BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Distro merupakan singkatan dari distribution store yang sudah sangat populer di Bandung dan Jakarta, dan saat ini
kota Medan sebagai salah satu kota terbesar
di luar Jawa telah menjadi pengikut trend ini. Distro pada awalnya diperkenalkan oleh orang-orang yang tumbuh di
komunitas independent. Salah satu
keunikan distro yang menjadi daya tarik tersendiri bagi anak muda mulai dari remaja hingga kalangan dewasa di Medan adalah
identitas dan ciri khas yang ditampilkan
dari masing-masing distro, selain itu keunikan suasana dan lingkungan didalam distro itu juga menjadi faktor pendorong dalam perkembangan distro. Diperkirakan, saat ini
ada sekitar 100-an distro yang sudah eksis
di Medan sejak mulai berkembang tahun 2004 silam. Jumlah ini naik drastis sekitar 200 persen lebih bila dibandingkan
kondisi sekitar 4 tahun lalu yang jumlahnya
hanya puluhan. (www.hariansumutpos.com/arsip
diakses tanggal 14 Februari 2011
pukul 15.00).
Kelebihan lain dari
distro adalah keunikan desain dan limited stock dari barang yang ditawarkan. Desain yang unik ini
merupakan kontribusi dari desainer-desainer
muda yang berbakat yang menjadikan distro sebagai wadah positif dalam penumpahan ide dan emosi yang labil
dalam jiwa mereka. Dari ide ini mereka
berpikir untuk memproduksi dan membuat usaha di bidang konveksi.
Setelah itu mereka
mulai melirik tempat untuk memasarkan hasil kreativitas mereka yang merupakan ajang pemenuhan
kebutuhan gaya dalam fashion style mereka.
Pada awalnya distro hanya usaha yang biasa, tetapi dengan bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat maka semakin
banyak peminat dari usaha ini dan mempunyai
pangsa pasar yang menjadi lebih berkembang, sehingga bisnis ini menjadi bisnis yang menguntungkan. Dari hasil
pemikiran tersebut maka hadirlah distro,
sebagai tempat untuk mendistribusikan dan memasarkan serta menjual karya mereka. Selain itu, distro juga
berfungsi sebagai tempat menerima titipan dari berbagai macam merk clothing company
lokal yang memproduksi sendiri produknya
seperti T-shirt, tas, dompet, jaket dan lain-lain.
Suburnya bisnis
distro di kota Medan karena remaja khususnya pelajar dan mahasiswa sangat menyukai produk pakaian
buatan kota Bandung tersebut.
Sehingga, hampir
rata-rata distro berada di dekat lokasi kampus dan bukan lokasi perkantoran karena segmen pasar distro adalah
mahasiswa dan pelajar, seperti di Jalan
Dr. Mansyur, Jalan Jamin Ginting, Jalan Setiabudi yang berdekatan dengan kampus USU (Universitas Sumatera Utara), dan
kawasan Jalan Halat yang dekat dengan
kampus ITM (Institut Teknologi Medan), UISU (Universitas Islam Sumatera Utara), dan UMSU (Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara).
Di seputaran Jalan
Halat saat ini terdapat 35 distro. Tahun 2004, jumlahnya hanya sekitar 12 distro. Selain itu,
di seputaran Jalan Dr. Mansur terdapat
20-an distro. Dan beberapa tempat seperti di Jalan Setia Budi, Ismailiyah, Mandala By Pass, Pulau Brayan, Marelan dan
Tembung. Paling tidak ada masingmasing 10 distro yang sudah buka di daerah
tersebut. Distro tertua di Medan adalah
Kontjo Khabe. Berawal dari sekedar tempat berkumpul, kreativitas seni yang tertuang pun sepakat dijadikan lebih
komersil. Souvenir, stiker, spanduk dan berbagai
barang lainnya dijadikan sebagai produk yang ditawarkan. Melihat minat konsumen yang cukup potensial, mereka menambah
ragam dagangannya dengan pakaian,
aksesoris yang bernilai fesyen selain itu juga menerima pesanan seperti sablon dan stiker timbul. Tidak hanya sampai
di situ saja, pionir-pionir yang bermula
dari lahirnya dari Kontjo Khabe, membuka distro Kontjo One Brother’s.
Barang yang
ditawarkan juga lebih beragam, serta dipenuhi aksesoris yang menarik. (www.hariansumutpos.com/arsip diakses
tanggal 14 Februari 2011 pukul 15.00).
Terdapat perbedaan
antara distro di kota Bandung dan Medan. Pada distro di Kota Bandung, biasanya barang-barang yang
ditawarkan adalah barang yang diproduksi
sendiri oleh distro tersebut, seperti distro Bloop, dan distro Ouval Research, tetapi hal ini berbeda dengan distro
di Medan. Sebagian besar barangbarang yang ditawarkan adalah barang-barang
hasil dari percampuran antara produk
Bandung dan produk yang berasal dari daerah sekitar Medan, seperti Petisah dan Pusat Pasar.
Dari hasil
observasi awal penulis di distro Jalan Halat, dari 30 orang yang diteliti terdapat sebanyak 40% responden
melakukan pembelian tidak terencana dikarenakan
pengaruh dari respon lingkungan berbelanja. Hal ini dikarenakan respon lingkungan berbelanja memegang peranan
penting dalam mempengaruhi calon
konsumen untuk melakukan pembelian.
Pembelian tidak
terencana adalah bagian dari sebuah kondisi yang disebut “unplanned purchase” atau pembelian yang
dilakukan konsumen berbeda dari perencanaan
pembelian yang dilakukan sebelumnya. Atau dengan kata lain pembelian tidak terencana adalah kecenderungan
konsumen untuk membeli secara spontan,
sesuai dengan suasana hati (Negara dan Dharmmesta, 2003).
Penelitian ini akan
melihat tiga variabel respon lingkungan berbelanja yakni pleasure, arousal, dan dominance dan
pengaruhnya terhadap pembelian tidak
terencana pada konsumen distro di kawasan Jalan Halat Medan.
Berdasarkan uraian
diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul:
“Analisis Pengaruh Respon lingkungan berbelanja terhadap Pembelian Tidak Terencana pada distro di Jalan
Halat Medan.” 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan berbagai hal yang telah
diuraikan dalam latar belakang penelitian,
maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah respon lingkungan berbelanja yang terdiri dari
kesenangan (pleasure), kegairahan (arousal), dan dominasi (dominance) berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana pada konsumen distro di Jalan Halat
Medan?” 1.3 Tujuan Penelitan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh respon lingkungan
berbelanja yang terdiri dari kesenangan (pleasure), kegairahan (arousal), dan dominasi (dominance)
terhadap pembelian tidak terencana (impulsive buying) pada konsumen distro di
Jalan Halat, Medan.
1.4 Manfaat
Penelitian Manfaat penulis melakukan penelitian ini adalah : a. Sebagai masukan dan sumber informasi bagi
para wirausahawan distro di Jalan Halat mengenai pengaruh respon lingkungan
berbelanja terhadap pembelian tidak
terencana untuk meningkatkan pelayanan di masa yang akan datang.
b. Bagi penulis sendiri, penelitian ini
bermanfaat untuk memperluas wawasan serta
menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan.
c. Bagi peneliti lain, sebagai referensi yang
nantinya dapat memberikan perbandingan
dalam mengadakan penelitian yang sama pada masa yang akan datang.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi