Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS PENGARUH RESPON LINGKUNGAN BERBELANJA TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA DISTRO



BAB I PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang Masalah 
Distro merupakan singkatan dari distribution store  yang sudah sangat  populer di Bandung dan Jakarta, dan saat ini kota Medan sebagai salah satu kota  terbesar di luar Jawa telah menjadi pengikut trend ini. Distro pada awalnya  diperkenalkan oleh orang-orang yang tumbuh di komunitas independent. Salah  satu keunikan distro yang menjadi daya tarik tersendiri bagi anak muda mulai dari  remaja hingga kalangan dewasa di Medan adalah identitas dan ciri khas yang  ditampilkan dari masing-masing distro, selain itu keunikan suasana dan  lingkungan didalam distro itu juga  menjadi faktor pendorong dalam  perkembangan distro. Diperkirakan, saat ini ada sekitar 100-an distro yang sudah  eksis di Medan sejak mulai berkembang tahun 2004 silam. Jumlah ini naik drastis  sekitar 200 persen lebih bila dibandingkan kondisi sekitar 4 tahun lalu yang  jumlahnya hanya puluhan. (www.hariansumutpos.com/arsip  diakses tanggal 14  Februari 2011 pukul 15.00).

Kelebihan lain dari distro adalah keunikan desain dan limited stock dari  barang yang ditawarkan. Desain yang unik ini merupakan kontribusi dari  desainer-desainer muda yang berbakat yang menjadikan distro sebagai wadah  positif dalam penumpahan ide dan emosi yang labil dalam jiwa mereka. Dari ide  ini mereka berpikir untuk memproduksi dan membuat usaha di bidang konveksi.
Setelah itu mereka mulai melirik tempat untuk memasarkan hasil kreativitas  mereka yang merupakan ajang pemenuhan kebutuhan gaya dalam fashion style  mereka. Pada awalnya distro hanya usaha yang biasa, tetapi dengan bertambahnya  tingkat konsumsi masyarakat maka semakin banyak peminat dari usaha ini dan  mempunyai pangsa pasar yang menjadi lebih berkembang, sehingga bisnis ini  menjadi bisnis yang menguntungkan. Dari hasil pemikiran tersebut maka hadirlah  distro, sebagai tempat untuk mendistribusikan dan memasarkan serta menjual  karya mereka. Selain itu, distro juga berfungsi sebagai tempat menerima titipan  dari berbagai macam merk clothing company lokal yang memproduksi sendiri  produknya seperti T-shirt, tas, dompet, jaket dan lain-lain.
Suburnya bisnis distro di kota Medan karena remaja khususnya pelajar dan  mahasiswa sangat menyukai produk pakaian buatan kota Bandung tersebut.
Sehingga, hampir rata-rata distro berada di dekat lokasi kampus dan bukan lokasi  perkantoran karena segmen pasar distro adalah mahasiswa dan pelajar, seperti di  Jalan Dr. Mansyur, Jalan Jamin Ginting, Jalan Setiabudi yang berdekatan dengan  kampus USU (Universitas Sumatera Utara), dan kawasan Jalan Halat yang dekat  dengan kampus ITM (Institut Teknologi Medan), UISU (Universitas Islam  Sumatera Utara), dan UMSU (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara).
Di seputaran Jalan Halat saat ini terdapat 35 distro. Tahun 2004,  jumlahnya hanya sekitar 12 distro. Selain itu, di seputaran Jalan Dr. Mansur  terdapat 20-an distro. Dan beberapa tempat seperti di Jalan Setia Budi, Ismailiyah,  Mandala By Pass, Pulau Brayan, Marelan dan Tembung. Paling tidak ada masingmasing 10 distro yang sudah buka di daerah tersebut. Distro tertua di Medan  adalah Kontjo Khabe. Berawal dari sekedar tempat berkumpul, kreativitas seni  yang tertuang pun sepakat dijadikan lebih komersil. Souvenir, stiker, spanduk dan  berbagai barang lainnya dijadikan sebagai produk yang ditawarkan. Melihat minat  konsumen yang cukup potensial, mereka menambah ragam dagangannya dengan  pakaian, aksesoris yang bernilai fesyen selain itu juga menerima pesanan seperti  sablon dan stiker timbul. Tidak hanya sampai di situ saja, pionir-pionir yang  bermula dari lahirnya dari Kontjo Khabe, membuka distro Kontjo One Brother’s.
Barang yang ditawarkan juga lebih beragam, serta dipenuhi aksesoris yang  menarik. (www.hariansumutpos.com/arsip diakses tanggal 14 Februari 2011 pukul  15.00).
Terdapat perbedaan antara distro di kota Bandung dan Medan. Pada distro  di Kota Bandung, biasanya barang-barang yang ditawarkan adalah barang yang  diproduksi sendiri oleh distro tersebut, seperti distro Bloop,  dan distro Ouval  Research, tetapi hal ini berbeda dengan distro di Medan. Sebagian besar barangbarang yang ditawarkan adalah barang-barang hasil dari percampuran antara  produk Bandung dan produk yang berasal dari daerah sekitar Medan, seperti  Petisah dan Pusat Pasar.
Dari hasil observasi awal penulis di distro Jalan Halat, dari 30 orang yang  diteliti terdapat sebanyak 40% responden melakukan pembelian tidak terencana  dikarenakan pengaruh dari respon lingkungan berbelanja. Hal ini dikarenakan  respon lingkungan berbelanja memegang peranan penting dalam mempengaruhi  calon konsumen untuk melakukan pembelian.
Pembelian tidak terencana adalah bagian dari sebuah kondisi yang disebut  “unplanned purchase” atau pembelian yang dilakukan konsumen berbeda dari  perencanaan pembelian yang dilakukan sebelumnya. Atau dengan kata lain  pembelian tidak terencana adalah kecenderungan konsumen untuk membeli secara  spontan, sesuai dengan suasana hati (Negara dan Dharmmesta, 2003).
Penelitian ini akan melihat tiga variabel respon lingkungan berbelanja  yakni pleasure, arousal, dan dominance dan pengaruhnya terhadap pembelian  tidak terencana pada konsumen distro di kawasan Jalan Halat Medan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian yang  berjudul:  “Analisis Pengaruh Respon lingkungan berbelanja terhadap  Pembelian Tidak Terencana pada distro di Jalan Halat Medan.” 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan berbagai hal yang telah diuraikan dalam latar belakang  penelitian, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah  respon lingkungan berbelanja yang terdiri dari kesenangan (pleasure), kegairahan  (arousal),  dan dominasi (dominance)  berpengaruh terhadap pembelian tidak  terencana pada konsumen distro di Jalan Halat Medan?” 1.3 Tujuan Penelitan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh  respon lingkungan berbelanja yang terdiri dari kesenangan (pleasure), kegairahan  (arousal), dan dominasi  (dominance)  terhadap pembelian tidak terencana  (impulsive buying) pada konsumen distro di Jalan Halat, Medan.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penulis melakukan penelitian ini adalah : a.  Sebagai masukan dan sumber informasi bagi para wirausahawan distro di  Jalan  Halat mengenai pengaruh respon lingkungan berbelanja terhadap  pembelian tidak terencana untuk meningkatkan pelayanan di masa yang akan  datang.
b.  Bagi penulis sendiri, penelitian ini bermanfaat untuk memperluas wawasan  serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan.
c.  Bagi peneliti lain, sebagai referensi yang nantinya dapat memberikan  perbandingan dalam mengadakan penelitian yang sama pada masa yang akan  datang.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi