Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH PIUTANG DAN PENDAPATAN SEWA TERHADAP MODAL KERJA BERSIH PADA PT. SERASI AUTORAYA



BAB I  PENDAHULUAN
  A. Latar Belakang Masalah   
Perusahaan dalam aktivitas operasionalnya memiliki tujuan dasar untuk  mempertahankan kelangsungan hidup dan menghasilkan laba yang maksimal. Salah satu bentuk aktivitas operasional merupakan aktivitas penjualan yang dapat  dilakukan dengan penjualan tunai dan kredit. Penjualan kredit tidak menghasilkan  penerimaan kas namun menimbulkan piutang. Pada saat hari atau tanggal jatuh  tempo maka terjadi aliran kas yang berasal dari pengumpulan piutang.

Penjualan tunai merupakan pendapatan yang digunakan perusahaan untuk  membiayai aktivitas operasional yang dilaksanakanperusahaan. Tingginya  pendapatan menunjukkan bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola sumbersumber penerimaan yang berujung padatingginya laba perusahaan. Semakin  tinggi pendapatan maka modal kerja bersih juga akan semakin tinggi karena  perusahaan tidak memerlukan dana pinjaman atau hutang karena biaya modal  kerja bersih perusahaan dapat menggunakan pendapatan perusahaan yang pada  akhirnya kewajiban perusahaan berkurang dan menimbulkan kenaikan modal  kerja bersih karena aktivalancar lebih besar dari kewajiban lancar. Pendapatan  usaha tunai merupakan penjumlahan dariuang yang ada pada perusahaan dan  uang yang disimpan atau didepositokan pada bank yang sewaktu-waktu dapat  diambil dengan cek (demand deposit). Perusahaan harus menetapkan besarnya  pendapatan tunai secara tepat untuk mengukur likuiditas dan kemampulabaan  yang artinya mampu memenuhi kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo   sekaligus dapat mewujudkan laba yang dikehendaki serta menghadapi resiko  keuangan yang mungkin timbul.
Penjualan secara kredit merupakan tindakan yang harus dilakukan dalam  persaingan yang semakin ketat. Perusahaan pada gilirannya diharapkan dapat  memperluas pasar, menghimpun modal usaha dan mengembangkan fasilitas riset  untuk inovasi barang / jasa. Semakin besar piutang akan mengakibatkan  bertambahnya jumlah aktiva lancar, dengan kata lain apabila piutang bertambah  maka modal kerja bersih juga akan bertambah.
Modal kerja bersih adalah dana yang disediakan untuk membiayai  kegiatan perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan baku, membayar  upah karyawan dan sebagainya. Modal kerja bersih merupakan asset perusahaan  yang diputar dan digerakkan secara terus-menerus sejalan dengan tujuan  perusahaan. Ini menunjukkan bahwa modal kerja merupakan salah satu unsur  aktiva yang sangat penting bagi perusahaan. Untuk melaksanakan kegiatan  operasional dengan baik maka didukung dengan modal kerja yang baik. Modal  kerja bersih berasal dari hasil pengurangan aktiva lancarterhadap hutang lancar.
Modal kerja bersih dipengaruhi oleh kenaikan aktiva lancar. Piutang dan  pendapatan merupakan komponen yang signifikan dalam hal kenaikan aktiva  lancar. Dengan bertambahnya piutang  dan pendapatan maka bertambah pula  aktiva lancar yang pada akhirnyamenambah modal kerja bersih.
PT. Serasi Autoraya Cabang Medan dengan merek dagangAstra Rent A  Car (TRAC) merupakan salah satu perusahaan dari group PT. Astra International  Tbk dengan bisnis utama adalah penyewaankendaraan roda empat. PT. Serasi  Autoraya Cabang Medan menginginkan piutang dapat ditagih disamping   pendapatan sewa yang terus-menerus diharapkan meningkat untuk peningkatan  laba usaha dan modal kerja bersih perusahaan. PT. Serasi Autoraya Cabang  Medan mengharapkan dapat mengawasi kondisi keuangan perusahaan dengan  baik melalui data yang diperoleh dari hasil pendapatan sewa dan tingkat  pengumpulan piutang yang secara langsung dapat mencapai tujuan dasar  perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menghasilkan laba  yang maksimal.
Tabel 1.1 menunjukkan keseluruhan Piutang, Pendapatan Sewa dan Modal kerja  bersih pada PT. Serasi Autoraya Cabang Medan.
Tabel 1.Piutang, Pendapatan Sewa dan Modal Kerja Bersih  PT. Serasi Autoraya Cabang Medan  Tahun 2003 s.d 200Keterangan  Tahun  2003 2004 2005  200Piutang  Rp. 44.321.301.000 Rp. 41.078.524.000 Rp. 51.239.521.000  Rp. 89.803.827.00Pendapatan  Sewa Rp. 631.691.111.00Rp.
519.892.753.000 Rp.635.792.751.000 Rp.1.129.967.036.00Modal Kerja  Bersih  Rp. 83.311.900.000 Rp. 61.693.103.000 Rp.101.178.611.000 Rp 139.668.511.00Sumber : Laporan Keuangan PT. Serasi Autoraya Cabang Medan  Tabel 1.1 menunjukkan penurunan modal kerja bersih dari tahun 2003 ke  tahun 2004 sebesar Rp. 21.618.797.000, berbeda dengan kenaikan modal kerja  bersih dari tahun 2004 ke tahun 2005 sebesar Rp. 39.485.508.000, hal ini  menunjukkan terjadi perbedaan jumlah kenaikan modal kerja bersih yang sangat  signifikan yang dipengaruhi oleh komponen piutang dan pendapatan sewa. Hal ini  dikarenakan perubahan dari tahun 2003 ke 2004 terjadi penurunan piutang dan   pendapatan sewa sementara perubahan tahun 2004 ke 2005 terjadi kenaikan  piutang dan pendapatan sewa. Demikian juga untuk tahunselanjutnya dari tahun  2005 ke 2006 adanya perbedaan kenaikan modal kerja bersih dengan tahun  sebelumnya yang dipengaruhi oleh komponen piutang dan pendapatan sewa.
Untuk memahami pengaruh piutang dan pendapatan sewa terhadap modal  kerja bersih dengan benar, maka penulistermotivasi untuk mengadakan penelitian  dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Piutang dan Pendapatan Sewa  Terhadap Modal Kerja Bersih pada PT. Serasi Autoraya Cabang Medan “  B. Perumusan Masalah   Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah  piutang dan pendapatan sewa mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan  terhadap modal kerja bersih pada PT. Serasi Autoraya Cabang Medan.
C. Hipotesis   Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang diteliti, yang  dapat diuji kebenarannya berdasarkan fakta empiris. Maka penulis merumuskan  hipotesis sebagai berikut:  Piutang dan pendapatan sewa mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan  terhadap modal kerja bersih pada PT. Serasi Autoraya Cabang Medan.
D. Kerangka Konseptual   Kerangka konseptual merupakan sintesa atau kesimpulan sementara  tentang hubungan antar variable yang ditelitidan disusun dari berbagai teori yang   telah dideskriptifkan (Sugiyono, 2003 : 49). Kerangka pemikiran selanjutnya  dirumuskan dalam bentuk paradigma penelitian.
Gambar 1.Kerangka Konseptual  Sumber : Abdullah (2001) dan Astuti (2002)   Abdullah (2001 : 137) menyatakan bahwa piutang merupakan hasil dari  penjualan kredit yang dilakukan perusahaan, semakin besar piutang akan  menimbulkan bertambahnya aktiva lancar, dengan kata lain apabila piutang  bertambah maka modal kerja bersih juga akan bertambah.
 Astuti (2002 : 17) menyatakan bahwa tingginya pendapatan menunjukkan  perusahaan berhasil dalam mengelola sumber-sumber penerimaan yang berujung  pada tingginya laba perusahaan. Semakin tinggi pendapatan maka modal kerja  bersih juga akan semakin tinggi karena perusahaan tidak memerlukan dana  pinjaman atau hutang karena untuk membiayai modal kerja perusahaan dapat  menggunakan pendapatan perusahaan yang pada akhirnya kewajiban perusahaan  berkurang dan menimbulkan kenaikan modal kerja bersih karena aktiva lancar  lebih besar dari kewajiban lancar.
 Syamuddin (2000 : 98) mengemukakan bahwa modal kerja didefenisikan  sebagai investasi perusahaan dalam aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar.
Modal kerja dalam pengertian ini disebut dengan modal kerja bersih (net working  Piutang (X1)  Pendapatan Sewa (X2)  Modal Kerja Bersih (Y)   capital). Sesuai dengan pengertian aktiva jangka pendek, maka modal kerja terdiri  dari aktiva lancar. Aktiva lancar yang utama adalah kas, piutang dan persediaan.
Mengelola modal kerja berarti mengelola aktiva lancar. Aktiva lancar biasanya  dikaitkan dengan utang lancar, oleh karena itu dalam memahami modal kerja  berkaitan dengan kewajiban lancar. Kondisi lancar suatu perusahaan biasanya  dihubungkan dengan modal kerja bersih. Besaran absolut modal kerja dan arus  modal kerja selama periode waktu yang disajikan dalam laporan perubahan posisi  keuangan seringkali dipakai untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam  memenuhi kewajiban jangka pendek.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian  1. Tujuan Penelitian  Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah :  Mengetahui dam menganalisis pengaruh piutang dan pendapatan sewa terhadap  modal kerja bersih pada PT. Serasi Autoraya Cabang Medan.
2. Manfaat Penelitian  a. Bagi Penulis  Memperkaya wacana ilmiah dan pengetahuan keuangan khususnya  pengaruh piutang usaha dan pendapatan sewa terhadap modal kerja bersih.
b.  Bagi Perusahaan  Memberikan tambahan informasi tentang pengaruh piutang dan pendapatan  sewa sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan  kebijakan atau keputusan keuangan dimasa depan.
 c. Bagi Pihak Lain  Sebagai bahan informasi yang diperlukan dan perbandingan bagi penelitian  dimasa yang akan datang, yang berkaitan mengenai pengaruh piutang dan  pendapatan sewa terhadap modal kerja bersih.
F. Metode Penelitian  1. Batasan Operasional  a.  Batasan penelitian ini terbatas padapiutang dan pendapatan sewa sebagai  variabel bebas (X) dan modal kerja bersih sebagai variabel terikat (Y) serta  menggunakan analisis linier berganda. Ini dilakukan untuk menghindari  kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dari  tahun 2003 sampai dengan 200b.  Laporan Keuangan perusahaan yang digunakan dalam bentuk bulanan dari  Tahun 2003 sampai dengan 2006.
2. Definisi Operasional Variabel  a. Piutang    Piutang berasal dari piutang usaha dan piutang lain-lain yang dinyatakan  dalam jumlah netto setelah dikuragi dengan penyisihan piutang ragu-ragu ,  yang diestimasi berdasarkan review ataskolektibilitas saldo piutang. Piutang  dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. Piutang  usaha berasal dari dua perusahaan yaitu dari grup perusahaan astra yang  disebut pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan yang bukan dari grup  perusahaan astra misalnya PT. Telkomsel, PT. Indosat, PT. Excelcomindo  Pratama, PT. Toba Pulp Lestari dan lain sebagainya.
 Piutang usaha pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu grup  perusahaan astra seperti PT. Astra International, Tbk, PT. United Tractors, PT.
Eka Dura Indonesia, PT. Toyota Astra Motor, PT Traktor Nusantara, PT.
Asuransi Astra Buana dan lain sebagainya. Piutang lain-lain berasal dari  penjualan aktiva tetap. Berdasarkan penelaahan atas saldo piutang lain-lain,  tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu.
b. Pendapatan Sewa  Pendapatan sewa merupakan seluruh penjualan tunai dikurangi pembatalan  sewa. Pendapatan sewa berasal dari grup perusahaan astra dan yang bukan  grup perusahaan astra.
c.  Modal Kerja Bersih  Modal kerja bersih adalah dana yang disediakan untuk membiayai  kegiatan perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli sparepart kendaraan,  bahan bakar minyak, peralatan mesin, membayar upah karyawan dan lain  sebagainya.. Modal kerja bersih dipengaruhi oleh kenaikan aktiva lancar.
Modal kerja bersih berasal dari hasil pengurangan aktiva  lancar terhadap  hutang lancar. Penggunaan modal kerja bersih merupakan tolak ukur  perusahaan dalam membayar kewajiban lancar.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian   Penelitian dilakukan pada PT. Serasi Autoraya Cabang Medan yang  berlokasi di Jalan Gatot Subroto No. 198 Medan. Penelitian dilakukan mulai  Bulan Juli 2007 sampai dengan Desember 2007.
 4. Jenis Data   Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data  sekunder.
a.  Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara.
b.  Data sekunder adalah data yang telah diolah dan diperoleh dari perusahaan.
Data Sekunder yang digunakan berupa :  i.  Sejarah Singkat PT. Serasi Autoraya Cabang Medan.
ii. Struktur Organisasi dan Uraiantugas PT. Serasi Autoraya Cabang  Medan.
iii. Laporan keuangan PT. Serasi Autoraya dalam bentuk bulanan dari  tahun 2003 sampai dengan 2006.
iv.  Hasil Publikasi, buku-buku ilmiah, dan literatur lainnyayang diperoleh  sehubungan dengan masalah yang diteliti.
5. Teknik Pengumpulan Data   Teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam  penelitian ini adalah :  a.  Wawancara   Wawancara langsung pada bagian keuangan PT. Serasi Autoraya Cabang  Medan yang dianggap berwenang memberikan informasi mengenai  masalah yang diteliti.
b.  Studi Dokumentasi   Studi Dokumentasi dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan  dari perusahaan serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan  penelitian.
 16. Metode Analisis Data  Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode  analisis deskriptif dan metode analisis statistik sebagai berikut :  a.  Metode Analisis Deskriptif  Statistik deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang ada  dikumpulkan dan digolongkan kemudian dianalisis serta diinterpretasikan  secara objektif.
b.  Metode Analisis Statistik  i.  Analisis Regresi Berganda  Untuk mempengaruhi variabel-variabel bebas yaitu piutang usaha dan  pendapatan sewa terhadap variabel terikat, dengan rumus :   Y = a +b1X1+ b2X2+ e  Keterangan :   Y  = Modal kerja bersih  X1 = Piutang Usaha  X2 = Pendapatan Sewa  a = Konstanta  b1,2= Koefisien Regresi   e  = Epsilon atau variabel pengganggu   Pengujian model regresi bergandaini digunakan  untuk mengetahui  pengaruh positif atau negatif dari masing-masing variabel bebas X1 dan  X2 terhadap variabel terikat Y. Namun sebelum model dikatakan layak  digunakan maka harus memenuhi syaratasumsi klasik yang meliputi :   1a. Uji Normalitas Residual  Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model  regresi, variabel bebas, variabel terikat, atau keduanya mempunyai  distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi  data normal atau mendekati normal (Gudjarati, 2001 : 213). Uji ini  dilakukan melalui analisis Kolmogorov Smirnov.
b. Uji Multikolinearitas  Uji ini digunakan untuk mengetahuiapakah dalam model sebuah  regresi ditemukan adanya korelasi  variabel bebas. Jika terjadi  korelasi, maka dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Model  regresi yang baik seharusnya tidak terjadi terjadi korelasi antara  variabel bebas. Uji ini menggunakan kriteria  Variance Inflation  Factor (VIF) dengan ketentuan bila  VIF > 5 terdapat masalah  multikolinearitas yang serius sebaliknya bila VIF < 5 tidak terdapat  masalah multikolinearitas yang serius (Gudjarati, 2001 : 211).
c. Uji Heteroskedastisitas  Uji ini dilakukan untuk mengetahuiapakah dalam sebuah model  regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan  ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas (Gudjarati,  2001 : 214). Model regresi yang  baik adalah tidak terjadi  heteroskedastisitas. Uji ini dapat menggunakan Uji Glejser test.
d. Uji Autokorelasi  Uji ini digunakan untuk mengetahuiapakah dalam sebuah model  regresi linear ada korelasi antarakesalahan pengganggu pada periode   1t dan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya).
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi  (Gudjarati, 2001 : 217 ). Uji ini menggunakan Durbin Watson (DW)  test dengan ketentuan :  Tabel 1.Pengambilan Keputusan  Hipotesis Nol  Keputusan  Jika  Tidak ada autokorelasi positif  Tolak  0 < DW < dl  Tidak ada autokorelasi positif  No Decision  dl ≤DW ≤du  Tidak ada korelasi negatif  Tolak  4dl < DW < Tidak ada korelasi negatif  No Decision  4du ≤DW ≤4dl  Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak Ditolak  du < DW < 4du  Sumber : Gudjarati, 200Model regresi yang sudah memeuhi asumsi klasik kemudian dilanjutkan  ke pengujian berikutnya.
ii. Koefisien Determinasi.
Koefisien Determinasi (R ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh  kemampuan variabel bebas yang dimasukan dalam model, dalam  menjelaskan variasi variabel terikat.Nilai koefisien determinasi berada  diantara nol dan satu (0 < R <1). Nilai Koefisien determinasi lebih  besar dari 0,5 menunjukkan variabel bebas X1, X2, Xndapat  menjelaskan variabel terikat Y denganbaik atau kuat, sama dengan 0,dikatakan sedang, dan kurang dari 0,5 relatif kurang baik (Suharyadi &  Purwanto, 2004 : 515). Dalam menghitung koefisien determinasi ini  dilakukan dengan bantuan aplikasi computer program SPSS for  Windows versi 12.0.
 1iii. Pengujian Hipotesis  a. Uji F (Simultan)  Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah piutang usaha dan  pendapatan sewa secara bersama-sama terhadap tingkat modal kerja,  bentuk pengujian :  Ho : X1 = X2= 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara  bersama-sama dari piutang usaha dan pendapatan sewa terhadap  modal kerja bersih.
Ho : X1 = X2 ≠0, terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamasama dari piutang usaha dan pendapatan sewa terhadap modal kerja  bersih.
Nilai Fhitungnantinya akan dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan  tingkat signifikansi (alpha) 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k)  dari Fhitungyang diperoleh dengan kriteria sebagai berikut :  Jika Fhitung> Ftabel, maka H0ditolak  Jika Fhitung< Ftabel, maka H0diterima  b. Uji T (Parsial)  Pengujian ini dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas (X)  apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel  terikat (Y), bentuk pengujian :  Ho : X1 = X2= 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari  variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y).
Ho : X1 = X2 ≠0, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel  bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y).
 1Selanjutnya akan dilakukan uji signifikan dengan membandingkan  tingkat signifikansi (alpha) 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k)  dari thitungyang diperoleh dengan kriteria sebagai berikut :  Jika thitung ≥ttabel, maka H0ditolak  Jika thitung ≤ttabel, maka H0diterima   

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi