Jumat, 21 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS PERINGKAT ECONOMIC VALUE ADDEDPADA SEKTOR PERBANKAN TERBUKADI INDONESIA TAHUN 2009-2010



BAB I  PENDAHULUAN
  1.1.  Latar Belakang Masalah   
Bank merupakan salah satu lembaga yang berperan sebagai perantara  keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak  yang memerlukan dana . Menurut Undang-Undang RI tentang Perbankan nomor  10 tahun 1998 bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat  dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk  kredit dan atau bentuk-bentuk lainnyadalam rangka meningkatkan taraf hidup  rakyat banyak.

Bank mempunyai fungsi sangat strategis dalam pembangunan nasional,  mengingat fungsi utamanya sebagai penghimpun dana penyalur dana, dengan  tujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka  meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah  peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Berdasarkan fungsi bank tersebut makasifat bisnis bank berbeda dengan  perusahaan manufaktur maupun perusahaanjasa yang lain. Bisnis perbankan  merupakan usaha yang sangat mengandalkan kepercayaan, yaitu kepercayaan  masyarakat sebagai pengguna jasa perbankan. Sedikit saja isu berkaitan dengan  kondisi bank yang tidak sehat, makamasyarakat akan berbondong-bondong  mengambil dana yang tersimpan dalam bank tersebut, sehingga akan lebih   memperburuk kondisi bank tersebut, sebagaimana yang terjadi pada pertengahan  tahun 1997, yaitu akan berakibat padaterjadinya krisis perbankan.
Perbankan sebagai tiang pokok dalam perekonomian Indonesia adalah  sektor yang paling terpukul dengan adanya krisis moneter yang terjadi pada  pertengahan tahun 1997. Tetapi lambat laun setelah krisis moneter, kondisi  perbankan Indonesia semakin membaik. Menurut data Bank Indonesia, Mei 2010  telah tercatat sebanyak 122 Bank Umumdan 31 diantaranya merupakan bank  yang telah listing di BEI. Diantara 31 bank yang telah listing di BEI, ada 10 bank  yang merupakan bank terbesar dari segi aset menurut data Statistik Perbankan  Indonesia Edisi Desember 2010, yaitu :  Tabel 1.1  Peringkat Bank Umum Berdasarkan Aset  Tahun 2009 – 2010  Tahun 2009  No. Nama Bank  Total  Aset  (Miliar  Rp.)  Tahun 2010  No. Nama Bank  Total  Aset  (Miliar  Rp.)  1.  PT Bank Mandiri  (Persero), Tbk  375.239  1.  PT Bank Mandiri  (Persero), Tbk  410.619  2.  PT Bank BRI (Persero),  Tbk  318.447  2.  PT Bank BRI (Persero),  Tbk  395.396  3.  PT Bank Central Asia,  Tbk  283.182  3.  PT. Bank Central Asia,  Tbk  323.345  4.  PT Bank BNI (Persero),  Tbk  226.911  4.  PT BNI (Persero), Tbk  241.169  5.  PT Bank CIMB Niaga,  Tbk  106.889  5.  PT Bank CIMB Niaga,  Tbk  142.932  6. PT Bank Danamon  Indonesia, Tbk  96.806 6. PT Bank Danamon  Indonesia, Tbk  113.861  7.  PT Pan Indonesia Bank,  Tbk  76.270  7.  PT Pan Indonesia Bank,  Tbk  106.508  8. PT Bank Internasional  Indonesia, Tbk  58.737  8.  PT Bank Permata, Tbk  74.040  9.  PT BTN (Persero), Tbk  58.481  9.  PT BII, Tbk  72.030  10.  PT Bank Permata, Tbk  56.213  10.  PT BTN (Persero), Tbk  68.334  Sumber : Data Statistik Perbankan Indonesia, Desember 2010   Table 1.1 menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan bank dalam  jumlah aset. Posisi peringkat 10  bank terbesar di Indonesia menunjukkan  perubahan pada tahun 2010 dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhannya  sangat signifikan sehingga ada beberapa bank yang tergeser posisinya. Posisi  teratas tetap dipegang oleh Bank Mandiri, bank milik negara yang merupakan  gabungan dari empat bank dengan total aset Rp. 410 triliun. Posisi kedua  ditempati Bank Rakyat Indonesia dengan total aset Rp. 395 triliun. Posisi ketiga  sampai ketujuh, yaitu Bank BCA, Bank BNI, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon,  dan Bank Pan Indonesia tidak mengalami perubahan. Bank Permata yang semula  berada pada posisi kesepuluh pada tahun 2009 berhasil naik kelas di posisi  kedelapan dengan total aset Rp. 74 triliun. Sedangkan bank yang posisinya turun  ádalah Bank BII dan Bank BTN. Bank BII turun posisinya menjadi peringkat  kesembilan sedangkan Bank BTN turun menjadi peringkat kesepuluh.
Posisi dan kinerja perusahaan sangat penting artinya bagi perusahaan  untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, apalagi mengingat  pentingnya peranan perbankan dalam  stabilitas sistem keuangan dan  perekonomian. Kekuatan perlu diketahui agar dapat dipertahankan atau bahkan  lebih ditingkatkan, sedangkan kelemahan perlu diketahui untuk dapat segera  diperbaiki.
Ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja sangatlah beragam dan  kadang-kadang berbeda antara satu industri dengan industri lainnya. Tetapi yang  biasa digunakan oleh para manajer  maupun investor selama ini adalah  menggunakan rasio keuangan perusahaan seperti rasio likuiditas (liquidity ratio),   rasio leverage (leverage ratio), rasio aktivitas (activity ratio), rasio profitabilitas  (profitability ratio), dan rasio saham biasa (common stock ratio). Hal ini dapat  dilihat dari penggunaan Indonesian Capital Market Directoryyang semakin luas  sebagai dasar untuk melihat kinerja keuangan perusahaan yang tercatat di Bursa  Efek Indonesia.
Penilaian kinerja yang lain dapat dilakukan dengan metode CAMELS.
Metode CAMELS merupakan penilaian tingkat kesehatan bank yang berlaku saat  ini sesuai degan Peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 yang menggantikan  sistem sebelumnya yaitu CAMEL (Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia  No.26/5/BPPP, tanggal 29 Mei 1993).
Meskipun sudah ada ukuran yang jelas tentang angka-angka yang  menunjukkan tingkat kinerja perbankan tetapidalam penelitian ini penulis ingin  menerapkan konsep Economic Value Added (EVA) sebagai alternatif alat ukur  kinerja perbankan.
EVA merupakan salah satu konsep ukuran kinerja keuangan yang  dipopulerkan oleh Stern Stewart & Co., perusahaan konsultan yang didirikan pada  tahun 1982. Stern Stern Stewart & Co. mengusulkan suatu pendekatan atau  metode baru untuk mengukur kinerja operasional suatu perusahaan yang  memperhatikan kepentingan dan harapan penyedia dana (kreditur dan pemegang  saham), yang disebut dengan teknik pengukuran Economic Value Added(EVA).
EVA memperhitungkan biaya modal dari seluruh modal yang dipergunakan untuk  menghasilkan laba, sehingga dapat memberikan gambaran laba atas perusahaan  yang sebenarnya. EVA merupakan sebuah pengukuran nilai tambah ekonomis   yang dapat ditentukan dari selisih antara Laba Bersih Operasional Setelah Pajak  (Net Operating Profit After Tax) dengan biaya modal. Biaya modal ini ditentukan  melalui biaya rata-rata tertimbang dari Hutang dan Ekuitas (Weight Average Cost  of Debt and Equity Capital– ”WACC”).
Pada tahun 2007 majalah SWA telah melakukan pemeringkatan terhadap  100 perusahaan terbaik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Diantara 100  perusahaan tersebut 15 diantaranya merupakan perusahaan yang berasal dari  sektor perbankan. Hasil pemeringkatan majalah SWA dapat dilihat dalam tabel  1.2 di bawah ini :  Tabel 1.2  Hasil Peringkat EVA Majalah SWA  Tahun 2007  No. Nama Bank  EVA  ( Miliar Rp.)  1.  Bank Rakyat Indonesia  1,621  2.  Bank Central Asia  1,433  3. Lippo Bank  156  4. Bank Bukopin  30  5. Bank Niaga  6  6. Bank Century  -36  7. Bank Danamon  -42  8.  Bank Arta Graha  -72  9. Bank Mega  -103  10.  Bank Pan Indonesia  -231  11.  Bank Negara Indonesia  -314  12. Bank NISP  -363  13. Bank Permata  -363  14. Bank UOB Buana  -363  15.  Bank Internasional Indonesia  -363  16. Bank Mandiri  -1,496  Sumber : Majalah SWA Edisi 26/2007   Dari Tabel 1.2 menunjukkan bahwa masih banyak bank yang  membukukan nilai EVA yang negatif. Dari 15 bank yang dihitung EVA nya  hanya 5 bank yang memiliki nilai EVA yang positif. Kelima bank tersebut adalah  Bank BRI, BCA, Lippo Bank, Bank Bukopin, dan Bank Niaga. Bank Rakyat  Indonesia berada di peringkat pertama dan mampu mengungguli Bank BCA,  Bank Mandiri dan bank lainnya.
Perbankan nasional belum banyak yang menerapkan EVA. Oleh sebab itu  masih banyak bank yang membukukan EVA minus yang berarti perusahaan  tersebut dikelola dengan kurang baik (poorly managed). Kebanyakan bank masih  accounting minded. Padahal, EVA lebih mencerminkan fundamental perusahaan.
Masyarakat indonesia juga belum familiar dengan konsep yang dipopulerkan  Stern Stewart & Co. ini.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,  maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul  ”Analisis  Peringkat Economic Value Addedpada Sektor Perbankan Terbuka di  Indonesia Tahun 2009-2010”.
1.2. Rumusan Masalah  Perumusan masalah ini dimaksudkan untuk menegaskan batas-batas  permasalahan, sehingga cakupan penelitian ini tidak keluar dari tujuannya.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya  maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :  
 a.  ”Bagaimana kinerja keuangan perusahaan sektor perbankan terbuka di  Indonesia tahun 2009-2010 berdasarkan analisis EVA ?”  
b.  ”Bagaimana peringkat perusahaan pada sektor perbankan terbuka di Indonesia  tahun 2009-2010 berdasarkan analisis EVA?”
 1.3. Tujuan Penelitian  Tujuan penelitian ini adalah :
  a.  Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan pada sektor  perbankan terbuka di Indonesia tahun 2009-2010 berdasarkan EVA.
b.  Untuk mengetahui dan menganalisis peringkat perusahaanpada sektor  perbankan terbuka di Indonesia tahun 2009-2010 berdasarkan EVA.
1.4. Manfaat Penelitian  Manfaat penelitian ini adalah :
  a.  Bagi Emiten  Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk penilaian kinerja  perusahaan serta dapat digunakan untuk menyusun strategi usaha di masa  mendatang dan membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.
b.  Bagi Investor  Untuk memberikan informasi bagi investor mengenai kinerja keuangan sektor  perbankan terbuka di Indonesia berdasarkan EVA, sehingga dapat dijadikan  bahan pertimbangan dalam melakukan kegiatan investasi.
c.  Bagi Penulis   Untuk menambah wawasan penulis baik dari segi teoritis maupun konseptual  mengenai EVA dalam menilai penciptaan nilai tambah perusahaan yang dapat  dijadikan untuk menilai kemampuan dan prestasi perusahaan khususnya sektor  perbankan terbuka di Indonesia.
d.  Bagi Peneliti Selanjutnya  Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya, mengenai penciptaan nilai tambah  perusahaan berdasarkan konsep EVA dengan ruang lingkup yang lebih luas  sehingga hasilnya menjadi lebih sempurna.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi