Sabtu, 22 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS KETERLIBATAN KONSUMEN DAN PERBEDAAN ANTAR MEREK TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI MIE INSTAN MEREK SEDAAP PADA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN



BAB I PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang 
Masalah Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di  dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan  konsumsi masyarakatnya. Karena besarnya jumlah penduduk yang dimiliki,  menjadikan masyarakat Indonesia sebagai pasar barang dan jasa yang sangat  potensial bagi perusahaan-perusahaan nasional maupun multinasional. Oleh  karena itu, setiap perusahaan terus berlomba untuk merebut pasar tersebut dengan  menggunakan berbagai macam strategi pemasaran yang dapat mempengaruhi  keputusan membeli konsumen.

Keputusan membeli suatu produk ada pada diri konsumen karena pasar  menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang beragam. Konsumen bebas  memilih berbagai produk dengan mengggunakan berbagai kriteria yang sesuai  dengan kebutuhan, selera, daya beli, mutu yang baik, dan harga yang lebih murah.
Para pemasar yang memahami keinginan konsumen memilih suatu produk,  memungkinkannya mempengaruhi keputusan pembelian dan memiliki  kemampuan yang lebih baik untuk memenangkan kompetisi pasar.
Perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi,  perilaku dan lingkungannya di mana manusia melakukan kegiatan pertukaran  dalam hidup mereka. Perilaku konsumen adalah dinamis, berarti bahwa perilaku  seorang konsumen, grup konsumen ataupun masyarakat luas selalu berubah  sepanjang waktu. Dalam hal pengembangan startegi pemasaran, sifat dinamis   perilaku konsumen menyiratkan bahwa sebuah perusahaan tidak boleh berharap  bahwa suatu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama  sepanjang waktu dalam berbagai pasar dan industri. (Setiadi, 2003:3) Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dipengaruhi  oleh faktor sosial budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya khusus, kelas  sosial, kelompok sosial, referensi, keluarga, dan faktor psikologi yang terdiri dari  motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap, dan konsep diri. Peran  kedua faktor tersebut berbeda untuk produk yang berbeda. (Mangkunegara 2003:  39)  Perilaku konsumen berpedoman pada pengkombinasian dua faktor pada  penelitian ini yaitu keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek.
Keterlibatan konsumen adalah status motivasi yang menggerakkan serta  mengarahkan proses kognitif dan perilaku konsumen pada saat membuat  keputusan. Perbedaan antar merek mengacu pada persepsi konsumen yang lebih  mungkin untuk melihat perbedaan dalam sifat yang ditawarkan oleh berbagai  merek suatu produk dan hasilnya yang lazim adalah kesetiaan atau loyalitas yang  lebih besar ketika preferensi didasarkan atas keterlibatan yang dirasakan tinggi.
(Setiadi 2003 : 116) Mie instan kini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Tanpa  melihat status ekonomi, mie instan dengan cepat meraih pangsa pasar yang besar  di Indonesia. Tingkat pertumbuhan produksi mie instan mencapai angka triliunan  rupiah per tahun. Hal tersebut dapat dilihat dari potensi pasar yang terus  mengalami peningkatan.  Sejak 1999 hingga tahun 2004, angkanya terus   mengalami kenaikan mencapai 9% dari total nilai penjualan di sektor ritel.
Nilainya naik dari Rp6,1 triliun pada 1999 jadi Rp9,4 triliun di 2004. Apalagi  sejak 2004 hingga 2009 justru mengalami kenaikan pesat ke level 15% atau  setara dengan Rp15,9 triliun.  (http://m.inilah.com/read/detail/889802/pangsapasar-indomie-terus-tergerus, diakses pada 6 Mei 2011) Di antara bermacam produk mie instan yang beredar di pasar, mie  Sedaap merupakan salah satu merek yang mampu mencuri perhatian  konsumen dan para pesaingnya. Mie Sedaap berhasil menggebrak dan sempat  merebut pangsa pasar di Indonesia pada awal kemunculannya tahun 2003.
Meskipun Indomie masih tetap menguasai pangsa pasar, namun pangsa  pasarnya kian tergerus. Pangsa pasar Indomie semakin menurun dari sekitar  90% menjadi 75,5% pada tahun 2003 saat mie Sedaap muncul sebagai pesaing  baru Indomie. (http://m.inilah.com/read/detail/889802/pangsa-pasar-indomieterus-tergerus, diakses pada 6 Mei 2011) Pangsa pasar mie instan di Indonesia pada penghujung tahun 2010 dapat  dilihat pada tabel 1.1 berikut:  Tabel 1.1 Pangsa Pasar Mie Instan Indonesia Merek  Pangsa Pasar (%) Indomie  64, 6 Mie seedap  26,4 Supermi  2,3 Sarimi  1,7 Mie ABC  1,6 Lainnya  3,4 Sumber: http://finance.dir.groups.yahoo.com/group/MC-ers/message/350  Tabel 1.1 tersebut menunjukkan pangsa pasar Mie Sedaap kini sudah  mencapai 26,4%. Ini menunjukkan Mie Sedaap terus mengalami peningkatan dari  tahun-tahun sebelumnya dan peningkatannya sudah lebih dari 50% bila  dibandingkan dengan awal kemunculannya pada tahun 2003 yang hanya  menguasai pangsa pasar sekitar 12%. Namun pada tahun-tahun berikutnya pangsa  pasar mie Sedaap terus mengalami peningkatan sebesar 12,8% pada tahun 2004,  13,4% pada tahun 2005, 22,4% pada tahun 2006, 22,9% pada tahun 2007 hingga  mencapai 26,4% pada penghujung tahun 2010. Hal ini berbanding terbalik dengan  pesaing utamanya yaitu Indomie. Pangsa pasar Indomie malah mengalami  penurunan dari tahun ke tahun. Pada awalnya Indomie menguasai pangsa pasar  mie instan sampai 90%, namun pada saat kemunculan mie Sedaap (pada tahun  2003) pangsa pasar Indomie menurun menjadi 75,5%, kemudian menurun lagi  72,5% pada tahun 2004, 66,3% pada tahun 2005, 64,3% pada tahun 2006. Pada  tahun 2007 pangsa pasar Indomie sempat mengalami peningkatan menjadi 65,3%,  namun kembali menurun menjadi 64,6% pada penghujung tahun 2010.
(http://finance.dir.groups.yahoo.com/group/MC-ers/message/350, diakses pada 6  Mei 2010)   Mie Sedaap (Wings Group) yang terjun ke dalam bisnis mie instan harus  bersaing dengan merek mie instan lainnya, seperti Indomie, Supermi, dan Sarimi  (Indofood), Kare, Selera Rakyat (GOT), ABC (PT. ABC President), Gaga 100  (PT. Jakarta Tama), Alhami (PT. Olaga Sukses Mandiri), dan sebagainya.
Ketatnya persaingan dalam bisnis mie instan membuat para produsen mie instan  berlomba-lomba menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen  dan menerapkan berbagai strategi pemasaran yang dapat menarik pelanggan dan  meningkatkan penjualannya. Salah satu strategi mie Sedaap yang sangat mencuri  perhatian konsumen dan para pesaingnya adalah memunculkan produk mie instan  dengan variasi rasa yang belum pernah ada sebelumnya yaitu mie Sedaap “kriukkriuk”. Hal ini merupakan ide baru yang diimunculkan mie Sedaap dan kemudian  diikuti oleh para produsen mie instan lainnya.
Tabel 1.2 berikut ini merupakan variasi berbagai macam produk mie instan  yang ada di pasar.
 Tabel 1.2 Berbagai Macam Produk Mie Instan No.  Nama produk  Harga @ Rp  Nama perusahaan 1  Indomie: a. Indomie Kaldu Ayam b.Indomie Kari c. Indomie Goreng d. Indomie Mie Kriting Rp. 1400 RP. 1500 Rp. 1500 Rp. 3600 PT. Indofood Sukses  Makmur 2  Mie sedaap: a. Mie Sedaap Soto  b. Mie Sedaap Kari c. Mie Sedaap Kari Spesial d. Mie Sedaap Goreng Rp. 1300 Rp. 1300 Rp. 1150 (promosi) Rp. 1500 PT. Wingsfood 3  Supermi: a. Supermi Sedaaap b.Supermi Ayam Bawang Rp. 1500 Rp. 1300 PT. Indofood Sukses  makmur 4  ABC: a.Selera Pedas b. Selera Pedas Spesial Rp. 1200 Rp. 3600 PT. ABC President 5  Gaga mie: a. Mie 100 b. Mie Gepeng Rp. 1500 Rp. 1600 PT. Jakarta Tama 6  Sarimi Koya  Rp. 1400 PT. Indofood Sukses  Makmur Sumber: Indomaret Karya Jaya Titi Kuning Medan, 23 Februari 2011 Tabel 1.2 tersebut menunjukkan variasi dari berbagai macam produk mie  instan yang ada di pasar. Dengan adanya variasi-variasi rasa, porsi dan harga  membuat konsumen lebih bebas untuk memilih produk sesuai dengan keinginan,  selera dan daya belinya. Kondisi ini memberikan keuntungan bagi konsumen  karena memilki banyak alternatif sehingga dapat memilih merek mie instan yang  sesuai dengan keinginannya.
Demikian juga bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Pertanian  USU yang sebagian besar mahasiswanya berdomisili jauh dari orang tua. Mie  Sedaap merupakan alternatif konsumsi yang tepat bagi mereka karena kepraktisan  penyajiannya, harganya yang terjangkau, rasanya enak, mudah didapatkan dan   sifatnya tahan lama. Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa mie Sedaap merupakan  mie instan yang relatif terjangkau apabila dibandingkan dengan mie instan merek  lainnya. Harga ini sangat sesuai dengan kantong para mahasiswa Fakultas  Pertanian USU yang sebagian besar berdomosili jauh dari orang tua sehingga  mereka dituntut untuk menggunakan uang sebaik mungkin.
Hasil prasurvei menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Pertanian USU merupakan salah satu konsumen mie sedaap dengan tingkat konsumsi yang cukup  tinggi dari mie instan yang lainnya. Dari 15 orang mahasiswa yang disurvei  semuanya mengetahui mie Sedaap, 12 orang diantaranya atau 80% dari total  mahasiswa yang disurvei pernah mengkonsumsi mie Sedaap. Meskipun sebagian  besar dari 15 orang mahasiswa yang disurvei masih menjadikan mie Sedaap  sebagai prioritas kedua untuk dikonsumsi akan tetapi 6 orang diantaranya sudah  menjadikan mie Sedaap sebagai prioritas pertama untuk dikonsumsi.
Berdasarkan hasil prasurvei tersebut, peneliti tertarik untuk memilih judul  penelitian “Analisis Keterlibatan Konsumen dan Perbedaan antar Merek  terhadap Keputusan Membeli Mie Instan Merek Sedaap pada Mahasiswa  Fakultas Pertanian USU”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan masalah sebagai berikut:  Apakah keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan membeli produk mie instan merek  Sedaap pada mahasiswa Fakultas Pertanian USU?  1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: a.  Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keterlibatan konsumen dan  perbedaan antar merek dalam proses pengambilan keputusan membeli  produk mie instan merek Sedaap pada mahasiswa Fakultas Pertanian  USU.
b.  Untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan dalam penentuan  pengambilan keputusan membeli produk mie instan merek Sedaap pada  mahasiswa Fakultas Pertanian USU.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: a.  Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi bagi  perusahaan untuk mengetahui faktor yang bepengaruh dominan terhadap  keputusan konsumen dalam membeli produk yang ditawarkannya.
b.  Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam  bidang yang diteliti dan dapat menambah pemahaman penulis dalam  bidang pemasaran khususnya mengenai perilaku konsumen.
 c.  Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan  perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian lebih lanjut untuk  permasalahan yang sama.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi