Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PIUTANG PADA PERUM PERUMNAS REGIONAL I



 BAB I  PENDAHULUAN
  A. Latar Belakang Masalah  
 Pada umumnya perusahaan bertujuan menghasilkan laba dalam mempertahankan  usahanya. Salah satu kegiatan operasional tersebut adalah penjualan baik berbentuk tunai  maupun penjualan secara kredit. Pada dasarnya perusahaan lebih menyukai penjualan  tunai dibandingkan dengan kredit, namun adanya persaingan maka perusahaan  melakukan penjualan kredit yang akan menimbulkan piutang.

Menurut Soemarso (2000: 338) piutang “merupakan kebiasaan bagi perusahaan  untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan  penjualan”, kelonggaran-kelonggaran yang diberikan, biasanya dalam bentuk  memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang  atau jasa yang dilakukan. Penjualan dengan syarat demikian disebut dengan penjualan  kredit.
Penjualan kredit memberikan resiko yang besar bagi perusahaan, karena  perusahaan akan menerima piutang dari pelanggannya. Piutang ini berpengaruh sekali  bagi perusahaan karena apabila dana perusahaan tersebut tertanam dalam piutang maka  perusahaan tidak dapat lagi memutarkan dananya untuk kegiatan yang lain dan berakibat  terganggunya arus kas dari perusahaan tersebut. Hal ini dapat saja terjadi misalkan tidak  tepatnya pelanggan membayar hutangnya yang telah ditetapkan tanggal jatuh tempo oleh  perusahaan.
 Perum Perumnas Regional I Medan merupakan perpanjangan tangan pemerintah  dalam memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat yang bertugas dan berwenang untuk  melaksanakan pembangunan perumahan rakyat dan prasarana lingkungan sesuai dengan  peraturan perundangan yang berlaku. Perumahan yang ditawarkan oleh Perum Perumnas  Regional I Medan kepada masyarakat terdiri dari berbagai jenis tipe rumah yang  bertujuan agar masyarakat dapat bebas memilih tipe rumah sesuai dengan  penghasilannya. Disamping itu pihak Perum memberikan kelonggaran penjualan rumah  yaitu secara kredit yang akan ditagih pembayarannya dalam jangka waktu tertentu.
Berikut ini disajikan data mengenai jumlah piutang Perum Perumnas Regional I  Medan mulai tahun 2000 sampai tahun 2005.
Tabel 1.
Anggaran dan Realisasi Jumlah Piutang Perum Perumnas Regional I Medan  tahun 2000 sampai dengan tahun 20 (dalam ribuan Rupiah)  Tahun Anggaran Realisasi Pencapaian (%)  2000 10.222.791 3.908.080 38, 2001 6.153.801 5.679.032 92, 2002 3.561.530 14.543.183 408, 2003 9.585.000 10.611.523 110, 2004 7.604.860 12.689.314 166, 2005 6.621.300 14.819.657 223, Sumber: Laporan Keuangan Perum Perumnas Regional I Medan untuk tahun 20 sampai dengan 2005.
Pada Tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa jumlah piutang yang terjadi pada  Perum Perumnas Regional I Medan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 20 mengalami peningkatan dan berfluktuasi bila dilihat dari persentase pencapaian setiap  tahunnya.
 Piutang yang terjadi di Perum Perumnas Regional I Medan ada dua jenis yaitu  piutang retensi adalah piutang jaminan yang ditahan oleh pihak bank yang berupa  sertifikat dan piutang usaha dibagi atas tiga jenis yaitu Kekurangan Uang Muka (KUM),  (Kelebihan Luas Tanah (KLT) dan Cicilan Tunai (CITUN). KUM terjadi apabila nasabah  belum melunasi uang muka pembelian rumah kepada pihak perum sebesar 20% dari  harga jual rumah. KLT terjadi apabila nasabah membeli rumah yang ukurannya melebihi  luas standar yang telah ditentukan. Sedangkan CITUN terjadi apabila nasabah tidak  memenuhi syarat untuk melakukan KPR oleh Bank, mendapat peninjauan kembali oleh  pihak perum untuk memperbolehkan nasabah melakukan kredit rumah yang berurusan  langsung dengan pihak Perum.
Jumlah piutang yang terjadi di Perum Perumas Regional I Medan dilihat dari  anggaran dan realisasi mengalami peningkatan dari setiap tahun. Adapun yang mendasari  Perum Perumnas Regional I Medan membuat anggaran setiap tahunnya adalah suatu  kewajiban direksi perusahaan yang diambil dari rapat koordinasi cabang-cabang untuk  melihat peluang pasar di masing-masing daerah sehingga dapat menentukan strategi  penjualan dan pembangunan rumah.
Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa tahun 2000 dan tahun 2001, anggaran lebih besar  daripada realisasi yang artinya dalam tahun 2000 dan tahun 2001 penjualan rumah  banyak dibayar secara tunai dibandingkan pembayaran secara kredit, sedangkan untuk  tahun 2002 sampai tahun 2005, anggaran lebih kecil daripada realisasi karena adannya  penumpukan piutang tak tertagih, dan hal ini terjadi karena nasabah kebanyakan  menunggak pembayaran kredit rumah yang sudah ditentukan. Dari wawancara yang  dilakukan penulis, alasan nasabah melakukan penunggakan terjadi karena kondisi   perekonomian yang menuntut nasabah lebih mengutamakan kebutuhan pokok sehari-hari,  dan nasabah yang melakukan kredit rumah adalah kalangan menengah kebawah.
Pengelolaan manajemen piutang jika tidak dilaksanakan dengan baik maka  kemungkinan terjadinya jumlah piutang yang terus meningkat secara khusus piutang tak  tertagih akan sangat besar jumlahnya yang akan merugikan perusahaan yang  bersangkutan.
Manajemen Piutang adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan  pengendalian melalui klaim yang diharapkan akan diselesaikan melalui penerimaan kas  dalam upaya anggota organisasi dengan menggunakan semua sumber daya organisasi  untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk membahas manajemen piutang  pada Perum Perumnas Regional I Medan dengan mengadakan penelitian yang berjudul  ”Analisis Implementasi Manajemen Piutang Pada Perum Perumnas Regional I  Medan”.
B.  Perumusan Masalah   Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka penulis merumuskan  masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu ”Apakah Perum Perumnas  Regional I Medan dalam mengelola manajemen piutang pada tahun 2000 sampai  dengan 2005 sudah efisien?”.
C.Kerangka Konseptual  Terjadinya piutang adalah ditimbulkan karena adanya transaksi penjualan secara  kredit oleh perusahaan kepada para pelanggannya. Untuk dapat mempertahankan   langganan-langganan yang sudah ada sekarang dan untuk menarik langganan-langganan  baru, perusahaan pada umumnya melakukan penjualan secara kredit.
 Penjualan kredit pada akhirnya akan menimbulkan hak penagihan atau piutang  kepada langganan sangat erat hubungannya dengan persyaratan kredit yang diberikan.
Sekalipun pengumpulan piutang tidak tepat pada waktu yang sudah ditetapkan, namun  sebagian besar dari piutang tersebut akan terkumpul dalam jangka waktu kurang dari satu  tahun. Oleh karena itu piutang dimasukkan sebagai salah satu komponen aktiva lancar  perusahaan.
 Setiap perusahaan yang melakukan penjualan khususnya secara kredit harus  melakukan pengelolaan piutang dengan sebaik-baiknya mulai dari kebijakan kredit,  kebijakan pengumpulan piutang, teknik pengumpulan piutang. Kegiatan pengelolaan  piutang di kenal dengan istilah manajemen piutang.
 Perusahaan akan memperoleh kegiatan pengelolaan piutang yang efisien, jika  pihak perusahaan menerapkan manajemen piutang yang baik dan benar sesuai dengan  yang telah ditetapkan. Adapun manajemen piutang yang diharapkan dapat mendukung  kegiatan pengelolaan piutang yang efisien terdiri dari:  1.  Kebijakan kredit, merupakan pedoman yang ditempuh oleh perusahaan dalam  menentukan seorang nasabah layak atau tidak layak diberikan kredit.
2.  Kebijakan pengumpulan piutang, merupakan prosedur yang harus diikuti dalam  mengumpulkan piutang bila mana sudah jatuh tempo.
3.  Teknik pengumpulan piutang, dapat dilakukan beberapa tindakan seperti melalui  surat, telepon, kunjungan personal dan tindakan hukum. (Syamsuddin, 2000: 256)   Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengelolaan  piutang akan berjalan dengan lancar bila didukung dengan manajemen piutang yang baik.
Kerangka konseptual yang telah diuraikan dapat digambarkan sebagai berikut:  Manajemen Piutang  a.  Kebijakan kredit  b.  Kebijakan pengumpulan piutang  c.  Teknik pengumpulan piutang  Gambar 1.1 Kerangka konseptual  Sumber : Syamsudin, 2000 (diolah)  D. Tujuan dan Manfaat Penelitian   Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan  manajemen piutang yang dikelola oleh Perum Perumnas Regional I Medan tahun 20 sampai dengan 2005.
 Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:  1.  Bagi penulis  Sebagai bahan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam bidang  keuangan secara khusus tentang piutang.
2. Bagi Perum Perumnas Regional I Medan.
 Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan manajemen  piutang yang disalurkan kepada nasabah.
3. Bagi peneliti Lain Memberikan  sumbangan pemikiran dan referensi bagi peneliti  yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih  lanjut di masa yang akan datang.
Kegiatan pengelolaan  piutang yang efisien   E. Metode Penelitian  1. Lokasi dan Waktu Penelitian  Penelitian ini akan dilaksanakan padaPerum Perumnas Regional I Medan yang  beralamat di Jalan Matahari Raya No.313 Helvetia Medan di mulai dari bulan  November sampai dengan Februari 2008.
2. Batasan Operasional  Penelitian ini hanya terbatas untuk meneliti kebijakan manajemen piutang yang  dikelola oleh Perum Perumnas Regional I Medan dari tahun 2000 sampai dengan  tahun 2005.
3. Jenis dan Sumber Data  Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:  a.  Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya melalui wawancara  dengan pegawai bagian pendanaan dan akuntansi Perum Perumnas Regional I Medan.
b.  Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang telah terdokumentasi di  Perum Perumnas Regional I Medan melalui literatur ilmiah yang berkaitan dengan  topik bahasan dalam penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:  a.  Teknik Dokumentasi   Yaitu dengan cara mengumpulkan data yang telah terdokumentasi di Perum  Perumnas Regional I Medan berupa sejarah perusahaan maupun struktur organisasi  dalam perusahaan tersebut, laporan keuangan meliputi neraca dan laporan laba rugi   perusahaan serta teori yang berkaitan untuk mendapatkan gambaran masalah yang  diteliti.
b.  Wawancara   Yaitu mengumpulkan data pendukung dengan melakukan wawancara tanya jawab  dengan pegawai bagian pendanaan dan akuntansi Perum Perumnas Regional I Medan.
5. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis  Deskriptif yaitu dengan mengadakan pengumpulan dan penganalisaan data yang  diperoleh sehingga dapat dimengerti dan kemudian diinterpretasikan sehingga diperoleh  gambaran yang sebenarnya mengenai objek penelitian.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi