Sabtu, 22 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA



BAB I  PENDAHULUAN   
A. Latar Belakang  
 Industri sepeda motor dewasa ini mengalami peningkatan yang pesat. Hal  ini dapat dilihat dari peningkatan penjualan sepeda motor, tahun 2006 Honda  mencatatkan penjualan 2,3 juta unit, sedangkan Yamaha sebesar 1,46 juta unit. (www.tempo.com.2007, diakses 2 April 2008)  Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan,  penjualan sepeda motor sepanjang bulan Juli 2007 sebesar 364.389 unit.

Penjualan sepea motor Yamaha unggul dengan 161.000 unit, sedangkan Honda di  posisi kedua dengan 143.000 unit. Adapun Suzuki berada diposisi ketiga sebanyak  53.500 unit (www.tempo.com.2007, diakses 2 April 2008)  Masuknya motor China (mocin) membuat sepeda motor berkapasitas  mesin kecil yakni skuter, menarik hati konsumen. Yamaha sebagai pemegang  merek besar, membuat strategi yang tepat dengan menjadi pelopor untuk mencoba  mempopulerkan skuter melalui YamahaNouvo pada tahun 2003, walaupun tidak  begitu sukses tetapi kepeloporan Nouvo memudahkan Yamaha Mio untuk meraih  pasar (http://id.wikipedia.org, diakses 2 April 2008)  Ada beberapa pilihan otomatik di Indonesia pada saat ini yang memiliki  jenis yang hampir sama seperti Yamaha(Mio, Mio Sporty, Mio Soul), Honda  (Vario), Suzuki (Spin), Kymco (Free LX). Hal ini menggambarkan bahwa  persaingan di industri sepeda motor meticsangat ketat, sehingga para produsen  harus mampu memikat hati konsumen.
 Mio pada tahun 2007 memberikan sharepenjualan kepada Yamaha  sampai 25% benar-benar telah mengedukasi masyarakat tentang segmentasi  konsumen dengan teknologi mudah dikendarai (praktis), harga terjangkau, dan  layanan purna jual.(www.suaramerdeka.com.2007, diakses 2 April 2008).
Yamaha kemudian melakukan inovasi dengan meluncurkan Mio Sporty  dan Mio Soul yang lebih dikhususkan untuk kaum laki-laki. Mio yang awalnya  hanya memberi pilhan sistem pengereman hydraulic single disc(cakram) dan  drum(tromol), berinovasi dengan meluncurkan Mio Sporty yang tampil  denganwarna strippiingbaru dan gas buang ramah lingkungan sesuai uji emisi  EURO 2 serta penggunaan velg pada suspensi/ban. Dan untuk memikat hati  konsumen, Yamaha juga meluncurkan produk Mio Soul yang tampil lebih  maskulin yang terlihat pada chasis, speedometerdan warna untuk dapat memasuki  pasar laki-laki yang menyenangi sepeda motor jenis metic ini.(www.yamahamotor.co.id.2007 diakses 2 April 2008)  Perubahan dan inovasi yang terus dilakukan Yamaha Mio dapat  mempengaruhi pelanggan, khususnya seberapa besar mereka mengharapkan dan  mempersepsikan kualitas dari YamahaMio. Menurut Hill (dalam Tantrisna,  2006:37) harapan merupakan apa yang konsumenpikirkan harus disediakan oleh  penyedia barang atau jasa, sedangkan persepsi adalah pandangan atau penilaian  konsumen terhadap manfaat dari suatu produk. Harapan dan persepsi pada  akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk.
Menurut Kotler (2005) kepuasan merupakan perasaan suka/tidak suka seseorang  terhadap suatu produk setelah ia membandingkan prestasi produk tersebut dengan  harapannya.
 SMA Negeri 2 Medan, merupakan salah satu SMA pilihan yang terdapat  dikota Medan. Adanya kenaikan ongkos angkutan umum serta jarak sekolah  dengan tempat pemberhentian angkutanumum yang cukup jauh, membuat para  siswa membutuhkan alat transportasiyang dapat memudahkan perjalanan  kesekolah dan menghemat biaya secara akumulatif. Bagi sebagian siswa SMA  Negeri 2 Medan, Yamaha Mio merupakan alternatif dalam memilih sepeda motor  sebagai sarana transportasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis  mengangkat judul “ Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap  Kuaitas Yamaha Mio Pada Siswa SMA Negeri 2 Medan “.
B.  Perumusan Masalah  Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :  1.  Apakah terdapat gap antara harapan dan persepsi pelanggan terhadap  kualitas Yamaha Mio pada siswa SMA Negeri 2 Medan?  2.  Apakah harapan pelanggan terhadapkualitas Yamaha Mio pada siswa  SMA Negeri 2 Medan melebihi persepsi?  C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis  1.Kerangka Konseptual  Menurut Hill (dalam Tantrisna, 2006 :37) harapan adalah apa saja yang  konsumen pikirkan harus disajikan oleh penyedia jasa. Harapan bukan  merupakan prediksi dari dari apa yang akan disediakan oleh penyedia jasa.
Sedangkan persepsi adalah pandangan atau penilaian konsumen terhadap  pelayanan yang telah diterima konsumen dari penyedia jasa.
 Menurut Lovelock (2001: 92) harapan dan persepsi pada akhirnya akan  menentukan tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu pelayanan. Setelah  menikmati pelayanan yang diberikan, konsumen akan membandingkan antara  harapan dan persepsi mereka tentang pelayanan tersebut. Ada beberapa  kemungkinan yang terjadi :  a.  Jika persepsi (perception) lebih kecil daripada harapan  (expectation), (P<H), konsumen akan memberikan suatu anggapan  negatif terhadap pelayanan yang telah diterimanya tersebut. Hal ini  akan menimbulkan ketidakpuasan pada konsumen.
b.  Jika persepsi (perception) sama dengan harapan (expectation),  (P=H), konsumen akan memberikan suatu anggapan yang netral,  sesuai dengan pelayanan yang telah diterimanya tersebut. Hal ini  akan membuat konsumen cukup puas dengan pelayanan tersebut.
c.  Jika persepsi (perception) lebih besar daripada harapan  (expectation), (P>H), konsumen akan memberikan suatu anggapan  positif terhadap pelayanan yang telah diterimanya tersebut. Hal ini  akan membuat konsumen merasa sangat puas dengan pelayanan  tersebut.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 354) kualitas adalah salah satu alat  penting bagi pemasar untuk menetapkan posisi. Kualitas mempunyai dua dimensi,  yaitu tingkat dan konsistensi. Kualitas adalah kemampuan produk untuk  melaksanakan fungsinya, didalamnya terdapat atribut keawetan, keandalan,  ketepatan dan kesesuaian atau kemudahan dipergunakan dan diperbaiki.
 Berdasarkan teori tersebut, dapatlahdibuat skema sistematis kerangka  konseptual penelitian, yaitu :  Sumber: Tantrisna (2006), diolah  Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian  2.Hipotesis  Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji  kebenarannya melalui riset. Dikatakan jawaban sementara karena hipotesis  pada dasarnya adalah merupakan jawaban dari permasalahan yang telah  dirumuskan dalam perumusan masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis  perlu diuji terlebih dahulu melalui analisis data. (Suliyanto, 2006: 53)  Konsumen Yamaha Mio  Kualitas Produk Yamaha Mio:  Variabel:  1. Keawetan  3. Ketepatan   2. Keandalan  4. Kesesuaian  Harapan  Persepsi  Gap P=H P<H P>H Puas Tidak Puas  Sangat Puas   Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, hipotesis  penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:  a.  Ada gapantara  harapan dan persepsi konsumen terhadap kualitas  Yamaha Mio pada siswa SMA Negeri 2 Medan.
b.  Harapan konsumen terhadap kualitas Yamaha Mio pada siswa SMA  Negeri 2 Medan melebihi persepsi.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian  1.Tujuan Penelitian  Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah:  a.  Mengetahui dan menganalisis gap  antara harapan dan persepsi  pelanggan terhadap kualitas Yamaha Mio pada siswa SMA Negeri 2  Medan.
b.  Mengetahui dan menganalisis harapan pelanggan terhadap kualitas  Yamaha Mio pada siswa SMA Negeri 2 Medan melebihi persepsi.
2.Manfaat Penelitian  a.  Bagi Perusahaan  Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan acuan untuk  terus meningkatkan kualitas produk Yamaha Mio.
b.  Bagi peneliti lain  Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan  referensi dalam melakukan penelitiandengan objek ataupun masalah yang  sama dimasa yang akan datang.
 c.  Bagi penulis  Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk  menerapkan teori-teori dan literatur yang diperoleh di bangku kuliah  kemudian memperdalam pengetahuan dan memperluas cakrawala berpikir  ilmiah dalam bidang manajemen pemasaran.
E. Metodologi Penelitian  1. Batasan Operasional   Penelitian ini membahas mengenai harapan dan persepsi konsumen  terhadap kualitas Yamaha Mio yang  terdiri dari variabel tingkat dan  konsistensi, dengan responden penelitiansiswa SMA Negeri 2 Medan yang  pernah atau sedang menggunakan Yamaha Mio minimal 6 bulan.
2. Defenisi Operasional Variabel  a. Harapan merupakan apa yang konsumen inginkan dari Yamaha Mio b.  Persepsi merupakan anggapan konsumen terhadap Yamaha Mio   Harapan dan persepsi responden terhadap kualitas Yamaha Mio diukur  dengan menggunakan satuan pengukuran skala likert.
c.  Kualitas produk merupakan kemampuan produk untuk melaksanakan  fungsinya. Adapun atribut dari kualitas produk adalah :  1)  Keawetan, mencerminkan umur ekonomis dari produk  atau masa pakai produk. Keawetan berkaitan dengan daya  tahan dari sepeda motor Yamaha Mio yang meliputi umur  mesin yang tahan lama dan garansi mesin dari Yamaha  Mio.
 2)  Keandalan, merupakan konsistensi dari kinerja yang  dihasilkan suatu produk dari satu pembelian kepembelian  berikutnya. Keandalan berkaitan dengan kemungkinan  Yamaha Mio berhasil menjalankan fungsinya dari suatu  priode waktu tertentu dan kondisi tertentu yaitu  kenyamanan berkendara, model yang menarik, dan  mudah dimodifikasi.
3)  Ketepatan berkaitan dengan kemampuan produk dalam  memasuki segmen pasar dan menetapkan posisi Yamaha  Mio meliputi kesenangan terhadap motor metic, cocok  untuk pria dan wanita  4)  Kesesuaian dengan spesifikasi, merupakan pandangan  terhadap Yamaha Mio mengenai proses manufaktur (tidak  ada cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah  ditentukan sebelumnya berdasarkan dengan keinginan  pelanggan dan teruji yang meliputi, harga, kemudahan  penggunaan dan kemudahan perawatan.
3.  Pengukuran Variabel   Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert sebagai alat  untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok  orang tentang fenomenasosial. Dalam melakukan penelitian terhadap  variabel-variabel yang akan diuji, padasetiap jawaban akan diberikan skor.
(Sugiono, 2005: 86).   Pembagiannya adalah:   a.  Sangat setuju  = 5  b. Setuju  = 4  c. Netral  = 3  d.  Tidak setuju   = 2  e.  Sangat tidak setuju  = 1  4.  Lokasi dan Waktu Penelitian   Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Medan di Jl. Karang Sari No. 3  Medan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April  2008.
5.  Populasi dan Sampel  a.  Populasi  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 2  Medan yang pernah/menggunakan Yamaha Mio yang berjumlah 92  siswa.
b. Sampel   Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Purposive  Samplingdengan kriterianya adalah siswa yang pernah/menggunakan  Yamaha Mio minimal 6 Bulan, sampel berjumlah 63 siswa.
6.  Teknik Pengumpulan Data  a. Daftar pertanyaan  Menyebarkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh para siswa SMA  Negeri 2 Medan yang terpilih sebagai responden.
 1b.  Wawancara  Wawancara dilakukan dengan responden di SMA Negeri 2 Medan  untuk memperjelas jawaban dari kuesioner yang telah diisi.
 c.  Studi dokumentasi  Mengumpulkan data dari buku-buku, tulisan ilmiah, dan internet yang  memiliki relevansi dengan penelitian.
7.  Jenis dan Sumber Data  Jenis data yang digunakan penulisuntuk menganalisis masalah dan  menguji hipotesis, yaitu:  a. Data primer  Data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada  lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar  pertanyaan dan wawancara.
b. Data sekunder  Data yang diperoleh melalui studidokumentasi dengan mempelajari  berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, informasi dari  perusahaan maupun internet untuk mendukung penelitian ini.
8.  Metode Analisis Data   a.  Uji Validitas dan Reliabilitas  Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah  suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa  yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat  ukur melakukan tugas mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan   1valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas  menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan  konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama  diperoleh hasil yang tidak berbeda. (Jogiyanto, 2004: 120). Uji  validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan  bantuan program SPSS 14,00 for Windows.
 b.  Metode Analisis Deskriptif  Metode analisis dengan cara datayang disusun dan dikelompokkan,  kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah  yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data  diperoleh dari data primer berupa daftar pertanyaan yang telah diisi  oleh sesjumlah responden penelitian.
 c.  Metode Analisis Statistik  Teknik statistik yang digunakan adalah uji beda t (paired sampled t  test). Uji ini digunakan untuk membandingkan dua mean (rata-rata)  sampel yang berpasangan. Sampel berpasangan adalah sebuah sampel  yang terdiri dari satu subjek, tetapi mengalami dua perlakuan yang  berbeda. Uji ini digunakan untuk menguji dua hipotesis.
1). Ada gap antara harapan dan persepsi pelanggan terhadap kualitas  Yamaha Mio pada siswa SMA Negeri 2 Medan.
H0: µ1 - µ2 = 0, artinya tidak ada gapantara harapan dan persepsi  pelanggan terhadap kualitas YamahaMio pada siswa SMA Negeri  2 Medan. (Hipotesis nol)   1Ha: µ1 - µ2  ≠0, artinya ada gap antara harapan dan persepsi  pelanggan terhadap kualitas YamahaMio pada siswa SMA Negeri  2 Medan. (Hipotesis alternatif)  Kriteria pengambilan keputusan :  H0diterima jika t hitung< t tabel pada α= 5%  Haditerima jika t hitung> t tabelpada α= 5%  2). Harapan pelanggan terhadap kualitas Yamaha Mio pada siswa  SMA Negeri 2 Medan melebihi persepsi.
H0: µ1  ≤µ2, artinya harapan lebih kecil atau sama dengan  persepsi. (Hipotesis nol)  Ha: µ> µ2, artinya harapan lebih besar dari persepsi. (Hipotesis  alternatif)  Kriteria pengambilan keputusan :  H0diterima jika t hitung< t tabelpada α= 5%  Haditerima jika t hitung> t tabel pada α= 5%    

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi