Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI PERUSAHAAN PROPERTY, REAL ESTATE & BUILDING CONSTRUCTION



BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang  
 Modal sendiri dalam suatu perusahaan merupakan salah satu instrumen  keuangan yang tidak kalah penting dengan instrumen keuangan lainnya, dimana  modal dalam suatu perusahaanlah yang dipertaruhkan untuk segala resiko, baik  resiko usaha maupun resiko kerugian lainnya (Harnanto, 2001: 74). Tiap – tiap  perusahaan harus memiliki sejumlah modal minimum untuk menjamin kelangsungan  hidupnya.

Bagi investor, kelangsungan hidup suatu perusahaan merupakan salah satu  hal yang menjadi pertimbangan penting, karena dengan melihat kelangsungan hidup  perusahaan, investor dapat melihat prospek perusahaan tersebut dimasa mendatang  dalam menghasilkan laba. Kelangsungan hidup suatu perusahaan dapat diukur  dengan beberapa cara, salah satu diantaranya adalah dengan melihat pertumbuhan  modal sendiri. Pengukuran pertumbuhan modal sendiri dilakukan dengan  mempertimbangkan baik keputusan investasi (investment decision), dan keputusan  pembiayaan (financing decision), serta dengan memperhatikan faktor eksternal yang  berupa tingkat bunga pinjaman dan tingkat pajak. Pengukuran yang paling dapat  menggambarkan pertumbuhan modal yang lebih tepat adalah dengan menambahkan  keputusan pemberian dividen (dividend decision)  selain faktor-faktor investment  decision, financing decision, tingkat bunga, dan pajak (Riyanto, 2001: 178).
Bringham (2003: 184) menyebutkan bahwa laju pertumbuhan modal sendiri  merupakan fungsi dari basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio,  interest rate and tax rate.
 Beberapa peneliti telah mencoba mengkonfirmasi teori Brigham (2003:184)  di atas sebagai fungsi laju pertumbuhan modal sendiri perusahaan, yaitu dua  diantaranya adalah Sulistiadi (2000) dan Waskito (2008). Tinjauan penelitian  terhadap hasil penelitian Sulistiadi (2000) dan Waskito (2008) menunjukkan  kesimpulan yang tidak seragam.
Sulistiadi (2000)  yang  meneliti di perusahaan industri manufaktur dan  industri perbankan dan jasa keuangan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dengan  tahun amatan 1995– 1996 menemukan bahwa basic earning power, debt to equity  ratio,  plowback ratio,  tingkat  bunga, dan tingkat  pajak secara bersama-sama  berpengaruh terhadap laju pertumbuhan modal sendiri baik pada perusahaan industri  manufaktur maupun pada perusahaan industri perbankan dan jasa keuangan.Secara  individual, hanya variabel basic earning power, debt to equity ratio, dan plowback  ratio yang berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri,  sedangkan tingkat  bunga dan tingkat pajak tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri,  baik yang berada di industri manufaktur maupun industri perbankan dan jasa  keuangan.
Waskito (2008) mencoba mengkonfirmasi ulang temuan Sulistiadi (2000) yang hanya meneliti perusahaan industri manufaktur yang tercatat di Bursa Efek  Jakarta pada tahuan amatan yang berbeda, yaitu tahun 2005  – 2007. Dalam  penelitiannya, Waskito (2008) menemukan secara simultan basic earning power,  debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate dan return on investment  berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang  terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, sedangkan secara parsial hanya  variabel plowback ratio  yang berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri  perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007.
 Perbedaan kedua hasil penelitian di atas sangatlah fenomenal, dimana  penelitian yang dilakukan pada perusahaan yang sama pada tahun yang berbeda  memberikan kesimpulan yang berbeda. Oleh karena itu menjadi daya tarik tersendiri  dilakukannya replikasi penelitian dengan melakukan penelitian pada perusahaan  yang berbeda, yaitu perusahaan property, real estate & building construction di  Bursa Efek Indonesia tahun amatan 2006-2007.
Perusahaan  property, real estate & building construction  merupakan  perusahaan yang baru bangkit kembali setelah diterpa krisis ekonomi yang melanda  Indonesia pada tahun 1997. Fenomena yang berkembang sehubungan dengan modal  sendiri perusahaan property, real estate & building construction di Bursa Efek  Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.1. dibawah ini.
Tabel 1.1.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan  Property, Real Estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia No  Variabel   Tahun  2006  2007 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Laju pertumbuhan modal sendiri  Basic earning power Debt to equity ratio  Plowback ratio  Interest and tax ratio  Return on investment  -6.46 0.06  35.59  0.84  -0.50  0.04  3.98 0.05  1.672  0.72  -0.43  0.02  Sumber : JSX (2005 – 2007)  Tabel 1.1. di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2006 modal sendiri  perusahaan property, realestate & building construction di Bursa Efek Indonesia  mengalami penurunan, yaitu sebesar 6.46% dan kembali naik 3.98% pada tahun  2007. Kenaikan modal sendiri perusahaan  property, realestate & building  construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 justru berbanding terbalik  dengan faktor – faktor yang mempengaruhi modal sendiri, yaitu basic earning   power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax ratio dan return on  investment yang mengalami penurunan pada tahun yang sama.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka masalah utama yang  akan diteliti dalam penelitian ini :  1.  Apakah terdapat pengaruh secara simultan faktor-faktor yang mempengaruhi  pertumbuhan modal sendiri, yang terdiri dari, basic earning power, debt to equity  ratio, plowback ratio, tax dan interest rate, and  return on investment terhadap  laju pertumbuhan modal sendiri perusahaan property, real estate & building  construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2007?  2.  Apakah terdapat pengaruh secara parsial  faktor-faktor yang mempengaruhi  pertumbuhan modal sendiri, yang terdiri dari, basic earning power, debt to equity  ratio, plowback ratio, tax dan interest rate, and return on investment terhadap  laju pertumbuhan modal sendiri perusahaan property, real estate & building  construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2007?  C. Kerangka Konseptual  Stabilitas financial dan going concern suatu perusahaan dipengaruhi oleh  pertumbuhan struktur permodalannya, dimana salah satunya adalah modal sendiri.
Bringham (2003: 184) menyebutkan berbagai faktor dapat mempengaruhi  pertumbuhan modal sendiri suatu perusahaan. Penelitian ini mencoba untuk  mengetahui besarnya pengaruh dari faktor-faktor tersebut dan menyertakannya  dalam model yang akan digunakan dalam penelitian.
 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal  sendiri dapat diamati dengan mengembangkan suatu model di mana pertumbuhan  modal sendiri merupakan variabel dependen dengan aspek-aspek keuangan sebagai  variabel independen.
Brigham (2003:184) metode pengukuran laju pertumbuhan (g=growth rate)  dijelaskan dengan menggunakan model laba ditahan: g = b x r b   = retention rate dimana:  b   = (1 - dividend payout) b   = (1-d)  r   = ROE sehingga laju pertumbuhan dapat dituliskan sebagai: g = (1-d) x ROE  Model tersebut menyatakan bahwa laju pertumbuhan (g) merupakan fungsi Return on Equity. Hubungan Return on Equity dengan komponen financial  lainnya  dapat diuraikan sebagai berikut: ( ) )1( )1( taxx E D xi EpEP xdg − −+−= dimana g  = laju pertumbuhan  :  (1-d) = b = plowback ratio  EP   = Basic Earning Power  i  = Interest Rate  D/E   = Debt to Equity Ratio  Model matematis pertumbuhan di atas menunjukkan bahwa laju pertumbuhan  equity (g) merupakan fungsi EP, D/E, b, i, dan t, sehingga dapat dituliskan: ∫ = ),,,/,( tibED EP g Berdasarkan fungsi di atas, digambarkan kerangka konseptual yang  menegaskan hubungan dan pengaruh antara faktor – faktor yang mempengaruhi laju   pertumbuhan modal sendiri dengan laju pertumbuhan modal sendiri, seperti  ditunjukkan pada Gambar 1.1. berikut ini.
Sumber : Bringham (2003) (Diolah) Gambar 1.1.
Kerangka Konseptual D. Hipotesis 1.  Terdapat pengaruh secara simultan  faktor-faktor yang mempengaruhi  pertumbuhan modal sendiri, yang terdiri dari, basic earning power, debt to  equity ratio, plowback ratio, tax dan interest rate, and  return on investment  terhadap laju pertumbuhan modal sendiri perusahaan property, real estate &  building construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2007.
2.  Terdapat pengaruh secara parsial faktor-faktor yang mempengaruhi  pertumbuhan modal sendiri, yang terdiri dari, basic earning power, debt to  equity ratio, plowback ratio, tax dan interest rate, and return on investment  terhadap laju pertumbuhan modal sendiri perusahaan property, real estate &  building construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2007.
Basic Earning Power (X1) Pertumbuhan Modal Sendiri (Y) Tax and Interest Rate (X4) Debt to Equity Ratio (X2) Plowback Ratio (X3) Return on Investment (X5)  E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian  Adapun tujuan dilakukannya penelitian dalam penelitian ini :  1.  Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan faktor-faktor yang  mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri, yang terdiri dari, basic earning  power, debt to equity ratio, plowback ratio, tax dan interest rate, and  return on  investment terhadap laju pertumbuhan modal sendiri perusahaan property, real  estate & building construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2007.
2.  Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial faktor-faktor yang  mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri, yang terdiri dari,  basic earning  power, debt to equity ratio, plowback ratio, tax dan interest rate, and return on  investment terhadap laju pertumbuhan modal sendiri perusahaan property, real  estate & building construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2007.
2. Manfaat Penelitian   Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai  pihak, diantaranya : 1.  Bagi perusahaan property, real estate & building construction di Bursa Efek  Indonesia tahun 2006 – 2007, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan  manajemen perusahaan untuk membantu pengambilan keputusan dalam hal  faktor-faktor yang berhubungan dengan pertumbuhan modal sendiri.
2.  Bagi pihak –  pihak lain, khususnya bagi almamater Fakultas Ekonomi  , hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan  sebagai bahan referensi penelitian berikutnya.
3.  Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam memperluas wawasan, khususnya  dalam hal faktor – faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan modal sendiri.
 F. Metode Penelitian  1. Batasan Operasional   Pertumbuhan modal sendiri dimaksud dalam penelitian ini dibatasi hanya  modal sendiri yang merupakan internal growth perusahaan property, real estate &  building construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 –  2007, atau tidak turut  dianalisis modal sendiri yang merupakan external growth seperti emisi saham baru.
2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian  Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari enam variabel, yaitu  laju pertumbuhan modal sendiri (g) sebagai variabel dependen dan lima variabel  independen yang terdiri dari Basic earning power (BEP=X1), Debt to equity ratio  (DER=X2), Plowback ratio (PR=X3), Tax & interest rate (ti=X4) dan Return on  investment (ROI=X5 (a) Laju pertumbuhan modal sendiri (g=Y) ). Definisi operasional dari masing-masing variabel dijelaskan  sebagai berikut : Laju pertumbuhan modal sendiri adalah rasio naik atau turunnya modal sendiri  yang diinvestasikan. Rumus yang digunakan menghitung laju pertumbuhan  modal sendiri(Brigham, 2003: 364) :  Jumlah modal sendiri pada tahun t - Jumlah modal sendiri pada tahun t-1  g =          x 100%     Jumlah modal sendiri pada tahun t - 1  (b) Basic Earning Power (BEP=X1 Basic earning power menunjukkan kemampuan perusahaan memanfaatkan  assetnya untuk menghasilkan keuntungan (profit). Rasio ini membandingkan  profit dengan asset yang digunakan untuk menghasilkan profit tersebut, atau  dihitung dengan menggunakan formulasi (Brigham, 2003: 364):  )  EBIT pada tahun t  Basic earning power =     x 100%       Total Asset pada tahun t (c) Debt to equity ratio (DER=X2 Debt to equity ratio merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara total  hutang dengan total equity. Rumus yang digunakan untuk menghitung DER  adalah (Brigham, 2003: 365): ) Jumlah seluruh debt pada tahun t Debt to equity ratio =      x 100%     Jumlah seluruh equity pada tahun t (d) Plowback ratio (PR=X3 Plowback ratio merupakan rasio yang menunjukkan tingkat keuntungan yang  tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Tingkat laba yang  tidak dibagikan sebagai dividen tersebut akan menambah jumlah equity sehingga  memberi pengaruh yang positif terhadap tingkat pertumbuhan equity.
)  Brigham (2003: 365) memformulasikan Plowback Ratio sebagai berikut : Plowback Ratio = (1- dividend payout ratio) Dimana dividend payout ratio adalah bagian atas laba yang dibagikan dalam bentuk kas deviden kepada para pemegang saham. Rumus yang digunakan untuk  menghitung dividend payout ratio adalah : Dividend Payout Ratio =  EPS Saham per Kas Dividen x 100% (e) Interest and Tax Rate (ITR=X4 Interest rate adalah rasio pembayaran bunga karena melakukan pinjaman dari  pihak lain (Brigham 2003:365). Rumus yang digunakan :  )  Interest + Tax Expense  Interest and Tax Rate =  x 100%         EBIT   (f) Return on investment (ROI= X5 Return on investment adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam  keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih (setelah dikurangi  beban pajak). Cara menghitung rasio ini adalah ditunjukkan dengan rumus  (Brigham, 2003: 365) :  ) Keuntungan Netto Sesudah Pajak  ROI =  x 100%  Total Aktiva 3. Tempat dan Waktu Penelitian  Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan property, real estate & building  construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 –  2007.  Waktu penelitian  direncanakan dilaksanakan mulai Maret sampai dengan Juli 2009.
4. Populasi dan Sampel  Populasi dalam penelitian adalah perusahaan property, real estate & building  construction yang tercatat dan diperdagangkan di di Bursa Efek Indonesia tahun  2006 – 2007. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak adalah 37 perusahaan  industri. Pengambilan sample dilakukan berdasarkan purposive sampling, dengan  kr iteria : 1.  Sampel diambil dari data yang tersedia di Jakarta Stock Exchange (JSX) dan  laporan keuangan perusahaan pada tahun 2006-2007.
2.  Sampel yang diambil merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Indonesia  sesudah tahun 2005 karena penulis meneliti untuk tahun pengamatan 2006 -2007. Tetapi khusus untuk menghitung laju pertumbuhan modal sendiri  diambil data tahun 2005-2007.
 3.  Perusahaan yang diteliti tidak melakukan emisi saham baru pada periode  2005-2007.
Sesuai dengan ketiga kriteria di atas, maka jumlah sampel yang digunakan  dalam penelitian ini adalah sebanyak 34 perusahaan property, real estate & building  construction, seperti ditunjukkan pada Tabel 1.2 berikut ini.
Tabel 1.2.
Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling No.  Distribusi Sampel   Total  1.
2.
3.
4.
Perusahaan property, real estate & building construction di  Bursa Efek Indonesia dari 2006 – 2007  Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama  tiga tahun berturut – turut, yaitu dari tahun 2005-2007.
Perusahaan yang tidak mempunyai laporan tahunan yang  berakhir pada tanggal 31 Desember  Perusahaan yang melakukan emisi saham baru pada periode  2005 – 2007 37 (2)  (0)  (1)  Jumlah   34 Sumber : JSX (2006-2007) (Diolah)  Ketigapuluh empat sampel di atas, dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut : Table 1.3.
Sampel Penelitian Sampel perusahaan property, real estate & building  construction 1  PT. Bhuwanatala Indah Permai, Tbk 2  PT. Sentul City, Tbk 3  PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk 4  PT. Ciputra Development, Tbk 5  PT. Bukit Darmo Property 6  PT. Ciputra Surya, Tbk 7  PT. Duta Anggada Realty, Tbk 8  PT. Dharmala Intialand, Tbk  9  PT. Duta Pertiwi, Tbk 10  PT. Bakrieland Development, Tbk 11  PT. Jaka Inti Realindo, Tbk 12  PT. Gowa Makasar Toursim Dev Tbk 13  PT. Jaya Real Property, Tbk 14  PT. Kawasan Industri Jabobeka, Tbk 15  PT. Jakarta International Hotel & Dev. Tbk 16  PT. Lamicitra Nusantara, Tbk  17  PT. Dayaindo Resources International, Tbk 18  PT. Lippo Cikarang, Tbk 19  PT. Lippo Karawaci, Tbk 20  PT. Modernland Realty Tbk 21  PT. Indonesia Prima Property, Tbk 22  PT. New Century Development, Tbk 23  PT. Pudjiadi & Sons Estate, Tbk 24  PT. Pakuwon Jati, Tbk 25  PT. Panca Wiratama Sakti, Tbk 26  PT. Ristia Bintang Mahkotasejati, Tbk 27  PT. Roda Panggon Harapan, Tbk 28  PT. Suryainti Permata, Tbk 29  PT. Suryamas Dutamakmur, Tbk 30  PT. Summarecon Agung, Tbk 31  PT. Surya Semesta Internusa, Tbk 32  PT. Total Bangun Persada, Tbk  33  PT. Turba Alam Manunggal, Tbk 34  PT. Adhi Karya (Persero), Tbk Sumber : JSX (2006, 2007) 5. Jenis dan Metode Pengumpulan Data  Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang  berasal dan dipublikasikan dari Bursa Efek Indonesia dan ringkasan yang terdapat di  dalam Jakarta Stock Exchange (JSX). Untuk pengumpulan data digunakan teknik  dokumentasi dengan tipe pooled data. Dengan tipe pooled data, jumlah observasi  dalam penelitian ini diperoleh dari jumlah tahun penelitian dikalikan jumlah  perusahaan sampel yaitu 35 x 2 = 70 n observasi.
6. Uji Asumsi Klasik  1)  Uji Normalitas  Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu  variabel  penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik  dan layak digunakan adalah data yang memiliki distribusi atau sebaran  normal. Normalitas data dapat dilihat melalui sebaran Plot pada Graph P-P   Plot  berbentuk linier dan tertumpu di sekitar garis diagonal P-P Plot.
(Ghozali, 2003 : 47).
2) Uji Heterokedastisitas  Ghozali (2003 : 88) mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastistas dengan  menggunakan uji Glejser, yaitu dengan melihat tingkat signifikansi dari hasil  regresi nilai absolute residual sebagai variabel terikat dengan variabel bebas.
Deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat juga dilakukan dengan  melihat ada atau tidaknya pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian  menyempit) pada grafik plot (scatterplot) antara nilai prediksi variabel terkait  (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).
3) Uji Multiklonearitas  Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar  variabel bebas (independen). Model yang baik seharusnya tidak terjadi  adanya korelasi antara variabel bebas. Deteksi terhadap ada tidaknya  multikolinearitas, yaitu dengan menganalisis nilai tolerance serta Variance  Inflation Factor (VIF) >1.0 dan nilai tolerance <1.0 (Ghozali, 2003 : 83).
Nugroho (2005 : 97) membatasi nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai  tolerance tidak kurang dari 0.1.
4)  Uji Autokorelasi  Ghozali (2003:61-62) menyebutkan bahwa uji autokorelasi bertujuan untuk  menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara  kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1  (sebelumnya). Uji lagrange multiplier (LM Test) merupakan salah satu test  dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Uji   autokorelasi dengan LM Test, terutama digunakan untuk sampel besar di atas  100 observasi.
Ghozali (2003:61) menyebutkan untuk mendeteksi ada atau tidaknya  autokorelasi, juga dapat digunakan uji Durbiwn – Watson (DW), yaitu yaitu  dengan membandingkan nilai DW statistic dengan DW table. Apabila nilai  DW statistic terletak pada daerah no autocorrelation berarti telah memenuhi  asumsi klasik regresi.
Untuk mengetahui posisi tersebut terlebih dahulu dilakukan perhitungan  untuk menentukan nilai Durbin-Watson dengan rumus : 4-du dan 4-dl. Untuk  mencari nilai du dan dl dilakukan dengan melihat table dw. Lebih jelasnya  autokorelasi digambarkan sebagai berikut :  Sumber : Ghozali (2003) (Diolah) Gambar 1.2.
Diagram Durbin – Watson  7. Model Analisis Data  Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi  linier berganda (Multiple Regression Analysis) dengan persamaan sebagai berikut:  Y = β0+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + ε dimana : Y  : Pertumbuhan Modal Sendiri X1  : Basic earning power Ho diterima (no serial  correlation) Autokorelasi (+)  Autokorelasi (-) 4  4-dl  (4-du)  du  dl  0  X2 X : Debt to equity ratio 3 X : Plowback ratio  4 X : Intrest and Tax Ratio  5 β : Return on investment  0.. β8  ε    :  Error Term :  Konstanta 8. Uji Keseuaian (Test of Goodness of Fit)  a. Uji Simultan (Uji F) Pengujian ini akan memperlihatkan hubungan atau pengaruh antara variabel  independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen, yaitu dengan cara  sebagai berikut : Ho : βi = 0,  maka variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen.
Ha : βi ≠ 0,  maka variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
Hasil pengujian adalah : Ho diterima ( tidak signifikan ) jika F hitung < F tabel (df = n – k)  Ho ditolak ( signifikan ) jika F hitung > F tabel (df = n – k)  Dimana : K : Jumlah variabel N : Jumlah pengamatan b. Uji Parsial (Uji t)  Uji t statistik melihat hubungan atau pengaruh antara variable independen secara  individual terhadap variabel dependen.
1) Hipotesis yang digunakan : a) Jika Hipotesis positif Ho : βi ≤ 0  Ha : βi > 0 b) Jika Hipotesis negatif Ho : βi ≥ 0 Ha : βi < 0 2) Pengujian satu sisi Jika t-hitung < t-tabel,   maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya variabel  independen tidak mempengaruhi variabel  dependen secara signifikan.
Jika t-hitung > t-tabel,  maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya variabel  independen mempengaruhi variabel dependen  secara signifikan.
c.   Analisis Koefisien Determinan  Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan dari model yang  dipakai. Koefisien determinasi (R 2 Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara 0 hingga 1 (0< R ) yaitu angka yang menunjukan besarnya  kemampuan varians atau penyebaran dari variabel-variabel bebas yang  menerangkan variabel tidak bebas atau angka yang menunjukan seberapa  besar variabel tidak bebas dipengaruhi oleh variabel-variabel bebasnya.
2  <1),  dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut dikatakan baik  karena semakin dekat hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak  bebasnya.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi