Kamis, 20 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI PADA DEPARTEMEN MANAJEMEN



BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang 
Dampak dari globalisasi adalah timbulnya persaingan yang semakin tajam  dalam berbagai sektor kehidupan. Tantangan dan persaingan yang semakin berat  dan kompleks dalam bidang perguruan tinggi diakibatkan oleh ekspansi pasar  internasional dalam dunia pendidkan di satu sisi dan dinamika internal pendidikan  dalam negeri di sisi lain. Hal ini tercermin dari banyaknya promosi masuk  perguruan tinggi di luar negeri yang sangat gencar di Indonesia. Perguruan tinggi  tersebut menawarkan berbagai kemudahan bagi mahasiswa lokal untuk  mendapatkan beasiswa ke luar negeri dengan cara mengadakan tes-tes di  perguruan tinggi negeri di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh universitas di  dalam negeri adalah dengan memanfaatkan sumber daya secara maksimal.

Universitas merupakan salah satu bentuk bidang usaha jasa yang bergerak  dalam bidang pendidikan tinggi. Perkembangan universitas di Indonesia pada  umumnya diharapkan semakin baik ke arah pengembangan mutu mahasiswa yang  dihasilkannya dari tahun ke tahun. Universitas yang ada bersaing dalam  menawarkan fasilitas yang dimiliki dalam mendapatkan calon mahasiswa setiap  diadakannya penerimaan mahasiswa baru. Pada umumnya, universitas swasta dan  universitas negeri mempromosikan kepada calon mahasiswa baru dengan cara  memberikan janji akan memberikan pelayanan terbaik, tetapi universitas swasta  melakukan promosi lebih gencar daripada universitas negeri, bahkan universitas  negeri cenderung tidak melakukan promosi.
  (USU) merupakan salah satu lembaga  pendidikan yang cukup terkenal di Indonesia, khususnya di Sumatara Utara. USU  berusaha untuk menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan berkembang di  dalam masyarakat. USU berusaha untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan  pelayanannya dalam menyaring calon mahasiswa yang cukup berkualitas,  walaupun demikian, keluhan dari pihak konsumen (mahasiswa) masih tetap ada.
Keluhan tersebut misalnya mahasiswa merasa kurang puas dengan pelayanan  administrasi akademik yang diberikan dalam arti ketidaksesuaian atau  ketidakselarasan antara harapan dengan persepsi dan tuntutan mahasiswa.
Tuntutan ini diduga meliputi kecepatan dalam pelayanan, keramahan para  karyawan bagian pelayanan administrasi, ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh  karyawan administrasi, dan lain-lain.
Calon mahasiswa memiliki kumpulan harapan (expectations) mengenai cara  mahasiswa memenuhi kebutuhan dan keinginannya ketika memasuki sebuah  universitas. Setiap mahasiswa memiliki harapan yang berbeda mengenai bidang  apa yang akan ditekuni, strategi yang akan dipakai dalam perkuliahan, waktu  tempuh studi, pengeluaran per semester, dan pelayanan yang akan diberikan oleh  pihak universitas. Harapan adalah apa yang dipikirkan oleh konsumen yang harus  disediakan oleh penyedia jasa (Hill, 1992 dalam Sukmaningrum dan Tampubolon,  2006). Mahasiswa membandingkan apa yang diharapkan dengan apa yang  dipersepsikan sebagai konsumen sebuah universitas. Selisih antara persepsi dan  harapan akan membentuk kualitas pelayanan. Menurut Lewis dan dan Booms  (1993) dalam Sukmaningrum dan Tampubolon (2006), kualitas pelayanan adalah   ukuran untuk mengukur seberapa baik pelayanan yang diberikan dibandingkan  dengan harapan konsumen. Mahasiswa akan merasa puas jika pelayanan di tempat  menempuh pendidikan sesuai atau bahkan lebih dari yang diharapkan. Sebaliknya,  mahasiswa akan merasa tidak puas atau  kecewa jika pelayanan di tempat  menempuh pendidikan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Universitas harus sungguh-sungguh memperhatikan yang menjadi  kebutuhan dan keinginan para mahasiswa dan memperbaiki kekurangan yang ada  dalam meningkatkan mutu. Salah  satu perbaikan tersebut adalah dengan  menjalankan program pelayanan administrasi akademik yang mampu menerima  dengan terbuka setiap masukan yang ada, baik saran maupun kritik yang bersifat  membangun dari pihak internal, terutama dari pihak mahasiswa. Pihak universitas  dapat memperbaiki kekurangannya dalam pelayanan administrasi akademik  dengan adanya masukan yang diberikan oleh mahasiswa Berkaitan dengan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan  penelitian dengan mengambil judul:  ”Analisis Harapan dan Persepsi  Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Administrasi Pada Departemen  Manajemen Fakultas Ekonomi  (USU).”  B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan masalah  penelitian sebagai berikut: Apakah ada kesenjangan (gap) antara kualitas pelayanan yang diharapkan dengan  kualitas pelayanan yang dipersepsikan mahasiswa pada bagian administrasi  Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian  Tujuan penelitian adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui dan menganalisis ada atau tidak  kesenjangan (gap) antara  kualitas pelayanan yang dipersepsikan dengan kualitas pelayanan yang diharapkan  mahasiswa pada bagian administrasi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi  USU.
2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1.  Bagi Fakultas Ekonomi USU Departemen Manajemen, sebagai bahan  masukan untuk dapat dijadikan landasan dalam menentukan kebijaksanaan  perusahaan selanjutnya, sebagai upaya untuk lebih meningkatkan kualitas  pelayanan administrasi terhadap mahasiswa-mahasiswanya.
2.  Bagi Fakultas Ekonomi USU, diharapkan dapat menambah atau  memperluas khazanah penelitian di Fakultas Ekonomi USU.
 3.  Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi yang nantinya akan memberikan  perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa  yang akan datang.
4.  Bagi peneliti, untuk menambah kontribusi bagi pemikiran guna  memperluas cakrawala wawasan peneliti dalam bidang manajemen  pemasaran khususnya dalam bidang pelayanan.
D. Kerangka Konseptual Menurut Hill (1992) dalam Sukmaningrum dan Tampubolon (2006),  harapan adalah apa saja yang dipikirkan konsumen harus disajikan oleh penyedia  jasa. Harapan bukan merupakan prediksi dari apa yang disediakan oleh penyedia  jasa. Menurut Schneider dan White (2004) dalam Sukmaningrum dan  Tampubolon (2006), persepsi adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang  telah dialaminya, dalam hal ini adalah pelayanan suatu industri jasa.
Parasuraman, et. al (1985) dalam Tjiptono (2005), mendefinisikan kualitas  pelayanan (perceived service quality) sebagai perbandingan antara harapan dan  persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan. Dengan kata lain,  penilaian kualitas pelayanan adalah sama dengan sikap individu secara umum  terhadap kinerja perusahaan. Penilaian kualitas pelayanan adalah tingkat dan arah  perbedaan antara persepsi dan harapan pelanggan. Selisih antara persepsi dan  harapan inilah yang mendasari munculnya konsep gap (perception-expectation gap) dan digunakan sebagai dasar skala SERVQUAL. Pada penelitian ini  ditemukan bahwa penilaian kualitas pelayanan didasarkan pada lima dimensi   kualitas yaitu tangibility (bukti fisik), reliability  (kehandalan), responsiveness  (daya tanggap), assurance  (jaminan),  dan emphaty (empati).  Kelima dimensi  tersebut diukur berdasarkan variabel harapan dan variabel persepsi. Setelah itu  dihitung skor SERVQUAL yaitu selisih antara variabel kinerja yang dipersepsikan  dan variabel kinerja yang diharapkan. Secara skema sistematis, kerangka  konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut: Sumber: Tjiptono (2005), diolah Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian Mahasiswa Departemen Manajemen  Fakultas Ekonomi USU Variabel Kualitas Pelayanan Administrasi  Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Daya Tanggap Empati  Bukti Fisik  Kehandalan  Jaminan Harapan  Gap  Persepsi  E. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis  penelitian adalah sebagai berikut: Ada kesenjangan (gap) antara kualitas pelayanan yang diharapkan dengan kualitas  pelayanan yang dipersepsikan mahasiswa pada bagian administrasi Departemen  Manajemen Fakultas Ekonomi USU.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional  Pembatasan yang dilakukan oleh penulis adalah bertujuan agar tidak timbul  kesimpangsiuran dalam rangka perolehan hasil penelitian yang baik serta  memuaskan. Adapun yang menjadi batasan operasional penelitian penulis, yaitu  variabel kualitas pelayanan yang terdiri dari kehandalan, daya tanggap, jaminan,  empati, dan bukti fisik.
2. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan. Dimulai dari bulan Agustus 200sampai dengan September 2009. Lokasi Penelitian di Fakultas Ekonomi USU, Jl.
Prof. TM Hanafiah, Medan.
3. Populasi Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah 954 orang mahasiswa S-Regular dan 420 orang mahasiswa S-1 Ekstensi Departemen Manajemen Fakultas  Ekonomi USU. Jadi, populasi yang diamati berjumlah 1374 orang mahasiswa   yang aktif dalam perkuliahan tahun ajaran 2008/2009 (sumber: Bagian  Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi USU).
4. Prosedur Pengambilan Sampel Pada penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan metode accidental  sampling adalah penentuan responden berdasarkan kebetulan, siapa saja yang  secara kebetulan bertemu dengan peneliti. Teknik sampel yang dilakukan adalah  menggunakan rumus Slovin (Suliyanto, 2006), yaitu: n = N / (1+Ne )  Di mana: n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi  E = Standar Error (10%) Sehingga jumlah sampel menjadi: n = 1374 / (1+1374.10% ) = 93,22 = 93 orang.
Berikut ini adalah jumlah sampel S-1 Reguler dan S-1 Ekstensi Departemen  Manajemen yang dapat dilihat pada Tabel 1.1: Tabel 1.Jumlah Sampel Keterangan  Populasi (Orang)  Sampel (Orang) S-1 Reguler  954    6S-1 Ekstensi  420  2Jumlah  1374  9Sumber: Bagian Kemahasiswaan (diolah) 5. Defenisi Operasional Variabel a.  Harapan merupakan apa yang mahasiswa inginkan dari pelayanan  administrasi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU.
 b.  Persepsi merupakan anggapan mahasiswa terhadap pelayanan administrasi  Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU.
c.  Variabel Kualitas Pelayanan Terdapat lima dimensi utama dalam penilaian kualitas pelayanan  administrasi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU, yaitu: 1). Kehandalan (reliability), adalah meliputi Keakuratan penyampaian  kepastian waktu pelayanan administrasi (KRS, KHS, pendaftaran  konsentrasi, dan lain-lain), kemampuan karyawan administrasi  melakukan pencatatan, kecepatan pelayanan yang diberikan oleh  karyawan administrasi, dan kesesuaian pelayanan yang diberikan oleh  karyawan administrasi dengan yang dibutuhkan oleh mahasiswa.
2). Daya Tanggap (responsiveness), adalah meliputi kesesuaian waktu  pelayanan administrasi dengan pelayanan yang diinformasikan,  kemampuan karyawan administrasi dalam memberikan pelayanan  yang tepat bagi mahasiswa yang membutuhkan pelayanan,  kemampuan karyawan administrasi dalam memberikan pelayanan  yang cepat bagi mahasiswa yang membutuhkan pelayanan,  kesiapsediaan dan ketuntasan menjawab semua pertanyaan mahasiswa  tentang prosedur administrasi, dan kesediaan memberikan pelayanan  dengan segera.
3). Jaminan (assurance), adalah meliputi kesopanan karyawan administrasi  dalam memberikan pelayanan, sikap ramah karyawan administrasi dalam memberikan pelayanan, karyawan administrasi mempunyai   pengetahuan yang memadai atas pelayanan yang disampaikan,  karyawan administrasi mempunyai ketrampilan yang memadai atas  pelayanan yang disampaikan, kemampuan karyawan administrasi  membantu mahasiswa dalam menuntaskan masalah yang terkait  dengan pelayanan administrasi, dan kemampuan karyawan  administrasi dipercaya oleh mahasiswa.
4). Empati (empathy), adalah meliputi kemampuan karyawan administrasi  menjawab pertanyaan/keluhan mahasiswa mengenai pelayanan  administrasi dengan jelas, tersedianya waktu pelayanan secara  memadai, dan penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh  mahasiswa.
5). Bukti Fisik (tangible), adalah meliputi kenyamanan ruangan  administrasi, fasilitas pendukung pelayanan administrasi  yang  memadai, dan penampilan pegawai administrasi.
Tabel 1.Indikator Operasional Variabel Variabel  Indikator  Skala Ukur Kehandalan  a.  Keakuratan penyampaian kepastian waktu  pelayanan administrasi (KRS, KHS,  pendaftaran konsentrasi, dan lain-lain).
b.  Kemampuan karyawan administrasi dalam  melakukan pencatatan administrasi (KRS,  KHS, konversi nilai, transkrip nilai).
c.  Kecepatan pelayanan yang diberikan oleh  karyawan administrasi.
d.  Kesesuaian pelayanan yang diberikan oleh  karyawan administrasi dengan yang  dibutuhkan oleh mahasiswa.
Likert Daya Tanggap  a.  Kesesuaian waktu pelayanan administrasi  dengan pelayanan yang diinformasikan  (KRS, KHS, konversi nilai).
Likert  Variabel  Indikator  Skala Ukur Daya Tanggap  b.  Pemberitahuan kepada mahasiswa secara  tepat  tentang proses pendaftaran  konsentrasi (seperti persyaratan pendaftaran  konsentrasi) c.  Kemampuan karyawan administrasi dalam  memberikan pelayanan yang tepat bagi  mahasiswa yang membutuhkan pelayanan.
d.  Kemampuan karyawan administrasi dalam  memberikan pelayanan yang cepat bagi  mahasiswa yang membutuhkan pelayanan.
e.  Kesiapsediaan dan ketuntasan menjawab  semua pertanyaan mahasiswa tentang  prosedur administrasi.
f.  Kesediaan memberikan pelayanan dengan  segera.
Jaminan  a.  Kesopanan karyawan administrasi dalam  memberikan pelayanan.
b.  Karyawan administrasi mempunyai  pengetahuan yang memadai atas pelayanan  yang disampaikan.
c.  Karyawan administrasi mempunyai  ketrampilan yang memadai atas pelayanan  yang disampaikan.
d.  Kemampuan karyawan administrasi  membantu mahasiswa dalam menuntaskan  masalah yang terkait dengan pelayanan  administrasi.
e.  Kemampuan karyawan administrasi  dipercaya oleh mahasiswa.
Likert Empati  a.  Kemampuan karyawan administrasi  menjawab pertanyaan/keluhan mahasiswa  mengenai pelayanan administrasi dengan  jelas.
b.  Tersedianya waktu pelayanan secara  memadai (urusan pendaftaran konsentrasi,  ujian seminar proposal, ujian  comprehensif).
c.  Penggunaan bahasa yang mudah dipahami  oleh mahasiswa.
d.  Sikap ramah karyawan administrasi dalam  memberikan pelayanan Likert  Variabel  Indikator  Skala Ukur Bukti Fisik  a.  Kenyamanan ruangan administrasi.
b.  Fasilitas pendukung pelayanan administrasi  yang memadai (komputer).
c.  Penampilan pegawai administrasi.
Likert Sumber: Tjiptono (2005), diolah 6. Skala Pengukuran Variabel Pada penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk  mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang  fenomena sosial (Sugiyono, 2007). Penelitian ini memberikan lima alternatif  jawaban kepada responden dengan menggunakan skala satu sampai lima untuk  keperluan analisis kuantitatif yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini: Tabel 1.Instrumen Skala Likert No  Jawaban Pertanyaan  Skor 1  Sangat Setuju (SS)  2  Setuju (S)  3  Kurang Setuju (KS)  4  Tidak Setuju (TS)  5  Sangat Tidak Setuju (STS)  Sumber: Sugiyono (2007) 7. Jenis Data Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu: a.  Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden  yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara  memberikan daftar pertanyaan (kuesioner).
b.  Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik  dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian  ini.
 8. Teknik Pengumpulan Data a.  Daftar Pertanyaan (kuesioner), yaitu daftar pertanyaan yang berisi  pertanyaan-pertanyaan untuk diisi oleh para responden/mahasiswa.
b.  Studi dokumentasi, yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data dan  mempelajari data-data yang diperoleh dari buku literatur, jurnal, majalah,  dan situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini.
9. Uji Instrumen Penelitian a.  Uji Validitas Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi  antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara  mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan  jumlah setiap skor butir, dengan rumus Pearson Product Moment(Lerbin,  2005) dengan bantuan program SPSS  16. Responden yang digunakan  dalam uji validitas dan realiabilitas ini adalah 30 orang mahasiswa  Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU yang tidak menjadi  sampel dalam penelitian. Nilai corrected item total correlation adalah  0,361 untuk 30 responden, yang dapat dilihat pada Tabel r Product  Moment.
b.  Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2007), instrumen yang reliable adalah instrumen yang  bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan  menghasilkan data yang sama. Reliabilitas diukur dari koefisen korelasi  antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi   positif dan signifikan maka instrumen tersebut dinyatakan reliable. Dalam  penelitian ini akan digunakan bantuan program SPSS 16. Menurut Ghozali  (2005) dan Kuncoro (2003) dalam Ginting dan Situmorang (2008), suatu  konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach  alpha lebih besar dari 0,60 atau 0,80.
10. Metode Analisis Data a.  Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif, yaitu metode penganalisisan data yang  mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan  menginterpretasikan data sehingga memberikan gambaran menyeluruh  mengenai masalah yang dihadapi (Sugiyono, 2007).
1). Membuat perbandingan antara harapan dan persepsi dengan mempersentasekan skor masing-masing  pernyataan, kemudian  mempresentasekannya.
2). Membuat Diagram Kartesius, yang gambarnya dapat dilihat pada  Gambar 1.2 berikut ini: Berlebihan Kuadran II Pertahankan Prestasi Kuadran I Prioritas Rendah Kuadran III Prioritas Utama Kuadran IV Sumber: Supranto (1997) dalam Rangkuti (2002) Gambar 1.2 Diagram Kartesius Persepsi  (Y) Harapan (X)  Masing-masing kuadran dapat dijelaskan sebagai berikut (Rangkuti,  2002):  a). Pertahankan prestasi (Kuadran I) Variabel yang terletak di Kuadran I menyatakan variabel tersebut  mempunyai tingkat harapan lebih tinggi dari mean variabel harapan  secara keseluruhan demikian juga tingkat persepsinya lebih tinggi dari  mean  variabel persepsi secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan  kualitas pelayanan yang diberikan telah berhasil dilaksanakan oleh  perusahaan dan harus dipertahankan.
b). Berlebihan (Kuadran II) Variabel yang terletak di Kuadran II menyatakan variabel tersebut  mempunyai tingkat harapan lebih rendah dari mean variabel harapan  secara keseluruhan dan tingkat persepsi yang lebih tinggi dari mean  variabel persepsi secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa  faktor yang dianggap dapat memperngaruhi kepuasan pelanggan  termasuk unsur-unsur kualitas pelayanan yang dianggap sangat penting  oleh perusahaan, sudah dilaksanakan dengan baik sehingga tidak  mengecewakan pelanggan. Variabel yang terletak pada Kuadran II,  pelaksanaannya dinilai melebihi dari apa yang menjadi harapan  pelanggan.
c). Prioritas rendah (Kuadran III) Variabel yang terletak di Kuadran III menyatakan variabel tersebut  mempunyai tingkat harapan dan tingkat persepsi lebih rendah dari mean  variabel harapan dan persepsi secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan  bahwa faktor yang dianggap kurang penting pengaruhnya bagi  pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan juga biasa-biasa saja.
Variabel yang terletak pada Kuadran III, pelaksanaannya dinilai kurang  penting dan kurang memuaskan.
d). Prioritas utama (Kuadran IV) Variabel yang terletak di Kuadran IV menyatakan variabel tersebut  mempunyai tingkat harapan lebih tingggi dari mean variabel harapan  secara keseluruhan tetapi tingkat persepsinya lebih rendah dari mean variabel persepsi secara keseluruhan, maka variabel-variabel dalam  Kuadran IV ini perlu mendapat perhatian lebih dari pihak perusahaan  karena tingkat harapannya tinggi sedangkan tingkat persepsinya rendah.
Unsur-unsur kualitas pelayanan ini dianggap penting oleh pelanggan  namun dari  pihak perusahaan belum melaksanakan sesuai harapan  pelanggan.
b. Metode Analisis Statistik Teknik statistik yang digunakan untuk analisis perbedaan adalah uji beda t  (paired sample t-test). Uji beda t digunakan untuk membandingkan dua  mean (rata-rata) sampel yang berpasangan. Sampel berpasangan adalah  sebuah sampel yang terdiri dari satu subjek tetapi mengalami dua  perlakuan yang berbeda. Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis:  Ada kesenjangan (gap) antara kualitas pelayanan yang diharapkan dengan  kualitas pelayanan yang dipersepsikan mahasiswa pada bagian  administrasi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU.
H0 : µ1 - µ2 = 0, artinya tidak ada gap antara kualitas pelayanan yang  diharapkan dengan kualitas pelayanan yang dipersepsikan mahasiswa pada  bagian administrasi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU.
H0  : µ1  -  µ2 ≠  0,  artinya  ada  gap  antara kualitas pelayanan yang  diharapkan dengan kualitas pelayanan yang dipersepsikan mahasiswa pada  bagian administrasi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU.
Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi