Jumat, 21 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN TOTAL AKTIVA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PERUSAHAAN KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA



BAB I PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang Masalah 
Perusahaan merupakan suatu bentuk organisasi yang disusun dari berbagai  elemen yang memiliki tujuan tertentu, yakni untuk memaksimumkan laba dalam  jangka pendek dan meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang. Tingkat  keberhasilan memperoleh laba menjadi salah satu ukuran  kinerja perusahaan  selain kemampuan perusahaan menyusun struktur pendanaan, kemampuan dalam  menggunakan sumber dayanya secara efektif serta kemampuan perusahaan  melunasi utang yang telah jatuh tempo. Laba juga menunjukkan efisiensi dan  efektivitas penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Laba merupakan penerimaan yang masih tersisa dari hasil penjualan  setelah semua biaya (termasuk pajak) dibayar. Kenaikan laba dapat merupakan  hasil interaksi bermacam-macam faktor, antara lain: tingkat penjualan, biaya  operasional, dan sebagainya. Dalam meningkatkan kekayaan perusahaan maka  kemampuan untuk memperoleh laba yang besar tidaklah cukup, masih diperlukan  kemampuan yang lainnya yaitu bagaimana mengelola sumber daya yang dimiliki  perusahaan untuk menghasilkan laba tersebut.
Sebagian dari sumber daya yang dimiliki perusahaan tertanam dalam  modal kerja, dapat dalam jumlah besar dapat pula dalam jumlah kecil. Modal  kerja digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran operasional rutin  seperti pembayaran upah dan gaji pegawai, pembelian bahan baku dan lain-lain.
Perusahaan dapat mengurangi investasi aktiva tetapnya melalui sewa atau leasing   peralatan dan mesin tetapi mereka tidak dapat menghindari kebutuhan akan kas,  piutang dan persediaan sehingga pengelolaan aktiva lancar sangat penting bagi  para manajer perusahaan agar efektif dan berdampak positif bagi laba perusahaan.
Efektivitas modal kerja ditunjukkan dengan perputaran modal kerja  (working capital turnover). Sejumlah dana yang telah dikeluarkan untuk  membelanjai operasi perusahaan tersebut diharapkan dapat masuk kembali ke  perusahaan dalam jangka waktu pendek melalui hasil penjualan barang atau hasil  produksinya guna membiayai operasi perusahaan selanjutnya. Dengan demikian  dana tersebut akan berputar terus menerus setiap periodenya sepanjang hidup  perusahaan (Djarwanto, 2004: 87). Semakin tinggi perputaran modal kerja  tersebut maka berdampak semakin tinggi tingkat penjualan yang pada akhirnya  memberikan laba yang tinggi pula.
Disamping itu kinerja perusahaan tidak hanya dipengaruhi bagaimana  perusahaan tersebut mengelola modal kerjanya tetapi juga tergantung pada  bagaimana perusahaan efektif dalam mengelola total aktivanya. Untuk mengukur  aktiva usaha dalam menghasilkan penjualan dapat dilihat dari rasio total asset  turnover. Dengan jumlah total aktiva tertentu, diharapkan dapat meningkatkan  penjualan yang akhirnya dapat mempercepat total asset turnover. Semakin cepat  perputaran total aktiva berarti semakin efektif penggunaan total aktiva perusahaan  tersebut (Djarwanto, 2004: 91). Efektivitas penggunaan total aktivanya akan  berperan dalam peningkatan profitabilitas.
Untuk mengukur kemampuan perusahan dalam menghasilkan laba  digunakan Return on Assets (ROA). ROA dapat dijadikan sebagai indikator untuk   mengetahui seberapa mampu perusahaan memperoleh laba yang optimal dilihat  dari posisi aktivanya. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian total aktiva  melalui laba bersih setelah pajak, semakin tinggi nilai ROA maka semakin baik  bagi perusahaan.
Penelitian ini membahas tentang perusahaan Kosmetik dan Barang  Keperluan Rumah Tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT.
Mustika Ratu Tbk, PT. Mandom Indonesia Tbk. dan PT. Unilever Indonesia Tbk.
Ketiga perusahaan ini memiliki kinerja perusahaan yang menarik karena  prospeknya yang bagus dan diminati para investor. Hal ini dapat dilihat dari  produk yang dipasarkan ketiga perusahaan tersebut keberadaannya sangat kuat  ditengah-tengah masyarakat baik di kota maupun di pedesaan, produknya  memiliki karakter yang kuat di masyarakat, dan kondisi keuangan yang baik.
Awal tahun 2011 saja PT. Unilever Indonesia Tbk tercatat sebagi salah satu dari  sepuluh perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan diminati para  investor berdasarkan data sumber yang dikompilasi departemen riset hileud.
(www.hileud.com)  Pada tahun 2010 seiring kenaikan permintaan domestik dan ekspor, dua  emiten kosmetik yaitu, PT. Mustika Ratu Tbk dan PT Mandom Indonesia Tbk mencapai penjualan 5,6%-9,4%. Pencapaian tersebut sesuai dengan rata-rata  pertumbuhan indeks kosmetik nasional sebesar 5%-10%  per  tahun.
(www.indonesiafinancetoday.com). PT. Unilever Indonesia Tbk diperkirakan  masih menguasai pasar sabun nasional dengan pangsa pasar 74%, menurut data  berbagai sumber yang dikompilasi departemen riset Indonesia Finance Today   (IFT), pangsa pasar PT. Unilever Indonesia Tbk di industri sabun nasional  diperkirakan belum berubah sejak tahun 2008 sampai awal tahun 2011.
PT. Mustika Ratu Tbk didirikan pada tanggal 14 Maret 1798. Ruang  lingkup Perusahaan meliputi pabrikasi, perdagangan, distribusi jamu dan kosmetik  tradisional serta minuman sehat, dan kegiatan usaha lain yang berkaitan. PT.
Mandom Indonesia Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan meliputi produksi dan  perdagangan kosmetika, wangi-wangian, bahan pembersih dan kemasan plastik.
Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada bulan April 1971.  PT.
Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 5 Desember 1933. Kegiatan usaha  perseroan meliputi pembuatan sabun, detergen dan margarine, dan makanan  berinti susu, es krim, minuman dengan bahan pokok teh dan produk-produk  kosmetik.
Data Working Capital Turnover (WCTO), Total Assets Turnover (TATO)  dan Return on Assets (ROA) PT. Mustika Ratu Tbk, PT. Mandom Indonesia Tbk.
dan PT. Unilever Indonesia Tbk selama tiga tahun berturut-turut dari tahun2007  sampai dengan tahun 2009, (lihat Tabel 1.1): Tabel 1.1 WCTO, TATO, ROA PT. Mustika Ratu Tbk, PT. Mandom Indonesia Tbk.
dan PT. Unilever Indonesia Tbk Tahun 2007-2009  Keterangan  PT. Mustika Ratu  PT. Mandom Indonesia  PT. Unilever Indonesia Tahun  WCTO (kali) TATO (kali) ROA (%) WCTO (kali) TATO (kali) ROA (%) WCTO (kali) TATO (kali) ROA (%) 2007  1.23  0.80  3.52  2.72  1.40  15.34  47.07  2.35  36.84 2008  1.33  0.87  6.28  2.84  1.36  12.61  1278.55  2.39  37.01 2009  1.44  0.95  5.75  2.86  1.40  12.53  126.78  2.44  40.67  Rata-rata  1.33  0.87  5.18  2.81  1.39  13.49  484.13  2.39  38.17 Sumber : www.idx.co.id, (27 April 2011, data diolah)   Pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa PT. Mustika Ratu Tbk tahun 2007  memiliki WCTO yang rendah dan TATO yang rendah dan diikuti ROA yang  rendah pula tetapi di tahun 2009 WCTO dan TATO yang tinggi tidak diikuti  ROA yang tinggi. PT. Mandom Indonesia Tbk. tahun 2007 memiliki WCTO  terrendah dan TATO tertinggi memiliki ROA tertinggi sedangkan tahun 2009  WCTO dan TATO tertinggi memiliki  ROA yang rendah. Sedangkan, PT.
Unilever Indonesia Tbk tahun 2007 memiliki WCTO dan TATO yang rendah  disertai ROA yang rendah tetapi tahun 2008 WCTO tertinggi tidak memiliki ROA  yang tinggi bahkan tahun 2009 TATO tertinggi memiliki ROA lebih tinggi dari  tahun 2008. Hal ini tidak sesuai dengan Syamsudin (2007:48), yang menyatakan  bahwa semakin tinggi perputaran (turnover) dana, semakin efisien perusahaan  dalam melaksanakan operasinya sehingga semakin besar peluang perusahaan  memperoleh laba secara optimal dengan kemampuan mengelola modal kerjanya.
Dari Tabel 1.1 juga dapat dilihat bahwa PT. Mustika Ratu Tbk tidak  memiliki kinerja keuangan yang optimal karena memiliki ROA yang kurang dari  10% setiap periodenya sedangkan PT. Mandom Indonesia Tbk. dan PT. Unilever  Indonesia Tbk memiliki tingkat perputaran modal kerja, perputaran total aktiva  dan ROA yang baik, hal ini dilihat dari WCTO dan TATO perusahaan tersebut  memiliki perputaran lebih dari 1 kali setiap periode dan ROA yang lebih dari  10%.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian  yang berjudul “Analisis Hubungan Perputaran Modal Kerja dan Perputaran   Total Aktiva Terhadap Return on Assets Pada Perusahaan Kosmetik dan  Barang Keperluan Rumah Tangga yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka  perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:  a.  Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel perputaran  modal kerja dengan   return on assets  pada perusahaan kosmetik dan  barang keperluan rumah tangga di Bursa Efek Indonesia?  b.  Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel perputaran  total aktiva dengan  return on assets pada perusahaan kosmetik dan barang  keperluan rumah tangga di Bursa Efek Indonesia?  1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara perputaran modal  kerja dan perputaran total aktiva terhadap return on assets  pada perusahaan  kosmetik dan barang keperluan rumah tangga di Bursa Efek Indonesia.
 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: a.  Bagi Praktisi/Investor Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai salah satu informasi dalam  mempertimbangkan pengambilan keputusan investasi untuk mendapatkan  keuntungan yang optimal.
b.  Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi yang nantinya dapat  memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian-penelitian  selanjutnya yang sejenis.
c.  Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan ilmu  pengetahuan peneliti.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi