Kamis, 20 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK SAMPOERNA A-MILD PADA PEGAWAI ADMINISTRATIF



BAB I PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang Penelitian 
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120  milimeter (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 milimeter  yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah  satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut  pada ujung lainnya. Rokok dibedakan atas beberapa jenis, berdasarkan bahan  pembungkusnya rokok terdiri dari klobot yaitu rokok yang bahan pembungkusnya  berupa daun jagung, kawung rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun  aren, sigaret rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas dan cerutu rokok  yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.

Berdasarkan bahan baku atau isinya rokok terdiri dari rokok putih yaitu  rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang  diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok klembak  yaitu rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh dan  kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Berdasarkan proses pembuatannya rokok terdiri dari Sigaret Kretek Tangan (SKT)  dan Sigaret Kretek Mesin (SKM), SKM terdiri dari Sigaret Kretek Mesin Full  Flavor (SKM FF) dan Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM) yaitu rokok  mesin yang menggunakan tar dan nikotin yang rendah.
(gubrakindonesia.blogspot.com). Rokok terus dikonsumsi masyarakat karena merokok menyebabkan kecanduan(adiktif). Semakin hari jumlah perokok semakin  banyak karena biasanya rokok dihubungkan dengan keakraban. Rokok sangat  banyak digunakan oleh masyarakat dalam suatu Negara. Berikut ini adalah data  jumlah perokok terbesar setiap Negara yang diperoleh dari WHO tahun 2008: Tabel 1.1 Daftar 10 Negara Perokok Terbesar di Dunia No  Negara  Jumlah Perokok (orang)  Persen Per Penduduk 1  China  390 juta  29% 2  India  144 juta  12,5% 3  Indonesia  65 juta  28% 4  Rusia  61 juta  43% 5  Amerika Serikat  58 juta  19% 6  Jepang  49 juta  38% 7  Brazil  24 juta  12,5% 8  Bangladesh  23.3 juta  23,5% 9  Jerman  22.3 juta  27% 10  Turki  21.5 juta  30,5% Sumber: nusantaranews.wordpress.com  Dari Tabel 1.1 dapat dilihat peringkat Negara dengan jumlah perokok  terbesar di dunia. Dari Tabel 1.1 tersebut juga dapat dilihat Indonesia merupakan  ngeara rokok terbesar nomor tiga dengan jumlah perokok 65 juta orang dibawah  China dan India, dan di atas Rusia dan Amerika Serikat. Konsumsi rokok tahun  2008 mencapai 240 miliar batang atau 658 juta batang perhari. Ini berarti uang  senilai sekitar Rp 330 miliar dibakar perokok dalam sehari.
Setelah Sampoerna dibeli oleh Philip Morris tahun 2005, pertumbuhan  Sampoerna terus meningkat sehingga pada tahun 2009 Sampoerna berhasil  muncul sebagai penguasa pangsa pasar rokok mengalahkan Gudang Garam dan  Djarum.
 sumber : www.idx.co.id(diolah)  Gambar 1.1  Penjualan Rokok Sampoerna 2005-2009  Gambar 1.1 menunjukkan bahwa P.T HM Sampoerna merupakan  produsen rokok dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dapat dilihat dari laju  pertumbuhan penjualan dari tahun 2005 hingga tahun 2009. Berdasarkan Nielsen  Retail Audit Result – Indonesia Expanded, pangsa pasar rokok produksi PT HM  Sampoena Tbk. Selama 2008 mampu menembus angka 29,5%, atau naik 0,2 poin  dibanding pangsa pasar 2007 yaitu 29,3%. Pencapaian itu menunjukkan PT HM  Sampoerna tetap memimpin pasar rokok di Indonesia.
24.660.038 29.545.083 29.787.285 34.680.445 38.972.186 0 5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000 25.000.000 30.000.000 35.000.000 40.000.000 45.000.000 2005 2006 2007 2008 2009 2005 2006 2007 2008 2009  Tabel 1.2 Top Brand Index Rokok Mild di Indonesia Merek rokok Tahun 2009  2010  2011 Sampoerna A-Mild  56.1%  56,5%  50,4% Class Mild  12.8%  12,9%  15,0% Star Mild  11.2%  8,7%  9,9% X Mild  3.7%  2.5%  1,2% lainnya  16,2  19,4%  23,5% Sumber: www.topbrand-award.com Tetapi jika kita lihat dari Table 1.2 dapat dilihat brand index rokok mild di  Indonesia mengalami penurunan jika di bandingkan pesaing terdekatnya. Selama  tiga tahun yaitu dari tahun 2009 hingga tahun 2011 walaupun Sampoerna selalu  memduduki peringkat teratas, tetapi persentase top brand indeksnya menurun dari  56,1% di tahun 2009 menjadi 50,4% di tahun 2011. sedangkan Class Mild sebagai  pesaing terdekatnya mengalami kenaikan dari 12,8% pada tahun 2009 menjadi  15,0% pada tahun 2001. Hal inilah yang menjadi alasan bagi peneliti untuk  melakukan penelitian terhadap rokok Sampoerna A-Mild untuk mengetahui factor  yang mempengaruhi komsumen dalam mengambil keputusan pembelian rokok  Sampoerna A-Mild.
Keputusan atau niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan  dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak  unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Keputusan pembelian  merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan  rencana pembelian  sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan keputusan pembelian  sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu  produk maupun untuk memprediksikan perilaku konsumen di masa mendatang  (Setiadi: 2003).
 Konsumen yang berpengalaman akan memiliki harapan yang besar pada  produk yang di belinya. Produk, harga, tempat dan promosi merupakan hal  penting yang selalu dipikirkan oleh konsumen dalam mengambil keputusan  membeli suatu produk. Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar  untuk dapat diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat  memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya (kotler 2004:337).
Biasanya seorang konsumen akan mencari tahu terlebih dahulu mengenai  produk yang ingin dibeli. Bagaimana kualitas produk tersebut, apakah mereknya  sudah dikenal atau belum, ataupun bagaimana kemasan atau bentuk dari produk  tersebut, apakah sudah sesuai dengan selera konsumen atau belum. Setelah itu  konsumen akan mempertimbangkan harga dari produk tersebut, apakah harga  yang ditawarkan seudah sesuai dengan manfaat yang akan diperoleh dari membeli  produk tersebut. Harga adalah sejumlah dari seluruh nilai yang ditukar konsumen  atas manfaat-manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa (Kotler,  2004:430).
Tempat atau saluran distribusi  juga menjadi bahan pertimbangan  konsumen dalam memutuskan pembelian. Biasanya konsumen akan menyukai  tempat yang nyaman dan lokasinya gampang ditemui. Promosi merupakan fungsi  pemberitahuan, pembujukan, dan pengimbasan keputusan pembelian konsumen  (Kotler, 2003:20). Promosi merupakan wadah bagi produsen untuk  memperkenalkan kepada konsumen keunggulan produk yang dimilikinya dan  sekaligus sebagai sarana informasi bagi konsumen.
 Rokok bukanlah barang primer yang termasuk dalam jenis kebutuhan  manusia, tetapi pembelian produk rokok selalu ada dan seolah menjadi barang  primer bagi sebagian masyarakat. Apabila orang tertarik menghisap rokok mild  karena memiliki kadar Tar dan Nikotine rendah yang berarti mengurangi bahaya  merokok. Maka dapat diambil asumsi dasar, bahwa orang tersebut berada dalam  sebuah segmen, yaitu orang-orang yang memiliki pendidikan yang cukup untuk  memahami bahaya rokok. Hasilnya dapat membuat segmen tersendiri yaitu  masyarakat terdidik yang tetap ingin merokok  Pegawai merupakan golongan  masyarakat yang telah bekerja dan tetntunya telah memiliki pendidikan yang  cukup untuk memahami bahaya rokok. Pegawai administratif USU memiliki  jumlah yang cukup besar yang dapat mewakili representasi pegawai pada  umumnya Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk  melakukan penelitian dengan judul  “Analisis Faktor-faktor yang  Mempengaruhi Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild Pada  Pegawai Administratif USU” .
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diterangkan diatas, maka  perumusan masalah dalam penelitian ini adalah“Apakah faktor produk, harga,  tempat, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan  pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada pegawai administratf USU?”
  1.3 Tujuan Penelitian Tujuan  dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis  pengaruh faktor produk, harga, tempat dan promosi terhadap keputusan pembelian  produk rokok Sampoerna A-Mild pada pegawai administratif USU.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a.  Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan untuk perusahaan untuk mengetahui faktor -  faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian rokok Sampoerna A-mild oleh konsumen.
b.  Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan  mengenai strategi pemasaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi  keputusan pembelian.
c.  Bagi PenelitiLain Sebagai bahan  informasi dan  referensi yang dapat memberikan  perbandingan dalam melakukan penelitian dalam bidang yang sama di  waktu yang akan datang.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi