Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA TRANSPORTASI CV. SIBULUAN INDAH



BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang  
 Di era pembangunan yang semakin berkembang, pertumbuhan ekonomi,  industri manufaktur dan jasa di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan yang  sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari  semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan dan  keinginan  konsumen sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi  pada konsumen sebagai tujuan utama. Perusahan harus  menawarkan  kepada  pelanggan barang atau jasa yang mempunyai nilai lebih tinggi, dengan mutu lebih  baik, harga lebih murah, fasilitas yang memadai dan pelayanan yang lebih baik dari  pada pesaingnya.

Jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja ditawarkan oleh salah satu pihak  ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan  kepemilikan apapun (Kotler, 2000:428).  Sektor jasa dewasa ini telah mengalami  peningkatan yang sangat drastis dari segi kuantitas. Konsumsi jasa travel, penginapan,  restoran, hiburan, komunikasi kesehatan, dan keuangan adalah sektor yang banyak  dikonsumsi dan memiliki pengaruh besar atas perkembangan perekonomian. Dalam  industri jasa kualitas pelayanan menjadi isu utama untuk memenangkan persaingan  bisnis karena jasa tidak berwujud dan hanya bisa dirasakan melalui manfaat atau  bentuk pelayanan yang diberikan.
Pembangunan ekonomi disuatu daerah tidak terlepas dari daerah lain  disekelilingnya. Daerah tersebut membutuhkan daerah lain sebagai pendukung  pembangunan di daerahnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui  tersedianya sarana dan prasarana yang baik maka distribusi barang, jasa, maupun   manusia akan mampu berjalan lebih lancar, cepat, dan dalam kuantitas yang besar  sehingga pembangunan di daerah akan berjalan dengan mulus. Untuk  menghubungkan setiap daerah salah satu sarana pendukungnya ialah adanya  pengangkutan/transportasi. Pada hakikatnya transportasi merupakan proses  perpindahan barang, manusia, maupun jasa. Dalam proses perpindahan tersebut  terdapat suatu proses dimana seseorang akan melakukan aktivitas ekonomi. Salah satu  contoh yang paling sederhana adalah ketika seorang mahasiswa berangkat menuju  kampus menggunakan sarana transportasi umum berupa bus. Ketika mahasiswa  menumpang bus tersebut telah terjadi aktivitas ekonomi disaat mahasiswa membayar  ongkos kepada kernet. Dalam perjalanan biasanya pedagang asongan akan turut  menumpang bus dengan menawarkan barang daganganya. Ketika itu kembali lagi  terjadi aktivitas ekonomi disaat mahasiswa tersebut membeli barang dagangan  pedagang tersebut. Melalui contoh sederhana tersebut dapat dimaknai bahwa  transportasi merupakan sarana penunjang bagi aktifitas ekonomi.
Dalam hubungan ini, terlihat bahwa unsur-unsur pengangkutan meliputi atas:  (a) ada muatan yang diangkut, (b) ada kendaraan sebagai alat angkutnya, (c) ada  jalanan/jalur yang dilalui, (d) ada terminal asal dan tujuan, serta (e) sumber daya  manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi  tersebut.  Perusahaan jasa transportasi adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang terletak pada suatu tempat tertentu yang menyediakan jasa angkutan penumpang, dan  atau barang dari suatu tempat ketempat lain dengan menggunakan alat angkutan  bermotor maupun tidak bermotor melalaui darat, air maupun udara dengan mendapat  balas jasa. Dapat dikatakan jasa transportasi pada saat ini merupakan suatu sarana  yang sangat dibutuhkan bagi berbagai sendi kehidupan. Orang akan menggunakan  kendaraan pribadi atau kendaraan angkutan umum guna mengantarkan dirinya   kesuatu tempat tujuan, demikian pula perusahaan membutuhkan armada transportasi  guna mendistribusikan barangnya dari gudang untuk dapat sampai kepada konsumen  di pasar.
Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses  pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau  lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya  (Setiadi, 2003:415).
Pengambilan keputusan konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial,  pribadi, dan psikologis. Salah satu motivasi seseorang yang melalukan pembelian  produk atau jasa adalah untuk mendapatkan kepuasan.
Dalam mengambil keputusan konsumen dihadapkan pada alternatif pilihan.
Menurut Ginting (2005:47) kepuasan konsumen terhadap transportasi ditentukan oleh  fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif,  image  dan  kenyamanan angkutan. Pertama adalah fasilitas fisik merupakan salah satu faktor  mengenai baik tidaknya kualitas suatu jasa, fasilitas erat kaitannya dengan  pembentukan persepsi pelanggan. Dengan demikian, bagi perusahaan yang ingin tetap  mempertahankan eksistensinya dan memenangkan persaingan bisnis serta menarik  perhatian pelanggan senantiasa memberikan pelayanan yang berkualitas serta fasilitas  pendukung yang sesuai dengan harga yang telah dibayar oleh pelanggan atau  berusaha untuk memenuhi kebutuhan serta mewujudkan harapan mereka. Kedua  adalah keamanan merupakan hal yang tidak bisa ditawar karena kita semua tentunya  tidak menginginkan musibah menimpa diri kita yang sangat memengaruhi keputusan  seseorang dalam menentukan jenis kendaraan yang dipilih, misalnya bis dengan  kereta api, pesawat dengan kendaraan carteran, dan lain-lain. Ketiga adalah  keramahan petugas merupakan sikap petugas saat berinteraksi dengan pelanggan.
Keempat adalah ketepatan waktu merupakan waktu keberangkatan dan kedataangan   bus sesuai dengan yang telah diinformasikan kepada pelanggan. Hal ini untuk  menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Sehingga konsumen tidak resah untuk  menunggu terlalu lama dan memperhitungkan waktu kedatangannya diterminal atau  takut ketinggalan bus. Kelima adalah masalah keterjangkauan atau tarif. Seseorang  memilih alat angkut tentunya berdasarkan anggaran di kantong masing-masing. Ada  yang bisa naik kapal terbang atau naik kapal laut, selebihnya dengan bis, kereta api,  kendaraan pribadi, sepeda motor, atau yang lainnya. Keenam adalah image atau citra  perusahaan dimata konsumen selama menggunakan jasa perusahaan tersebut berupa  penilaian secara umum terhadap budaya organisasi. Ketujuh adalah kenyamanan,  dalam suasana di mana pasokan (supply) jauh lebih kecil daripada permintaan  (demand), maka aspek ini tampaknya harus agak ditoleransi oleh para penumpang  angkutan umum, utamanya yang berkantong pas-pasan. Kenyamanan tampaknya  menjadi aspek luxury bagi sebagian besar pengguna transportasi di Indonesia. Dari  mulai mereka yang berjalan kaki, naik kendaraan tidak bermotor, sepeda motor,  hingga kendaraan mewah, tidak akan terlepas dari aspek ketidaknyamanan, tentunya  dengan derajat yang berbeda-beda.
Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara menjadi kota yang banyak  dikunjungi masyarakat daerah untuk berbagai kepentingan. Seperti keperluan  berbelanja, keperluan bisnis, belajar/kuliah, atau sebagai tempat liburan. Sibolga  adalah kota yang sedang berkembang terutama pada sektor pariwisata laut dan aneka  ragam hasil lautnya. Jarak Kota Sibolga dengan Kota Medan ±  356 KM. Setiap  minggu maupun setiap hari, penduduk dari kota Sibolga ada yang melakukan  perjalanan ke kota Medan dengan berbagai alasan tersebut. Melihat perilaku tersebut,  maka muncul pelayanan jasa dibidang transportasi seperti bus, travel dan taxi di Kota  Sibolga. Salah satunya CV. SBI yang didirikan pada 08 oktober 1988 berpusat di   Sibolga. Armada bus yang dipakai adalah jenis mini bus Mitsubishi L-300 dan L-300  jumbo dengan kapasitas penumpang delapan orang. Saat ini CV. SBI telah memiliki  delapan kantor cabang antara lain Sorkam, Batang Toru, Pematang Siantar, Batu  Bara, Medan, Binjai, Padang dan Bukit Tinggi.
TABEL1.1  Trayek CV. SBI  Trayek  Jumlah Armada Sibolga – Tarutung - P.Siantar - T.Tinggi -Medan 40 unit Sibolga  -  P.Sidempuan  -  B.Tinggi – Padang 20 unit Sibolga – Barus – Manduamas  10 unit Sumber: CV. SBI (diolah) Pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu dan hari-hari besar seperti idul fitri,  natal, tahun baru dan hari libur semester sekolah, adalah hari-hari yang sering terjadi  lonjakan penumpang.
Tabel 1.2  Jumlah Penumpang di CV. SBI Rute Medan-Sibolga Tahun 2009  No  Bulan  Jumlah 1  Januari  744 orang 2  Februari  580 orang 3  Maret  396 orang 4  April  420 orang 5  Mei  435 orang 6  Juni  910 orang 7  Juli  823 orang 8  Agustus  980 orang 9  September  247 orang 10  Oktober  960 orang 11  November  739 orang 12  Desember  650 orang Sumber: CV. Sibuluan Indah (diolah) Berdasarkan data Tabel 1.2 di atas, pada tahun 2009 CV. SBI memiliki jumlah  penumpang 7.884 orang. Jumlah penumpang terendah yaitu pada bulan September  sebanyak 247 orang dan yang tertinggi pada bulan Agustus sebanyak 980 orang.
 Dari latar belakang di atas membuat penulis tertarik untuk melakukan  penelitian dengan judul “AnalisisFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan  Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah (SBI) Rute Medan-Sibolga”.
B. Perumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka  perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah faktor fasilitas, keamanan,  keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif,  image  dan kenyamanan angkutan  berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa  transportasi CV. SBI ?”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian  1.  Tujuan Penelitian Dalam penelitian tidak akan pernah lepas dari suatu tujuan karena  dalam  menentukan tujuan merupakan langkah awal yang ditempuh dalam  pelaksanaan  penelitian sehingga dapat menyusun suatu penulisan yang terencana dan terarah.
Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah untuk mengetahui dan menganalisis  faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa  transportasi menggunakan jasa CV. SBI.
2.  Manfaat Penelitian  Selain tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini diharapkan juga bermanfaat,  baik bagi penulis, perusahaan yang bersangkutan, juga bagi peneliti lain. Adapun  manfaat yang diharapkan adalah :  a.  Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat  dijadikan sebagai acuan untuk terus meningkatkan pelayanan yang diberikan  agar tercipta kepuasan dan loyalitas konsumen pengguna jasa transportasi  CV. SBI, yang akhirnya berguna bagi tujuan jangka panjang perusahaan.
b.  Bagi Pihak Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi  dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama  dimasa yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.
c.  Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan  teori-teori dan literatur yang penulis peroleh di bangku perkuliahan, dan  mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada di lapangan. Dengan  demikian akan menambah pemahaman penulis dalam bidang Manajemen  khususnya dibidang pemasaran dan perilaku konsumen.
D. Kerangka Konseptual  Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek  penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang  secara logis diterangkan, dikembangkan, dan elaborasi dari perumusan masalah yang  telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur  (Kuncoro, 2003 : 44).
Menurut Durianto (2003:109) niat untuk membeli adalah sesuatu yang  berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa   banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Tujuan konsumen  mengkonsumsi barang atau jasa adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan  atas kebutuhan menjadi motif utama melakukan pembelian akan suatu produk atau  jasa. Sebelum memutuskan untuk membeli atau menggunakan suatu produk  konsumen akan melalui proses pengambilan keputusan antara lain pengenalan  masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, perilaku  sesudah pembelian, kepuasan sesudah pembelian, dan tindakan sesudah pembelian.
Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses  pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau  lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415).
Dalam menentukan keputusan konsumen dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan.
Salah satu motivasi seseorang yang melalukan suatu pembelian produk adalah untuk  mendapatkan kepuasan. Menurut Ginting (2005:47) kepuasan terhadap transportasi  ditentukan oleh : fasilitas, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image dan  kenyamanan angkutan.
Dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti, yaitu  fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),  image (X6),dan kenyamanan (X7) angkutan dan keputusan konsumen  menggunakan jasa transortasi CV. SBI sebagai Y.
 Gambar 1.1  Kerangka Konseptual  Sumber : Ginting, 2005. (diolah) E. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya  melalui riset. Dikatakan jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya  merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan  masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui  analisis data. (Suliyanto, 2006:53).
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, hipotesis  penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : Faktor fasilitas, keamanan, keramahan  petugas, ketepatan waktu, tarif, image dan kenyamanan angkutan berpengaruh positif  dan signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. SBI.
Variabel Kenyamanan Angkutan (X7)  Variabel Fasilitas Angkutan (X1)  Keputusan Konsumen  Menggunakan Jasa CV. SBI  (Y) Variabel Keamanan Angkutan (X2)  Variabel Tarif Angkutan (X5) Variabel Image Angkutan (X6) Variabel Keramahan Petugas Angkutan (X3)  Variabel Ketepatan Waktu Angkutan (X4)  F.  Metode Penelitian 1.  Batasan Operasional  Batasan operasional dalam penelitian ini adalah : a.  Variabel independen (X) terdiri dari fasilitas (X1), keamanan (X2),  keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),image (X6) dan  Kenyamanan (X7)  b.  Variabel dependen (Y) yakni keputusan penumpang menggunakan jasa  transportasi CV. SBI.
c.  Responden penelitian adalah pengguna (penumpang) jasa transportasi CV.
SBI yang menggunakan jasa transportasi dengan frekuensi minimal 3 (tiga)  kali.
2.  Defenisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yang terdiri dari : a.  Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat baik  secara positif atau negatif. Adapun yang menjadi variabel bebas pada  penelitian ini adalah : 1.  Variabel fasilitas angkutan (X1) adalah sarana penunjang yang ada di  loket dan di bus yang disediakan untuk pelanggan.
2.  Variabel keamanan angkutan (X2)  adalah  kelayakan terhadap  keselamatan yang diberikan kepada pelanggan.
3.  Variabel keramahan petugas angkutan (X3) adalah sikap petugas yang  ramah terhadap para pelanggan.
 4.  Variabel ketepatan waktu angkutan (X4)  adalah ketepatan waktu  berangkat sampai tiba ditujuan sesuai dengan kebutuhan waktu  pelanggan.
5.  Variabel tarif angkutan (X5)  adalah  biaya yang dikenakan kepada  pelanggan untuk mendapatkan pelayanan CV. SBI.
6.  Variabel image angkutan (X6) adalah kesan yang diberikan oleh CV. SBI  yang pada akhirnya membentuk sikap atau penilaian terhadap  perusahaan.
7.  Variabel kenyamanan angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap  kenyamanan yang diberikan oleh CV. SBI.
b.  Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel bebas.
Adapun yang menjadi variabel terikat adalah keputusan konsumen pengguna  jasa transportasi CV. SBI (Y), yang secara konkrit terwujud dalam jumlah  penumpang. Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making)  adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk  mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu  diantaranya (Setiadi, 2003:415).
 TABEL 1.3 Operasionalisasi variabel  Sumber: Ginting (2005:49) diolah 3.  Pengukuran Variabel Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu variabel fasilitas, keamanan,  keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, dan kenyamanan angkutan dan  keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. SBI dengan  menggunakan Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan  persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam  Variabel  Definisi   Indikator  Skala Ukur Variabel Fasilitas  Angkutan (X1)  Sarana penunjang yang ada di loket dan di  bus yang disediakan untuk pelanggan.
a.  Tempat tunggu b.  Bangku tunggu c.  Pelayanan antar jemput  sampai tujuan Skala Likert Variabel Keamanan  Angkutan (X2)  Kelayakan terhadap keselamatan yang  diberikan pada pelanggan.
a.  Pengaman pintu b.  Kondisi jendela c.  Kondisi kendaraan d.  Kehilangan e.  Jaminan jika kehilangan  selama dalam perjalanan Skala Likert Variabel Keramahan  Petugas Angkutan (X3)  Sikap petugas yang ramah terhadap para  pelanggan.
a.  Sikap petugas yang  bersahabat b.  Sikap petugas yang  komunikatif c.  Daya tanggap petugas Skala Likert Variabel ketepatan waktu  angkutan (X4)  Ketepatan waktu berangkat sampai tiba  ditujuan sesuai dengan kebutuhan waktu  pelanggan.
a.  Waktu penjemputan b.  Waktu Berangkat c.  Waktu tiba Skala Likert Variabel Tarif Angkutan  (X5)  Biaya yang dikenakan kepada pelanggan  untuk mendapatkan pelayanan CV. SBI.
a.  Tarif yang terjangkau b.  Tariff yang sesuai dengan  jarak tempuh c.  Tarif lebih murah  dibandingkan angkutan lain Skala Likert Variabel Image  Angkutan  (X6)  Kesan yang diberikan oleh CV. SBI yang  pada akhirnya membentuk sikap atau  penialian terhadap perusahaan a.  Ramah terhadap pelanggan b.  Jarang terjadi kehilangan c.  Aman untuk ditumpangi d.  Kesan yang baik terhadap CV. SBI Skala Likert Variabel Kenyamanan  Angkutan (X7)  Persepsi pelanggan terhadap kenyamanan  angkutan  a.  Kondisi tempat duduk yang  ada di dalam bus b.  Kebersihan bus c.  Bebas rokok d.  Supir yang tidak ugalugalan Skala Likert Keputusan Konsumen  Menggunakan Jasa  transportasi CV. SBI.
Proses pengintegrasian yang  mengkombinasikan pengetahuan untuk  mengevaluasi dua atau lebih perilaku  alternatif, dan memilih salah satu  diantaranya a.  Keputusan yang tepat  dalam memilih jasa CV.
SBI b.  Bus CV. SBI lebih baik  dari Bus lainnya  c.  Selalu menggunakan Bus  CV. SBI Skala Likert  melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap  jawaban akan diberikan skor. (Sugiyono, 2006:86). Pembagiannya adalah :  Sangat baik  : diberi skor 5  Baik   : diberi skor 4  Kurang baik  : diberi skor 3  Tidak baik   : diberi skor 2  Sangat tidak baik : diberi skor 1  Pada penelitian ini responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah  kategori jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor  tertentu (5,4,3,2,1). Setiap responden dijumlahkan dan jumah ini merupakan total  skor. Total inilah yang ditafsirkan sebagai posisi responden dalam Skala Likert.
4.  Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini  dilakukan di loket CV. SBI Medan Jl. S.M. Raja Medan  (Simpang Marendal). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2010.
5.  Populasi dan Sampel a.  Populasi  Pengertian populasi menurut Sugiyono (2006:72) adalah wilayah  generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan  karakterisktik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan  kemudian ditarik kesimpulannnya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini  adalah seluruh pengguna jasa transportasi CV. SBI. Jumlah populasi dalam  penelitian ini sebanyak 7.884 penumpang CV. SBI pada tahun 2009 dan  dirata-ratakan jumlah populasi perbulan sebanyak 657 penumpang.
 b.  Sampel Pengertian sampel menturut Sugiyono (2006:73) adalah bagian dari  jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel  menggunakan metode nonprobability sampling, adalah teknik pengambilan  sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur populasi  untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2006:78), metode yang  digunakan adalah accidental sampling adalah penentuan sampel berdasarkan  kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti  dapat digunakan sebagai sampel. Dengan kriteria bahwa penumpang yang  dijadikan sampel penelitian adalah penumpang yang pernah menggunakan  jasa CV. SBI minimal 3 kali dan berumur 18-50 tahun. Tujuan penetapan  kriteria ini adalah mempertimbangkan mereka pernah merasakan pengalaman  menggunakan bus CV.SBI dan usia yang layak untuk mengevaluasi kualitas  pelayanan mini bus CV. SBI.
Dalam menentukan jumlah sampel, digunakan rumus slovin (Umar, 2000:146)  sebagai berikut:  Keterangan: n = jumlah sampel  N = ukuran populasi  e = tingkat kesalahan (10%) Sehingga jumlah sampel yang diperoleh adalah:  Maka jumlah responden yang akan diambil dalam penelitian ini adalah  87 responden.
6.  Teknik Pengumpulan Data a.  Observasi Melakukan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti, yaitu bus CV.
SBI dan loket terutama yang berkaitan dengan fasilitasnya.
b.  Daftar pertanyaan / kuesioner Yakni pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar  pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni kepada konsumen pengguna  jasa (sampel) yang terpilih.
c.  Studi dokumentasi  Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah, dan  internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.
7.  Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yakni :  a.  Data primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada  lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar  pertanyaan / kuesioner yang berisi tentang variabel yang diteliti. Variabel  yang diteliti dalam penelitian ini adalah fasilitas, keamanan, keramahan  petugas, ketepatan waktu, tarif,  image,  kenyamanan dan keputusan  konsumen.
 b.  Data sekunder  Yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari  berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, informasi dari perusahaan  ataupun internet untuk mendukung penelitian ini. Adapun data sekunder  dalam penelitian ini adalah data trayek SBI, jumlah armada SBI dan teoriteori yang berhubungan dengan variabel yang diteliti yang diperoleh dari  buku-buku.
8.  Uji Validitas Dan Reliabilitas 1.  Uji Validitas Menurut Sugiyono (2006:115), instrumen yang valid berarti alat ukur yang  digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Untuk menguji  validitas digunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara  mengkorelasikan antara skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Bila  nilai korelasinya positif dan r > 0,361 maka butir pertanyaan tersebut  dinyatakan valid. Dalam uji validitas pengambilan keputusan adalah:  a)  Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid b)  Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid  Jika telah memenuhi syarat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa  instrumen tersebut telah memiliki validitas konstruk yang baik. Sementara  butir-butir pertanyaan yang tidak valid akan gugur dan dikeluarkan.
Setelah semua butir pernyataan dinyatakan valid maka instrumen tersebut  layak untuk kuesioner penelitian.
 2.  Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang diinginkan  (kuesioner) menunjukan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama.
Suatu konstruk  atau variabel dikatakan reliabel jika x memberikan nilai  Cronbach Alpha > 0,60 atau nilai Cronbach Alpha > 0,80. Jika instrumen pertanyaan < 0,60 atau < 0,08 maka instrumen pertanyaan tersebut tidak  baik.
9.  Teknik Analisi Data a.  Metode analisis deskriptif Yaitu salah satu metode analisis dengan cara data yang disusun  dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang  masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data  diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah  responden penelitian.
b.  Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias  dan  efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa  kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: 1.  Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi  sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji  normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov  smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai  Asymp.Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel  residual berdistribusi normal.
 2.  Pengujian Heteroskedasitas Pengujian heteroskedasitas untuk melihat apakah dalam model regresi  terjadi ketidaksamaan  varience dan residual  suatu pengamatan  kepengamatan lain. Jika varience dan residual dari suatu pengamatan  kepengamatan lainya tetap maka disebut homoskedasitas dan jika  varience berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik  adalah homoskedasitas. Pengujian heteroskedasitas dilakukan dengan  menggunakan uji Glejser, dengan asumsi bahwa jika variabel  independen secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka  ada indikasi terjadi heteroskedasitas, dan sebaliknya.
3.  Pengujian Multikolinearitas  Pengujian multikolinearitas untuk melihat apakah pada model regresi  ditemukan kolerasi antara variabel bebas. Jika terjadi kolerasi maka  dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Cara mendeteksinya  adalah dengan melihat nilai Varience Inflasion Factor (VIF). Jika VIF  lebih besar dari 5 maka variabel tersebut memiliki persoalan  multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
c.  Metode Analisi Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengadakan prediksi nilai dari  variabel terikat  yaitu keputusan konsumen CV. SBI (Y) dengan ikut  memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yang terdiri dari fasilitas (X1),  keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),  image  (X6) dan kenyamanan angkutan (X7) sehingga dapat diketahui  pengaruh positif atau negatif faktor-faktor tersebut terhadap keputusan  konsumen pengguna jasa transportasi CV. SBI. Analisis regresi linier   berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS (Statistic Product and Service Solution) 16.0 forWindows.
Adapun model persamaan yang digunakan adalah :  Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 + b5X5+ b6X6 + b7X7 + e  Dimana :  Y  = keputusan pengguna (penumpang) kereta api Ekonomi Plus  a   = konstanta   b1– b6  = koefisien regresi  X1  = skor dimensi fasilitas angkutan   X2  = skor dimensi keamanan angkutan   X3  = skor dimensi keramahan petugas angkutan  X4  = skor dimensi ketepatan waktu angkutan   X5  = skor dimensi tarif angkutan   X6  = skor dimensi image angkutan  X7  = skor dimensi kenyamanan angkutan e   = standard error Suatu perhitungan satatistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai  uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak).
Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam  daerah dimana H0 diterima. Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini  adalah : 1. Pengujian Godness of Fit ( R 2 )  Koefisien Godness of Fit atau determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur  seberapa besar kontribusi variabel bebas  terhadap variabel terikat.
Semakin besar koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan semakin baik  kemampuan X menerangkan Y, dimana 0<R 2 <1. Hal ini berarti model   yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas  yang diteliti terhadap variabel terikat.
Sebaliknya, jika R 2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat  dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat (Y)  semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk  menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel  terikat.
2. Uji secara serempak / simultan (Uji F) atau ANOVA  Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas (X) yang dimasukkan  dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel  terikat (Y).
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = b7 = 0, artinya secara bersama-sama  tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas  (X1, X2, X3, X4, X5,  X 6, X7) yaitu berupa variabel fasilitas, keamanan,  keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, dan  kenyamanan  angkutan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi  CV. SBI (Y).
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ b7 ≠ 0, artinya secara bersama-sama  terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2,  X3, X4, X5, X 6, X7) yaitu berupa variabel fasilitas, keamanan, keramahan  petugas, ketepatan waktu, tarif, image, dan kenyamanan angkutan terhadap  keputusan konsumen menggunakan transportasi CV. SBI yaitu variabel  terikat (Y). Satu saja varibel tidak sama dengan nol model sudah bisa  dipakai.
Nilai F hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan software  SPSS 16 for Windows. Selanjutnya nilai F hitung akan dibandingkan   dengan F tabel dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan  (df) = (n – k), (k – 1).
Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5 % Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5 % 3.  Uji Secara Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas  secara parsial terhadap variabel terikat.
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan  signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) yaitu berupa  variabel fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif,  image  dan kenyamanan angkutan, terhadap keputusan konsuumen  menggunakan jasa transportasi CV. SBI, yaitu variabel terikat (Y).
Ha : b1 ≠  0,  artinya  secara  parsial  terdapat  pengaruh  yang  positif  dan  signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X 6, X7) yaitu berupa  variabel fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif,  image, dan kenyamanan angkutan terhadap keputusan konsumen  menggunakan jasa transportasi CV. SBI yaitu variabel terikat (Y).
Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16 for Windows. Selanjutnya nilai t hitung akan dibandingkan  dengan t tabel dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan  (df) = (n – k), (k – 1).
Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 % Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5 %   

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi