Sabtu, 22 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS PENGALAMAN PELANGGAN (CUSTOMER EXPERIENCE) TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA CFC (CALIFORNIA FRIED CHICKEN)



BAB I PENDAHULUAN
 1.1.  Latar Belakang Penelitian  
 Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran telah berkembang semakin  pesat. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan tantangan bisnis yang  baru bagi setiap perusahaan. Terutama dalam bisnis waralaba (franchise) yang  kini semakin berkembang di Indonesia. Hal ini karena Indonesia merupakan  negara besar yang menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, memiliki  jumlah penduduk lebih dari 237 juta jiwa (www.bps.go.id). Hal ini merupakan  peluang pasar bagi pebisnis waralaba. Sebagian pengusaha juga berpendapat  bahwa mengembangkan bisnis waralaba relatif lebih mudah jika dibandingkan  dengan memulai bisnis dari awal. Bisnis franchise memiliki berbagai keunggalan  baik dari sisi brand, system, support, sharing experience, promosi nasional dan  lainnya. Dengan berbagai keunggulan tersebut, maka tingkat resiko kegagalan  dalam membangun bisnis dapat dikurangi.

Manajemen perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam menentukan  strategi bersaingnya, serta diharapkan dapat mempertahankan serta meningkatkan  kepuasan pelanggan sehingga akan dapat tercipta loyalitas pelanggan yang mana  merupakan salah satu tujuan dari suatu perusahaan. Salah satu pemasaran yang  dapat dilakukan oleh para pelaku bisnis yaitu dengan experiential marketing.
Menurut Schmitt (2003:18), pengalaman yang didapat pelanggan  menyangkut lima pendekatan, yakni: sense, feel, think, act, dan relate. Jadi, jika   pemasar berfokus pada pengalaman pelanggan (Customer Experience), maka  kepuasan konsumen akan tercipta secara alamiah.
Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat,  hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis memberikan dasar  yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan dan  membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (Tjiptono 2005:24). Hal ini  dapat membantu pihak perusahaan dalam memperluas promosi mereka, baik dari  segi  biaya maupun dari segi waktu. Sebagai tambahan, Kotler (2005:36)  mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai perasaan suka atau tidak seseorang  terhadap suatu produk setelah membandingkan prestasi produk tersebut dengan  harapannya.
Schmitt (1999:60) menyatakan “And it is good business your customer will  thank you far it, stay loyal to your business and pay a premium for it”.
Maksudnya adalah apabila suatu usaha dijalankan secara bagus dan memuaskan  pelanggan maka pelanggan akan berterima kasih, setia kepada perusahaan anda  dan membayar lebih.
Experiential marketing dapat mempunyai keuntungan pada beberapa  situasi termasuk mencegah penurunan merek, untuk membedakan produk dengan  produk kompetitor, untuk menciptakan image  dan merupakan identitas dari  perusahaan, untuk  mempromosikan inovasi dan menyebabkan percobaan,  pembelian,  kepuasan konsumen dan hal yang paling penting adalah loyalitas  (Schmitt, 1999)  Tahap awal dari experiental marketing terfokus pada tiga kunci pokok,  yaitu : 1.  Pengalaman Pelanggan; Pengalaman pelanggan melibatkan panca  indera, hati dan pikiran yang dapat menempatkan pembelian produk  atau jasa diantara konteks yang lebih besar dalam kehidupan.
2.  Pola Konsumsi; Analisis pola konsumsi dapat menimbulkan hubungan  untuk menciptakan sinergi yang lebih besar.
3.  Keputusan rasional dan emosional; Pengalaman dalam hidup sering  digunakan untuk memenuhi fantasi, perasaan dan kesenangan. Banyak  keputusan yang dibuat dengan menuruti kata hati dan tidak rasional.
Pertumbuhan bisnis makanan di Indonesia semakin berkembang  terbukti  dengan semakin banyaknya dijumpai restoran cepat saji dengan berbagai macam  konsep. Dengan demikian maka tingkat persaingan juga semakin tinggi. Dengan  persaingan yang tinggi maka  setiap perusahaan pasti akan berusaha mencuri  perhatian konsumen. Berbagai macam cara seperti meningkatkan kualitas produk,  kualitas layanan, dekorasi ruangan, serta meningkatkan kualitas pemasaran.
Semua hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepuasan konsumen.
Salah satu dari restoran cepat saji yang berkembang di Indonesia adalah  California Fried Chicken (CFC). California Fried Chicken (CFC) didirikan pada  tanggal 13 Desember 1983, merupakan bagian dari kelompok usaha Pioneerindo  Gourmet International Tbk. yang bergerak dalam jaringan restoran cepat saji.
Awal dari bisnis yang bergerak di bidang restoran makanan cepat saji ini  menggunakan merek dagang “California Pioneer Chicken”. Perusahaan menjadi   salah satu perintis kehadiran menu siap saji ayam goreng bercita rasa  internasional. Lalu pada tahun 1988 merek dagang “California Pioneer Chicken”  diganti dengan merek dagang “California Fried Chicken” (CFC) yang dikenal  baik oleh masyarakat sampai pada saat ini.
Hingga saat ini gerai CFC telah berjumlah 178 gerai yang tersebar di kotakota besar di seluruh Indonesia. Terdiri dari 108 gerai milik perusahaan dan 70  milik terwaralaba.
Di daerah Sumatera Utara sendiri, ada beberapa gerai CFC yang tersebar  di berbagai daerah khususnya di kota Medan.
Tabel 1.1 Lokasi gerai CFC di kota Medan dan sekitarnya No.  Nama Gerai  Alamat 1.  CFC Medan Fair  Jl. Gatot Subroto, Medan 2.  CFC Maju Bersama   Jl. Kol. Yos Sudarso, Medan 3.  CFC Yuki Simpang Raya  Jl. Sisingamangaraja, Medan 4.  CFC Simalingkar  Jl. Letjend Jamin Ginting, Medan 5.  CFC Krakatau  Jl. Krakatau, Medan 6.  CFC Binjai Supermall  Jl. Binjai  7.  CFC Hill Park  Jl. Letjend Jamin Ginting  8.  CFC Delimas Plasa  Lubuk Pakam Sumber : www.cfcindonesia.com  Target pasar yang dilakukan oleh CFC berbeda jika dibandingkan dengan  target pasar oleh para pesaingnya. CFC juga terlihat tidak mau melakukan perang  frontal ataupun persaingan secara langsung dengan merek pesaingnya. Hal ini  terlihat dari lokasi-lokasi yang dipilih oleh CFC untuk membangun gerai-gerai  mereka yaitu tidak pada pusat kota sebagaimana yang dilakukan oleh para  pesaingnya seperti KFC, McD, dan lainnya, melainkan mengarah pada pinggir  kota. Hal ini tentu dapat membantu CFC dalam meraih pangsa pasar yang lebih luas tanpa harus bersaing keras dengan para pesaingnya secara langsung.
 Hingga duapuluh tahunan masa operasionalnya, CFC setia dengan citra  sebagai jaringan restoran cepat saji yang mengutamakan penyajian menu utama  produk ayam goreng gurih garing versi fried chicken. Penyajiannya disetiap gerai  didampingi aneka minuman ringan dan menu lain seperti Chicken Corn Soup,  Chicken Strip  dan Onion Ring.  CFC juga  menggali peluang menu-menu  pendamping yang variatif serta disajikan secara inovatif seperti meluncurkan  menu lokal dengan ciri khas CFC, seperti Sate Baso, Otak-otak, Siomay dan  aneka gorengan seperti nasi goreng, mie goreng, bihun goreng, serta spaghetti goreng. Dengan aneka varian menu lokal yang dihasilkan oleh CFC ini  menjadikan CFC memiliki kelebihan dibandingkan dengan para pesaingnya yang  sejenis yang hanya menyediakan produk ayam goreng.
Dalam survey Top of Mind Brand Awarness Restoran Fast Food tahun  2007, yang dilakukan oleh surveyone, CFC menempati peringkat keempat setelah  KFC, A&W, dan McD.
Tabel 1.2 Top of Mind Brand Awarness Restoran Fast Food 2007 No.  Nama Restoran Fast Food  % 1.  KFC  38,7 2.  A&W  14,7 3.  McD  10,0 4.  CFC  5,7 5.  Pizza Hut  4,3 5.  Texas Chicken  2,6 6.  Popeye  1,3 7.  Lainnya  22,7 Sumber : www.surveyone.co.id Selain dari segi kualitas produk yang dihasilkan, CFC juga melakukan  pembaharuan ataupun merenovasi gerai-gerai mereka untuk memberikan kesan   lebih menarik perhatian daripada konsumen dan juga memberikan tingkat  kenyamanan yang lebih kepada konsumen, dengan harapan pencapaian tujuan  perusahaan dalam meningkatkan kepuasan konsumen.
Tabel 1.3 Laporan Pendapatan Laba (Rugi) CFC 2005-2010  Hasil Usaha dan  Keuangan  Dalam Ribuan Rupiah 2005  2006  2007  2008  2009  2010 Pendapatan Usaha 152,169,722  145,440,247  163,776,576  207,324,401  173,202,188  186,520,444  Laba (Rugi)  Usaha 7,076,761  (3,285,876)  4,945,499  13,732,430  17,101,502  19,606,172  Laba (Rugi)  Sebelum Pajak 6,481,924  (1,767,739)  1,363,648  6,887,730  14,472,631  20,836,881  Laba (Rugi)  Bersih 4,658,092  (1,850,840)  163,411  4,287,123  10,382,320  15,803,626  Sumber : PT Pioneerindo Gourmet International Tbk Pada Tabel 1.3 dapat dilihat di mana laba CFC meningkat dengan nilai  yang cukup tinggi yaitu dari Rp. 163.411.000 pada tahun 2007 meningkat menjadi  Rp. 4.287.123.000 pada tahun 2008 dan terus meningkat hingga mencapai Rp.
15.803.626.000 pada tahun 2010.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin melakukan penelitian pada  salah satu perusahaan restoran CFC di Medan, yaitu CFC cabang Simalingkar  yang terletak di lokasi yang cukup strategis tepat di persimpangan jalan antara  Jalan Letjen Jamin Ginting dan Jalan Karet. Lokasi tersebut merupakan lokasi  yang dekat dengan perumahan nasional (perumnas) Simalingkar, perumahan  mewah Royal Sumatra, dan juga dekat dengan beberapa sekolah serta beberapa  daerah bisnis lainnya.
 Berdasarkan penjelasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis  tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengalaman Pelanggan (Customer Experience) terhadap Kepuasan Konsumen pada CFC (California  Fried Chicken) Cabang Simalingkar Medan”.
1.2.   Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di  atas maka  dirumuskan masalah sebagai berikut:  “Apakah Customer Experience yang terdiri dari sense, feel, think, act, dan  relate berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada CFC  Cabang SimalingkarMedan?”  1.3.   Tujuan Penelitian  Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis  pengaruh Customer Experience yang terdiri dari variabel sense, feel, think, act, dan relate terhadap kepuasan konsumen pada CFC Cabang Simalingkar Medan.
1.4.   Manfaat penelitian  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai  pihak, antara lain:  a. Bagi CFC.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran untuk mengembangkan  kepuasan konsumen melalui Customer Experience yang terdiri dari  variabel sense, feel, think, act, dan relate dan menentukan kebijakan  selanjutnya.
 b. Bagi peneliti.
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti menerapkan  teori-teori yang diperoleh selama masa perkuliahan serta memperluas  wawasan dan analisis peneliti khususnya mengenai pengaruh variabelvariabel pada Customer Experience terhadap kepuasan konsumen.
c. Bagi peneliti lain Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai referensi yang  dapat menjadi bahan  perbandingan dalam melakukan penelitian  selanjutnya di masa yang akandatang.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi