BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri sepeda motor dewasa ini mengalami
peningkatan yang pesat. Hal ini dapat
dilihat dari peningkatan penjualan sepeda motor, tahun 2006 Honda mencatatkan penjualan 2,3 juta unit, sedangkan
Yamaha sebesar 1,46 juta unit. (www.tempo.com.2007,
diakses 2 April 2008) Data Asosiasi
Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan, penjualan sepeda motor sepanjang bulan Juli
2007 sebesar 364.389 unit.
Penjualan sepea
motor Yamaha unggul dengan 161.000 unit, sedangkan Honda di posisi kedua dengan 143.000 unit. Adapun
Suzuki berada diposisi ketiga sebanyak 53.500
unit (www.tempo.com.2007, diakses 2 April 2008) Masuknya motor China (mocin) membuat sepeda
motor berkapasitas mesin kecil yakni
skuter, menarik hati konsumen. Yamaha sebagai pemegang merek besar, membuat strategi yang tepat
dengan menjadi pelopor untuk mencoba mempopulerkan
skuter melalui YamahaNouvo pada tahun 2003, walaupun tidak begitu sukses tetapi kepeloporan Nouvo
memudahkan Yamaha Mio untuk meraih pasar
(http://id.wikipedia.org, diakses 2 April 2008) Ada beberapa pilihan otomatik di Indonesia
pada saat ini yang memiliki jenis yang
hampir sama seperti Yamaha(Mio, Mio Sporty, Mio Soul), Honda (Vario), Suzuki (Spin), Kymco (Free LX). Hal
ini menggambarkan bahwa persaingan di
industri sepeda motor meticsangat ketat, sehingga para produsen harus mampu memikat hati konsumen.
Mio pada tahun 2007 memberikan sharepenjualan
kepada Yamaha sampai 25% benar-benar
telah mengedukasi masyarakat tentang segmentasi konsumen dengan teknologi mudah dikendarai
(praktis), harga terjangkau, dan layanan
purna jual.(www.suaramerdeka.com.2007, diakses 2 April 2008).
Yamaha kemudian
melakukan inovasi dengan meluncurkan Mio Sporty dan Mio Soul yang lebih dikhususkan untuk kaum
laki-laki. Mio yang awalnya hanya
memberi pilhan sistem pengereman hydraulic single disc(cakram) dan drum(tromol), berinovasi dengan meluncurkan
Mio Sporty yang tampil denganwarna
strippiingbaru dan gas buang ramah lingkungan sesuai uji emisi EURO 2 serta penggunaan velg pada
suspensi/ban. Dan untuk memikat hati konsumen,
Yamaha juga meluncurkan produk Mio Soul yang tampil lebih maskulin yang terlihat pada chasis,
speedometerdan warna untuk dapat memasuki pasar laki-laki yang menyenangi sepeda motor
jenis metic ini.(www.yamahamotor.co.id.2007 diakses 2 April 2008) Perubahan dan inovasi yang terus dilakukan
Yamaha Mio dapat mempengaruhi pelanggan,
khususnya seberapa besar mereka mengharapkan dan mempersepsikan kualitas dari YamahaMio.
Menurut Hill (dalam Tantrisna, 2006:37)
harapan merupakan apa yang konsumenpikirkan harus disediakan oleh penyedia barang atau jasa, sedangkan persepsi
adalah pandangan atau penilaian konsumen
terhadap manfaat dari suatu produk. Harapan dan persepsi pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan
konsumen terhadap suatu produk.
Menurut Kotler
(2005) kepuasan merupakan perasaan suka/tidak suka seseorang terhadap suatu produk setelah ia membandingkan
prestasi produk tersebut dengan harapannya.
SMA Negeri 2 Medan, merupakan salah satu SMA
pilihan yang terdapat dikota Medan.
Adanya kenaikan ongkos angkutan umum serta jarak sekolah dengan tempat pemberhentian angkutanumum yang
cukup jauh, membuat para siswa
membutuhkan alat transportasiyang dapat memudahkan perjalanan kesekolah dan menghemat biaya secara
akumulatif. Bagi sebagian siswa SMA Negeri
2 Medan, Yamaha Mio merupakan alternatif dalam memilih sepeda motor sebagai sarana transportasi. Berdasarkan latar
belakang tersebut, penulis mengangkat
judul “ Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kuaitas Yamaha Mio Pada Siswa SMA Negeri 2
Medan “.
B. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah : 1. Apakah terdapat gap antara harapan dan
persepsi pelanggan terhadap kualitas
Yamaha Mio pada siswa SMA Negeri 2 Medan? 2.
Apakah harapan pelanggan terhadapkualitas Yamaha Mio pada siswa SMA Negeri 2 Medan melebihi persepsi? C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1.Kerangka Konseptual Menurut Hill (dalam Tantrisna, 2006 :37)
harapan adalah apa saja yang konsumen
pikirkan harus disajikan oleh penyedia jasa. Harapan bukan merupakan prediksi dari dari apa yang akan
disediakan oleh penyedia jasa.
Sedangkan persepsi
adalah pandangan atau penilaian konsumen terhadap pelayanan yang telah diterima konsumen dari
penyedia jasa.
Menurut Lovelock (2001: 92) harapan dan
persepsi pada akhirnya akan menentukan
tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu pelayanan. Setelah menikmati pelayanan yang diberikan, konsumen
akan membandingkan antara harapan dan
persepsi mereka tentang pelayanan tersebut. Ada beberapa kemungkinan yang terjadi : a. Jika
persepsi (perception) lebih kecil daripada harapan (expectation), (P<H), konsumen akan
memberikan suatu anggapan negatif
terhadap pelayanan yang telah diterimanya tersebut. Hal ini akan menimbulkan ketidakpuasan pada konsumen.
b. Jika persepsi (perception) sama dengan
harapan (expectation), (P=H), konsumen
akan memberikan suatu anggapan yang netral, sesuai dengan pelayanan yang telah diterimanya
tersebut. Hal ini akan membuat konsumen
cukup puas dengan pelayanan tersebut.
c. Jika persepsi (perception) lebih besar
daripada harapan (expectation),
(P>H), konsumen akan memberikan suatu anggapan positif terhadap pelayanan yang telah
diterimanya tersebut. Hal ini akan
membuat konsumen merasa sangat puas dengan pelayanan tersebut.
Menurut Kotler dan
Armstrong (2001: 354) kualitas adalah salah satu alat penting bagi pemasar untuk menetapkan posisi.
Kualitas mempunyai dua dimensi, yaitu
tingkat dan konsistensi. Kualitas adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya, didalamnya terdapat
atribut keawetan, keandalan, ketepatan
dan kesesuaian atau kemudahan dipergunakan dan diperbaiki.
Berdasarkan teori tersebut, dapatlahdibuat
skema sistematis kerangka konseptual
penelitian, yaitu : Sumber: Tantrisna
(2006), diolah Gambar 1.1 Kerangka
Konseptual Penelitian 2.Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang
hendak diuji kebenarannya melalui riset.
Dikatakan jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya adalah merupakan jawaban dari
permasalahan yang telah dirumuskan dalam
perumusan masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui analisis
data. (Suliyanto, 2006: 53) Konsumen
Yamaha Mio Kualitas Produk Yamaha Mio: Variabel: 1. Keawetan
3. Ketepatan 2. Keandalan
4. Kesesuaian Harapan Persepsi
Gap P=H P<H P>H Puas Tidak Puas
Sangat Puas Berdasarkan
perumusan masalah yang dikemukakan di atas, hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Ada
gapantara harapan dan persepsi konsumen
terhadap kualitas Yamaha Mio pada siswa
SMA Negeri 2 Medan.
b. Harapan konsumen terhadap kualitas Yamaha Mio
pada siswa SMA Negeri 2 Medan melebihi
persepsi.
D. Tujuan dan
Manfaat Penelitian 1.Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah: a.
Mengetahui dan menganalisis gap
antara harapan dan persepsi pelanggan
terhadap kualitas Yamaha Mio pada siswa SMA Negeri 2 Medan.
b. Mengetahui dan menganalisis harapan pelanggan
terhadap kualitas Yamaha Mio pada siswa
SMA Negeri 2 Medan melebihi persepsi.
2.Manfaat
Penelitian a. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
masukan dan acuan untuk terus
meningkatkan kualitas produk Yamaha Mio.
b. Bagi peneliti lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan dan referensi dalam
melakukan penelitiandengan objek ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang.
c. Bagi
penulis Penelitian ini merupakan suatu
kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
teori-teori dan literatur yang diperoleh di bangku kuliah kemudian memperdalam pengetahuan dan
memperluas cakrawala berpikir ilmiah
dalam bidang manajemen pemasaran.
E. Metodologi
Penelitian 1. Batasan Operasional Penelitian ini membahas mengenai harapan dan
persepsi konsumen terhadap kualitas
Yamaha Mio yang terdiri dari variabel tingkat
dan konsistensi, dengan responden
penelitiansiswa SMA Negeri 2 Medan yang pernah
atau sedang menggunakan Yamaha Mio minimal 6 bulan.
2. Defenisi
Operasional Variabel a. Harapan
merupakan apa yang konsumen inginkan dari Yamaha Mio b. Persepsi merupakan anggapan konsumen terhadap
Yamaha Mio Harapan dan persepsi responden terhadap
kualitas Yamaha Mio diukur dengan
menggunakan satuan pengukuran skala likert.
c. Kualitas produk merupakan kemampuan produk
untuk melaksanakan fungsinya. Adapun atribut
dari kualitas produk adalah : 1) Keawetan, mencerminkan umur ekonomis dari
produk atau masa pakai produk. Keawetan
berkaitan dengan daya tahan dari sepeda
motor Yamaha Mio yang meliputi umur mesin
yang tahan lama dan garansi mesin dari Yamaha Mio.
2)
Keandalan, merupakan konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian
kepembelian berikutnya. Keandalan
berkaitan dengan kemungkinan Yamaha Mio
berhasil menjalankan fungsinya dari suatu priode waktu tertentu dan kondisi tertentu
yaitu kenyamanan berkendara, model yang
menarik, dan mudah dimodifikasi.
3) Ketepatan berkaitan dengan kemampuan produk
dalam memasuki segmen pasar dan
menetapkan posisi Yamaha Mio meliputi
kesenangan terhadap motor metic, cocok untuk
pria dan wanita 4) Kesesuaian dengan spesifikasi, merupakan
pandangan terhadap Yamaha Mio mengenai
proses manufaktur (tidak ada cacat
produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan dengan keinginan
pelanggan dan teruji yang meliputi,
harga, kemudahan penggunaan dan
kemudahan perawatan.
3. Pengukuran Variabel Skala
pengukuran yang digunakan adalah skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomenasosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, padasetiap
jawaban akan diberikan skor.
(Sugiono, 2005:
86). Pembagiannya adalah: a.
Sangat setuju = 5 b. Setuju
= 4 c. Netral = 3 d. Tidak setuju
= 2 e. Sangat tidak setuju = 1 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Medan di
Jl. Karang Sari No. 3 Medan. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2008.
5. Populasi dan Sampel a.
Populasi Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 2 Medan yang pernah/menggunakan Yamaha Mio yang
berjumlah 92 siswa.
b. Sampel Teknik
pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Samplingdengan kriterianya adalah siswa yang
pernah/menggunakan Yamaha Mio minimal 6
Bulan, sampel berjumlah 63 siswa.
6. Teknik Pengumpulan Data a. Daftar pertanyaan Menyebarkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh
para siswa SMA Negeri 2 Medan yang terpilih
sebagai responden.
1b.
Wawancara Wawancara dilakukan
dengan responden di SMA Negeri 2 Medan untuk
memperjelas jawaban dari kuesioner yang telah diisi.
c.
Studi dokumentasi Mengumpulkan
data dari buku-buku, tulisan ilmiah, dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.
7. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan penulisuntuk
menganalisis masalah dan menguji
hipotesis, yaitu: a. Data primer Data yang diperoleh secara langsung dari
responden yang terpilih pada lokasi
penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan dan wawancara.
b. Data sekunder Data yang diperoleh melalui studidokumentasi
dengan mempelajari berbagai tulisan melalui
buku, jurnal, majalah, informasi dari perusahaan
maupun internet untuk mendukung penelitian ini.
8. Metode Analisis Data a. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas kuesioner
dilakukan untuk menguji apakah suatu
kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
Validitas
menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan
dengan ketepatan alat ukur melakukan
tugas mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan 1valid jika mengukur tujuannya dengan nyata
atau benar. Reliabilitas menunjukkan
akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap
subyek yang sama diperoleh hasil yang
tidak berbeda. (Jogiyanto, 2004: 120). Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam
penelitian ini menggunakan bantuan
program SPSS 14,00 for Windows.
b.
Metode Analisis Deskriptif Metode
analisis dengan cara datayang disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh
gambaran tentang masalah yang dihadapi
dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa daftar
pertanyaan yang telah diisi oleh
sesjumlah responden penelitian.
c.
Metode Analisis Statistik Teknik
statistik yang digunakan adalah uji beda t (paired sampled t test). Uji ini digunakan untuk membandingkan
dua mean (rata-rata) sampel yang
berpasangan. Sampel berpasangan adalah sebuah sampel yang terdiri dari satu subjek, tetapi mengalami
dua perlakuan yang berbeda. Uji ini
digunakan untuk menguji dua hipotesis.
1). Ada gap antara
harapan dan persepsi pelanggan terhadap kualitas Yamaha Mio pada siswa SMA Negeri 2 Medan.
H0: µ1 - µ2 = 0,
artinya tidak ada gapantara harapan dan persepsi pelanggan terhadap kualitas YamahaMio pada
siswa SMA Negeri 2 Medan. (Hipotesis
nol) 1Ha: µ1 - µ2 ≠0, artinya ada gap antara harapan dan
persepsi pelanggan terhadap kualitas
YamahaMio pada siswa SMA Negeri 2 Medan.
(Hipotesis alternatif) Kriteria
pengambilan keputusan : H0diterima jika
t hitung< t tabel pada α= 5% Haditerima
jika t hitung> t tabelpada α= 5% 2).
Harapan pelanggan terhadap kualitas Yamaha Mio pada siswa SMA Negeri 2 Medan melebihi persepsi.
H0: µ1 ≤µ2, artinya harapan lebih kecil atau sama
dengan persepsi. (Hipotesis nol) Ha: µ> µ2,
artinya harapan lebih besar dari persepsi. (Hipotesis alternatif) Kriteria pengambilan keputusan : H0diterima jika t hitung< t tabelpada α= 5%
Haditerima jika t hitung> t tabel pada
α= 5%
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi