Jumat, 21 Maret 2014

Skripsi Manajemen: Analisis Pengaruh Brand EquityTeh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi



BAB I   
PENDAHULUAN
  1.1 Latar Belakang  
 Perusahaan akan berhasil memperoleh konsumen dalam jumlah yang  banyak apabila dinilai dapat memberikankepuasan bagi konsumen. Terciptanya  kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan  antara perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik  bagi pembelian ulang, membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang  menguntungkan perusahaan dan terciptanya loyalitas konsumen.

 Loyalitas konsumen dalam pemasaran merupakan hal yang sangat  penting untuk diperhatikan. Dalam hal ini perusahaan sangat mengharapkan akan  dapat mempertahankan konsumennya dalam waktu yang lama. Sebab apabila  perusahaan memiliki seorang konsumen yang loyal, maka hal itu dapat menjadi  asset yang sangat benilai bagi perusahaan. Kotler (2000:60) menyatakan bahwa  pelanggan yang puas dan loyal (setia) merupakan peluang untuk mendapatkan  pelanggan yang baru. Mempertahankan semua pelanggan yang ada umumnya  akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan pergantian pelanggan karena  biaya untuk menarik pelanggan baru  bisa lima kali lipat dari biaya  mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada.
 Tjiptono (2005:385) menyatakan bahwa loyalitas konsumen adalah  situasi ideal yang paling diharapkan parapemasar, dimana konsumen bersifat  positif terhadap produk atau produsen dan disertai pola pembelian ulang yang  konsisten. Salah satu cara perusahaan agar memiliki pelanggan yang loyal adalah  1   dengan memperhatikan keberadaan merek dimana merek tersebut mampu menarik  konsumen untuk memakai produk tersebut. Bahkan, merek dalam suatu produk  dianggap pilar bisnis yang menunjang keberhasilan bisnis itu sendiri.
 Persaingan perusahaan dalam menarik konsumen untuk mengkonsumsi  produk yang di produksi tidak lagi terbatas hanya pada fungsi awal produk  tersebut bagi konsumen, tetapi sudah dikaitkan dengan merek yang dapat  memberikan citra khusus bagi konsumen. Kekuatan merek suatu produk yang  dimiliki suatu perusahaan merupakan hasil dari penerapan strategi yang baik  dalam pembentukan merek. Produk yang berkualitas akan memberikan nilai  kepuasan yang tinggi bagi konsumen. Apabilasuatu produk telah memiliki nilai di  mata konsumen, maka salah satu yang paling diingat oleh konsumen adalah merek  dari suatu produk tersebut.
Merek (brand)  akan menjadi sumber daya saing yang bisa  berlangsung lama dan bisa menjadi penghasil arus kas bagi perusahaan dalam  jangka panjang. Produk yang memiliki brand yang kuat akan sulit ditiru karena  persepsi konsumen atas nilai suatu brand tertentu tidak akan mudah diciptakan.
Dengan ekuitas merek (brand equity)  yang kuat, konsumen yang memiliki  persepsi akan mendapatkan nilai tambah dari suatu produk yang tak akan  didapatkan dari produk-produk lainnya.
Menurut Aaker (1997:23), ekuitas merek (brand equity) adalah  seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama,  dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh  sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan. Aset  dan liabilitas yang menjadi dasar ekuitas merek dapat dikelompokkan kedalam   lima kategori, yaitu: kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brand  association), persepsi kualitas (perceived quality), loyalitas merek (brand loyalty)  dan aset merek lainnya.
Kesadaran merek (brand awareness) adalah kemampuan konsumen untuk  mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek merupakan anggota dari kategori  produk tertentu. Asosiasi merek (brand association) adalah segala hal yang  berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Asosiasi merupakan pijakan  dalam keputusan pembelian dan loyalitas merek. Persepsi kualitas (perceived  quality) adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas yang  diharapkan. Konsumen akan menyukai dan mungkin menjadi loyal terhadap  produk dengan persepsi kualitas yang tinggi. Loyalitas merek (brand loyalty) mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan  beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut didapati  adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lain.   Berbicara tentang produk teh dalam kemasan botol, selama hampir satu  dekade ada satu nama yang diingat dan melekat kuat dibenak konsumen, yaitu  Sosro. Konstribusi terbesar Sosro datang dari penjualan teh botolnya. Merek teh  Botol Sosro merupakan sebuah merek yang telah dikenal oleh banyak konsumen  dan sudah bertahan puluhan tahun. Seiringnya waktu, merek-merek minuman  botol yang lain bermunculan. Persaingan yang ketat terlihat dari banyaknya teh  dalam kemasan botol yang beredar di pasaran.
 Tabel 1.1  Top Brand Indeks untuk Kategori Teh dalam Kemasan Siap Minum MEREK TBI  Teh Botol Sosro  59,5%  Frestea 10,7%  Mountea 7,7%  Fruit Tea  5,8%  ABC Teh Kotak  4,6%  Ultra Teh Kotak  4,0%  Tekita 3,8%  Sumber : Majalah Marketing Edisi Februari 2011  Dari Tabel 1.1 diatas dapat dilihat besarnya persentase untuk kategori teh  dalam kemasan siap minum berdasarkan Top Brand Indeks dari Majalah  Marketing untuk tahun 2011. Dari Tabel 1.1 diatas juga dapat dilihat untuk  kategori minuman teh dalam kemasan masih didominasi oleh Teh Botol Sosro.
 Banyaknya merek produk untuk kategori teh dalam kemasan siap minum  tersebut menyebabkan pelanggan dihadapkan pada berbagai pilihan produk yang  pada akhirnya bisa memungkinkan pelanggan untuk beralih ke merek lain,  terlebih lagi jika merek tersebut membuat suatu perubahan yang menawarkan  karakteristik produk yang lebih ungguldari berbagai sudut atributnya.
Brand Equitydari Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang.
Sosro telah berhasil mengembangkan merek Teh Botol Sosro menjadi merek  dengan brand equityyang kuat. Beberapa hal yang dapat dicermati dalam  pembentukan brand equityini adalah :   1.  Brand Awarenessyang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan telah  memasuki tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh Botol Sosro  dapat menjadi pemimpin pasar dalam kategori teh siap minum dalam kemasan  botol.
2.  Perceived Qualitydari Teh Botol Sosro telah terbukti selama puluhan tahun.
PT. Sinar Sosro telah berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat  anggapan baik dari konsumen.
3.  Brand Associationdari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa ketika  orang menyebut teh botol kemudian yang menjadi maksud dari teh botol itu  sendiri adalah Teh Botol Sosro.
4.  Brand Loyaltydari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan hasil dari  pengembangan saluran distribusi, menjaga kualitas, dan strategi promosi yang  dilakukan dengan jargon “Apapun makanannya, minumannya Teh Botol  Sosro”.
Kekuatan brand equityperlu dijaga agar jangan menjadi merek generik.
Hal menarik untuk brand Teh Botol Sosro adalah karena justru penggunaan kata  “Teh Botol” kemudian memberikan asosiasi pada Sosro sendiri, yang menjadi  keunggulan dari brandini, sehingga tidak menjadi merek generik. Selain itu  kekuatan brand equityharus dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang  semakin ketat, karena ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka  kemudian produsen lain akan mengeluarkan produk serupa. Hal ini terjadi pada  munculnya teh dalam botol dari bermacam-macam produsen. Fenomena ini  menjadi menarik, karena sebelum Sosro mengeluarkan produk teh dalam botol,  sebuah perusahaan multinasional telah melakukan survey tentang potensi   penjualan teh dalam kemasan di Indonesia dan hasil survey menyatakan bahwa  potensi yang ada tidakcukup menjanjikan.    PT. Sinar Sosro telah banyak mendapatkan penghargaan-penghargaan  diantaranya adalah : Indonesia Best Brand Award 2005 – Indonesia Golden Brand  2005 untuk “Teh Botol Sosro For Its Sustained and Continued Achievement Of  IBBA For 3 Years (2003-2005) In Non – Carbonated Drink Category” dari SWA  – MARS, Indonesian Costumer Loyalty Award 2006 To PT. SINAR SOSRO  Category: Non – Carbonated, Brand: SOSRO, Indonesia Best Brand Award 2007  untuk “Teh Botol Sosro For Sustained Success Abd Continued Achievment Of  IBBA For 5 Years (2003-2007) dari SWA-MARS, Indonesian Best Brand Award  for 3 Consecutive Years (2006-2008) untuk “Teh Botol Sosro”, Product Category  Packaged Ready Drink dari SWA-MARS, Top Brand Award tahun  2009,2010,dan 2011 untuk “Teh Botol Sosro For Ready To Drink Tea-Non Bottle  (Tetrapack) dari Majalah Marketing dan Frontier Consulting. (www.sosro.com)   Djatmiko dalam artikelnya pada majalah Marketing edisi 11/XI/2011  mengatakan bahwa pesaing Sosro kini bukan hanya terbatas pada kategori  minuman teh dalam kemasan saja, melainkan melebar ke industri minuman secara  umum. Pembagian pasar untuk kategori besar industri minuman, yaitu air mineral  (40%), teh (30%), minuman ringan berkanbonisasi (20%), dan minuman lainnya  seperti jus (10%). Pasar di ketiga kategori besar industri minuman ini ternyata  dikuasai oleh para perusahaan besar, dimana pada kategori air mineral, Aqua  menguasai pasar sekitar 50%; pada kategori teh, Teh Botol Sosro menguasai pasar  sekitar 90%; dan untuk kategori minuman ringan berkarbonisasi, Coca-Cola  menguasai pasar sekitar 90%. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi volume   penjualan, Teh Botol Sosro yang mendistribusikan produknya tahun 1969 telah  mampu melampaui multinasional Coca-Cola yang sudah terlebih dahulu  mendistribusikan produknya di Indonesia, yaitu sejak tahun 1930.
 Hasil survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga riset antara lain AC  Nielsen, MARS dan SWA, sejak tahun 1999 hingga kini menunjukkan bahwa  tingkat penetrasi pasar untuk teh mencapailebih dari 95%. Itu artinya, minuman  teh nyaris telah atau pernah dikonsumsi oleh setiap anggota masyarakat.
Menyadari akan hal itu, PT. Sinar Sosro menjangkau konsumen teh botolnya  untuk segala umur dengan citarasa teh wangi melatinya  (www.sinarharapan.co.id). PT. Sinar Sosro, sebagai salah satu perusahaan yang  bergerak pada produk minuman teh telah menjadi pemimpin dalam penjualan  secara nasional di Indonesia yakni sebesar 77,7 % dari produk minuman teh  lainnya (www.kaskus.us).
 Berdasarkan pra survey yang dilakukan peneliti dibulan April 2011 pada  mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Universitas Harapan Medan, 25 (83,33%)  dari 30 orang responden melakukan pembelian Teh Botol Sosro. Mereka memilih  produk tersebut dikarenakan faktor merek itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan  bahwa ekuitas merek pada suatu produk sangat berpengaruh untuk meningkatkan  loyalitas konsumen. Hasil pra survey menyatakan bahwa alasan mereka memilih  Teh Botol Sosro dikarenakan Teh Botol Sosro adalah teh dalam kemasan siap  minum yang memiliki ciri khas wangi melati dan merupakan merek yang sudah  dikenal.
Alasan lainnya adalah karena Teh Botol Sosro tersebut cocok dikonsumsi saat  kapanpun baik saat beraktivitas, bersantai maupun saat mengkonsumsi makanan.
  Berdasarkan uraian-uraian diatas, peneliti tertarik untuk membuat suatu  penelitian yang berjudul: “Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro  Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi  Universitas Harapan Medan”  1.2 Perumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka  perumusan masalah penelitian ini adalah : “Apakah brand equityyang terdiri dari  kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brand association), persepsi  kualitas (perceived quality) dan loyalitas merek (brand loyalty) Teh Botol Sosro  berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada mahasiswa  Jurusan Sistem Informasi Universitas Harapan Medan?”  1.3 Tujuan Penelitian    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh  Brand Equityyang terdiri dari kesadaran merek (brand awareness), asosiasi  merek (brand association), persepsi kualitas (perceived quality) dan loyalitas  merek (brand loyalty) Teh Botol Sosro terhadap loyalitas konsumen pada  mahasiswa jurusan Sistem Informasi Universitas Harapan Medan.
1.4  Manfaat Penelitian  Manfaat penelitian dalam melakukan ini adalah :  a.  Bagi penulis, diharapkan penelitianini menjadi sarana aplikasi  untuk menerapkan teori pemasaran khususnya mengenai merek,   ekuitas merek, dan loyalitas konsumen, serta lebih memahami dan  dapat mempraktekkan metode penelitian yang sistematis.
b.  Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola  dan mempertahankan merek tetap menjadi pilihan pelanggan  mengingat persaingan antar merek yang semakin meningkat.
c.  Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan, referensi, dan  perbandingan dalam penelitian merek terutama mengenai brand  equitydan loyalitas konsumen.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi