Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA



BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus  mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal  penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah  mempertahankan pelanggan yang telah ada, terus menggarap pelangganpelanggan potensial baru agar jangan sampai pelanggan meninggalkan perusahaan  menjadi pelanggan perusahaan lain. Perusahaan harus mampu mempertahankan  loyalitas pelanggan.

Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan konsep yang  sangat penting khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat  dengan pertumbuhan yang rendah. Pada kondisi demikian loyalitas pada merek  sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Di samping itu, upaya  mempertahankan loyalitas merek ini merupakan upaya strategis yang lebih efektif  dibandingkan dengan upaya menarik pelanggan baru.
Loyalitas merek dapat dipandang sebagai komitmen internal dalam diri konsumen untuk membeli dan membeli ulang suatu merek tertentu meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran  yang dapat menimbulkan perilaku peralihan. Dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar, loyalitas merek  dapat menjadi asset strategis bagi perusahaan. Pelanggan yang loyal kepada  suatu merek tidak akan dengan mudah memindahkan pembeliannya ke merek  yang lain, apapun yang terjadi dengan merek tersebut. Bila loyalitas pelanggan   terhadap suatu merek meningkat, kerentanan kelompok dari ancaman dan  serangan merek produk pesaing dapat dikurangi.
Persoalan merek menjadi salah satu persoalan yang harus dipantau secara  terus-menerus oleh setiap perusahaan. Merek-merek yang kuat, teruji, dan bernilai  tinggi terbukti tidak hanya sukses mengalahkan hitungan-hitungan rasional, tetapi  juga canggih mengolah sisi-sisi emosional konsumen. Merek bisa memiliki nilai  tinggi karena ada  brand building activity yang bukan sekadar berdasarkan  komunikasi, tetapi merupakan segala macam usaha lain untuk memperkuat merek  tersebut.
Merek bisa menjanjikan sesuatu dapat diketahui dari komunikasi, bahkan  lebih dari janji, merek juga mensinyalkan sesuatu (brand signaling). Merek akan  mempunyai reputasi jika ia memiliki kualitas dan kharisma. Merek harus  mempunyai aura, harus konsisten, kualitasnya harus dijaga dari waktu ke waktu,  selain tentunya juga harus mempunyai kredibilitas agar mempunyai kharisma.
Suatu merek harus terlihat menarik di pasar agar tampil menjadi yang  terbaik hingga mampu membuat konsumen tertarik membelinya. Merek tersebut  harus memiliki nilai pelanggan  jauh di atas merek-merek yang lain sehingga  merek terlihat menarik. Selain itu, harus mampu meningkatkan keterlibatan emosi  pelanggan, sehingga pelanggan mempunyai ikatan dan keyakinan terhadap merek  tersebut.
Menjamurnya AMDK ini, selain karena praktis penggunaannya, juga  karena rasanya yang cocok dengan lidah kebanyakan masyarakat Indonesia.
Apalagi, dengan mengonsumsi AMDK, rasanya ada jaminan bahwa air yang  diminum benar-benar sehat karena sudah melalui suatu proses yang ketat.
 Sementara bagi investor, industri AMDK merupakan salah satu primadona pilihan  investasi karena, pertama, proses pengolahannya tidak terlalu rumit. Teknologinya  mudah diperoleh. Kedua, investasinya tidak terlalu besar, apalagi dengan makin  banyaknya perusahaan-perusahaan lokal yang mampu membuat mesin-mesin  pengolahan AMDK dengan kualitas internasional. Ketiga, prospek pasarnya  sangat menjanjikan.
Total penjualan AMDK di Indonesia saat ini diperkirakan lebih dari Rp3  triliun per tahun. Dari angka tersebut, ternyata merek Aqua dan VIT menguasai  pangsa pasar 45%, lalu sebesar 30% oleh merek-merek lain, yaitu AdeS, Total,  Club 2-Tang, dan Oasis. Sementara itu, 25% lainnya diperebutkan oleh ratusan  merek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia Sumber: www.wartaekonomi.com (15 Juli 2009) Gambar 1.1 perkiraan pangsa pasar merek AMDK Indonesia  Aqua merupakan produsen air minum terbesar pertama di Indonesia, tentu  Aqua tidak menghendaki para pelanggannya beralih ke produk lain. Oleh sebab  itu, tuntutan untuk selalu menjadi  yang terbaik harus menjadi komitmen organisasi agar para pengguna air minum  masih tetap setia untuk selalu mengkonsumsi air minum Aqua.
Merek Aqua dapat menguasai pasar hingga saat ini karena merupakan  merek pionir untuk air dalam kemasan di Indonesia. Nilai merek (brand value)  dari Aqua berada di posisi pertama sebagai merek yang diakui kualitasnya oleh  konsumen.
Posisi merek Aqua sebagai top of mind  kategori produk AMDK  menyebabkan merek tersebut terjebak menjadi merek yang generik. Kondisi  tersebut menyebabkan konsumen mengidentikkan merek Aqua sebagai kategori  produk AMDK dan tidak terlalu peduli dengan merek yang mereka terima saat  melakukan pembelian. Kepuasan konsumen telah dicapai oleh Aqua, akan tetapi  dalam pemasaran tidak  berhenti begitu konsumen merasa puas. Tujuan dari  pemasaran sebenarnya adalah untuk membuat konsumen setia (consumer loyalty) pada merek yang dikeluarkan perusahaan. Hal tersebut belum terlihat pada Aqua.
Konsumen Aqua umumnya tidak mempertanyakan brand switching pada  aktivitas pembelian mereka, yang berarti loyalitas konsumen sangat rendah.
Meskipun konsumen menunjukkan kepuasan mereka terhadap kualitas produk,  sikap yang ditunjukkan konsumen dalam pembelian merek kategori AMDK  adalah sebaliknya.
 Kesetiaan pelanggan tidak dapat begitu saja diraih, tetapi memerlukan  proses panjang untuk meyakinkan bahwa Aqua merupakan air minum terbaik.
Membangun kepercayaan konsumen telah dilakukan oleh perusahaan air mineral Aqua sejak didirikan. Hal ini dibuktikan dengan inovasi yang telah dilakukan oleh PT Tirta Investama untuk selalu memberikan yang terbaik kepada konsumen.
Inovasi tersebut berupa selalu  melakukan pengembangan dan diversifikasi terhadap produk Aqua serta membangun aliansi dengan merek terkenal, yaitu Danone untuk memperkuat pasar.
Berdasarkan uraian tersebut  maka, peneliti tertarik untuk melakukan  penelitian dalam rangka menyusun skripsi dengan judul ,“ Pengaruh Trust In a  Brand Terhadap Brand LoyaltyPada Konsumen Air Minum Aqua di Daerah  Medan Baru”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan  masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah trust in a brand berpengaruh  positif dan signifikan terhadap brand  loyalty pada konssumen air minum  Aqua di daerah Medan Baru”.
C. Kerangka Konseptual Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari  hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
 Kepercayaan konsumen terhadap produk Aqua mengacu pada tiga faktor  yang dikemukakan Lau dan Lee (Riana,1999 : 44 ). Ketiga faktor ini berhubungan  dengan tiga identitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen.
Adapun ketiga faktor tersebut  adalah  merek itu sendiri, perusahaan pembuat  merek, dan konsumen.
Merek merupakan salah satu atribut yang dianggap penting dalam  menumbuhkan persepsi yang baik sehingga konsumen akan percaya setelah  mereka menilai atribut  yang dimiliki oleh suatu produk . Persepsi yang baik  dengan kepercayaan konsumen terhadap merek tertentu akan menciptakan citra  merek yang baik pula, sehingga pada akhirnya akan menciptakan minat beli dan  bahkan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap merek tertentu.
Karakteristik Konsumen –  Merek  merupakan totalitas pemikiran dan  perasaan individu dengan acuan dirinya sebagai objek sehingga sering kali dalam  konteks pemasaran dianalogkan merek sama dengan orang. Konsumen sering kali  berinteraksi dengan merek  seolah-olah merek tersebut adalah manusia sehingga  kesamaan antara  konsep diri konsumen dengan merek dapat membangun  kepercayaan terhadap merek.
Karakteristik Perusahaan yang ada dibalik merek akan berpengaruh  terhadap  loyalitas merek. Karakteristik perusahaan  merupakan dasar awal  pemahaman konsumen terhadap suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi  suatu perusahaan serta integritas perusahaan dibalik merek tersebut.
Loyalitas merek dapat dipandang sebagai komitmen internal dalam diri konsumen untuk membeli dan membeli ulang suatu merek tertentu meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran  yang dapat menimbulkan perilaku  peralihan. Dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar, loyalitas merek  dapat    menjadi asset strategis bagi perusahaan.  Durianto (2001:146)  mengemukakan bahwa, Pelanggan yang loyal kepada suatu merek tidak akan  dengan mudah memindahkan pembeliannya ke merek yang lain, apapun yang  terjadi dengan merek tersebut.  Bila loyalitas pelanggan terhadap suatu merek  meningkat, kerentanan kelompok dari ancaman dan serangan merek produk  pesaing dapat dikurangi.
Berdasarkan uraian kerangka konseptual, maka dibuat suatu paradigma  hubungan antara variabel yang ditunjukkan dengan gambar sebagai berikut : Gambar 1.1 Kerangka konseptual penelitian Sumber : Lau dan Lee (dalam Riana, 2008)  D. Hipotesis Berdasarkan Perumusan masalah yang dikemukakan maka dapat  dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Trust in a Brand berpengaruh positif  dan signifikan terhadap Brand Loyalty pada konsumen air minum Aqua di  daerah Medan Baru”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.   Tujuan Penelitian X1 = Karakteristik Merek X2 = Karakteristik Perusahaan X3 = Karakteristik Konsumen - Merek Loyalitas Merek (Y)  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh trust in a brand terhadap brand loyalty pada konsumen air minum Aqua di daerah Medan Baru.
2. Manfaat penelitian  1. Bagi penulis Penelitian ini dapat menanbah wawasan dan pengetahuan penulis dalam  bidang pemasaran terutama dalam bidang perilaku konsumen.
 2. Bagi Pihak lain  Hasil penelitian ini diharapkan dapat  digunakan sebagai bahan  perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian dengan  objek  ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang.
F. Metodologi Penelitian 1.  Batasan Operasional Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam  membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian yang dilakukan.
Penelitian yang dilakukan peneliti terbatas bagaimana pengaruh variabel bebas  (independent) yang terdiri dari karakteristik merek,  karakteristik perusahaan,  karakteristik konsumen-merek  dan  loyalitas merek  sebagai variabel terikat  (dependent).
2.  Defenisi Operasional Variabel Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan  penelitian maka perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut:   a.  Karakteristik Merek (X1 b.  Karakteristik Perusahan (X ) berkaitan dengan kepercayaan konsumen  terhadap suatu merek , kepercayaan di sini menyangkut tentang kinerja  merek dapat diramalkan, mempunyai reputasi dan kompetensi merek.
2 c.  Karakteristik Konsumen-merek (X ) merupakan dasar awal pemahaman  konsumen terhadap suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi  suatu perusahaan serta intregritas perusahaan dibalik merek tersebut.
3 d.  Loyalitas Merek (Y) adalah komitmen internal dalam diri konsumen  untuk membeli ulang dan berlangganan dengan produk\jasa yang disukai  secara konsisten dimasa mendatang, sehingga menimbulkan pembelian  merek yang sama secara berulang  meskipun ada pengaruh situasional  dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan.
) merupakan totalitas pemikirandan  perasaan individu dengan acuan dirinya sebagai objek.
Tabel 1.1 Defenisi Operasional Variabel Variabel   Sub Variabel  Indikator  Skala Ukur Trust in a  brand (X) Karakteristik  Merek  1.  Merek dengan reputasi  tinggi 2.  Tidak  mengganggu  kesehatan 3.  Pengetahuan publik  tentang merek 4.  Keandalan merek air  minum 5.  Berita positif tentang  air minum 6.  Pengetahuan  Konsumen Tentang  merek 7.  Kinerja merek dapat  diantisipasi  8.  Merek yang konsisten  dengan kualitasnya 9.  Harapan  konsumen  Likert  terhadap merek 10. Berbeda dengan merek  air minum yang lain 11. Efektivitas produk  dibandingkan dengan  merek air minum yang  lain 12. Merek yang paling  dapat memenuhi  kebutuhan Karakteristik  Perusahan  1.  Kepercayaan terhadap  perusahaan 2.  Perusahaan tidak akan  menipu pelanggan 3.  Perhatian perusahaan  terhadap pelanggan 4.  Keyakinan pelanggan  terhadap  produk  perusahaan  Likert Karakteristik  Komsumen-  merek  1.  Ada  kesamaan merek  dengan emosi  pelanggan  2.  Merupakan merek  Favorit 3.  Merek yang sesuai  dengan kepribadian  pelanggan Likert Loyalitas  Merek (Y) 1.  Selalu ingin membeli  merek air minum  tertentu 2.  Tidak melakukan  pembelian bila tidak  tersedia 3.  Mencari ditempat-  tempat yang tersedia 4.  merekomendasikan  kepada konsumen air  minum yang lain 5.  Bersedia membayar  lebih tinggi Likert Sumber : Lau dan Lee (dalam Riana, 2008)  3. Skala Pengukuran Variabel Pengukuran variabel bebas dan terikat menggunakan skala likert yang  digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang dijabarkan menjadi   indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen dengan menghadapkan responden terhadap pertanyaan kemudian  memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Dalam melakukan  penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan  diberi skor (Sugiono, 2006: 86). Skala likert menggunakan lima tingkatan  jawaban yang dapat berbentuk seperti diajukan pada tabel berikut.
Tabel 1.2  Instrumen Skala Likert No  Alternatif Jawaban  Skor 1  Sangat Setuju (SS)  5 2  Setuju(S)  4 3  Kurang Setuju (KS)  3 4  Tidak Setuju (TS)  2 5  Sangat Tidak Setuju (STS)  1 Sumber: Sugiono (2005:87) 3.  Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini  dilakukan di daerah Medan Baru, Medan. Penelitian ini  dilaksanakan dari bulan Februari - September2009.
4.  Populasi dan Sampel a. Populasi  Menurut Sugiono (2006:72): “ Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas:  objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang  ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Populasi penelitian ini adalah masyarakat di Daerah Medan Baru Medan.
 Tabel 1.3 Jumlah penduduk di Daerah Medan Baru Kelurahan  Jumlah Penduduk Titi Rantai  11580 Padang Bulan  12121 Merdeka  10423 Babura  10761 Petisah Hulu  9461 Darat  3822 Total  58168 Sumber : Kantor Camat Medan Baru (April 2009, diolah) b. Sampel Sampel digunakan dengan menggunakan rumus  Supramono  (Supramono,2003:62), yaitu: [ ] × = 2 2 )( d QP Zn α Dimana :  n   = Jumlah sample Zα  = Z table dengan tingkat signifikansi tertentu P  = Proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik tertentu Q  = (1 - P), Proporsi populasi yang tidak diharapkan memiliki karakteristik  tertentu d  = Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi (dinyatakan dalam %)  Penarikan sampel menggunakan metode purposive sampling  yaitu  penentuan sampel yang menggunakan kriteria ( pertimbangan) tertentu.
 Responden adalah konsumen AMDK, baik pria atau wanita minimal berusia 17  tahun  yang dalam satu bulan terakhir pernah mengkonsumsi merek Aqua.
Hasil studi penjajagan terhadap 50 masyarakat di daerah Medan Baru,  baik pria atau wanita berusia diantara 15 hingga 60 tahun diketahui 88% atau 44 orang dalam satu bulan terakhir pernah mengkonsumsi air mineral merek Aqua.
Jika menggunakan tingkat signifikansi 10% dan tingkat kesalahan yang dapat  ditoleransi 5%, maka ukuran sample yang dapat diambil adalah : × = 2 2 5 12%88 )645,1(n n = 114,30 atau 115 orang Tabel 1.3 Jumlah Penduduk dan Sampel di daerah Medan Baru Kelurahan  Jumlah Penduduk  Persentase  Sampel Titi Rantai  11580  20 %  23 Padang Bulan  12121  21 %  24 Merdeka  10423  18 %  21 Babura  10761  18 %  21 Petisah Hulu  9461  16 %  18 Darat  3822  7 %  8 Total  58168  100 %  115 Sumber : Kantor Camat Medan Baru (Juli 2009, diolah)   5.  Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua jenis data, yaitu  sebagai berikut: a.  Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner  kepada warga masyarakat di daerah Medan Baru yang mengkonsumsi air  minum Aqua.
b.  Data sekunder menurut Kuncoro ( 2003:136) adalah data yang telah  dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder ini diperoleh melalui studi pustaka,  internet, majalah yang dapat menduku ng penelitian ini. Data sekunder dari  penelitian ini adalah warga masyarakat di daerah Medan baru.
6.  Teknik Pengumpulan Data a.  Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara  memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk jawab.
b.  Wawancara yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan  responden terpilih dan pihak-pihak yang terkait.
c.  Studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi dan  data-data yang diperoleh dari buku-buku literatur, majalah dan internet yang  berkaitan dengan penelitian ini.
7.  Uji Validitas dan Reliabilitas Untuk mendapatkan kualiatas hasil penelitian yang bermutu dan baik  sudah semestinya rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik. Uji validitas  dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian  merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner).
 Pengujian validitas dengan menggunakan program SPSS 14.0 dengan kriteria  sebagai berikut : a.  Jika rhitung> rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid b.  Jika rhitung< rtabel , maka pertanyaan dinyatakan tidak valid Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang  digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang  sama.  Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 14.0 butir  pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan  reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a.  Jika r αpositif atau lebih besar dari r tabel makaka pertanyaan reliable b.  Jika r αnegatif atau lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tidak reliable.
8.  Teknik Analisis Data a.  Metode Analisis Deskriptif Metode deskriptif merupakan cara dimana data yang dikumpulkan terlebih  dahulu disusun dan diklarifikasi serta dianalisis sehingga memberikan gambaran  yang jelas tentang masalah yang diteliti.
b.  Analisis regresi linier berganda Analisis Regresi linier Berganda yaitu regresi yang memiliki satu variabel  dependen dan lebih dari satu variabel independen ( Nugroho, 2005;43). Untuk  memperoleh hasil analisis data, peneliti menggunakan program SPSS 14.00.
Model persamaan dapat digambarkan sebagai berikut: Y = a+b1X1 + b2 X2  + b3X3 + e   Katerangan  Y   = Loyalitas Merek a  = Konstanta b  =  Koefisien Regresi Linier Sederhana X1  X = Karakteristik Merek 2  X = Karakteristik Perusahaan 3  e  = Standart Error = Karakteristik Konsumen-Merek c. Uji Asumsi Klasik  1.  Uji Normalitas Pengujian ini dilakukan untuk melihat model regresi, apakah variabel  dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak.
 2.  Heteroskedastisitas Digunakan untuk menguji model regresi apakah terjadi ketidaksamaan  atau perbedaan varians yang lain. Jika varians residual dari suatu  pengamatan lain tetap. Maka disebut homoskedastisitas.
 3. Multiko linearitas Digunakan unutk menguji model regresi apakah ditemukan adanya  korelasi antar variabel independen dengan variabel dependen,dan yang  lebih baik jika tidak terjadi masalah multikolinearitas.
d. Pengujian Hipotesis 1.  Uji Signifikan Simultan ( Uji –F)   Uji- F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas (X) yang  dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap  variabel terikat (Y).
Ho : b1 = b 2 = b3 =  Artinya secara bersama- sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari  variabel bebas (X 0  1, X2, X3 0 : 321 ≠≠≠ bbbHa ) yaitu  berupa variabel karakteristik merek,  karakteristik perusahan karakteristik konsumen-merek terhadap loyalitas merek  (Y).
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari  variabel bebas(X1, X2, X3 Kinerja pengambilan keputusan:  )    yaitu berupa variabel karakteristik merek,  karakteristik perusahan karakteristik konsumen-merek terhadap loyalitas merek  (Y).
Ho diterima jika Fhitung <  Ftabel  α pada  = 5% Ha diterima jika Fhitung >  Ftabel  α pada  = 5% 2. Koefisisen determinasi (R 2 Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model  dalam menerangkan variabel terikat. Jika R )  2  semakin besar nilainya (mendekati  satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1,X2,X3)   adalah  kuat terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin  kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel  terikat. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil nilainya (mendekati nol), maka dapat  dikatakan pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y)   semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk  menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terika BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu  Riana (2008) dengan judul : “ Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand  Loyalty  Pada Konsumen Air Minum Aqua dikota Denpasar”.  Dengan hasil  penelitian menunjukkan secara bersama-sama maupun individu variabel trust in  a brand  berpengaruh signifikan terhadap  brand  loyalty. Penelitian ini  menunjukkan hasil bahwa variabelcompany characteristic  merupakan variabel  yang paling berpengaruh terhadap brand loyalty pada konsumen air minum Aqua  dikota Denpasar.
Hutauruk (2007) dengan judul : “ Pengaruh Sikap Konsumen tentang  penerapan program Corporate Social Responsibility  (CRS) terhadap  Brand  Loyalty  Sabun Mandi Lifebuoy pada mahasiswa FE USU”. Dengan hasil  penelitian sebagai berikut : Variabel sikap konsumen tentang penerapan program Corporate Social Responsibility (X) memiliki hubungan yang erat terhadap brand  loyalty  sabun mandi lifebuoy sebesar 0.663. secara parsial variabel sikap  berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand Loyalty.
Irawan (2005) dengan judul “ Pengaruh Brand Trust dan Brand Effect terhadap brand loyalty produk Pasta Gigi Pepsodent di Surabaya.” Dengan hasil  penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap merek dan pengaruh merek  memiliki pengaruh langsung terhadap masing-masing aspek loyalitas merek.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi