Kamis, 20 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ANDALAN PUTRA LOGISTICS



BAB I  PENDAHULUAN  
 A. LATAR BELAKANG  
 Era globalisasi dunia ditandai oleh perkembangan yang semakin cepat  disegala bidang. Globalisasi yang melanda dunia telah mempengaruhi  perkembangan berbagai sektor kegiatan di Indonesia. Persaingan didunia kerja  yang sangat ketat menghadapkan organisasi pada efisiensi dan daya saing yang  kuat. Untuk meningkatkan efisiensi, antaralain diperlukan Sumber Daya Manusia  (SDM) yang berkualitas.

Sumber daya yang terpenting dalam suatu organisasi adalah sumber daya  manusia, yaitu orang-orang yang memberikantenaga, bakat, kreativitas dan usaha  mereka kepada organisasi agar suatu organisasi dapat bertahan eksistensinya.
Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja atau karyawan berperan penting dalam  meningkatkan produktivitas dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih  dahulu. Upaya untuk menggerakan tenaga kerja merupakan tugas penting bagi  perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus mampu melakukan pembinaan  terhadap karyawan agar mereka mau melakukan aktivitas kerja secara efektif dan  efisien. Dengan melakukan pembinaan terhadap karyawan, akan diperoleh tenaga  kerja berkualitas, berkompeten, handal, memiliki semangat kerja yang tinggi  untuk mencapai suatu tujuan yang bermuara pada prestasi kerja.
Penilaian prestasi kerja menurut Hasibuan (2000:86) adalah suatu proses  yang bertujuan untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta  menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Pada umumnya orang-orang yang   berkecimpung dalam manajemen sumber daya manusia sependapat bahwa  penilaian prestasi kerja para pegawai merupakan bagian penting dari seluruh  proses kekaryaan pegawai yang bersangkutan. Pentingnya penilaian prestasi kerja  yang rasional dan diterapkan secara obyektif terlihat paling sedikit pada dua  kepentingan, yaitu kepentingan pegawai yang bersangkutan dan kepentingan  organisasi.
Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur prestasi  organisasi dan individu adalah kinerja melalui pengaruh motivasi. Motivasi  merupakan suatu faktor yang sangat penting untuk perkembangan perusahaan,  baik untuk sekarang maupun yang akan datang. Motivasi adalah suatu dorongan  yang dilakukan agar seseorang itu dapat melakukan suatu pekerjaan atau tindakan  sesuai dengan yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Teori Mc.Clelland, kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak  yang memotivasi semangat kerja seseorang. Karena itu kebutuhan akan prestasi  ini mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan  semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja  yang optimal.
Menurut Handoko (2003:251) motivasi sangat penting karena motivasi  merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku  manusia untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuannya.
Usaha merupakan ketentuan yang ditimbulkan oleh motivasi yang ada didalam  diri seseorang, sementara kemampuan mencerminkan keterampilan, informasi,  bakat yang dimiliki oleh individu. Motivasi dapat juga dirumuskan sebagai suatu  kekuatan atau energi yang menggerakkan tingkah laku seseorang untuk   beraktivitas, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Kondisi intrinsik dimana  kekuatan ini mempengaruhi pribadi dengan menentukan berbagai pandangan,  yang menurut pikiran untuk memimpin tingkah laku dalam situasi yang khusus.
Teori kepentingan dipandang sebagai suatu bentuk dari motivasi internal karena  keinginan dan kepentingan seseorang individu berada pada diri sendiri demi  pencapaian sebuah prestasi.
Motivasi yang baik dan bijak yang ditanamkan atasan dapat berpengaruh  pada tingkat kesejahteraan perusahaan dan karyawan. Dimana motivasi dijadikan  tolak ukur demi pencapaian tujuan perusahaan dan karyawan. Manajer yang dapat  melihat motivasi sebagai sistem yang mencakup sifat-sifat individu, pekerjaan,  situasi kerja, dan memahamihubungan antara intensif, motivasi, dan produktivitas  mereka akan mampu memperkirakan perilaku karyawan. Dampak motivasi yang  bekerja dengan baik akan menghasilkan prestasi kerja yang baik. Hal ini dapat  dilihat dari laporan laba rugi perusahaan selama beberapa periode. Berikut adalah  tabel laporan laba rugiPT. Andalan Putra Logistics Medan mulai tahun 200sampai dengan tahun 2007.
 Tabel 1.Laporan Laba Rugi  PT. Andalan Putra Logistics Medan  Periode Tahun 2003-2007 (Rupiah)  KETERANGAN  2003  2004  2005  2006  200PENDAPATAN          Penerimaan  4.091.512.120  4.961.981.000  6.148.193.000  8.700.989.190  10.153.119.12Harga Pembelian  (2.951.122.320)  (3.715.013.210)  (4.611.144.750)  (6.525.741.893)  (7.118.251.100)  Biaya Langsung  ( 273.815.780)  ( 293.621.720)  ( 307.409.650)  (435.049.460)  ( 492.935.520)  Harga Pokok Penjualan    (3.224.938.100)  (4.008.634.930)  (4.918.554.400)  (6.960.791.352)  (7.611.186.620)  Laba Kotor  866.574.020  953.346.070  1.229.638.600  1.740.197.838  2.541.932.50BIAYA-BIAYA          Upah dan Gaji  (42.110.600)  (42.989.600)  (43.078.600)  (45.278.600)  (45.621.600)  Listrik,air dan Telepon  (20.512.698)  (21.415.698)  (21.533.698)  (23.783.698)  (25.011.698)  Administrasi & Transport  ( 9.215.500)  (10.831.500)  (11.342.500)  (14.492.500)  (15.281.500)  Perjalanan & Tamu  ( 8.800.000)  ( 9.200.000)  ( 9.800.000)  (11.800.000)  (12.100.000)  Bunga & Biaya Bank  (31.824.200)  (32.125.200)  (32.546.200)  (34.898.200)  (35.628.200)  Penyusutan Aktiva  (45.921.309)  (46.215.309)  (46.969.309)  (49.119.309)  (51.215.309)  Beban-Beban Lain  (29.821.910)  (31.722.910)  (33.155.910)  (35.805.910)  (36.475.910)  Jumlah Beban Usaha    (188.207.217)  (194.500.217)  (198.426.217)  (215.178.217)  ( 221.334.217)  Laba Sebelum Pajak    678.366.803  758.845.853  1.031.212.383  1.525.019.621  2.320.598.38Beban Pajak  (81.436.494)  (91.097.941)  (123.751.483)  (183.002.355)  (278.583.191)  Laba/Rugi  596.930.309  667.747.912  907.460.900  1.342.017.266  2.042.015.19Sumber : PT. Andalan Putra Logistics Medan ( Agustus 2009)  Pada Tabel 1.2 menunjukkan bahwa  laba perusahaan mengalami  peningkatan berturut-turut selama 5 tahun, ini dapat kita lihat dari tahun 200laba perusahaan mencapai Rp.596.930.309, tahun 2004 mengalami peningkatan  sebesar Rp.667.747.912, tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar Rp.
907.460.900, tahun 2006 peningkatan mencapai Rp.1. 342.017.266, sampai  dengan tahun 2007 peningkatan mencapai Rp. 2.042.015.195. Melihat kondisi ini  dapat dikatakan prestasi kerja karyawan relatif baik dan tentunya kenaikan ini  dipengaruhi oleh banyak faktor dimana mungkin salah satunya adalah faktor  motivasi kerja yaitu motivasi intrinsik.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk memilih topik  penelitian ini dengan judul skripsi : “Pengaruh Motivasi Intrinsik dalam   Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Andalan Putra Logistics  Medan”.
B. PERUMUSAN MASALAH  Perumusan masalah merupakan suatu tahapan yang harus dilakukan dalam  sebuah penelitian. Tanpa perumusan masalah yang jelas maka sebuah penelitian  akan sia-sia karena hasil yang akan diperoleh tidak akan jelas maksud dan  tujuannya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT. Andalan Putra Logistics  Medan maka perumusan yang dilakukan dalam skripsi ini adalah : “ Apakah  motivasi intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja  karyawan pada PT. Andalan Putra Logistics Medan (APL)” .
C. KERANGKA KONSEPTUAL  Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara  variabel yang akan diteliti (Sugiyono,2003;47). Kerangka ini merupakan  kesimpulan sementara tentang hubungan antara variabel yang diteliti dan disusun  dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.
Kebutuhan motivasi dapat diartikan sebagai adanya keinginan untuk dapat  berbuat lebih baik untuk mencapai tujuan yang lebih baik dari pada sebelumnya  (pencapaian tujuan). Orang yang dalam hatinya ada perasaan menggebu-gebu  untuk meraih prestasi terbaik, akan sangat bergairah dan termotivasi dalam  melaksanakan pekerjaan dan tugasnya. Orang yang tidak ada niat untuk meraih   prestasi, akan ketinggalan jauh dibandingkan dengan orang yang termotivasi  (Arief dan Tanjung,2003:30).
Menurut Teori Herzberg’s (S.P.Siagian, 1995: 290) motivasi dapat  dikembangkan menjadi dua faktor, yaitu Faktor Motivasional dan Faktor Higienis.
Menurut teori ini yang dimaksud dengan faktor motivasional adalah hal-hal  pendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dari dalam  diri seseorang sedangkan yang dimaksud faktorhigienis adalah faktor-faktor yang  sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri seseorang, misalnya  organisasi.
Faktor motivasi adalah faktor motivator yang menyangkut kebutuhan  psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Faktor  motivasi ini berhubungan dengan penghargaanterhadap pribadi yang secara  langsung berkaitan dengan pekerjaan. Faktormotivasi ini dapat dikatakan sebagai  faktor intrinsik yang berasal dari dalam diri seseorang (Hasibuan, 2008:110), yang  meliputi :  1.  Prestasi (Achievement)  2.  Pengakuan (Recognition)  3.  Pekerjaan itu sendiri (The work it self)  4.  Tanggung jawab (Responsibility)  5.  Pengembangan potensi individu (Advancement)  Sedangkan faktor Ekstrinsik (Faktor Higienis) meliputi :  1.  Gaji atau upah (Wages or Salaries)  2.  Kondisi kerja (Working Condition)   3.  Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan (Company Policy and  Administrator)  4.  Hubungan antar pribadi (Interpersonal Relation)  5.  Kualitas supervisi (Quality Supervisor)  Gambar 1.Kerangka konseptual  Motivasi intrinsik(X) terhadap Prestasi kerja (Y)  MOTIVASI INTRINSIK (X)  Variabel Prestasi (Achievement) = XVariabel Pengakuan (Recognition) = XVariabel Pekerjaan itu sendiri (The work it self) = XVariabel Tanggung jawab (Responsibility) = XVariabel Pengembangan potensi individu (Advancement) = XPRESTASI  KERJA  (Y)  Sumber : Hasibuan, Tanjung dan Hariandja (data diolah)  D. HIPOTESIS  Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang perilaku, atau keadaan  tertentu yang telah terjadi ( Sugiyono,2003:68). Berdasarkan pengertian hipotesis  tersebut maka penulis mengemukakan hipotesis dalam penelitian sebagai berikut :  “ Motivasi intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja  karyawan pada PT. Andalan Putra Logistics Medan”.
E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN  1. Tujuan Penelitian  Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan  motivasi intrinsik terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Andalan Putra  Logistics Medan.
 2. Manfaat Penelitian  Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah :  a.  Bagi perusahaan  Sebagai bahan masukan PT. andalan Putra Logistics Medan dalam hal  memotivasi dan meningkatkan prestasi kerja karyawan.
b.  Bagi penulis  Untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dibidang  peranan motivasi dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan.
c.  Bagi penelitian  Sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam  melakukan penelitian untuk dimasa yang akan datang.
F. METODE PENELITIAN  1. Batasan operasional dan defenisi operasional  a. Batasan operasional  Batasan operasional dari penelitian ini adalah untuk menghindari  kesimpangsiuran dalam pembahasan terhadap permasalahan maka peneliti  membatasi penelitian ini pada pengaruh peranan motivasi intrinsik terhadap  prestasi kerja karyawan pada PT.Andalan Putra Logistics Medan.
Variable-variabel yang dianalisis adalah :  X1 = Prestasi (Achievement)  X2 = Pengakuan (Recognition)  X3 = Pekerjaan itu sendiri (The work it self)  X4 = Tanggung jawab (Responsibility)   X5 = Pengembangan potensi individu (Advancement)  Y  = Prestasi kerja  b. Defenisi operasional  Untuk menjelaskan variabel-variabel yang sudah didefenisikan maka  diperlukan defenisi operasional dimasing-masing variabel sebagai upaya  pemahaman dalam penelitian.
Variabel X1 yaitu Prestasi, keinginan diri sendiri untuk melakukan  pekerjaan dengan lebih baik sehingga menghasilkan prestasi yang mengangkat  harga diri sendiri dibandingkan dengan pribadi yang lain.
Variabel X2 yaitu Pengakuan, keinginan untuk selalu mendapatkan  perhatian dan kepercayaan dari atasan bahwa dirinya lebih mampu  dibandingkan dengan rekan sekerja.
Variabel X3 yaitu Pekerjaan itu sendiri, dimana pekerjaan dijadikan  aktivitas yang menyenangkan sehingga hal-hal baru dalam pekerjaan tidak  lagi dianggap sebagai beban.
Variabel X4 yaitu Tanggung jawab, setiap perbuatan dalam aktivitas  kerja dapat dipertanggung jawabkan baik dan buruknya.
Variabel X5 yaitu Pengembangan potensi individu, pekerjaan dianggap  sebagai suatu kesempatan untuk tumbuh, sehingga dapat mengembangkan  potensi dengan sendirinya untuk selalu menjadi yang terbaik.
Defenisi variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :   Tabel 1.Operasionalisasi variabel  VARIABEL  SUB  VARIABEL  INDIKATOR  SKALA  UKUR  MOTIVASI  INTRINSIK  ( X )  X Prestasi  a.  Keinginan untuk melakukan  pekerjaan dengan lebih baik.
b.  Keinginan untuk selalu  menjadi yang terbaik.
Skala likert X Pengakuan  a.  keinginan untuk  mendapatkan perhatian dan  perlakuan khusus dari atasan  b.  keinginan untuk diakui  atasan dan rekanan bahwa  dialah yang terbaik  Skala likert X Pekerjaan itu  sendiri  a. keinginan untuk menjadikan  pekerjaan sebagai aktivitas  menyenangkan.
b. Keinginan untuk menjadikan  hal-hal baru dalam pekerjaan  sebagai tantangan.
Skala likert X Tanggung  jawab  a.  Menjadikan pekerjaan  sebagai tanggung jawab  penuh yang harus  diselesaikan.
b.  Menjadikan hal diluar  pekerjaan sebagai bagian  dari tanggung jawab.
Skala likert X Pengembangan Motivasi  individu  a.  keinginan untuk berkembang  lebih baik dilingkungan  kerja.
b.  Selalu ingin belajar hal-hal  baru dalam lingkungan kerja.
Skala likert PRESTASI  KERJA  ( Y )  Y  Prestasi Kerja  Kecakapan dan kemampuan karyawan  dalam melakukan suatu aktivitas kerja  meliputi loyalitas, Kejujuran,  Kepemimpinan, Kerja sama, dedikasi  dan pastisipasi.
Skala likert  Sumber : Hasibuan (2008:110)dan Rivai (2004:309) (data diolah Agustus 2009)  2. Pengukuran skala variabel  Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah  skala likert, yang mana menurut Kinnear (2001:69) adalah berhubungan dengan   pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Pengukuran dengan skala  likert ini dilakukan dengan pembagian :  a.  Nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju atau sangat rendah  b.  Nilai 2 untuk jawaban tidak setuju atau rendah  c.  Nilai 3 untuk jawaban ragu-ragu atau cukup  d.  Nilai 4 untuk jawaban setuju atau tinggi  e.  Nilai 5 untuk jawaban sangat setuju atau sangat tinggi  3. Tempat dan Waktu  Penelitian dilaksanakan pada PT. Andalan Putra Logistics Medan yang  berlokasi di Jalan Brigjend. Katamso No. 23 A Medan. Waktu yang diperlukan  dalam penulisan skripsi ini mulai dari September 2009 sampai dengan selesai.
4. Populasi dan Sampel  1. Populasi  Populasi adalah kelompok elemenyang lengkap dan biasanya  berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk  mempelajarinya (Kuncoro,2003:103).
Populasi yang dilakukan oleh peneliti pada penelitian ini adalah  seluruh karyawan PT. Andalan Putra Logistics Medan yaitu berjumlah  20 (dua puluh) orang.
2. Sampel  Dalam penentuan pengambilan sampel dilakukan secara Saturation  Samplingyang berpedoman pada pendapat Sumarsono (2004:63) dimana   sampling dikatakan jenuh (Saturation) jika seluruh populasi dijadikan  sampel. Sampling jenuh (Saturation sampling) dapat dilakukan bagi  kelompok yang kecil. Populasi dikatakan kecil jika jumlahnya jauh di  bawah 1.000 (seribu) orang.
Tabel 1.Populasi dan Sampel  PT. Andalan Putra Logistics Medan  No  Bagian  Jumlah Karyawan  (orang)  Jumlah Sampel  (orang)  1  Pimpinan  1  2  Manajer  Pemasaran  1  3  Manajer  Keuangan  1  4  Manajer  Operasional  1  5  Bagian  administrasi  4  6  Bagian  Operasional  8  7  Bagian  Gudang  4  Jumlah  20  2Sumber : PT. Andalan Putra Logistics (data diolah Agustus 2009)  Dalam Tabel 1.4 diketahui bahwa sample yang diambil penulis  adalah keseluruhan karyawan yaitu sebanyak 20 orang karyawan sesuai  dengan sampel yang digunakan yaitu sampel jenuh (Saturation  Sampling).
5. Jenis Data  Menurut cara memperolehnya data yang dipergunakan dalam  penelitian ini berupa (Supranto, 2000:10) :  a.  Data Primer   Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya  dengan cara mendatangi kantor PT. Andalan Putra Logistics  Medan jalan Brigjen Katamso No. 23 A Medan Sumatera Utara.
Mulai pukul 09.00 WIB – selesai.
b.  Data Sekunder  Data sekunder adalah datayang diusahakan sendiri  pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari buku-buku bacaan,  data yang diperoleh dari riset pustaka ini diperlukan sebagai  perbandingan dasar data yang diperoleh dari lapangan merupakan  data sekunder.
6. Tekhnik Pengumpulan Data  Tekhnik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian  ini adalah :  a.  Wawancara  Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak  yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan, dan  terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas  pertanyaan, dengan maksud untukmengumpulkan jawaban atas  pertanyaan untuk mengumpulkan data (Moleong,2005:186).
Adapun responden yang terpilih yaitu karyawan tetap PT. Andalan  Putra Logistics Medan berdasarkan lamanya bekerja.
 b.  Kuesioner  Penyebaran daftar pertanyaan yang ditujukan kepada karyawan  yang telah ditetapkan menjadi responden dan kepada pimpinan  perusahaan mengetahui produktivitas karyawan.
c. Dokumentasi  yaitu tekhnik pengumpulan data yang penulis lakukan dengan  mempelajari dokumen dan jurnal perusahaan mengenai struktur  organisasi perusahaan,sejarah perusahaan,dan lain sebagainya.
7. Tekhnik Analisis Data  Tekhnik analisis data yang digunakan berpedoman pada sugyono  (2003: 181), bahwa untuk menguji hipotesisdan analisis data penelitian  yang bersifat hubungan (assosiative) maka dapat dianalisis dengan metode  berikut :  a.  Metode Analisis Deskriptif  Metode deskriptif dilakukan untuk menganalisis data penelitian dengan  cara mengumpulkan, menganalisa, mengklasifikasikan, dan menafsirkan  data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas  tentang fakta yang akan diteliti dilapangan (Sugiyono, 2003:142).
b.  Metode Analisis Statistik  1. Analisis Regresi Linear Berganda  Digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel  independent yang jumlahnya lebih dari dua tahap variabel dependen.
Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah maka peneliti menggunakan   SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 12. Adapun analisis  data dalam penelitian ini dengan menggunakan regresi linear berganda ,  sebagai berikut:  Dimana :  Y   = Prestasi kerja  a   = Nilai Intercept ( konstan)  b1,b2,b3  = koefisien regresi berganda  X1   = Skor Prestasi individu  X2   = Skor Pengakuan  X3   = Skor Pekerjaan itu sendiri  X4   = Skor Tanggung Jawab  X5   = Skor Pengembangan potensi individual  e   = error  Y= a + b1X1+ b2X2 + b3X3+b4X4+ b5X5+e  2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)  Menurut Kuncoro ( 2003:19) mengatakan uji ini pada dasarnya  menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan kedalam  model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel  terikat. Bentuk pengujiannya:  a. Ho: b1 =b2=b3=b4 =b5= 0, artinya suatu variable independent  bukan merupakan penjelasan yangsignifikan terhadap variabel  dependent.
 b. Ha : b1 =b2=b3=b4= b5≠0, artinya semua variable secara simultan  merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variable  dependent.
Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :  a. Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α= 5%  b. Ha diterima jika Fhitung> Ftabelpada α= 5%  3. Uji Signifikan Individual (Uji-t)  Yaitu sebagai uji signifikan individual, uji ini menunjukkan seberapa  jauh pengaruh atau variable penjelas secara individu dalam  menerangkan variasi variable terikat.
Ho : b1 = 0 (tidak ada pengaruh motivasi terhadap peningkatan  prestasi kerja).
Ha : b1 ≠0 ( ada pengaruh motivasi terhadap peningkatan prestasi  kerja ).
Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :  Ho diterima jika thitung< ttablepada α= 5%  Ha diterima jika thitung> ttablepada α= 5%  4.  Koefisien Determinasi (R )  Koefisien determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa besar  kemampuan model dalam menerangkan variable terikat. Jika R semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa  pengaruh variable bebas (X1,X2,X3,X4,X5) adalah besar terhadap  variable terikat (Y). Berarti model yang digunakan semakin kuat untuk   menerangkan pengaruh variable bebas yang diteliti terhadap variable  terikat.
c.  Uji Asumsi Klasik  Uji asumsi klasik statistik dilakukan bersama-sama dengan proses uji  regresi sehingga langkah-langkah yang dilakukan sama dengan uji regresi.
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan melalui :  1.  Uji Normalitas Data  Pengujian normalitas data untuk melihat normal tidaknya data yang  tersebar dan yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah  berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat  normalitas data digunakan pendekatan grafik, yaitu Normality  Probability Plot (Uyanto, 2006:54).
2.  Uji Heterokedastisitas  Pengujian heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah terjadi  varians gangguan berbeda dari satu pengamatan ke pengamatan  lainnya. Jika terjadi maka terdapatheterokedastisitas, model regresi  yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Deteksi dapat  dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada  Scatterplot(Uyanto, 2006:62).
3.  Uji Multikolinieritas  Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada  model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, jika  terdapat korelasi maka telah terjadi masalah multikolinearitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terkena multikolinieritas.
 Untuk mengetahuinya dapat melalui Variance Inflation Factor (VIF) (Uyanto, 2006:58).
d. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas.
Sebelum menyebarkan kuesionerpenelitian, penulis akan  melakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadappertanyaan yang ada  didalam kuesioner. Ini bertujuan agar nantinya hasil penelitiannya valid  dan reliabel. Instrument yang validberarti alat ukur yang digunakan  untuk mendapatkan data yang valid. Sedangkan instrument yang reliabel  adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur  objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugyono  2003:109).
Pengujian validitas digunakan analisis item dengan kriteria  pengambilan keputusan :  a.  Jika rhitung> rtabelmaka butir tersebut valid.
b.  Jika rhitung < rtabelmaka butir tersebut tidak valid.
Uji reliabilitas pada dasarnya adalah sejauhmana hasil suatu  pengukuran dapat dipercaya, jika hasil pengukuran yang dilakukan  secara berulang-ulang relatif sama maka pengukuran tersebut dianggap  memiliki tingkat realibilitas yang baik (Sugyono 2003:116).
Kriteria pengambilan keputusan :  a.  jika ralpha positif > dari rtabel maka reliabel.
b.  Jika ralpha negatif < dari rtabel maka tidak reliabel.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi