Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH CO-BRANDING TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KUALITAS PRODUK KENTUCKY FRIED CHICKEN (KFC) CABANG GAJAH MADA



BAB I PENDAHULUAN
 1.1. Latar Belakang Masalah 
Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di  Indonesia. Keberadaan waralaba yang semakin marak beberapa tahun terakhir ini  tidak mungkin dihindari lagi. Waralaba merupakan strategi yang efektif untuk  mengembangkan jaringan bisnis dengan tidak menghilangkan karakter perusahaan  yang sudah menjadi ciri khas waralaba yang bersangkutan. Pelaku usaha harus  memiliki strategi untuk tetap berdaya saing dalam lingkungan persaingan bisnis  yang semakin ketat dan kondisi siklus produk yang pendek.

Perkembangan kota Medan sebagai salah satu pusat perdagangan dan  bisnis menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling jelas terlihat  adalah timbulnya persaingan bisnis yang semakin tajam. Hal ini ditandai dengan  berdirinya usaha-usaha baru yang bergerak dibidang penyediaan pangan. Selain  timbulnya persaingan bisnis yang tinggi, pola pikir dan perilaku masyarakat juga  mengalami kemajuan. Perkembangan pola pikir tersebut, misalnya masyarakat  lebih tertarik untuk memilih tempat makan yang menyediakan layanan cepat saji  (fast food) karena masyarakat cenderung disibukkan dengan berbagai aktivitas.
Sehingga mereka memilih tempat makan yang menyediakan layanan cepat saji  seperti Mc Donald, Kentucky Fried Chicken (KFC), Texas, A&W Restaurant dan  sebagainya. Perusahaan cepat saji ini selalu berkembang pesat setiap tahunnya dengan jumlah pelanggan yang semakin banyak. Perkembangan usaha tersebut  mendorong perusahaan untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan lain yang  saling mendukung. Kerjasama yang dilakukan bisa berupa modal, merek, produk  dan sebagainya. Kentucky Fried Chicken (KFC) telah menjadi brand hidangan  cepat saji yang paling dominan, dan dikenal luas sebagai jaringan restoran cepat  saji di negeri ini. Produk unggulan KFC seperti Colonel’s Original Recipe dan  Hot & Crispy Chicken, tetap merupakan ayam goreng paling lezat menurut  berbagai survey konsumen di Indonesia. Dapat dipahami jika produk unggulan  KFC berkualitas tinggi ini dapat diterima baik di Indonesia, sebuah negara dengan  konsumsi daging ayam jauh lebih tinggi daripada daging jenis lain. Selain  menyajikan produk unggulannya, KFC juga memenuhi selera konsumen lokal  dengan menawarkan menu pilihan seperti Perkedel, Nasi, Salad dan Jagung  Manis, serta produk lain-lain seperti Crispy Strips, Twister, dan Spaghetti, yang  diterima dengan sangat baik oleh pasar (www.kfcindonesia.com).
Persepsi merupakan proses yang kompleks. Persepsi adalah suatu proses  dengan mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir dan diinterpretasi menjadi  informasi yang bermakna. Stimuli adalah input dari obyek tertentu yang dilihat  oleh konsumen melalui satu atau beberapa panca inderanya (Ferrinadewi,  2008:42). Persepsi konsumen merupakan hal yang membedakan baik tidaknya  suatu merek dengan merek yang lain. Suatu produk apabila mempunyai persepsi  yang baik di mata pelanggan, akan mendorong keputusan pembelian dan  menciptakan loyalitas terhadap produk tersebut.  Persepsi konsumen terhadap  kualitas adalah penilaian konsumen secara menyeluruh terhadap kinerja produk  atau jasa (Ferrinadewi, 2008:61).
Arti sebuah brand menjadi sangat penting pada era persaingan sekarang  ini. Selain sebagai pembeda dan identitas sebuah produk  di tengah-tengah  bermacam-macam  produk, sebuah brand  mempunyai makna psikologis dan  makna simbolis yang istimewa di mata konsumen. Produk sudah mengalami  paritas dalam hak kualitas sehingga hanya ada satu cara untuk bisa bertahan  hidup, yaitu dengan meyakinkan konsumen bahwa produk kita berbeda dan lebih  unggul dari produk pesaing karena lebih bisa menjawab dan memuaskan  kebutuhan konsumen.
Co-branding  salah satu cara yang bisa membantu  perusahaan untuk  mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Co-branding (penggabungan  merek) merupakan tindakan menggunakan nama merek terkenal dari dua  perusahaan yang berbeda atas produk yang sama (Kotler dan Amstrong,  2001:363). Menurut Rhenald Kasali doktor bidang consumer sciences-business  administration,  co-branding  adalah  “segala aktivitas yang harus dapat  meningkatkan nilai tambah, entah berupa asosiasi baru yang positif, diferensiasi  produk yang lebih cespleng, kepercayaan konsumen yang lebih bagus karena  kepastian terhadap kualitas yang lebih besar, atau bahkan strategi-strategi  pemasaran baru seperti jalur distribusi baru dan produk baru”  (Adiwijaya,  2003:4).
Strategi co-branding menghadirkan banyak keuntungan bagi perusahaanperusahaan restoran berantai. Meskipun strategi ini sedikit digunakan di industri  restoran, co-branding  sudah banyak digunakan diindustri lainnya. Strategi ini  sangat menguntungkan bagi konsumen restoran karena dapat memberikan  kemudahan waktu, memilih dan hemat biaya karena dapat memenuhi kebutuhan  dan keinginannya didalam satu lokasi.
KFC telah melakukan kerjasama merek (co-branding) dengan beberapa  perusahaan seperti Campina, Pepsi-Cola, Fresh Tea, Aqua, dan Milo. Tujuan  dilakukan co-branding  ini adalah untuk mengangkat dua merek sehingga  mendapatkan value  yang lebih tinggi dimata konsumen. Misalnya, KFC  melakukan co-branding  dengan perusahaan minuman Pepsi dinilai dapat  meningkatkan persepsi konsumen tentang kualitas dan harga produk seperti iklan  yang disampaikan mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari konsumen  sehingga masyarakat yakin dan tertarik untuk membeli produk KFC.
KFC yang telah melakukan co-branding dengan beberapa perusahaan ini memberikan beberapa keuntungan dan meningkatkan persepsi konsumen tentang  kualitas dan harga produk. Keuntungan ini dapat dirasakan dari asosiasi merek  yang kuat dalam jangka panjang, meningkatkan kampanye iklan baik iklan radio  seperti KFC Attack Jingle, Chaki Birthday, dan KFC Fish Fillet maupun iklan  televisi seperti Kombo Pepsi, KFC Goceng, KFC Super Panas Hot Crispy Chicken dan KFC Kombo Hit List. Keuntungan lainnya adalah konsumen merasa puas  dengan pelayanan dan kualitas produk sehingga pengalaman konsumen tentang  produk KFC tidak diragukan lagi, hal ini dibuktikan dengan KFC secara konsisten  berada pada posisi tertinggi dan paling menonjol dalam benak konsumen untuk  ‘Top of Mind Awareness’ dibandingkan dengan merek utama lainnya.
Penelitian ini dilakukan  pada salah satu perusahaan restoran KFC di  Medan yaitu KFC Cabang Gajah Mada Medan. Lokasi KFC Cabang Gajah Mada  Medan ini merupakan tempat yang sangat strategis karena letaknya yang mudah  dijangkau dan banyaknya transportasi yang akan membawa pelanggan ke KFC  Cabang Gajah Mada Medan ini. Selain itu letaknya yang dekat dengan sekolah,  daerah perkantoran dan daerah bisnis lainnya. Dengan demikian tempat ini selalu  ramai dikunjungi oleh masyarakat luas baik karyawan perusahaan maupun  pengunjung dari Toko Buku Gramedia.
Berikut ini merupakan jumlah pelanggan KFC Cabang Gajah Mada Medan  selama satu tahun terakhir yang dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1.1 Jumlah Pelanggan KFC Cabang Gajah Mada Medan Januari sampai dengan Desember Tahun 2010 Sumber : KFC Cabang Gajah Mada Medan (2010) Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa selama satu tahun terakhir, jumlah  pelanggan KFC Cabang Gajah Mada Medan mengalami kenaikan setiap bulannya  karena KFC Cabang Gajah Mada Medan selalu memperhatikan strategi yang  dipakai dalam memasarkan produknya agar penjualannya selalu meningkat setiap  Bulan  Jumlah Pelanggan Januari  2.567 Februari  3.654 Maret  3.943 April  4.765 Mei  4.990 Juni  5.521 Juli  5.842 Agustus  6.363 September  6.879 Oktober  6.910 Nopember  7.021 Desember  7.233 Total  65.688  bulannya. Hal ini membuktikan bahwa KFC Cabang Gajah Mada Medan  selalu  berupaya untuk meningkatkan penjualan agar dapat bersaing dengan perusahaan  fast food lainnya dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Salah  satu strategi yang digunakan oleh KFC Cabang Gajah Mada Medan untuk  menawarkan produknya agar menarik  minat konsumen terhadap produk tersebut  adalah  dengan co-branding  karena co-branding  salah satu cara yang bisa  membantu perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
KFC dapat diterima baik di Indonesia karena konsumsi daging ayam jauh lebih  tinggi dari pada daging jenis lain.
Berdasarkan latar belakang masalah ini, penulis tertarik untuk melakukan  penelitian dengan judul  “Pengaruh  Co-Branding  Terhadap Persepsi  Konsumen Tentang Kualitas Produk KFC Cabang Gajah Mada Medan”.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka rumusan  masalah sebagai berikut: Apakah co-branding berpengaruh positif dan signifikan  terhadap persepsi konsumen tentang kualitas produk KFC Cabang Gajah Mada  Medan? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis  seberapa besar pengaruh  co-branding  terhadap persepsi konsumen tentang  kualitas produk KFC Cabang Gajah Mada Medan.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan masukan bagi KFC  Cabang Gajah Mada Medan dalam upaya mempertahankan pelanggan  dan mengembangkan usahanya.
1.4.2 Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis baik dari segi teoritis  maupun konseptual khususnya tentang pengaruh co-branding terhadap  persepsi konsumen suatu produk.
1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat menjadi  bahan perbandingan penelitian selanjutnya di masa yang akan datang.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi