BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam situasi pemasaran yang semakin ketat
persaingannya, peran mutu produk perusahaan
akan semakin besar dalam kaitannya dengan perkembangan perusahaan tersebut. Untuk dapat
bertahan maka perusahaan dituntut untuk melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada kegiatan efisiensi. Namun
kegiatan efisiensi ini harus tetap memperhatikan mutu dari barang atau jasa yang dihasilkan,
pelaksanaan efisiensi ini bertujuan untuk menekan biaya, sehingga dapat memberikan harga
yang dapat dijangkau oleh konsumen.
Salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah dengan tindakan pengendalian mutu, pengendalian mutu mengandung pengertian utama,
yaitu menentukan standar untuk masingmasing produk jasa yang bersangkutan dan
usaha perusahaan untuk dapat memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan dengan
memperhatikan tujuan-tujuan dari perusahaan jasa tersebut.
Pengukuran kinerja
suatu perusahaan adalah sangat penting bagi manajer, guna evaluasi dan perencanaan masa depan. Beberapa
jenis informasi yang digunakan dalam pengendalian
disiapkan dalam rangka menjamin bahwa pekerjaan yang dilakukan telah dilakukan secara efektif dan efisien. Dengan
demikian dalam masa proses pertumbuhan perusahaan
selalu diukur kinerjanya melalui : Informasi formal dan nonformal, informasi pengendalian tugas, laporan anggaran dan
laporan nonfinansial, laporan pengunaan
dan pengendalian biaya, laporan kinerja pegawai dan sebagainya.
Manajer dalam
menjalankan tugas sehari-hari akan menggunakan orang lain dalam operasi perusahaan, Orang lain tersebut dalam
hal ini adalah pegawai yang harus diukur kinerjanya (Anthony, 2003:113), pengukuran
tersebut meliputi: 1 1. Proses pemilihan
pegawai 2. Meyakinkan bahwa pegawai telah dilatih dengan cukup 3. Memutuskan
dan menempatkan pegawai yang sesuai dalam organisasi 4. Memberi wewenang dan
tanggung jawab 5. Disiplin, memberi nasihat, dan saran 6. Meyakinkan bahwa
lingkungan kerja yang memuaskan Dengan demikian
mengukur kinerja tidak hanya informasi finansial tetapi juga informasi nonfinansial, seperti masalah kinerja pegawai yang dihubungkan dengan prestasi produksi.
Pesatnya
perkembangan perekonomian saat ini telah mendorong pertumbuhan industri-industri pelayanan jasa, khususnya
dalam bidang jasa pencucian mobil atau yang sering disebut Doorsmeer. Pertumbuhan usaha
tersebut menyebabkan persaingan yang ketat diantara pengusaha Doorsmeer lainnya, terutama dalam hal memperoleh konsumen dan mempertahankan kosumen tersebut.
Tingkat persaingan
yang tinggi mengharuskan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan untuk memperhatikan
pentingnya elemen pengendalian operasi sebagai upaya untuk mempertahankan pelanggan yang
sering datang di Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan. Doorsmeer ini harus memahami pelanggan agar pelanggan
tetap loyal dan tidak berpindah ke
pesaing.
Doorsmeer Prima
Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan merupakan salah satu industri pelayanana jasa perbengkelan
yang juga menerapkan pentingnya
memberikan pelayanan yang terbaik bagi
setiap pelanggannya dan selalu berusaha memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya serta meningkatkan lagi pengendalian operasi pada Doorsmeernya tersebut.
Doorsmeer Prima
Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan menawarkan berbagai macam produk pelayanan dalam usaha
perbengkelan sebagai upaya untuk memuaskan dan memberi kemudahan pada setiap pelanggannya.
Salah satu produk dari Doorsmeer Prima Mobil
Jalan Karya Jaya No. 78 Medan yang paling umum dan banyak diminati pelanggan adalah pelayanan pencucian mobil pada
kendaraan roda empat.
Doorsmeer Prima
Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan juga memiliki karyawan yang cukup maksimal bekerja dalam bidangnya
masing-masing sehingga pengendalian operasi
pada Doorsmeer tersebut dapat berjalan dengan semestinya. Alasan pemilihan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78
Medan sebagai tempat penelitian adalah karena
Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan memiliki jumlah pelanggan dan pendapatan
yang mengalami penurunan setiap bulannya yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 Jumlah Pelanggan
Dan Pendapatan Doorsmeer Prima Mobil Jalan
Karya Jaya No. 78 Medan (Mei- September
2010) Bulan Jumlah Pelanggan Yang Berkunjung Pada Doorsmeer Prima Mobil Medan Jumlah Pendapatan Pada Doorsmeer
Prima Mobil Medan Per Bulan Mei 815 Orang
Rp. 5.250.000 Juni 743 Orang Rp. 4.966.000 Juli 623 Orang
Rp. 4.250.000 Agustus 553
Orang Rp. 3.815.000 September 310 Orang
Rp. 2.850.000 Sumber : Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78
Medan Pada tabel 1.1 dapat dilihat jumlah pelanggan pada lima bulan terakhir
pada bulan Mei sampai dengan September
mengalami penurunan, hal ini dikarenakan pengendalian operasi yang kurang maksimal sehingga
berpengaruh terhadap kinerja produksi pada usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78
Medan yang mengakibatkan terjadinya penurunan
jumlah pelanggan dan pendapatan selama lima bulan terakhir. Pengendalian
operasi menurut Arief Suadi, Ph.D (2002: 4). : adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa anak sistem yang
berkaitan, yaitu : pemprograman, penganggaran, akuntansi, pelaporan dan pertanggungjawaban
untuk membantu manajemen mempengaruhi orang
lain dalam sebuah perusahaan agar mau mencapai tujuan perusahaan melalui
strategi tertentu secara efektif dan
efisien.
Pengendalian
operasi membutuhkan manajer produksi untuk memonitor kinerja produksi dengan cara membandingkan hasil
dengan rencana. Jika jadwal atau standar kualitas tidak sesuai maka diperlukan tindakan
korektif. Tindak lanjut (follow up) pemeriksaan untuk memastikan bahwa keputusan produksi telah
dilaksanakan adalah merupakan hal yang penting
dan harus terus menerus dilakukan dalam pengendalian operasi.
Berdasarkan latar
belakang yang dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Pengendalian
Operasi Pada Kinerja Produksi Usaha Doorsmeer
Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan”.
B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : ”Apakah Pengendalian Operasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Produksi pada Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya
No. 78 Medan?” C. Kerangka Konseptual Kerangka
konseptual merupakan kesimpulan sementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan hubungan antara variabel yang
diteliti. Kerangka konseptual merupakan tuntutan
untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis yang berbentuk alur yang dilengkapi dengan penjelasan
kualitatif. Pengendalian operasi yang berkaitan dengan hal
yang mencakup masalah fungsi, sistem,
dan keputusan yang berkesinambungan di masa mendatang. Pengendalian operasi yang baik akan menurunkan level konflik dan sebaliknya
memperbesar pendapatan, komitmen,
berlanjutnya hubungan jangka panjang dengan para pelanggan. Pengendalian operasi yang terjaga dengan baik dapat
memberikan keputusan yang terbaik kepada konsumen.
Menurut (Wibisono
2008:6) pengendalian operasi adalah :
Proses pengawasan kinerja produksi
dengan cara membandingkan hasil yang yang dicapai dengan rencana yang dibuat .
Kerangka konseptual
dapat dibuat secara sistematis berdasarkan pemikiran di atas seperti gambar berikut : Gambar 1.1 : Kerangka
Konseptual Sumber : Wibisono ( 2008:6), dan Hani Handoko (2005) (Data diolah
2010) D. Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini yang didasarkan pada perumusan
masalah dan kerangka konseptual yang
telah dikemukakan sebelumnya adalah sebagai berikut : ”Analisis Pengendalian
Operasi berpengaruh positif dan signifikan pada Kinerja Produksi Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya
No. 78 Medan ”.
Pengendalian
Operasi (X) • Pengawasan • Pelayanan Kinerja Produksi (Y) • Pekerjaan yang maksimal • Hasil
yang cukup memuaskan E.
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis Pengendalian Operasi
berpengaruh positif dan signifikan pada Kinerja Produksi Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan.
2. Manfaat
Penelitian a. Bagi Perusahaan Penelitian
ini dapat memberikan informasi dan masukan tentang Pengendalian Operasi yang dapat mempengaruhi Kinerja
Produksi Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan.
b. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi
peneliti untuk menerapkan teori-teori dan
literatur yang diperoleh di bangku kuliah, serta memperdalam pengetahuan dan memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam
bidang Manajemen Usaha Kecil.
c. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian terhadap objek
atau masalah yang sama dimasa yang akan datang.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Batasan operasional dilakukan untuk menghindari penelitian yang
simpang siur terhadap permasalahan.
Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dibatasi pada
faktor-faktor sebagai berikut: a. Variabel Bebas (X), adalah Pengendalian
Operasi b. Variabel Terikat (Y), adalah
Kinerja Produksi pada Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan.
2. Definisi
Operasional Variabel Definisi variabel bertujuan untuk melihat sejauh mana
variabel-variabel suatu faktor berkaitan
dengan faktor lainnya. Definisi variabel memberikan dan menuntun arah peniliti bagaimana cara mengukur suatu variabel.
a. Pengendalian Operasi (X) adalah : Proses
pengawasan kinerja produksi dengan cara membandingkan
hasil yang yang dicapai dengan rencana yang dibuat .
b. Kinerja Produksi (Y) : didefinisikan suatu
kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran
(output).
Tabel 1.2 Definisi
Operasional Variabel Variabel
Definisi Indikator Skala Pengukuran Pengendalian Operasi (X) Proses Pengawasan Kinerja Produksi dengan cara membandingkan Hasil yang yang dicapai dengan rencana yang dibuat .
a. Pengawasan b.
Pelayanan Likert Kinerja Produksi
(Y) suatu kegiatan atau proses yang
mentransformasikan masukan (input)
menjadi hasil keluaran (output) a. Pekerjaan yang maksimal b.
Hasil yang cukup memuaskan.
Likert Sumber :
Wibisono ( 2008:6), dan Hani Handoko (2005) (Data diolah 2010) 3. Skala
Pengukuran Variabel Penelitian ini mengukur variabel dengan menggunakan Skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006 : 86).
Penelitian ini memberikan 5 alternatif jawaban
kepada responden yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 sebagai berikut : Tabel 1.3 Instrumen
Skala Likert No Alternatif Jawaban Skor 1
Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S)
4 3 Kurang Setuju (KS) 3 4
Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2006 : 105), diolah 4.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
ini dilakukan di Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan. Waktu penelitian yaitu dari bulan Mei
2010 - Desember 2010.
5. Populasi dan
Sampel a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
subjek ataupun objek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik suatu
kesimpulannya (Sugiyono, 2006 : 72). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Doorsmeer Prima Mobil Jalan
Karya Jaya No. 78 Medan yang berjumlah 14 orang.
b. Sampel Sampel
adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2003 : 103).
Karena jumlah
populasi di bawah 100 orang, maka secara otomatis dijadikan sebagai sampel yaitu yang berjumlah 14 orang.
6. Jenis data Penelitian
ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu : data primer dan data sekunder.
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara
langsung dari responden yang terpilih pada
lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawancara kepada responden terpilih.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh
melalui studi dokumentasi dengan mempelajari
berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan internet untuk mendukung penelitian ini.
7. Teknik
Pengumpulan Data a. Kuisioner Kuesioner
merupakan pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada responden yang
terpilih, yakni pada Karyawan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan.
b. Studi Kepustakaan Teknik pengumpulan data
dengan cara meninjau, membaca dan mempelajari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet
yang berhubungan dengan penelitian.
c. Wawancara Yaitu melakukan tanya jawab secara
langsung dengan responden dan pihak pemilik usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya
No. 78 Medan.
8. Uji Validitas
dan Reabilitas a. Uji Validitas Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas untuk mengukur ketepatan
alat ukur melakukan tugas mencapai sasarannya.
Kriteria dalam
menentukan validitas kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut Valid 2.
Jika r hitung < r tabel maka
pertanyaan tersebut tidak Valid b. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan
tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila
digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2006 : 110). Uji reliabilitas akan menunjukkan konsistensi dari pernyataan
jawaban responden yang terdapat pada kuesioner.
Uji ini dilakukan
setelah validitas yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Uji reliabilitas ini menggunakan uji Cronbach
Alpha.
Kriteria dalam
menetukan reliabilitas kuesioner adalah sebgai berikut: 1. Jika r alpha positif
dan lebih besar dari r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel.
2. Jika r alpha
negatif dan lebih kecil dari r tabel
maka pertanyaan tersebut tidak reliabel.
Uji validitas dan
reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan program software SPSS
(Statistic Product and Service Solution) versi 16.00 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah.
Pengujian validitas
dan reliabilitas dilakukan sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya. Menurut Sugiyono (2006 : 114),
sampel dalam pra pengujian yang digunakan sebanyak 15 orang. Pada pengujian ini
dilakukan pada pelanggan Doorsmeer Milala Station Service Jalan Karya Jasa No. 29 A/B Medan.
9. Teknik Analisis
Data a. Analisis Deskriptif Analisis
deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menginterpretasi data sehingga diperoleh
gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil
perhitungan.
b. Analisis Statistik Penulis menggunakan metode
analisis statistik regresi sederhana dalam penelitian ini.
Metode analisis
regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (Pengendalian Operasi) tehadap variabel
terikat (Kinerja Produksi ). Persamaan regresi sederhana yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : Y = a + bx + e Dimana : Y =
skor Kinerja Produksi usaha a =
kostanta b = koefisien regresi x =
variabel Pengendalian Operasi e =
standar error c. Uji Hipotesis Suatu
perhitungan statistik disebut signifikan apabila nilai uji statisnya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H0
ditolak). Uji statis disebut tidak signifikan apabila berada dalam daerah dimana H0 diterima.
1. Uji Signifikansi
Parsial ( Uji – t) Uji signifikansi parsial ( Uji – t) menunjukkan seberapa
besar pengaruh variabel bebas secara
parsial terhadap variabel terikat. H0 : b1 = 0 Artinya variabel bebas (X) secara
parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Ha : b1 ≠ 0 Artinya
variabel bebas (X) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria
pengambilan keputusan, yaitu : H0
diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% Ha diterima jika thitung >
ttabel pada α = 5% 2. Pengujian Koefisien Determinan (R²) Koefisien determinan
(R²) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R²
semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X)
adalah besar terhadap variabel terikat (Y).
Sebaliknya jika R²
mengecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
semakin kecil.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi