BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Handphone merupakan
salah satu alat komunikasi praktis yang sangat dibutuhkan oleh setiap konsumen. Saat ini
hampir setiap orang memiliki handphone,
mulai dari masyarakat berpenghasilan tinggi sampai ke masyarakat yang berpenghasilan rendah. Merek
handphone yang diproduksi juga cukup banyak seperti Nokia, Samsung, Sony Ericsson
dan Motorola. Banyaknya jenis handphone
yang ada membuat konsumen merasa bimbang untuk tetap loyal pada satu merek saja. Loyalitas konsumen merupakan
dorongan perilaku untuk melakukan
pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan.
Produk handphone Nokia yang selalu
mengeluarkan berbagai inovasi akan dapat menarik minat konsumen. Dalam hal ini konsumen
akan dimanjakan dengan berbagai produk
yang sangat menarik, disinilah loyalitas konsumen akan teruji.
Salah satu merek handphone yang
saat ini memiliki kualitas yang paling baik
dari seluruh jenis handphone lainnya adalah Nokia. Untuk produk merek handphone, Nokia merupakan produk merek
handphone yang berada di peringkat pertama
di dunia dalam best-brands 2008 kategori handphone berdasarkan brand value-nya sebesar 33.696, urutan kedua yaitu
handphone merek Sony Ericsson sebesar
16.853, urutan ketiga yaitu handphone merek Samsung sebesar 12.90dan urutan
keempat yaitu handphone merek Motorola sebesar 4.149. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.Merek yang paling bernilai di dunia
tahun 2008 untuk kategori handphone Merek
Rank Negara Asal Sektor 200brand value
($m) Tingkat perubahan nilai Nokia
1 Finland elektronik
33.696 12% Sony Ericsson 2
Japan elektronik 16.853
4% Samsung 3 Korea
elektronik 12.907 10% Motorola
4 US elektronik
4.149 -9% ( Sumber:
www.interbrand.com) (data diolah, Januari 2009) berdasarkan Tabel 1.2 berikut ini terdapat perbedaan kualitas
antara produk handphone Nokia dan Sony
Ericsson sebagai Market Leader dalam pangsa pasar handphone sebagai berikut Tabel
1.Perbandingan Kualitashandphone Nokia dan Sony Ericsson No Perangkat Perbandingan
Kualitas Nokia Sony Ericsson 1. Speaker
Terdengar kencang dan agak
cempreng Terkesan lembut sehingga alunan
musik terasa enak untuk didengarkan 2. Headset
Suara yang dihasilkan terdengar
biasa saja Suara yang dihasilkan berkualitas
yang didukung dengan fitur Megabass 3. Kamera
Hasil foto terkesan biasa saja Hasil
foto berkualitas dan tajam 4. Chasing
Lebih variatif dan tetap terlihat
menawan dari materialnya Kurang variatif
dan terkesan seperti plastik 5. Kursor tengah
Lancar digunakan untuk semua tipe
dari handphone Nokia Sering macet
apabila digunakan, tetapi hanya untuk sebagian tipe saja 6. Fitur
Lebih mudah dalam mengoperasikannya
Agak sulit dalam mengoperasikan fiturfiturnya 7. Keypad
Lebih lembut apabila ditekan atau
digunakan Terasa keras apabila ditekan (Sumber:www.gadget.com)
(data diolah, Februari 2009) Indonesia
merupakan salah satu negara di Asia Pasifik yang menjadi pangsa pasar penjualan handphone Nokia.
Berdasarkan data statistik Gfk Group tahun
2008, pengguasaan pangsa pasar untuk handphone GSM (Global System For Mobile Communication) dan CDMA (Code
Division Multiple Acces) di Indonesia
dipegang oleh Nokia. Untuk handphone GSM, penguasaan pangsa pasar Nokia mencapai 60%, Sony Ericsson mencapai
14%, dan yang lainnya di bawah 10%
seperti Motorola, Samsung dan Philips. Untuk handphone CDMA, Nokia mencapai angka terbesar yang mencapai 52%,
diikuti Sanex 36,6% dan yang lainnya
dibawah 2% bahkan Samsung yang dikenal sebagai produsen CDMApun berada di bawah 2 persen. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.Pangsa Pasar handphone
Nokia di Indonesia tahun 200Kategori Handphone
Merek Handphone Persentase Handphone
GSM 1. Nokia 60 % 2. Sony Ericsson 14 % 3. Motorola, Samsung dan Philips <10%
Handphone CDMA 1. Nokia 52 % 2. Sanex 36,6% 3. Motorola, Samsung, Philips dan Sony
Ericsson <2% (Sumber: www.kompas.com) (data diolah, Januari 2009) Mahasiswa merupakan salah satu pasar potensial
terhadap handphone merek Nokia. Banyak mahasiswa menggunakan handphone merek
Nokia sebagai alat untuk berkomunikasi
dan kebanyakan mahasiswa menginginkan sebuah handphone yang telah familiar atau dikenal masyarakat
luas. Menurut prasurvei yang dilakukan
peneliti, dimana survei tersebut dilakukan pada beberapa mahasiswa Departemen
Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara diperoleh bahwa handphone merek
Nokia memiliki kualitas yang baik dan
mudah dioperasikan dibandingkan dengan handphone merek lain.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, penulis
tertarik mengambil judul penelitian
“Analisis Persepsi Kualitas Produk Handphone Merek Nokia Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa
Departemen Manajemen Ekstensi Fakultas
Ekonomi USU”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah Persepsi Kualitas
Produk Handphone Merek Nokia Mempunyai
Pengaruh Yang Positif dan Signifikan terhadap Loyalitas Konsumen Pada mahasiswa Departemen Manajemen Ekstensi
Fakultas Ekonomi USU?” C. Kerangka Konseptual Persepsi kualitas dapat didefinisikan sebagai
persepsi konsumen terhadap keseluruhan
kualitas atau keunggulan suatu produk berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Persepsi terhadap
kualitas keseluruhan dari suatu produk
dapat menentukan nilai dari produk tersebut dan berpengaruh langsung kepada keputusan pembelian konsumen dan
loyalitas mereka terhadap merek (Durianto
et.al, 2001: 96). Persepsi kualitas yang positif akan mendorong keputusan pembelian dan menciptakan loyalitas
terhadap produk tersebut. Karena persepsi
kualitas merupakan persepsi konsumen maka dapat diramalkan jika persepsi kualitas konsumen negatif, produk
tidak akan disukai konsumen dan tidak
akan bertahan lama di pasar, sebaliknya jika persepsi kualitas konsumen positif, produk akan disukai.
Persepsi kualitas mencerminkan perasaan
konsumen secara menyeluruh mengenai suatu
merek produk. Untuk memahami persepsi kualitas suatu merek produk diperlukan pengukuran terhadap dimensi yang
berkaitan dengan karakteristik produk.
Mengacu kepada pendapat David A.Garvin (dalam buku Durianto et.al, 2001: 98) terdapat 6 dimensi persepsi kualitas
yaitu: Kinerja, Pelayanan, Ketahanan,
Keandalan, Karakteristik produk dan Kesesuaian dengan spesifikasi yang berpengaruh langsung terhadap loyalitas
konsumen.
1. Kinerja, melibatkan berbagai karakteristik
operasional utama dari suatu produk.
2. Pelayanan, melibatkan kemampuan memberikan
pelayanan suatu produk kepada konsumen.
3. Ketahanan, mencerminkan umur ekonomis dari
suatu produk.
4. Keandalan, mencerminkan konsistensi dari kinerja
yang dihasilkan suatu produk dari satu
konsumen ke konsumen lainnya.
5. Karakteristik produk, mencerminkan
bagian-bagian tambahan dari produk.
6. Kesesuaian dengan spesifikasi, melibatkan
kualitas proses manufaktur (tidak ada
cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji.
Berdasarkan teori pendukung diatas, kerangka
konseptual pada penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut: Sumber:
Durianto et.al (2001: 98) (data diolah, Januari 2009) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan
maka dirumuskan hipotesis sebagai
berikut “Persepsi Kualitas Produk Handphone Merek Nokia Mempunyai Pengaruh Yang Positif dan Signifikan
Terhadap Loyalitas Konsumen Pada
Mahasiswa Departemen Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi USU”.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan
Penelitian Mengetahui dan menganalisis pengaruh Persepsi Kualitas Produk Handphone merek Nokia terhadap Loyalitas Konsumen
pada Mahasiswa Departemen Manajemen
Ekstensi Fakultas Ekonomi USU.
Dimensi Persepsi Kualitas 1.
Kinerja (X1) 2. pelayanan
(X2) 3. Ketahanan (X3) 4. Keandalan
(X4) 5. Karakteristik produk (X5) 6.
Kesesuaian dengan spesifikasi (X6) Loyalitas Konsumen (Y) 2.
Manfaat Penelitian a. Bagi
Perusahaan Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk lebih meningkatkan kualitas
produk handphone merek Nokia dimasa yang
akan dating.
b. Bagi Penulis Memperluas wawasan pengetahuan
peneliti tentang persepsi kualitas produk
dan loyalitas konsumen.
c. Bagi Pihak lain Referensi bagi peneliti
selanjutnya sehingga dapat dijadikan perbandingan
dalam melakukan pengembangan penelitian yang sama di masa yang akan datang.
F. Metode Penelitian 1.
Batasan Operasional Penelitian ini hanya dibatasi pada mahasiswa
Departemen Manajemen Ekstensi Fakultas
Ekonomi USU angkatan 2006-2008. Penulis membatasi atau memberikan batasan operasional bahwa penelitian
ini hanya melihat pada pengaruh persepsi
kualitas produk handphone merek Nokia terhadap Loyalitas Konsumen.
2.
Definisi Operasional Variabel a.
Kinerja (X1) Kinerja (X1) merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh
setiap perusahaan jika ingin yang
dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen b.
Pelayanan (X2) Pelayanan (X2)
mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada suatu produk.
c. Ketahanan (X3) Ketahanan (X3) mencerminkan umur ekonomis dari
produk tersebut.
d. Keandalan (X4) Keandalan (X4) merupakan konsistensi dari
kinerja yang dihasilkan suatu produk
dari satu pembelian ke pembelian berikutnya.
e. Karakteristik Produk (X5) Karakteristik produk (X5) menyangkut
bagian-bagian tambahan dari produk
(features) yang merupakan ciri-ciri atau keistimewaan tambahan atau pelengkap lainnya.
f. Kesesuaian dengan spesifikasi (X6) Kesesuaian dengan spesifikasi (X6) merupakan
pandangan mengenai proses manufaktur
(tidak ada cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan
keinginan konsumen dan telah teruji.
Tabel 1.Definisi Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Variabel Indikator 1.
Kinerja (X1) berbagai karakteristik operasional utama yang dipertimbangkan pembeli ketika ingin membeli produk.
1. Handphone merek Nokia memiliki baterai yang tahan lama 2. Handphone merek Nokia memiliki sinya/jaringan yang kuat 3. Handphone merek Nokia memiliki suara yang jernih 2. Pelayanan (X2) kemampuan memberikan pelayanan pada suatu produk.
1. Reparasi/onderdil handphone merek Nokia mudah
diperoleh 2. Pelayanan agen penjual
handphone merek Nokia memuaskan 3.
Garansi handphone merek Nokia
terjamin 3. Ketahanan (X3) umur ekonomis dari produk tersebut.
1. Masa pakai handphone Nokia maksimal 2.
Perawatan handphone merek Nokia
mudah 4. Keandalan (X4) konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya.
1. Handphone
merek Nokia mudah dipakai/dioperasikan
2.
Handphone merek Nokia tetap bekerja secara konsisten walaupun telah berulang kali dijual belikan 5.
Karakteristik produk (X5) menyangkut
bagian-bagian tambahan dari produk (features) yang merupakan ciri-ciri atau keistimewaan tambahan atau pelengkap lainnya.
1. Handphone merek Nokia memiliki desain yang bagus dan unik 2. Aksesoris handphone merek Nokia lengkap 6.
Kesesuaian dengan spesifikasi (X6) pandangan mengenai proses manufaktur (tidak ada cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan keinginan konsumen dan telah teruji.
1. Handphone merek Nokia sesuai dengan spesifikasi dan teruji 2. Handphone merek Nokia aman digunakan 7. Loyalitas konsumen (Y) Kesetiaan dan
Kepercayaan pada Produk dan kebanggaan Terhadap
produk 1. Anda selalu setia memakai handphone merek Nokia 2. Anda bangga menggunakan handphone merek Nokia 3. Anda tidak ingin berpindah merek handphone selain merek Nokia.
4. Anda selalu merekomendasikan handphone merek Nokia kepada keluarga atau teman (Sumber: Durianto et.al
(2001: 98-99) ( data diolah, Januari 2009 ) 3.
Skala Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006: 104).
Untuk keperluan analisis kuantitatif
penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1
sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel
1.5 berikut ini: Tabel 1.Instrumen Skala Likert No Pertanyaan
Skor 1 Sangat Setuju (SS) 2
Setuju (ST) 3 Kurang Setuju (KS) 4
Tidak Setuju (TS) 5 Sangat Tidak Setuju (STS) Sumber: Sugiyono (2006: 105) 4. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini
direncanakan dari bulan Januari 2009 sampai dengan bulan April 2009. Lokasi penelitian di
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara, Jalan Prof. Dr. T. Hanafiah, SH. Padang Bulan Medan.
5. Jenis Data Peneliti menggunakan dua jenis
data yaitu: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari
responden secara langsung di lokasi
penelitian melalui kuesioner dan wawancara kepada responden yang dilakukan pada
penelitian awal sampai selesai.
b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data
yang berisikan informasi dan teoriteori yang digunakan untuk mendukung penelitian
yang dilakukan.
Peneliti mendapat data sekunder
dari buku-buku, majalah dan internet tentang
pemasaran produk dan loyalitas konsumen.
6. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini
teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ialah melalui kuesioner yaitu dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada responden.
Kuesioner berisikan pertanyaan mengenai identitas responden dan variabel yang diteliti dalam penelitian ini
yaitu variabel kinerja, pelayanan, ketahanan,
keandalan, karakteristik produk, kesesuaian dengan spesifikasi, kepuasan dan loyalitas konsumen.
7. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi pada
penelitian ini adalah mahasiswa Manajemen Ekstensi angkatan 2006-2008. Dengan
pertimbangan bahwa mahasiswa adalah
target pasar sebagai salah satu pengguna produk handphone merek Nokia.
b. Sampel Menurut Gay dalam buku Umar (2007:
79), menjelaskan bahwa “ukuran minimum
sampel yang diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan untuk populasi
relatif kecil minimal 20% dari populasi”.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti mengambil sampel sebesar 20% dari populasi dari setiap
angkatan mahasiswa. Maka sampel dalam
penelitian ini berjumlah 61,2 dibulatkan menjadi 61 orang mahasiswa.
Metode penarikan sampel
menggunakan Metode Purposive Sampling.
Metode Purposive sampling adalah penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan kriteria bahwa
mahasiswa tersebut telah menggunakan
handphone merek Nokia minimal 2 tahun pemakaian.
Tabel 1.Populasi dan Sampel
Penelitian Fakultas Ekonomi Departemen
Manajemen Angkatan Jumlah 2006 2007 200Manajemen Ekstensi 106
136 64 3020%
21,2 27,2 12,8
61,Sumber: Data diolah dari Bagian Kemahasiswaan FE USU 2008. Metode Analisis Data Analisis data di dalam
penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: a. Metode Penelitian Deskriptif Metode deskriptif merupakan metode yang
digunakan dengan mengumpulkan dan
menganalisa data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas. “Metode
deskriptif bertujuan membuat fakta-fakta
dan sifat-sifat suatu populasi tertentu secara sistematik dan teliti” (Ginting, 2006: 23).
Variabel yang diteliti terbatas atau
tertentu saja.
b. Metode Regresi Linear Berganda Analisis
regresi linear berganda digunakan oleh peneliti untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel
independen, yaitu kinerja (X1),
pelayanan (X2), ketahanan (X3), keandalan (X4), karakteristik produk (X5) dan kesesuaian dengan spesifikasi
(X6) terhadap loyalitas konsumen (Y).
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS
12.00 for Windows.
Adapun model persamaan yang
digunakan adalah menurut Sugiyono (2006:
211): Y= b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e Dimana: Y = Loyalitas konsumen X1 = Skor dimensi
Kinerja X2 = Skor dimensi Pelayanan X3 = Skor dimensi Ketahanan X4 = Skor dimensi Keandalan X5 = Skor dimensi Karakteristik produk X6 = Skor dimensi Kesesuaian dengan spesifikasi b1 – b6
= Koefisien regresi b0 =
Konstanta e = Standar error Suatu
perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya
berada didalam daerah kritis (daerah
dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
dimana Ho diterima. Dalam analisis
regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu: 1. Uji
Signifikan Individual/ Uji Parsial ( Uji – t) Uji – t menunjukkan seberapa
besar pengaruh varibel bebas secara
individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji – t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: Ho
: b1 = Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu (X1,
X2, X3, X4, X5, X6) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen (Y).
Ho : b1 ≠ Artinya secara parsial
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas
konsumen (Y).
Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho
diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ha diterima jika t hitung >
t tabel pada α = 5% 2. Uji Signifikan
Simultan/ Uji Serentak (Uji – F) Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji – F
digunakan untuk melihat secara
bersama-sama (serentak) variabel independen
yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen (Y).
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6
= Artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel
independen yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6
) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen (Y).
Ha : b1 ≠b2 ≠b3 ≠b4 ≠b5 ≠b6
≠ Artinya, secara bersama-sama
(serentak) terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel- variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6) terhadap variabel dependen
yaitu loyalitas konsumen (Y).
3. Koefisien Determinan (R²) / Identifikasi
Determinan ( R²) Identifikasi determinan (R²) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen.
Identifikasi determinan (R²)
berfungsi untuk mengetahui signifikan
variabel, maka harus dicari koefisien determinan (R²).
koefisien determinan menunjukkan
besarnya kontribusi variabel independen
(X) terhadap variabel dependen (Y). Semakin besar nilai koefisien determinan, maka semakin baik
kemampuan variabel dependen (Y). Jika
determinan (R²) semakin besar (mendekati
satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu (X1,
X2, X3, X4, X5, X6)serta variabel
dependen (Y) yaitu loyalitas konsumen semakin besar. Sebaliknya, jika determinan (R²)
semakin kecil (mendekati nol) maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4, X5,
X6) serta variabel dependen (Y) yaitu
loyalitas konsumen semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan variabel independen yaitu
(X1, X2, X3, X4, X5, X6) serta variabel dependen
(Y) yaitu loyalitas konsumen. Dalam output SPSS, koefisien determinan terletak pada tabel Model
Summary dan tertulis R square. Namun
untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan
Adjusted R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel
independen yang digunakan dalam penelitian.
Nilai R square dikatakan baik
jika di atas 0.5 karena nilai R square
berkisar antara 0 sampai 1 (Nugroho, 2005: 51).
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi