jasa dalam tingkatan yang berbeda-beda baik bagi perusahaan, penjualan maupun bagi  konsumen.
Aaker (2003 : 85-86) mengelompokan ekuitas merek dalam empat variabel, yaitu:  1.  Kesadaran merek, menunjukkan suatu tingkat kesanggupan dari seorang  konsumen untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek  merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
2.  Asosiasi merek, mencerminkan pencitraan dari suatu merek terhadap berbagai  kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut  produk, geografis, harga, pesaing, selebritis, dan lain-lain.
3.  Persepsi kualitas, mencerminkan suatu persepsi dari konsumen terhadap  keseluruhan kualitas atau keunggulan dari suatu produk dan jasa layanan yang  berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
4.  Loyalitas merek, mencerminkan suatu tingkat keterikatan konsumen dengan suatu  merek produk. Pada tingkatan ini, akan dijumpai adanya perasaan emosional yang  kuat dari konsumen terhadap merek produk tersebut.
Menurut Aaker (2003 : 86), empat variabel ekuitas merek yang terdiri dari  kesadaran merek, asosiasi merek, persepsikualitas, dan loyalitas merek akan  meningkatkan kepuasan penggunaan dan preferensi konsumen terhadap suatu merek  produk, sehingga dapat berpengaruh pada penciptaan nilai yang berkontribusi dalam  membangun kesetiaan (loyalitas) konsumenterhadap merek produk tersebut, walaupun  dihadapkan pada alternatif merek produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk  yang lebih unggul dipandang dariberbagai sudut atributnya.
 Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kerangka  konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut:  Sumber: Aaker, 2003 (data diolah oleh penulis)  Gambar 1.1: Kerangka Konseptual  D.  Hipotesis Hipotesis  adalah  suatu  penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau  keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Hipotesis merupakan jawaban  sementara atas permasalahan yang ada, yang kemudian akan diuji kebenarannya secara  ilmiah melalui penelitian yang dilakukan (Kuncoro, 2003 : 47).
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah penulis  kemukakan sebelumnya, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:  1.  Variabel ekuitas merek produk minuman Coca-Cola yang terdiri dari variabel  kesadaran merek, variabel asosiasi merek, variabel persepsi kualitas, dan variabel  loyalitas merek mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap  loyalitas konsumen pada Cafe Alumni ‘FEMI’ FE USU, Medan.
2.  Variabel loyalitas merek adalah variabel ekuitas merek produk minuman CocaCola yang paling dominan mempengaruhi loyalitas konsumen pada Cafe Alumni  ‘FEMI’ FE USU, Medan.
Kesadaran  Merek (X1) Ekuitas  Merek (X) Asosiasi  Merek (X2) Persepsi  Kualitas(X3) Loyalitas  Merek (X4) Loyalitas  Konsumen (Y)  E.  Tujuan dan Manfaat Penelitian  1.  Tujuan Penelitian  Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:  a.  Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari variabel ekuitas merek produk  minuman Coca-Cola terhadap loyalitas konsumen pada Cafe Alumni ‘FEMI’ FE  USU, Medan.
b.  Untuk mengetahui variabel ekuitas merek produk minuman Coca-Cola yang  paling dominan mempengaruhi loyalitas konsumen pada Cafe Alumni ‘FEMI’ FE  USU, Medan.
2.  Manfaat Penelitian  Hasil penelitian ini diharapkan memberikanmanfaat bagi berbagai pihak, yaitu:  a.  Bagi perusahaan.
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi  perusahaan untuk dijadikan sebagai landasan dalam mengambil keputusan dan  menentukan kebijakan selanjutnya.
b.  Bagi peneliti selanjutnya.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk menjadi dasar acuan  perbandingan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang, khususnya  penelitian yang berkaitan dengan ekuitas merek dan loyalitas konsumen.
c.  Bagi penulis.
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teoriteori dan literatur yang telah diperoleh selama perkuliahan. Penelitian ini juga  memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas cakrawala berpikir  dalam bidang pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan ekuitas merek dan  loyalitas konsumen terhadap suatu merek produk.
 F. Metodologi Penelitian  1. Definisi Operasional Variabel  Pada penelitian ini terdapat 2 variabel yang diteliti, yaitu sebagai berikut:  a.  Variabel bebas, yaitu variabel ekuitas merek (X), yang didefinisikan sebagai  sekumpulan assetyang diciptakan melalui proses yang panjang, yang dapat  menghasilkan suatu nilai produk dan jasa dalam tingkatan yang berbeda-beda baik  bagi perusahaan, penjualan maupun bagi konsumen.
Adapun yang menjadi variabel-variabel pembentuk ekuitas merek (X), antara lain:  1)  Kesadaran merek (X1), yang didefinisikan sebagai suatu tingkat kesanggupan dari  seorang konsumen untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek  merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
2)  Asosiasi merek (X2), yang didefinisikan sebagai pencitraan dari suatu merek  terhadap berbagai kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup,  manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis, dan lain-lain.
3)  Persepsi kualitas (X3), yang didefinisikan sebagai suatu persepsi dari konsumen  terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan dari suatu produk dan jasa layanan  yang berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
4)  Loyalitas merek (X4), yang didefinisikan sebagai suatu tingkat keterikatan  konsumen dengan suatu merek produk. Pada tingkatan ini, akan dijumpai adanya  perasaan emosional yang kuat dari konsumen terhadap merek produk tersebut.
b.  Variabel terikat,yaitu variabel loyalitas konsumen (Y), yang didefinisikan  sebagai suatu komitmen dari konsumenuntuk bertahan secara mendalam agar  mengkonsumsi kembali dan melanjutkan pembelian ulang suatu produk dan jasa  yang terpilih secara konsisten sepanjang waktu.
 Tabel 1.2  Operasionalisasi Variabel  VARIABEL  (1)  DEFINISI  (2)  INDIKATOR  (3)  SKALA  PENGUKURAN (4)  Kesadaran  Merek  (X1)  Suatu tingkat  kesanggupan dari  seorang konsumen  untuk mengenali atau  mengingat kembali  bahwa merek CocaCola merupakan  bagian dari kategori  produk minuman  berkarbonat.
a.  Coca-Cola merupakan merek  minuman berkarbonat yang pertama  kali muncul di pikiran konsumen.
b. Merek minuman Coca-Cola sudah  terkenal di kalangan masyarakat  umum.
c.  Coca-Cola merupakan minuman  berkarbonat yang menjadi pendamping  makanan konsumen.
d. Konsumen sudah cukup lama  mengenal produk minuman  berkarbonat merek Coca-Cola.
Skala Likert  Asosiasi  Merek  (X2)  Suatu pencitraan dari  merek Coca-Cola  terhadap berbagai  kesan tertentu dalam  kaitannya dengan  kebiasaan, gaya  hidup, manfaat,  atribut produk,  geografis, harga,  pesaing, selebritis,  dan lain-lain.
a.  Coca-Cola merupakan minuman  berkarbonat yang higienis dan sehat.
b. Harga yang ditawarkan pada produk  minuman Coca-Cola sudah sesuai  dengan kualitas yang dimiliki.
c.  Coca-Cola adalah merek minuman  berkarbonat yang mencerminkan gaya  hidup yang eksklusif.
d. Merek Coca-Cola sudah dapat  bersaing dengan merek minuman  berkarbonat lain.
Skala Likert  Persepsi  Kualitas  (X3)  Suatu persepsi dari  konsumen terhadap  keseluruhan kualitas  atau keunggulan dari  produk minuman  Coca-Cola yang  berkenaan dengan  maksud yang  diharapkan.
a.  Coca-Cola merupakan produk  minuman berkarbonat yang memiliki  mutu dan kualitas yang cukup baik.
b. Minuman Coca-Cola memiliki cita  rasa yang khas.
c.  Produk minuman Coca-Cola aman  untuk dikonsumsi  d. Produk minuman Coca-Cola memiliki  expiredyang cukup lama.
Skala Likert  bersambung  Sambungan:  (1) (2)  (3)  (4)  Loyalitas  Merek  (X4)  Suatu tingkat  keterikatan emosional  yang kuat dari  konsumen terhadap  merek minuman  Coca-Cola.
a.  Konsumen benar-benar menyukai  produk minuman berkarbonat merek  Coca-Cola.
b. Konsumen mengkonsumsi produk  minuman Coca-Cola bukan karena  faktor kebiasaan.
c.  Konsumen selalu mempertimbangkan  merek pada saat mengkonsumsi  produk minuman Coca-Cola.
d. Konsumen tidak akan memilih merek  minuman berkarbonat lain selain  Coca-Cola.
Skala Likert  Loyalitas  Konsumen  (Y)  Suatu komitmen dari  konsumen untuk  bertahan secara  mendalam agar  mengkonsumsi  kembali serta  melanjutkan  pembelian ulang  minuman Coca-Cola  secara konsisten  sepanjang waktu.
a.  Konsumen selalu mengkonsumsi  produk minuman Coca-Cola.
b. Konsumen selalu merekomendasikan  minuman Coca-Cola pada orang lain.
c.  Konsumen selalu beranggapan bahwa  produk minuman Coca-Cola adalah  yang terbaik.
d. Konsumen tidak akan mengkonsumsi  produk minuman berkarbonat lain  selain Coca-Cola.
Skala Likert  Sumber: Aaker, 2003 (data diolah oleh penulis)   2. Pengukuran Variabel (Parameter Variabel)  Variabel yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari variabel-variabel pembentuk  ekuitas merek (variabel kesadaran merek, variabel asosiasi merek, variabel persepsi  kualitas, dan variabel loyalitas merek) serta variabel loyalitas konsumen. Kelima variabel  ini diukur dengan menggunakan skala likert.
Menurut Sugiyono (2004 : 86), skala likert merupakan skala yang bertujuan untuk  membedakan indikator dalam suatu variabeldengan asumsi bahwa ada urutan atau  tingkatan skala.   a  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi