Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: HUBUNGAN ANTARA SPIRITUALITAS DENGAN KESTABILAN EMOSI PADA SISWA KELAS 3 SMA



BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang Masalah 
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan  hampir di semua kehidupan manusia, sehingga permasalahan yang ada dapat  diselesaikan jika menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Terjadinya berbagai  perubahan dalam setiap perubahan tersebut telah membawa manusia dalam  persaingan global yang semakin ketat. Oleh karena itu agar dapat berperan dalam  persaingan, sebagai warga negara yang baik kita harus mampu dalam  mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya  manusia berkualitas adalah sumber daya manusia yang mampu memberdayakan  kemampuannya dengan baik.

Kualitas sumber daya manusia disebut juga sebagai kualitas fisik dan non  fisik. Kualitas fisik ditampakkan oleh postur tubuh, kekuatan, daya tahan,  kesehatan, dan kesegaran jasmani.  Dari sudut pandang ilmu pendidikan, kualitas  non fisik manusia mencakup domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kualitas  domain  kognitif digambarkan oleh tingkat kecerdasan individu, sedangkan  kualitas domain afektif digambarkan oleh kadar keimanan, budi pekerti, integritas  kepribadian, serta ciri-ciri kemandirian lainnya. Sementara itu, kualitas domain  psikomotorik dicerminkan oleh tingkat keterampilan, produktivitas, dan  kecakapan mendayagunakan peluang berinovasi. (www.scribd.com/kumpulanteori-sdm).
 Sumberdaya yang memiliki kualitas sangat berkaitan dengan kestabilan emosi  agar dapat bekerja dengan baik diperusahaan. Kestabilan emosi adalah keadaan  individu mampu menampilkan reaksi yang tidak berlebihan atas rangsangan yang  diterima. Kemampuan mengekspresikan emosi dengan tepat, sehingga aktivitas  lain tidak terganggu. Kemampuan mengatasi dan menerima gejolak naik turunnya  emosi serta dapat mengarahkan emosi tidak menyenangkan kedalam bentuk  pemahaman yang lebih positif. Kestabilan emosi merupakan satu tahapan yang  harus dicapai oleh individu untuk dapat lebih tenang dalam menghadapi segala  permasalahan, baik yang disebabkan oleh faktor ekstern, maupun intern.Menurut  Cyssco (dalam Marito, 2005: 20), stabil merupakan asal kata dalam bahasa Inggris  stable mempunyai arti tetap, seimbang, atau dapat kembali pada posisi semula.
Emosi yang stabil menunjukkan emosi yang tetap, tidak mengalami perubahan,  atau tidak cepat terganggu meskipun dalam keadaan sedang menghadapi masalah.
Individu yang mempunyai emosi stabil mampu mengekspresikan dengan tepat,  tidak berlebihan, sehingga emosi yang sedang dialami tidak tidak mengganggu  aktivitas lain.
SMA Muhammadiyah-2 Tanjung Sari Medan merupakan salah satu sekolah  berbasis Islam yang fokus pada kualitas kepribadian (akhlak) setiap siswanya.
Penanaman nilai-nilai agama ditanamkan pada beberapa bagian mata pelajaran  agama seperti Al-Quran dan hadist, fiqih, aqidah akhlak, bahasa arab; dan  kegiatan ekstrakurikuler agama seperti tapak suci dan ibadah malam. Siswa tidak  hanya diberikan mata pelajaran umum tapi juga diberi pemahaman tentang  aplikasi dari ilmu agama.
 Sesungguhnya pengaruh perasaan (emosi) terhadap agama, jauh lebih besar  daripada rasio (logika). Beberapa orang yang mengerti agama dan agama itu dapat  diterima oleh pikirannya, tapi dalam pelaksanaannya ia sangat lemah, kadangkadang tidak sanggup mengendalikan dirinya sesuai dengan pengertiannya itu.
Apabila kita tahu, bahwa masa remaja adalah masa tidak stabilnya emosi yakni  perasaan sering tidak tenteram, maka keyakinannya pun akan terlihat maju  mundur dan pandangannya terhadap sifat-sifat Tuhan akan berubah-ubah sesuai  dengan kondisi emosinya pada waktu tertentu (Daradjat, 2005: 94-95).
Sebuah organisasi termasuk sekolah akan mampu mencapai tujuannya dengan  baik apabila sekolah itu sendiri mampu memperkerjakan guru-guru yang  kompeten dibidangnya sehingga menghasilkan pelajar yang produktif nantinya.
Kemampuan para siswa dapat terlihat dari antusias para siswa dalam mengikuti  ajang perlombaan seperti olimpyade sains dan teknologi serta perlombaan  pengembangan bakat. Antusias para siswa dalam mengikuti beberapa ajang  perlombaan merupakan bukti bahwa mereka juga ingin berpartisipasi dalam  pembangunan bangsa yang mereka mulai dari membangun prestasi diri.
Pada sekolah-sekolah yang berbasis Islam seperti MI, MTs, MA ataupun  Sekolah Islam Terpadu, perlu adanya pembelajaran yang berbeda dengan  pembelajaran-pembelajaran di sekolah umum lainnya, seperti telah dianjurkan  baik oleh Departemen Agama maupun Departemen Pendidikan Nasional yang  tertuang dalam Proyek Peningkatan Wawasan Keagamaan Guru oleh Direktorat  Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional tahun  2003. Pembelajaran di sekolah-sekolah berbasis Islam dituntut untuk mengaitkan   antara mata pelajaran yang sedang disampaikan dengan nilai-nilai keimanan  terutama yang terdapat pada ayat-ayat Al-Qur’an (dalam Pambudi,2006: 1).
Dari beberapa mata pelajaran agama yang telah diberikan serta kegiatan  ekstrakurikuler yang diadakan, sekolah Muhammadiyah-2 Tanjung Sari Medan  berharap para siswanya mampu mengaplikasikannya dengan baik. Namun pada  kenyataannya, masih saja ada siswanya yang tidak mampu mengaplikasikan ilmu  yang telah diberikan. Hal ini dapat terlihat dari masih banyak siswanya yang  bertindak tidak sesuai dengan semestinya seperti masih ditemukannya siswa yang  menyontek saat belajar, mengopek saat ujian, melawan pada guru dan orang tua,  sering membolos, datang telat ke sekolah, bertengkar hebat sesama siswa, bahkan  ada yang masih mau mencuri barang-barang temannya, dan perilaku kurang baik  lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan  penelitian dengan judul “Hubungan Antara Spiritualitas dengan Kestabilan  Emosi Pada Siswa Kelas 3 SMA Muhammadiyah-2 Tanjung Sari Medan”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka perumusan  masalah ini adalah : “Adakah hubungan antara spiritualitas dengan  kestabilan emosi?”.
 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara spiritualitas dengan kestabilan emosi pada siswa kelas 3 SMA Muhammadiyah-2 Tanjung Sari  Medan.
1.4 Manfaat Penelitian  Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan  teori-teori yang selama ini diperoleh selama dalam masa perkuliahan serta  memenuhi rasa ingin tahu penulis terhadap suatu hal yang bisa  mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, yakni hubungan antara  spiritualitas dengan kestabilan emosi pada siswa kelas 3 SMA  Muhammadiyah-2 Tanjung Sari Medan.
b. Bagi Pihak Sekolah Penelitian diharapkan menjadi masukan bagi para pengajar tentang  pentingnya penanaman spiritualitas sejak masa kanak-kanak karena hal  tersebut mempengaruhi perkembangan emosi anak menuju kepribadian  yang baik melalui pembentukan kestabilan emosi yang baik pada anak.
c. Bagi Pihak Lainnya Penelitian diharapkan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dalam  melakukan penelitian di masa yang akan datang.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi