Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR BALAI BESAR METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA (BBMKG)



BAB I PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang Masalah   
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat  ditentukan oleh sumber daya manusia yang bekerja, berperilaku, dan menjalankan  peran atau tugasnya dalam suatu organisasi. Sumber Daya Manusia dalam suatu  organisasi mempunyai peranan yang sangat penting, karena suatu tujuan dalam  suatu organisasi dapat berjalan dengan berhasil atau tidak tergantung dari faktor  manusia yang berperan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan  organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan  untuk mampu meningkatkan disiplin kerja yang ada dalam perusahaan.

Membenahi setiap kelemahan yang ada atau kendala yang membuat disiplin kerja  itu berkurang, dengan baik sesuai prosedur yang ada dalam perusahaan tersebut. Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota  organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan. Disiplin yang baik tercermin  dari besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang diberikan  kepadanya. Maka peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan  penyuluhan bagi pegawai dalam menciptakan tata tertib yang baik di dalam  organisasi, sebab kedisiplinan suatu organisasi dikatakan baik jika pegawai  menaati peraturan-peraturan yang ada (Malayu S.P Hasibuan, 2003 : 193-194).
Disiplin  sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan  terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam  melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping   itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi  peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan  kinerja yang baik.
Banyak faktor yang mempengaruhi disiplin kerja. Ada faktor yang berasal  dari dalam pribadi pegawai, dari instansi/perusahaan, maupun dari lingkungan.
Menurut Prijodarminto (1994:89), faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja  antara lain: motivasi kerja, komunikasi, lingkungan, dan sanksi.
Menurut Rivai (2004:455), motivasi adalah serangkaian sikap dan nilainilai yang mempengaruhi  individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai  dengan tujuan individu. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seseorang ikut  menentukan besar kecilnya prestasi yang dicapai. Orang yang bekerja dengan  motivasi yang tinggi adalah orang yang merasa senang dan mendapatkan  kepuasan dalam pekerjaannya. Ia akan lebih berusaha untuk memperoleh hasil  yang maksimal dengan semangat yang tinggi, serta selalu berusaha  mengembangkan tugas dan dirinya. Seorang pimpinan yang memiliki kemampuan  untuk memotivasi bawahannya, akan memberikan pengaruh yang positif terhadap  disiplin kerja bawahannya. Pimpinan harus memiliki kemampuan untuk  memberikan motivasi yang bertujuan untuk perbaikan perilaku, maupun  kedisiplinan bawahannya.
Komunikasi dan informasi berpengaruh terhadap motivasi. Kebanyakan  orang ingin mengetahui latar belakang atau alasan suatu tindakan. Dikarenakan  sifat ini, yaitu rasa ingin tahu atau kebutuhan pentingnya akan informasi, maka  pemberian informasi tentang mengapa suatu tindakan atau perintah diberikan bisa   merupakan motivasi yang positif. Komunikasi menjalankan empat fungsi utama di  dalam suatu kelompok atau organisasi: kendali (kontrol, pengawasan), motivasi,  pengungkapan emosional, dan informasi. Komunikasi bertindak untuk  mengendalikan perilaku anggota dalam beberapa cara. Setiap organisasi  mempunyai hirarki wewenang dan gri panduan formal yang harus dipatuhi oleh  karyawan. Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan  kepada para karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana mereka bekerja  dengan baik, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu  dibawah standar.
Kondisi disiplin sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan. Kondisi  inipun tidak tercipta secara tiba-tiba, tetapi tumbuh, tercipta, dan terbentuk secara  perlahan-lahan. Setiap organisasi, baik besar maupun kecil, pada sektor publik  (pemerintah) maupun sektor privat (swasta), selalu dipengaruhi oleh faktor  lingkungan di sekelilingnya. Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor diluar  organisasi yang berpengaruh terhadap perkembangan  dan pertumbuhan  organisasi. Lingkungan adalah faktor yang berada di luar jangkauan organisasi  yang dapat menimbulkan suatu kesempatan (yang menguntungkan) atau suatu  ancaman (yang merugikan).
Salah satu syarat agar ditumbuhkan disiplin dalam lingkungan kerja adalah  adanya pembagian pekerjaan yang tuntas sampai kepada pegawai atau pekerjaan  yang paling bawah, sehingga setiap orang tahu  dengan sadar apa tugasnya,  bagaimana melakukannya, kapan pekerjaan  dimulai dan kapan diselesaikan,  seperti apa hasil kerja yang disyaratkan dan kepada siapa ia mempertanggung   jawabkan hasil pekerjaan itu.  Kendala untuk melahirkan motivasi kerja yang  positif yang akhirnya mempengaruhi disiplin kerja, seperti iklim lingkungan yang  tidak membangkitkan motivasi kerja agar lebih baik, lebih adil, lebih jujur serta  bersungguh-sungguh, merupakan tantangan yang besar bagi seorang pemimpin.
Disiplin kerja pegawai erat kaitannya dengan ketaatan dan kepatuhan  seorang pegawai terhadap peraturan kepegawaian yang ada dengan dilandasi oleh  kesadaran dan rasa senang, serta merupakan fenomena dalam rangka terwujudnya  tertib organisasi, sehingga akan mempermudah tercapainya tujuan organisasi yang  bersangkutan.  Sasaran tindakan pendisiplinan hendaknya positif, bersifat  mendidik dan mengoreksi, bukan tindakan negatif yang menjatuhkan pegawai  yang berbuat salah. Tujuan utama pengadaaan sanksi disiplin kerja bagi karyawan  yang melanggar norma perusahaan adalah memperbaiki dan mendidik karyawan.
Badan Meteorologi, Klimatalogi, dan Geofisika (BMKG) mempunyai  status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin oleh  seorang Kepala Badan. BMKG dan mempunyai tugas : melaksanakan tugas  pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika  sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pada instansi ini,  pimpinan menyampaikan motivasi kepada pegawai dengan berbagai cara, antara  lain melalui apel pagi atau upacara hari besar, maupun motivasi pada saat  penyampaian arahan pada saat pimpinan tersebut  memberikan tugas kepada  pegawainya.
Pada saat pimpinan menyampaikan arahan, atau motivasi kepada bawahan,  pada saat itu juga telah terjadi komunikasi antara pimpinan dengan bawahan,   maupun sebaliknya. Melalui arahan yang diberikan, diharapkan pegawai akan  termotivasi untuk menjadi lebih baik, dan semakin disiplin dalam bekerja.
Lingkungan kerja yangn paling berpengaruh pada disiplin kerja pegawai pada  instansi ini, antara lain kenyamanan dalam ruangan dan pengaruh dari pegawai  yang ada pada pada satu divisi maupun divisi lain. Pegawai yang disiplin bisa  mempengaruhi disiplin pegawai  lainnya.  Misalnya salah satu pegawai bisa  bekerjasama dengan pegawai lain, maka pegawai tersebut bisa memberikan  contoh atau bisa mengajak pegawai lain untuk bekerjasama dalam menyelesaikan  suatu tugas dengan tepat waktu Instansi ini menerapkan disiplin kerja terhadap  pegawainya, yang salah  satunya tercermin dari absensi pegawai sebagai bukti kehadiran pegawai tersebut.
Hal ini dilakukan agar pegawai terbiasa untuk disiplin dan menaati peraturan. Jika  pegawai melakukan tindakan pelanggaran atau penyimpangan terhadap aturan,  maka hal yang terlebih dahulu dilakukan oleh pimpinan divisi karyawan tersebut  adalah melakukan teguran secara lisan. Jika tidak dihiraukan oleh pegawai  tersebut, maka pimpinan akan memberikan surat peringatan secara tertulis.
Namun, dari hasil wawancara prasurvey yang dilakukan peneliti dengan  pegawai bagian kepegawaian, selama ini karyawan sangat jarang melakukan  tindakan yang melanggar peraturan secara fatal. Selama beberapa tahun terakhir,  hanya teguran secara lisan yang disampaikan kepada beberapa karyawan yang  tidak taat, misalnya jarang mengikuti upacara atau apel pagi. Karyawan yang sakit  akan memberikan surat keterangan dokter apabila tidak hadir sampai dua hari. Hal  ini bisa saja menjadi alasan bagi karyawan untuk absen dalam satu hari, karena   karyawan tersebut tidak diharuskan untuk memberikan surat keterangan sakit.
Karyawan yang terlambat, baik pada apel pagi, upacara, dan melampaui jam  istirahat tidak diberikan sanksi secara langsung yang lebih tegas. Karyawan yang  tidak hadir tanpa keterangan hanya dikenakan sanksi pemotongan gaji, tanpa  adanya sanksi yang tegas terhadap karyawan tersebut.
Karyawan hanya dituntut untuk sadar sendiri dengan peraturan yang ada,  tanpa adanya sanksi yang tegas dari atasan setiap bagian.. Hal tersebut akan mempengaruhi tingkat disiplin kerja pegawai dalam menyelesaikan tugas-tugas  yang diberikan oleh pimpinan.
Tabel 1.1 PERINCIAN TINGKAT ABSENSI PEGAWAI PADA TAHUN 2009-2010  PADA KANTOR BBMKG WILAYAH I MEDAN No    Tahun  Persentase Absensi Jumlah  Karyawan  (orang) Jumlah Karyawan  yang Absen (orang) Jumlah Hari  Kerja (hari) Jumlah Absen  selama hari kerja (hari) % 1  2009  87   20   231  39  0,19 2  2010  81   14  247  87  0,43 Sumber: Kantor BBMKG Wil I Medan (data diolah) Dari tabel 1.1 diatas dapat diketahui, bahwa tingkat absensi berdasarkan  jumlah karyawan yang absen, pada tahun 2010 mengalami penurunan, namun tingkat absensi pegawai berdasarkan jumlah hari kerja pada kantor BBMKG Wil I  Medan mengalami peningkatan yang sangat tinggi pada tahun 2010. Pada tahun  2009, jumlah karyawan yang absen lebih banyak, namun jumlah absen hari kerja  per pegawai dalam jumlah kecil, hanya 1-5 hari kerja. Sementara pada tahun   2010, jumlah karyawan yang absen lebih kecil, namun jumlah absen hari kerja  lebih tinggi, dikarenakan banyak karyawan yang absen lebih dari 2 hari.
Berdasarkan latar belakang  diatas, penulis tertarik untuk mengadakan  penelitian dengan judul ” Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi  Disiplin Kerja Pegawai Pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi,  dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan”.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah penelitian  ini adalah ”Apakah faktor motivasi, komunikasi, lingkungan kerja, dan sanksi  berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai pada Kantor Balai Besar  Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan?”.
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis  pengaruh faktor motivasi, komunikasi, lingkungan kerja, dan sanksi terhadap  disiplin kerja pegawai pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan.
1.4. Manfaat Penelitian a. Bagi perusahaan/instansi yang diteliti, penelitian ini dapat memberikan  masukan kepada perusahaan, untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh motivasi,   komunikasi, lingkungan kerja, dan sanksi terhadap disiplin kerja pegawai pada  Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah  I Medan.
b. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori  yang dipelajari selama perkuliahan dengan kenyataannya serta dapat  memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya  manusia.
c. Bagi peneliti lanjutan,  penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan  referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya di bidang yang sama.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi