BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“Sebagai negara dengan penduduk Muslim yang terbesar di dunia (penduduk Indonesia pada tahun 2006 berjumlah
222,051 juta sekitar 88,1 % beragama
Islam), maka institusi perbankan di Indonesia ditantang untuk dapat mengoperasionalkan sistem perbankan yang
berbasiskan kepada syariah Islam” (www.google.com).
Bank syariah didirikan untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam,
syariah dan tradisinya ke dalam transaksi
keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait. Prinsip utama yang diikuti oleh bank Islami itu adalah
larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi,
melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan keuntungan yang sah, dan memberikan zakat.
“Perkembangan bank
syariah di Indonesia tergolong sangat cepat. Salah satu alasannya adalah karena adanya keyakinan
kuat di kalangan masyarakat Muslim bahwa
perbankan konvensional mengandung unsur riba yang dilarang oleh agama Islam” (Arifin, 2006:7).
Perkembangan kelembagaan perbankan syariah
di Indonesia dapat dilihat darisemakin banyaknya jaringan kantor dan banyaknya bank-bank syariah yang berdiri
(berstatus penuh atau hanya unit usaha syariah
dari bank konvensional), seperti yang terlihat pada tabel berikut ini: 1 2 Tabel
1.1 Perkembangan Kelembagaan Perbankan
Syariah di Indonesia Sumber: Laporan
Perkembangan Perbankan Syariah bulan Januari 2008 (www.bi.go.id) Sistem perbankan syariah diaturdalam
Undang-undang No. 10 Tahun 1998 dimana
”Bank Syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran” (Kasmir, 2002:396). Dukungan terhadap pengembangan perbankan syariah dapat dilihat
dengan adanya “dual banking system”,
dimana bank konvensional diperkenankan membuka unit usaha syariah.
Upaya pengembangan
bank syariah tidak cukup hanya berlandaskan kepada aspek-aspek legal dan perundang-undangan
tetapi juga harus berorientasi kepada pasar
atau masyarakat sebagai penggunajasa (konsumen) lembaga perbankan.
Salah satu bank
syariah pertama milik pemerintah adalah Bank Syariah Mandiri. Bank Syariah Mandiri merupakan bank
yang beroperasi atas dasar prinsip
syariah Islam menetapkan budaya perusahaan yang mengacu kepada sikap akhlaqul karimah(budi pekerti mulia). Sejak
awalberdiri November 1999 sampai dengan
Juni 2008, jumlah nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Medan sudah mencapai 205.500 orang. Dalam melaksanakan
kegiatan operasionalnya Bank Syariah
Mandiri menekankan pada faktor agama (syariah), yaitu yang berkaitan dengan larangan riba atau bunga, citra (image
organisasi), manajemen (pengelolaan
organisasi), fasilitas (kantor cabang dan kartu ATM), pelayanan yang cepat dan ramah, serta produknyayang
beragam. Tabel 1.2 menunjukkan Kelompok
Bank 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Bank Umum Syariah Unit Usaha Syariah Jumlah Kantor BUS & UUS Jumlah BPRS 2 8 299 84 3 15 401 86 3 19 504 92 3 20 531 105
3 25 597 114 3 25 603 115 TOTAL 383 487 596 659 739 746 3 peningkatan jumlah nasabah Bank Syariah
Mandiri Cabang Medan selama enam bulan
terakhir.
Tabel 1.2 Peningkatan Jumlah Nasabah Bank Syariah
Mandiri Cabang Medan Bulan Januari 2008 Februari
2008 Maret 2008
April 2008 Mei
2008 Juni 2008
Jumlah Nasabah 140.151
148.359 160.512 180.754 201.435
205.500 Sumber: Laporan Perkembangan
Jumlah Nasabah Bank Syariah Mandiri Tahun 2008 Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang
mengkombinasikan idealisme usaha dengan
nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani
inilah yang menjadi salah satu keunggulan
PT Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia. Berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengambil
judul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Untuk Menggunakan Jasa Bank Syariah
Mandiri Cabang Medan”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut: 1. Apakah faktor syariah, fasilitas, pelayanan,
citra, manajemen, dan produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan nasabah untuk menggunakan jasa
Bank Syariah Mandiri Cabang Medan? 2. Faktor manakah yang paling dominan dalam
mempengaruhi keputusan nasabah untuk
menggunakan jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Medan? 4 C. Kerangka Konseptual “Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang
hubungan antar variabel yang disusun
dari berbagai teori yangtelah dideskripsikan” (Sugiyono, 2006:49).
Dengan demikian
dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu faktor syariah (agama),
fasilitas, pelayanan, citra, manajemen, dan produk sebagai variabel bebas serta keputusan
nasabah untuk menggunakan jasa Bank
Syariah Mandiri Cabang Medan sebagai variabel terikat.
Pada gambar 1.1
dapat dilihat kerangka konseptual penelitian ini: Sumber: Samsudin, 2005 (diolah peneliti) Gambar 1.1: Kerangka Konseptual D. Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah dan
kerangka konseptual, maka hipotesis
penelitian ini adalah: 1. Faktor syariah, fasilitas, pelayanan, citra,
manajemen, dan produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa Bank Syariah Mandiri cabang Medan.
Keputusan Nasabah Untuk Menggunakan Jasa Bank Syariah Mandiri Faktor Citra Faktor Pelayanan Faktor Fasilitas Faktor Syariah (Agama) Faktor Manajemen Faktor Produk 5 2.
Faktor produk merupakan faktor yang dominan mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan jasa Bank Syariah Mandiri
cabang Medan.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Tujuan dari
penelitian ini untuk: a. Mengetahui pengaruh faktor syariah,
fasilitas, pelayanan, citra, manajemen,
dan produk terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
b. Mengetahui faktor manakah yang paling dominan
mempengaruhi nasabah untuk menggunakan
jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
2. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi
Penulis Penelitian ini merupakan suatu
kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
ilmu dan pengetahuan penulis di bidang manajemen pemasaran khususnya riset pemasaran dalam
kenyataan.
b. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan dalam pengambilan dan
pembuatan keputusan yang berhubungan
dengan kegiatan operasional Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
c. Bagi Peneliti Lain Sebagai tambahan referensi untuk mendukung
penelitian yang akan dilakukan.
6 F.
Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Batasan operasional dalam penelitian ini
adalah: a. Penelitian ini dibatasihanya pada nasabah
funding(pendanaan), yaitu orang yang
mempunyai simpanan di bank baik dalam bentuk tabungan, deposito ataupun giro.
b. Penelitian ini hanya melihat faktor-faktor
sebagai berikut: 1) Faktor Syariah (Agama) 2)
Faktor Fasilitas 3) Faktor Pelayanan 4)
Faktor Citra 5) Faktor Manajemen 6)
Faktor Produk 2. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini, ada dua variabel
penelitian yaitu: a. Variabel Bebas atau Independen, yaitu
variabel yang mempengaruhi variabel
dependen.
Adapun yang menjadi
variabel bebas dari penelitian ini adalah: 1)
Variabel Syariah/Agama (X1) Merupakan
faktor-faktor yang berkaitan dengan pertimbangan keagamaan.
2) Variabel Fasilitas (X2) Merupakan faktor-faktor yang berkaitan dengan
fasilitas yang dimiliki bank (banyaknya
kantor cabang dan fasilitas ATM).
7 3)
Variabel Pelayanan (X3) Merupakan
faktor-faktor yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan bank kepada nasabah (pelayanan
karyawan/ti yang cepat dan ramah).
4) Variabel Citra (X4) Merupakan faktor-faktor yang berkaitan dengan
citra (imageyang melekat pada
organisasi).
5) Variabel Manajemen (X5) Merupakan faktor-faktor yang berkaitan dengan
kualitas manajemen (pengelolaan bank
yang profesional dan karyawan/pimpinan yang ahli dan terpercaya).
6) Variabel Produk (X6) Merupakan faktor-faktor yang berkaitan
dengan jenis produk (tabungan, deposito, giro), persentasenisbah
bagi hasil, kemudahankemudahan dalam melaksanakan transaksi serta fitur-fitur
yang terdapat di dalam produk
(misalnyaproduk pembiayaan edukasi BSM fiturnya
dapat diangsur mulai dari 1 tahun hingga 3 tahun).
b. Variabel Terikat atau dependen (Y), yaitu
variabel yang nilainya dipengaruhi oleh
variabel independen (variabel bebas). Adapun yang menjadi variabel terikat adalahkeputusan
nasabah untuk menggunakan jasa Bank
Syariah Mandiri Cabang Medan.
Tabel 1.3 merupakan
tabel operasional variabel, berisikan indikator yang akan digunakan untuk membantu membuat
pertanyaan yang akan digunakan dalam
penelitian ini.
8 Tabel 1.3 Operasional Variabel Variabel (1) Definisi Variabel (2) Indikator Variabel (3) Skala Ukur (4)
a. Syariah (Agama) (X1) Merupakan
faktor-faktor yang berkaitan dengan pertimbangan keagamaan.
1. adanya larangan
riba 2. sistem bagi hasil yang lebih
adil dan menentramkan 3. adanya prinsip-prinsip syariah dalam setiap praktik transaksi perbankan 4. investasi untuk bisnis yang halal dan baik 5.
keinginan ikut serta dalam memajukan
ekonomi syariah (Islam) Likert b. Fasilitas (X2) Merupakan
faktor-faktor yang berkaitan dengan fasilitas yang dimiliki bank.
6. banyaknya cabang
BSM di berbagai daerah 7. banyaknya jaringan ATM BSM 8. fasilitas perbankan yang lengkap Likert c.
Pelayanan (X3) Merupakan faktor-faktor yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan bank kepada nasabah.
9. pelayanan yang
mudah dan lancar dalam melakukan
transaksi 10. pelayanan yang cepat dari karyawan/karyawati BSM 11. pelayanan yang ramah dari karyawan/karyawati BSM Likert d.
Citra (X4) Merupakan faktor-faktor yang berkaitan dengan citra (imageorganisasi).
12. nama BSM
terkenal 13. BSM terpercaya Likert e.
Manajemen (X5) Merupakan faktor-faktor yang berkaitan dengan kualitas manajemen.
14. pengelolaan
bank yang profesional 15. pimpinan BSM adalah orang- orang yang profesional dan terpercaya Likert f.
Produk (X6) Merupakan faktor-faktor yang berkaitan dengan jenis produk. Presentase nisbah bagi hasil, kemudahan-kemudahan dalam melakukan transaksi serta fitur-fitur yang terdapat di dalam produk 16. produknya beragam, menarik, dan inovatif 17. nisbah bagi hasil tinggi 18. kemudahan dalam melakukan transaksi 19. produk BSM memiliki fitur pendukung Likert g.
Keputusan nasabah menggunakan jasa Bank Syariah
Mandiri (BSM) (Y) Keputusan nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah berdasarkan variabel yang diteliti.
20. karyawan
memiliki tingkat pengetahuan yang cukup
baik tentang bank 21. dorongan eksternal (keluarga dan teman) 22.
dana simpanan di BSM aman 23. promosi
yang dilakukan BSM Likert Sumber:
Samsudin (2005), Pratama (2007), Nurmanita (2005), diolah peneliti.
9 3.
Pengukuran Variabel Kuesioner
diberikan kepada 204 orang (sampel) yang terdiri dari 6 variabel dan berisi 23 item pernyataan.
Pengukuran masing-masing variabel dalam
penelitian ini menggunakan skala Likert.
Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dengan skala Likert, variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat
berupa pernyataan ataupertanyaan (Sugiyono, 2006:86).
Skala Likert
menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut: Tabel 1.4 Instrumen Skala Likert Pernyataan Bobot Sangat Setuju
5 Setuju 4 Ragu-Ragu 3 Tidak Setuju
2 Sangat Tidak Setuju 1 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada pada KantorPT Bank
Syariah Mandiri Jl. Ahmad Yani No.100
Medan. Waktu penelitian dimulai sejak Maret s/d Juli 2008.
5. Populasi dan Sampel a.
Populasi Menurut Kuncoro
(2003:103), “populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, di mana kita tertarik untuk
mempelajarinya atau menjadi objek penelitian”.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Jalan A.Yani yang
berjumlah 205.500 orang.
10 b.
Sampel Sampel adalah himpunan
bagian dari unit populasi. Penentuan jumlah sampel dilakukan melalui teknik “random
samplingyaitu setiap elemen populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel” (Kuncoro, 2003:114). Kriteria dari
sampel adalah nasabah yang minimal
berumur 17 tahun dan merupakan nasabah funding. Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi,
digunakan metode Slovin (Umar, 2007:78),
dengan rumus: N n = 1 + N e 2 Keterangan: n
= Ukuran sampel N =
Ukuran populasi e =
Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih
dapat ditolerir atau diinginkan (7 %).
Sehingga jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah: N
205.500 n = = =
203.88 dibulatkan menjadi 204 sampel.
1 + N e 2 1+ 205.500 (0,07) 2 6.
Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Data primer diperoleh dengan wawancara
langsung dengan karyawan PT Bank Syariah
Mandiri Cabang Medan yang ada di bagian operasional.
11 b.
Data Sekunder Data sekunder
merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui
buku, jurnal, majalah, dan internet yang
berhubungan dengan bank syariah dan faktor–faktor memilih perbankan syariah.
7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan: a.
Kuesioner Peneliti menyediakan
daftar pernyataan yang akan diisi oleh responden.
b. Wawancara Peneliti mengadakan interview langsung dengan
pimpinan perusahaan dan karyawan di
bagian operasional pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
c. Studi Pustaka Peneliti mengumpulkan dan mempelajari
informasi dan data-data yang diperoleh
melalui buku, majalah, jurnal, dan internet yang menjadi referensi pendukung.
8. Metode Analisis Data a.
Analisis Deskriptif Metode
analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehinggamemberikan
gambaran yang jelas mengenai persepsi
nasabah tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah untuk menggunakan jasa Bank Syariah Mandiri
Cabang Medan.
12 b.
Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum
instrumen digunakan maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Valid artinya data
yang diperoleh melalui kuesioner dapat
menjawab tujuan penelitian. Pengujian validitas instrumen dilakukan pada 30 orang dengan menggunakan program SPSS
12.00 for windowsdengan kriteria sebagai
berikut: 1) Jika r-hitung > r-tabel, maka penyataan
tersebut dinyatakan valid.
2) Jika r-hitung < r-tabel, maka pernyataan
tersebutdinyatakan tidak valid.
Reliabel artinya
data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan peneliti lain.
Pengujian dilakukan dengan program SPSS
12.0 for windows. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya
dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika tabel
alpha rataupositifr maka pernyataan
reliabel.
2) Jika tabel
alpha ratau negatifr maka pernyataan
tidak reliabel.
c. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisisregresi, agar
didapat perkiraan yang tidak bias dan
efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus
dipenuhi, yaitu: 1) Uji Normalitas “Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui
apakah distribusi sebuah data mengikuti
atau mendekati distribusi normal” (Situmorang et al, 2008: 55). Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Kolmogrov
Smirnov. “Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka 13 jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) diatas
nilai signifikan 5% artinya variabel residual
berdistribusi normal” (Situmorang et al, 2008:62).
2) Uji Heteroskedastisitas Artinya varians variabel independen adalah
konstan (sama) untuk setiap nilai
tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan
pengambilan keputusan jika variabel
independen signifikan secarastatistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya
diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas.
3) Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan
yang lain dalam model regresi berganda
tidak salingberhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada
tidaknya gejala multikolinearitas dapat
dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program
SPSS. Tolerance mengukur variabilitas
variabel terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. “Nilai
umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance>
0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas” (Situmorang et al, 2008: 104).
14 d.
Analisis Regresi Linear Berganda Metode
analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh/hubungan variabel bebas dengan
variabel terikat. Pengolahan data akan
dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi Software SPSS 12.00 for Windows.
Persamaannya: Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6+ e Keterangan: a : Konstanta X1 : Skors dimensi variabel syariah (agama) X2 : Skors dimensi variabel fasilitas X3 : Skors dimensi variabel pelayanan X4 : Skors dimensi variabel citra X5 : Skors dimensi variabel manajemen X6 : Skors dimensi variabel produk Y :
Skors dimensi variabel keputusan menggunakan jasa bank syariah b1-b6 : Koefisien regresi parsial e :
Hambatan Pengujian hipotesis sebagai
berikut: 1) Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinan menunjukkan besarnya
kontribusi variabel bebas terhadap
variabel terikat. Semakin besar
koefisien determinasi, maka semakin baik
kemampuan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika determinasi (R 2 ) semakin besar (mendekati
satu), maka dapat dikatakan 15 bahwa
pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel
bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika determinasi (R 2 ) semakin kecil
(mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel bebas terhadapvariabel terikat semakin kecil.
Hal ini berarti,
model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat.
2) Uji-F (uji serentak) Uji-F (uji serentak) adalah untuk melihat
apakah variabel bebas (X1, X2, X3, X4,
X5, X6) secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Melalui uji statistik dengan langkah-langkah
sebagai berikut: Ho : b1= b2 = b3= b4=
b5= b6=0 Artinya secara bersama-sama
(serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6) terhadap variabel terikat (Y).
Ha : b1 ≠b2 ≠b3 ≠b4
≠b5 ≠b6 ≠0 Artinya secara bersama-sama
(serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2,
X3, X4, X5, X6) terhadap variabel
terikat (Y).
Kriteria
Pengambilan Keputusan (KPK): Ho diterima
apabila F-hitung < F-tabel pada α= 5 % Ha diterima apabila F-hitung > F-tabel pada
α= 5 % 16 3) Uji-t (uji parsial) Dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas
(X1, X2, X3, X4, X5, X6) apakah
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara parsial.
Kriteria pengujian
sebagai berikut: Ho : b1= b2= b3= b4=
b5= b6= 0 Artinya secara parsial tidak
terdapatpengaruh yang positifdan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6)
terhadap variabel terikat (Y).
Ha : b1 ≠b2 ≠b3 ≠b4
≠b5 ≠b6 ≠0 Artinya secara parsial
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6)
terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria
Pengambilan Keputusan (KPK): Ho diterima
apabila t-hitung < t-tabel pada α= 5 % Ha diterima apabila t-hitung > t-tabel pada
α= 5 %
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi