BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Penelitian
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara
70 hingga 120 milimeter (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 milimeter yang berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok dibedakan atas
beberapa jenis, berdasarkan bahan pembungkusnya
rokok terdiri dari klobot yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung, kawung rokok yang bahan
pembungkusnya berupa daun aren, sigaret
rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas dan cerutu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Berdasarkan bahan baku atau
isinya rokok terdiri dari rokok putih yaitu rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau dan cengkeh yang diberi saus
untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok klembak yaitu rokok yang bahan baku atau isinya berupa
daun tembakau, cengkeh dan kemenyan yang
diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Berdasarkan proses pembuatannya
rokok terdiri dari Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM), SKM terdiri
dari Sigaret Kretek Mesin Full Flavor
(SKM FF) dan Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM) yaitu rokok mesin yang menggunakan tar dan nikotin yang
rendah.
(gubrakindonesia.blogspot.com).
Rokok terus dikonsumsi masyarakat karena merokok menyebabkan
kecanduan(adiktif). Semakin hari jumlah perokok semakin banyak karena biasanya rokok dihubungkan
dengan keakraban. Rokok sangat banyak
digunakan oleh masyarakat dalam suatu Negara. Berikut ini adalah data jumlah perokok terbesar setiap Negara yang
diperoleh dari WHO tahun 2008: Tabel 1.1 Daftar 10 Negara Perokok Terbesar di
Dunia No Negara Jumlah Perokok (orang) Persen Per Penduduk 1 China
390 juta 29% 2 India
144 juta 12,5% 3 Indonesia
65 juta 28% 4 Rusia
61 juta 43% 5 Amerika Serikat 58 juta
19% 6 Jepang 49 juta
38% 7 Brazil 24 juta
12,5% 8 Bangladesh 23.3 juta
23,5% 9 Jerman 22.3 juta
27% 10 Turki 21.5 juta
30,5% Sumber: nusantaranews.wordpress.com Dari Tabel 1.1 dapat dilihat peringkat Negara
dengan jumlah perokok terbesar di dunia.
Dari Tabel 1.1 tersebut juga dapat dilihat Indonesia merupakan ngeara rokok terbesar nomor tiga dengan jumlah
perokok 65 juta orang dibawah China dan
India, dan di atas Rusia dan Amerika Serikat. Konsumsi rokok tahun 2008 mencapai 240 miliar batang atau 658 juta
batang perhari. Ini berarti uang senilai
sekitar Rp 330 miliar dibakar perokok dalam sehari.
Setelah Sampoerna dibeli oleh
Philip Morris tahun 2005, pertumbuhan Sampoerna
terus meningkat sehingga pada tahun 2009 Sampoerna berhasil muncul sebagai penguasa pangsa pasar rokok
mengalahkan Gudang Garam dan Djarum.
sumber : www.idx.co.id(diolah) Gambar 1.1 Penjualan Rokok Sampoerna 2005-2009 Gambar 1.1 menunjukkan bahwa P.T HM Sampoerna
merupakan produsen rokok dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi dapat dilihat dari laju pertumbuhan penjualan dari tahun 2005 hingga
tahun 2009. Berdasarkan Nielsen Retail
Audit Result – Indonesia Expanded, pangsa pasar rokok produksi PT HM Sampoena Tbk. Selama 2008 mampu menembus angka
29,5%, atau naik 0,2 poin dibanding
pangsa pasar 2007 yaitu 29,3%. Pencapaian itu menunjukkan PT HM Sampoerna tetap memimpin pasar rokok di
Indonesia.
24.660.038 29.545.083 29.787.285 34.680.445
38.972.186 0 5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000 25.000.000 30.000.000 35.000.000
40.000.000 45.000.000 2005 2006 2007 2008 2009 2005 2006 2007 2008 2009 Tabel 1.2 Top Brand Index Rokok Mild di
Indonesia Merek rokok Tahun 2009
2010 2011 Sampoerna A-Mild 56.1%
56,5% 50,4% Class Mild 12.8%
12,9% 15,0% Star Mild 11.2%
8,7% 9,9% X Mild 3.7%
2.5% 1,2% lainnya 16,2
19,4% 23,5% Sumber:
www.topbrand-award.com Tetapi jika kita lihat dari Table 1.2 dapat dilihat
brand index rokok mild di Indonesia
mengalami penurunan jika di bandingkan pesaing terdekatnya. Selama tiga tahun yaitu dari tahun 2009 hingga tahun
2011 walaupun Sampoerna selalu memduduki
peringkat teratas, tetapi persentase top brand indeksnya menurun dari 56,1% di tahun 2009 menjadi 50,4% di tahun
2011. sedangkan Class Mild sebagai pesaing
terdekatnya mengalami kenaikan dari 12,8% pada tahun 2009 menjadi 15,0% pada tahun 2001. Hal inilah yang menjadi
alasan bagi peneliti untuk melakukan
penelitian terhadap rokok Sampoerna A-Mild untuk mengetahui factor yang mempengaruhi komsumen dalam mengambil
keputusan pembelian rokok Sampoerna
A-Mild.
Keputusan atau niat untuk membeli
merupakan sesuatu yang berhubungan dengan
rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode
tertentu. Keputusan pembelian merupakan
pernyataan mental konsumen yang merefleksikan
rencana pembelian sejumlah produk
dengan merek tertentu. Pengetahuan akan keputusan pembelian sangat diperlukan para pemasar untuk
mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk
maupun untuk memprediksikan perilaku konsumen di masa mendatang (Setiadi: 2003).
Konsumen yang berpengalaman akan memiliki
harapan yang besar pada produk yang di
belinya. Produk, harga, tempat dan promosi merupakan hal penting yang selalu dipikirkan oleh konsumen
dalam mengambil keputusan membeli suatu
produk. Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk dapat diperhatikan, dimiliki, digunakan
atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan pemakainya (kotler 2004:337).
Biasanya seorang konsumen akan
mencari tahu terlebih dahulu mengenai produk
yang ingin dibeli. Bagaimana kualitas produk tersebut, apakah mereknya sudah dikenal atau belum, ataupun bagaimana
kemasan atau bentuk dari produk tersebut,
apakah sudah sesuai dengan selera konsumen atau belum. Setelah itu konsumen akan mempertimbangkan harga dari
produk tersebut, apakah harga yang
ditawarkan seudah sesuai dengan manfaat yang akan diperoleh dari membeli produk tersebut. Harga adalah sejumlah dari
seluruh nilai yang ditukar konsumen atas
manfaat-manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa (Kotler, 2004:430).
Tempat atau saluran
distribusi juga menjadi bahan
pertimbangan konsumen dalam memutuskan
pembelian. Biasanya konsumen akan menyukai tempat yang nyaman dan lokasinya gampang
ditemui. Promosi merupakan fungsi pemberitahuan,
pembujukan, dan pengimbasan keputusan pembelian konsumen (Kotler, 2003:20). Promosi merupakan wadah
bagi produsen untuk memperkenalkan kepada
konsumen keunggulan produk yang dimilikinya dan sekaligus sebagai sarana informasi bagi
konsumen.
Rokok bukanlah barang primer yang termasuk
dalam jenis kebutuhan manusia, tetapi
pembelian produk rokok selalu ada dan seolah menjadi barang primer bagi sebagian masyarakat. Apabila orang
tertarik menghisap rokok mild karena
memiliki kadar Tar dan Nikotine rendah yang berarti mengurangi bahaya merokok. Maka dapat diambil asumsi dasar,
bahwa orang tersebut berada dalam sebuah
segmen, yaitu orang-orang yang memiliki pendidikan yang cukup untuk memahami bahaya rokok. Hasilnya dapat membuat
segmen tersendiri yaitu masyarakat
terdidik yang tetap ingin merokok
Pegawai merupakan golongan masyarakat
yang telah bekerja dan tetntunya telah memiliki pendidikan yang cukup untuk memahami bahaya rokok. Pegawai
administratif USU memiliki jumlah yang
cukup besar yang dapat mewakili representasi pegawai pada umumnya Berdasarkan uraian latar belakang
diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild Pada Pegawai Administratif USU” .
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang yang telah diterangkan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah“Apakah faktor produk, harga, tempat,
dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada pegawai
administratf USU?”
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor produk, harga, tempat dan
promosi terhadap keputusan pembelian produk
rokok Sampoerna A-Mild pada pegawai administratif USU.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat
penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan untuk perusahaan untuk mengetahui
faktor - faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian rokok Sampoerna A-mild oleh konsumen.
b. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
strategi pemasaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.
c. Bagi PenelitiLain Sebagai bahan informasi dan
referensi yang dapat memberikan perbandingan
dalam melakukan penelitian dalam bidang yang sama di waktu yang akan datang.
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi