BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini persaingan dunia usaha
semakin ketat dan cepat. Setiap perusahaan
harus meningkatkan kinerja mereka agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Kinerja karyawan yang baik
secara perorangan akan mendorong peningkatan
kinerja karyawan secara keseluruhan dan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga mempengaruhi tujuan
perusahaan yang ingin dicapai.
Dalam mencapai tujuan perusahaan, perusahaan memerlukan
manajemen yang baik, diantaranya adalah
pemimpinyang mampu mengatur dan memahami karyawannya. Pada satu sisi perusahaan tidak
mungkin mengoperasikan kegiatannya tanpa
adanya pemimpin, faktor tersebut memegang peranan yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Berbagai gaya kepemimpinan akan mewarnai
perilaku seorang pemimpin dalam
menjalankan tugasnya. Bagaimanapun gaya kepemimpinan seseorang tentunya akan diarahkan untuk kepentingan
bersama, yaitu kepentingan karyawan dan
perusahaan. Kepemimpinan seseorang dapat mencerminkan karakter pribadinya, di samping itu dampak
kepemimpinannya akan mempengaruhi terhadap
keberhasilan perusahaan.
Dalam mencapai
tujuan apa yang telah dikemukakan, yakni untuk dapat menguasai atau mempengaruhi orang lain, maka
pemimpin lazimnya mengunakan 4 macam
gaya kepemimpinan yang pertama, Democratic Leadership,
Dictatorial Leadership,
Paternalistik Leadership, dan
Free Rein Leadership, (Arep &
Tanjung, 2002:236). Terlepasdari gaya kepemimpinan tersebut yang dianut oleh seorang pemimpin,
dapat disimpulkan bahwa peran pemimpin
menjadi sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan yaitu dengan mengelola bawahannya agar bekerja
secara maksimal sehingga tercapai kinerja
yang tinggi. Untuk dapat mengelola bawahan dan bekerja sama dengan baik harus menggunakan gaya kepemimpinan yang
tepat yaitu gaya kepemimpinan yang
sesuai dengan kondisi, keadaan, situasi, waktu dan tempat karyawan. Oleh karena itu terciptalah teori
tentang gaya kepemimpinan situasional
(Arep & Tanjung, 2002:237). Kepemimpinan Situasional adalah Gaya kepemimpinan yang selalu berusaha menyesuaikan
dengan situasi dan kondisi organisasi,
serta bersifatfleksibel dalam menyesuaikan/beradaptasi dengan kematangan bawahan dan lingkungan kerja (Thoha
:2007).
Perilaku
kepemimpinan situasional yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam membangun kemajuan perusahaan
dengan melihat faktor situasi dan
kondisi diperlukan adanya peningkatan mutu karyawan yang menjadi landasan suatu organisasi untuk menunjukkan
output dalam bekerja menjadi maksimal.
Peningkat mutu karayawan ini dapat dilihat oleh pimpinan menjadi suatu bagian yang utuh yaitu, adanya kualitas
pencapaian hasil kerja karyawan dalam
perusahaan, serta kuantitas darisegi efisiensi dan efektivitas yang dilakukan karyawan.
PT. Bank Sumut Kantor Pusat Medan merupakan
badan usaha yang bergerak di bidang
perbankan. Perbankan merupakan dunia bisnis yang melibatkan kepercayaan. Pertumbuhan suatu
bank sangat tergantung pada pelayanan
para karyawan kepada nasabah dan tingkat komitmen karyawan terhadap perusahaan dan akan sangat
mempengaruhi tujuan perusahaan yang ingin dicapai. Badan usaha yang pertumbuhannya
sangat tergantung pada besarnya dana pihak
ketiga yang dihimpun dan disalurkankembali ke masyarakat. Perusahaan ini berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi
suatu negara untuk masa yang akan
datang, sehingga perusahaan harus terus-menerus meningkatkan pelayanan kepada nasabah, kinerja dan profitabilitas
perusahaan agar mampu mempertahanakan
dan meningkatkan sumbangan bidang perbankan bagi masayarakat dan negara.
Pada Tabel 1.1 menunjukkan Laba Tahun Berjalan
Setelah Pajak Bersih PT.Bank Sumut
Kantor Pusat Medan pada tahun 2009 dan 2010.
Tabel 1.1 Laba Tahun Berjalan Setelah Pajak Bersih PT.
Bank Sumut Kantor Pusat Medan Keterangan
Tahun 2009 dan 2010 (Dalam Jutaan
Rupiah) Triwulan I Triwulan
II Triwulan III Triwulan
IV Tahun 2009
134.454 300.945 457.608 330.975 Tahun
2010 214.102 375.602 435.857 404.297 Sumber : PT. Bank Sumut Kantor Pusat Medan Dari
tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa pada laba tahun berjalan setelah pajak bersih di triwulan 1, triwulanII,
triwulan III pada tahun 2009 dan 2010 mengalami
peningkatan yang positif, namun pada triwulan IV laba tahun berjalan setelah pajak bersih di tahun 2009 dan 2010
mengalami penurunan, hal ini berarti kinerja
karyawan pada triwulanIV 2009 dan 2010 menurun sehingga mengakibatkan laba PT. Bank Sumut Kantor Pusat
Medan ikut menurun.
Pada tabel 1.2 menunjukkan Data NPL PT. Bank
Sumut Kantor Pusat Medan pada tahun 2007
sampai dengan 2010.
Tabel 1.2 Data NPL PT. Bank Sumut Kantor Pusat Medan Keterangan Tahun 2007 2008 2009
2010 NPL - Gross 2,01 %
0,99 % 2,47 % 3,02 % Sumber : PT. Bank Sumut Kantor Pusat Medan Dari tabel 1.2 di atas menunjukkan tingkat Non
Performing Loan (NPL) PT. bank Sumut
Kantor Pusat Medan yang naik turun dari tahun ke tahun. Non Performing Loan (NPL) akan memberikan gambaran
kredit bermasalah yang terdapat pada
suatu perbankan. Tinggi nyaangka kredit bermasalah tersebut disebabkan oleh masih banyaknya kredit yang
diberikan namun belum di tagih.
Pada tahun 2007
menunjukkan bahwa NPL PT. Bank Sumut Kantor Pusat Medan masih cukup tinggi, namun pada tahun 2008
menunjukkan bahwa NPL PT. Bank Sumut
Kantor Pusat Medan mengalamipenurunan dari tahun 2007. Tahun 2009 NPL PT. Bank Sumut Kantor Pusat Medan kembali
mengalami peningkatan yang cukup tinggi
dan tahun 2010 NPL PT. Bank Sumut Kantor Pusat Medan kembali menunjukkan peningkatan sehingga hal ini
menunjukkan bahwa kinerja karyawan menurun.
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh
Kepemimpinan Situasional Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Bank Sumut Kantor Pusat Medan”.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan sebelumnya, maka peneliti
merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah Kepemimpinan Situasional berpengaruh positif
terhadapkinerja karyawan pada PT. Bank Sumut
Kantor Pusat Medan?”.
1.3. Tujuan
Penelitian Tujuan peneliti melakukan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
Kepemimpinan Situasional terhadap kinerja karyawan PT. Bank Sumut Kantor Pusat Medan.
1.4. Manfaat
Penelitian a. Bagi perusahaan yang diteliti Penelitian ini dapat mengetahui
kendala-kendala yang dihadapi dan berusaha untuk memecahkan masalah–masalah yang
berkaitan dengan kepemimpinan situasional
dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.
b. Bagi peneliti Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan yang berkaitan
dengan kepemimpinan situasional dan serta hubungannya terhadap kinerja karyawan sebagai kajian dalam
bidang manajemen.
c. Bagi peneliti lanjutan Penelitian ini dapat memberikan perbandingan
dalam mengadakan penelitian yang terkait
dengan kepemimpinan situasional terhadap kinerja karyawan.
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi