Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRICE TO BOOK VALUE RATIO (PBV) PADA PERUSAHAAN TERBUKA



BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Perkembangan Pasar Modal Indonesia belakangan ini sudah semakin  meluas dan semakin memasyarakat. Pada tahun 2005, jumlah emiten yang  terdaftar di Bursa Efek Jakarta mencapai angka yang cukup tinggi sebanyak  342 emiten (www.jsx.co.id). Hal tersebut merupakan kondisi yang  menggembirakan bagi para investor dan bagi perekonomian Indonesia. Bila  ditinjau lebih jauh, sebenarnya selama kurang lebih sepuluh tahun terakhir ini,  Pasar Modal Indonesia telah berkembang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan  meningkatnya jumlah saham yang diperdagangkan dan volume perdagangan  yang semakin tinggi (Ginting, 2005:1).

Salah satu misi PT Bursa Efek Jakarta dan seluruh pelaku pasar  modal adalah mengembangkan dan meningkatkan jumlah pemodal lokal  sehingga para pemodal lokal dapat menjadi tulang punggung bagi  pengembangan Pasar Modal Nasional. Pengembangan dan peningkatan  investor lokal adalah melalui edukasi secara terencana, terarah dan  berkelanjutan (Ginting, 2005:1).
Investor harus mengetahui apakah harga saham di pasar  mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan. Nilai sebenarnya ini disebut  dengan nilai fundamental (fundamental value) atau nilai intrinsik (intrinsic  value). Sedangkan nilai pasar atau harga pasar (market value) ditentukan oleh   permintaan dan penawaran saham bersangkutan di bursa saham (Jogiyanto,  2003: 88).
Investor harus melakukan penilaian saham suatu perusahaan untuk  menghindari kesalahan (mispriced) yang  ditimbulkan oleh harga pasar.
Dibutuhkan metode tertentu untuk menilai harga suatu saham memiliki harga  yang wajar, terlalu tinggi (overvalued) ataukah terlalu rendah (undervalued).
Menurut Jogiyanto (2003: 88), ada dua macam analisis yang  digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari suatu saham yaitu analisis  fundamental (fundamental analysis) atau analisis perusahaan (company  analysis) dan analisis teknikal (technical analysis). Analisis fundamental  menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari laporan  keuangan perusahaan sedangkan analisis teknikal menggunakan data  perdagangan (misalnya: harga dan volume transaksi). Untuk analisis  fundamental umumnya digunakan Pendekatan Nilai Sekarang (Present Value  Approach) atau Metode Kapitalisasi Laba (Capitalization of Income Methode).
Model penilaian saham menggunakan Pendekatan Nilai Sekarang  (Present Value Approach) menyatakan bahwa nilai intrinsik suatu saham  adalah nilai sekarang dari penjumlahan arus kas yang diharapkan akan  diterima oleh pemegang saham di masa yang akan datang (Jogiyanto, 2003:  88). Arus kas tersebut didiskontokan dengan menggunakan tingkat biaya  modal (cost of capital) yang mencerminkan tingkat resiko saham yang  bersangkutan. Bagi pemegang saham, arus kas yang diterima adalah dalam  bentuk dividen. Oleh sebab itu, nilai intrinsik saham menunjukkan nilai   sekarang dari seluruh dividen yang akan dibayar perusahaan di masa yang  akan datang (Ginting, 2005: 3).
Menurut Weston dan Copeland (1999), ada dua macam rasio penilaian  yang digunakan untuk menentukan nilai intrinsik suatu saham, yaitu: Price to  Earning Ratio (PER) dan Market to Book Ratio atau disebut juga Price to  Book Value Ratio (PBV).
Price to Book Value Ratio (PBV) digunakan untuk menilai harga suatu  saham dengan membandingkan harga pasar saham dengan nilai buku  perusahaan (book value). Rasio ini menunjukkan bagaimana suatu perusahaan  mampu menciptakan nilai perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang  diinvestasikan.
Smith dan Watts (1992), Gaver dan Gaver (1993) menggunakan Price  to Book Value Ratio (PBV) sebagai proksi dari Investment Opportuniy Set (IOS) yang merupakan pengukur pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang  bertumbuh mempunyai rasio lebih besar dari nilai satu yang berarti pasar  percaya bahwa nilai pasar perusahaan tersebut lebih besar dari nilai bukunya  Jogiyanto (2003: 79).
Hubungan antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar  saham dapat juga dipakai sebagai pendekatan alternatif untuk menentukan  nilai suatu saham. Secara teoretis, nilai pasar suatu perusahaan haruslah  mencerminkan nilai bukunya (Tandelilin, 2001:194).
Menurut Bodie, Kane dan Marcus (2005), Price to Book Value Ratio (PBV) tergantung pada tiga faktor fundamental perusahaan, yaitu: Return on  Equity (ROE) yang mencerminkan profitabilitas perusahaan, Dividend Payout   Ratio  (DPR)  mencerminkan kedijakan dividen dan  growth  yang  mencerminkan prospek perusahaan.
Pada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, diperoleh  hasil terdapat pengaruh antara Return on Equity, Dividend Payout Ratio, dan  Earning After Tax terhadap Price to Book Value Ratio. Oleh karena itu penulis  ingin menguji kembali teori tersebut. Hal ini guna melihat konsistensi temuantemuan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Objek dalam  penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta priode  2003-2005.
Berdasarkan uraian serta permasalahan yang telah diuraikan, maka  penulisa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi  Price to Book Value Ratio (PBV) pada  Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Jakarta”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan  sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1.  Apakah terdapat pengaruh antara Return on Equity (ROE), Dividend  Payout Ratio (DPR), dan Earning After Tax (EAT) terhadap Price to  Book Value Ratio (PBV) pada perusahaan terbuka di Bursa Efek  Jakarta periode 2003-2005?  2.  Variabel manakah yang paling mempengaruhi Price to Book Value  Ratio (PBV) pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta periode  2003-2005?   C. Kerangka Konseptual Kesulitan untuk menentukan dividen yang diterima di masa yang akan  datang merupakan hambatan untuk melakukan penilaian saham dengan  menggunakan metode Present Value Approach  atau Dividend Discount  Model.
Price to Book Value Ratio merupakan alternatif untuk menilai saham  bagi perusahaan yang secara konsisten memberikan dividen kepada para  pemegang saham. Besarnya dividen yang diberikan perusahaan di masa yang  akan datang sangat tergantung pada prospek pertumbuhan perusahaan.
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan maka semkin besar semakin  besar jumlah dividen yang diberikan perusahaan di masa yang akan datang.
Besarnya dividen dapat dinyatakan sebagai hasil  kali dari nilai buku  perusahaan dengan Return on Equity dan  Dividend Payout Ratio (Bodie,  Kane dan Marcus, 2005: 525-526).
Menurut Weston dan Copeland (1999), rasio pertumbuhan (growth)  mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya  dalam industri maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari: penjualan, laba bersih, laba per  saham, harga pasar rata-rata dan dividen per saham. Penelitian ini  menggunakan laba bersih (Earning After Tax) untuk mengukur pertumbuhan  perusahaan.
 Return on Equity (ROE) Dividend Payout Ratio  (DPR) Earning After Tax (EAT) Faktor-faktor Fundamental:  Sumber : Bodie, Kane dan Marcus (2005), Weston dan Copeland (1999) dan Jogiyanto (2003).
Gambar 1.1: Kerangka Konseptual D. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah yang diberikan, maka peneliti  merumuskan hipotesis sebagai berikut: Terdapat terdapat pengaruh antara Return on Equity (ROE), Dividend Payout  Ratio (DPR), dan Earning After Tax (EAT) terhadap Price to Book Value  Ratio  (PBV)  pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta  periode  2003-2005 ? E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : a. Menganalisis pengaruh ROE, DPR, dan EAT terhadap rasio PBV.
b. Untuk mengetahui variabel manakah yang paling mempengaruhi rasio  PBV.
2. Manfaat penelitian Manfaat penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan: a.  Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi yang positif  mengenai rasio PBV dan variabel-variabel yang mempengaruhinya.
Price to Book Value Ratio  b.  Penelitian mengenai rasio PBV ini merupakan alternatif lain dalam  menentukan penilaian saham selain menggunakan metode arus kas.
Manfaat penelitian bagi para peneliti lanjutan: a.  Sebagai sumbangan pemikiran bagi berbagai pihak yang berminat  melakukan penelitian lebih lanjut mengenai rasio PBV.
b.  Sebagai referensi tambahan yang berkaitan dengan rasio PBV dan  model penilaian saham.
Manfaat penelitian bagi para investor: a.  Sebagai sumber informasi dan referensi bagi para investor dan manajer  perusahaan mengenai hubungan rasio PBV dengan penilaian saham.
b.  Memberikan rekomendasi bagi para investor mengenai perlunya  penilaian saham agar keputusan untuk membeli atau menjual saham  menjadi lebih efektif sehingga dapat meminimalkan resiko kerugian  ketika berinvestasi dalam bentuk saham.
F. Metode Penelitian 1. Batasan operasional Penulis menetapkan batasan operasional penelitian ntuk menghindari  kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan.
Batasan operasional penelitian ini dibagi dalam dua bagian, yaitu: a.  Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar  di Bursa Efek Jakarta periode 2003-2005.
b.  Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi ke dalam dua  bagian, yaitu:  1)  Variabel independen (bebas) adalah ROE (Return on Equity),  DPR(Dividend Payout Ratio), dan EAT (Earning Afer Tax).
2)  Variabel dependen (terikat) adalah rasio PBV (Price to Book  Value).
2. Defenisi operasional variabel Penelitian ini ingin melihat apakah rasio PBV dapat dijelaskan oleh  faktor-faktor fundamental perusahaan. Selain itu, studi ini juga menilai  saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2003-2005.
Model diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Model ini  menunjukkan bagaimana faktor-faktor fundamental (ROE, DPR, dan EAT)  mempengaruhi rasio PBV.
Parameter yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah  sebagai berikut: a.  Price to Book Value Ratio (PBV) Price to Book Value Ratio  (PBV)  merupakan perbandingan  antara harga saham dan nilai buku ekuitas dari suatu perusahaan. Rasio  PBV yang dianalisis merupakan perbandingan antara harga saham pada  suatu periode dengan nilai buku ekuitas yang diperoleh dari neraca  perusahaan pada periode tertentu. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar  percaya akan prospek perusahaan tersebut. Satuan PBVyang digunakan  adalah X (kali).
Price to Book Value Ratio (PBV) =  Saham Buku Nilai Saham Harga (Darmadji dan Fakhruddin, 2001:141)  b.  Return on Equity (ROE) Return on Equity (ROE) digunakan untuk mengukur tingkat  pengembalian atas investasi pemegang saham. Rasio ini menunjukkan  sejauh mana perusahaan mampu mengelola ekuitas pemilik  perusahaan. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa penghasilan  perusahaan tinggi dan manajemen biaya perusahaan efektif. Satuan  ROE yang digunakan adalah % (persen).
Return on Equity (ROE) =  Ekuitas Bersih Laba c.  Dividend Payout Ratio (DPR) Pada umumnya perusahaan memberikan sebagian dari laba  bersihnya kepada para pemegang saham melalui dividen kas.
Persentase dari laba yang didistribusikan sebagai dividen kas disebut  Dividend Payout Ratio (DPR), yang didapat dengan membagi dividen  per lembar saham dengan laba per lembar saham. Satuan DPR yang  digunakan adalah % (persen).
Dividend Payout Ratio (DPR) =  per Saham Pendapatan Saham perDividen d. Earning After Tax (EAT) Earning After Tax (EAT)  adalah laba yang diperoleh  perusahaan setelah pajak yang dapat dilihat dalam laporan laba-rugi.
Earning After Tax  (EAT)  merupakan salah satu indikator  pertumbuhan perusahaan dari tahun ke tahun. Penelitian ini  menggunakan persentase pertumbuhan EAT. Satuan yang digunakan  adalah % (persen).
 3.  Populasi dan sampel Populasi penelitian adalah perusahaan-perusahaan yang tedaftar  (listing) di Bursa Efek Jakarta selama periode 2003-2005 yang berjumlah  342 emiten. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan  menggunakan metode purposive sampling,  yaitu salah satu teknik  pengambilan sampel nonprobabilitas. Purposive sampling adalah metode  pengambilan sampel yang menggunakan kriteria tertentu sesuai tujuan  penelitian.
Adapun kriteria penarikan sampel yang digunakan penulis adalah: a.  Emiten yang memiliki laporan keuangan selama tahun 2003-2005.
b.  Emiten mempunyai nilai buku yang positif.
c.  Emiten membayarkan dividen berturut-turut tahun 2003-2005.
Berdasarkan metode  purposive sampling, jumlah sampel dalam  penelitian ini adalah 60 emiten.
Tabel 1.Sampel Penelitian No  Kode  Nama Emiten  Jenis Usaha 1  AALI  Astra Agro Lestari Tbk  Perkebunan 2  AHAP  Asuransi Harta Aman Tbk  Asuransi 3  AKRA  AKR Corporindo Tbk  Kimia 4  AMFG  Asahimas Flat Glass Tbk  Kaca 5  ANTM  Aneka Tambang (persero) Tbk  Pertambangan 6  AQUA  Aqua Golden Missisipi Tbk  Minuman 7  ARNA  Arwana Citra Mulia Tbk  Keramik 8  ASBI  Asuransi Bintang Tbk  Asuransi 9  ASDM  Asuransi Dayin Mitra Tbk  Asuransi 10  ASII  Astra International Tbk  Otomotif 11  ASRM  Asuransi Ramayana Tbk  Asuransi 12  AUTO  Astra Otoparts Tbk  Otomotif 13  BATA  Sepatu Bata Tbk  Alas Kaki 14  BBCA  Bank Central Asia Tbk  Perbankan 15  BBIA  Bank UOB Buana Tbk  Perbankan 16  BBNI  Bank Negara Indonesia  Perbankan 17  BDMN  Bank Danamon Indonesia Tbk  Perbankan  No  Kode  Nama Emiten  Jenis Usaha 18  BLTA  Berlian Laju Tanker Tbk  Transportasi 19  BSWD  Bank Swadesi TBk  Perbankan 20  CENT  Centrin Online Tbk  Komputer 21  CTRS  Ciputra Surya Tbk  Properti 22  DLTA  Delta Djakarta Tbk  Minuman 23  EKAD  Ekadharma Internasional Tbk  Kimia 24  EPMT  Enseval Putra Megatrading Tbk  Alat Produksi 25  FAST  Fast Food Indonesia Tbk  Makanan 26  GGRM  Gudang Garam Tbk  Rokok 27  HEXA  Hexindo Adiperkasa Tbk  Alat Berat 28  HITS  Humpuss Intermoda Transportasi Tbk  Transportasi 29  IGAR  Kageo Igar Jaya Tbk  Plastik 30  INCO  Inco Tbk  Pertambangan 31  INDF  Indofood Sukses Makmur Tbk  Makanan 32  INDR  Indorama Syntetics Tbk  Tekstil 33  ISAT  Indosat Tbk  Telekomunikasi 34  KAEF  Kimia Farma Tbk  Farmasi 35  LION  Lion Metal Works  Logam 36  LMSH  Lionmesh Prima Tbk  Logam 37  LTLS  Lautan Luas Tbk  Kimia 38  MPPA  Matahari Putra Prima Tbk  Eceran 39  MYOR  Mayora Indah Tbk  Makanan 40  PANS  Panin Sekuritas Tbk  Efek 41  PBRX  Pan Brothers Tex Tbk  Tekstil 42  PLIN  Plaza Indonesia Realty Tbk   Perhotelan 43  PNSE  Pudjiadi & Sons Estate Tbk  Perhotelan 44  POOL  Pool Advista Indonesia Tbk  Asuransi 45  PTBA  Tambang Batubara Bukit Asam Tbk  Pertambangan 46  PTRO  Petrosea Tbk  Konstruksi 47  RALS  Ramayana Lestari Sentosa Tbk  Eceran 48  SMDR  Samudera Indonesia Tbk  Transportasi 49  SMGR  Semen Gresik (Persero) Tbk  Semen 50  SMRA  Summarecon Agung Tbk  Properti 51  SMSM  Selamat Sempurna Tbk   Otomotif 52  TBLA  Tunas Baru Lampung Tbk  Makanan 53  TCID  Mandom Indonesia Tbk  Kosmetik 54  TINS  Timah Tbk  Pertambangan 55  TLKM  Telekomunikasi Indonesia Tbk  Telekomunikasi 56  TOTO  Surya Toto Indonesia Tbk  Porselen 57  TRST  Trias Sentosa Tbk  Plastik 58  TSPC  Tempo Scan Pacific Tbk  Farmasi 59  TURI  Tunas Ridean Tbk  Eceran 60  UNIC  Unggul Indah Cahaya Tbk  Kimia Sumber: www.jsx.co.id(diolah)   4. Tempat dan waktu penelitian a. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan informasi dari  internet pada situs www.jsx.co.id dan www.e-bursa.com b. Waktu penelitian  .
Penelitian ini dilaksanakan sejak Februari 2007 sampai dengan  Februari 2008.
5. Jenis data Data yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah  data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder  diperoleh dari laporan keuangan yang sudah dipublikasikan di internet,  jurnal, majalah, surat kabar, dan buku literatur yang relevan dengan  penelitian.
6. Teknik pengumpulan data Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui studi  dokumentasi. Peneliti mengumpulkan berbagai data yang relevan dengan  penelitian melalui buku-buku, jurnal, surat kabar, dan internet.
7. Metode analisis data a.  Analisis deskriptif Analisis deskriptif merupakan analisis statistik yang digunakan  untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau  menggambarkan data yang diperoleh tanpa bermaksud untuk membuat  kesimpulan yang berlaku umum (generalisasi).
 b.  Analisis regresi berganda Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah  metode analisis regresi berganda dengan menguji berbagai macam  asumsi klasik. Model analisis tersebut akan dijelaskan hubungan antara  variabel bebas dengan variabel terikat (Suharyadi dan Purwanto, 2003:  508-509).
Penelitian menggunakan bantuan program Software SPSS 12.0  for windows  (Statistic Product and Services Solution)  untuk  memperoleh hasil yang lebih akurat. Persamaan regresi yang  digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3  Keterangan: (Suharyadi dan Purwanto, 2003:509) Y = Rasio Price to Book Value (PBV) XX = Return on Equity (ROE) X = Dividend Payout Ratio (DPR) a = Konsanta = Earning After Tax (EAT) b1 = Koefisien regresi untuk X b 2 = Koefisien regresi untuk X b 3 = Koefisien regresi untuk X c.  Uji asumsi klasik Model regresi berganda dapat disebut sebagai model yang baik  jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas  dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik itu multikolinieritas,   autokorelasi dan heteroskedastisitas (Nugroho, 2005: 57). Syarat uji  asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum  data dianalisis adalah: a)  Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam  sebuah model regresi; variabel independen, variabel dependen atau  keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang  paling baik adalah model yang mempunyai distribusi data normal  atau mendekati normal.  Uji ini dilakukan melalui analisis  Kolmogorov Smirnov.
b)  Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang  lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut.
Cara memprediksikan ada tidaknya heteroskedastisitas pada  suatu model dapat dilihat dari pola gambar  Scatterplot yang  menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat  heteroskedastisitas jika penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak  berpola (Nugroho, 2005: 62).
Uji Park dilakukan dengan cara mengkuadratkan nilai  residual. Kemudian nilai tersebut dilogaritmakan (Ln). Variabel  yang tidak terkena heteroskedastisitas, jika nilai Sig > 0,05  (Helmi, 2007: 74-76) .
 c)  Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada  tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan  independen lain dalam satu model yang akan menyebabkan  terjadinya yang sangat kuat antar variabel independen. Deteksi  terhadap multikolinieritas juga bertujuan untuk menghindari  kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai  pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen  terhadap variabel dependen. Deteksi multikolinieritas pada suatu  model dilihat dari (Nugroho, 2005: 58): Nilai Variance Inflation Factor (VIF)  > 10 dan nilai  Tolerane tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan  terbebas dari multikolinieritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10  maka Tolerance = 1/10 = 0,1.
d)  Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk  mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu (et)  pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode  sebelumnya (et-1). Model regresi linier berganda terbebas dari  autokorelasi jika nilai Durbin Watson hitung terletak di daerah No  Autocorrelation. Penentuan letak tersebut dibantu dengan tabel dl dan du, dibantu dengan nilai  k  (jumlah variabel independen).
Pengujian ini dapat digambarkan sebagai berikut:  Negative No    Positive  Autocorelation Autocorelation Autocorelation  0   dl du 2 4-du 4-dl Sumber: Nugroho (2005: 59) d.  Pengujian hipotesis Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik  tersebut akan digunakan untuk menganalisis data melalui pengujian  hipotesis berikut: 1) Uji signifikansi simultan (Uji-F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua  variabel bebas secara bersama-sama (simultan) mempunyai  pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah: Ho : BHa : β = 0, artinya secara bersamaan tidak terdapat pengaruh  yang signifikan tidak terdapat pengaruh yang siginifikan  dari Return on Equity, Dividend Payout Ratio, dan Earning  After Tax terhadap Price to Book Value.
1  Kriteria pengambilan keputusan: ≠ 0, artinya secara bersamaan terdapat pengaruh yang  signifikan dari Return on Equity, Dividend Payout Ratio,  dan Earning After Tax terhadap Price to Book Value.
Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel  Ha diterima jika F pada α = 5% hitung > Ftabel pada α = 5%  2)  Uji Signifikansi parsial (Uji-t) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah varibel  bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap  variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah: Ho : βHa : β = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang  signifikan dari Return on Equity, Dividend Payout Ratio,  dan Earning After Tax terhadap Price to Book Value.
1  Pengujian menggunakan tingkat pengujian pada taraf nyata α = 5%  ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang  signifikan dari Return on Equity, Dividend Payout Ratio,  dan Earning After Tax terhadap Price to Book Value.
Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika -ttabel  ≤ thitung ≤ t Ha diterima jika t tabel  hitung > ttabel  dan thitung < - ttabel   

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi