Kamis, 20 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS PERSEPSI KUALITAS PRODUK HANDPHONE MEREK NOKIA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MAHASISWA DEPARTEMEN MANAJEMEN



BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang Masalah 
Handphone  merupakan salah satu alat komunikasi praktis yang sangat  dibutuhkan oleh setiap konsumen. Saat ini hampir setiap orang memiliki  handphone, mulai dari masyarakat berpenghasilan tinggi sampai ke masyarakat  yang berpenghasilan rendah. Merek handphone  yang diproduksi juga cukup  banyak seperti Nokia, Samsung, Sony Ericsson dan Motorola. Banyaknya jenis  handphone yang ada membuat konsumen merasa bimbang untuk tetap loyal pada  satu merek saja. Loyalitas konsumen merupakan dorongan perilaku untuk  melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan  pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

Produk handphone Nokia yang selalu mengeluarkan berbagai inovasi akan dapat  menarik minat konsumen. Dalam hal ini konsumen akan dimanjakan dengan  berbagai produk yang sangat menarik, disinilah loyalitas konsumen akan teruji.
Salah satu merek handphone yang saat ini memiliki kualitas yang paling  baik dari seluruh jenis handphone lainnya adalah Nokia. Untuk produk merek  handphone, Nokia merupakan produk merek handphone yang berada di peringkat  pertama di dunia dalam best-brands 2008 kategori handphone berdasarkan brand  value-nya sebesar 33.696, urutan kedua yaitu handphone merek Sony Ericsson  sebesar 16.853, urutan ketiga yaitu handphone merek Samsung sebesar 12.90dan urutan keempat yaitu handphone merek Motorola sebesar 4.149. Untuk lebih  jelas dapat dilihat pada Tabel 1.1.
 Tabel 1.Merek yang paling bernilai di dunia tahun 2008 untuk kategori handphone Merek  Rank Negara Asal Sektor 200brand  value  ($m) Tingkat  perubahan  nilai Nokia  1  Finland  elektronik   33.696  12% Sony Ericsson  2  Japan  elektronik   16.853  4% Samsung  3  Korea  elektronik   12.907  10% Motorola  4  US  elektronik   4.149  -9% ( Sumber: www.interbrand.com) (data diolah, Januari 2009)  berdasarkan Tabel 1.2  berikut ini terdapat perbedaan kualitas antara  produk handphone Nokia dan Sony Ericsson sebagai Market Leader  dalam  pangsa pasar handphone sebagai berikut Tabel 1.Perbandingan Kualitashandphone Nokia dan Sony Ericsson No Perangkat Perbandingan Kualitas Nokia  Sony Ericsson 1.  Speaker  Terdengar kencang dan  agak cempreng Terkesan lembut sehingga  alunan musik terasa enak  untuk didengarkan 2.  Headset  Suara yang dihasilkan  terdengar biasa saja Suara yang dihasilkan  berkualitas yang didukung  dengan fitur Megabass 3.  Kamera  Hasil foto terkesan biasa  saja Hasil foto berkualitas dan  tajam 4.  Chasing  Lebih variatif dan tetap  terlihat menawan dari  materialnya Kurang variatif dan  terkesan seperti plastik 5.  Kursor tengah  Lancar digunakan untuk  semua tipe dari  handphone Nokia Sering macet apabila  digunakan, tetapi hanya  untuk sebagian tipe saja 6.  Fitur  Lebih mudah dalam  mengoperasikannya  Agak sulit dalam  mengoperasikan fiturfiturnya 7.  Keypad  Lebih lembut apabila  ditekan atau digunakan Terasa keras apabila  ditekan (Sumber:www.gadget.com) (data diolah, Februari 2009)  Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Pasifik yang menjadi  pangsa pasar penjualan handphone Nokia. Berdasarkan data statistik Gfk Group  tahun 2008, pengguasaan pangsa pasar untuk handphone GSM (Global System  For Mobile Communication) dan CDMA (Code Division Multiple Acces) di  Indonesia dipegang oleh Nokia. Untuk handphone GSM, penguasaan pangsa pasar  Nokia mencapai 60%, Sony Ericsson mencapai 14%, dan yang lainnya di bawah  10% seperti Motorola, Samsung dan Philips. Untuk handphone CDMA, Nokia  mencapai angka terbesar yang mencapai 52%, diikuti Sanex 36,6% dan yang  lainnya dibawah 2% bahkan Samsung yang dikenal sebagai produsen CDMApun  berada di bawah 2 persen. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.Pangsa Pasar handphone Nokia di Indonesia tahun 200Kategori Handphone  Merek Handphone  Persentase Handphone GSM 1. Nokia  60 % 2. Sony Ericsson  14 % 3. Motorola, Samsung dan Philips <10%  Handphone CDMA 1. Nokia  52 % 2. Sanex   36,6% 3. Motorola, Samsung, Philips dan Sony Ericsson <2% (Sumber: www.kompas.com) (data diolah, Januari 2009)  Mahasiswa merupakan salah satu pasar potensial terhadap handphone merek Nokia. Banyak mahasiswa menggunakan handphone merek Nokia sebagai  alat untuk berkomunikasi dan kebanyakan mahasiswa menginginkan sebuah  handphone yang telah familiar atau dikenal masyarakat luas. Menurut prasurvei  yang dilakukan peneliti, dimana survei tersebut dilakukan pada beberapa mahasiswa Departemen Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas  Sumatera Utara diperoleh bahwa handphone merek Nokia memiliki kualitas yang  baik dan mudah dioperasikan dibandingkan dengan handphone merek lain.
 Berdasarkan alasan-alasan tersebut, penulis tertarik mengambil judul  penelitian “Analisis Persepsi Kualitas Produk Handphone Merek Nokia  Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa Departemen Manajemen  Ekstensi Fakultas Ekonomi USU”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah  sebagai berikut: “Apakah Persepsi Kualitas Produk Handphone  Merek  Nokia  Mempunyai Pengaruh Yang Positif dan Signifikan terhadap Loyalitas Konsumen  Pada mahasiswa Departemen Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi USU?” C. Kerangka Konseptual  Persepsi kualitas dapat didefinisikan sebagai persepsi konsumen terhadap  keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk berkaitan dengan apa yang  diharapkan oleh konsumen. Persepsi terhadap kualitas keseluruhan dari suatu  produk dapat menentukan nilai dari produk tersebut dan berpengaruh langsung  kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek  (Durianto et.al, 2001: 96). Persepsi kualitas yang positif akan mendorong  keputusan pembelian dan menciptakan loyalitas terhadap produk tersebut. Karena  persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen maka dapat diramalkan jika  persepsi kualitas konsumen negatif, produk tidak akan disukai konsumen dan  tidak akan bertahan lama di pasar, sebaliknya jika persepsi kualitas konsumen  positif, produk akan disukai.
 Persepsi kualitas mencerminkan perasaan konsumen secara menyeluruh mengenai  suatu merek produk. Untuk memahami persepsi kualitas suatu merek produk  diperlukan pengukuran terhadap dimensi yang berkaitan dengan karakteristik  produk. Mengacu kepada pendapat David A.Garvin (dalam buku Durianto et.al,  2001: 98) terdapat 6 dimensi persepsi kualitas yaitu: Kinerja, Pelayanan,  Ketahanan, Keandalan, Karakteristik produk dan Kesesuaian dengan spesifikasi  yang berpengaruh langsung terhadap loyalitas konsumen.
1.  Kinerja, melibatkan berbagai karakteristik operasional utama dari suatu  produk.
2.  Pelayanan, melibatkan kemampuan memberikan pelayanan suatu produk  kepada konsumen.
3.  Ketahanan, mencerminkan umur ekonomis dari suatu produk.
4.  Keandalan, mencerminkan konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu  produk dari satu konsumen ke konsumen lainnya.
5.  Karakteristik produk, mencerminkan bagian-bagian tambahan dari produk.
6.  Kesesuaian dengan spesifikasi, melibatkan kualitas proses manufaktur  (tidak ada cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan  dan teruji.
 Berdasarkan teori pendukung diatas, kerangka konseptual pada penelitian  ini dapat digambarkan sebagai berikut:  Sumber: Durianto et.al (2001: 98) (data diolah, Januari 2009)  Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Hipotesis  Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka dirumuskan  hipotesis sebagai berikut “Persepsi Kualitas Produk Handphone Merek Nokia  Mempunyai Pengaruh Yang Positif dan Signifikan Terhadap Loyalitas Konsumen  Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi USU”.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Mengetahui dan menganalisis pengaruh Persepsi Kualitas Produk  Handphone merek Nokia terhadap Loyalitas Konsumen pada Mahasiswa  Departemen Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi USU.
Dimensi Persepsi Kualitas 1. Kinerja     (X1)  2. pelayanan    (X2)  3. Ketahanan    (X3)  4. Keandalan    (X4)  5. Karakteristik produk  (X5)  6. Kesesuaian dengan spesifikasi  (X6)  Loyalitas Konsumen (Y)  2.  Manfaat Penelitian a.  Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan  pertimbangan untuk lebih meningkatkan kualitas produk handphone  merek Nokia dimasa yang akan dating.
b.  Bagi Penulis Memperluas wawasan pengetahuan peneliti tentang persepsi kualitas  produk dan loyalitas konsumen.
c.  Bagi Pihak lain Referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat dijadikan  perbandingan dalam melakukan pengembangan penelitian yang sama  di masa yang akan datang.
F.  Metode Penelitian  1.  Batasan Operasional Penelitian ini hanya dibatasi pada mahasiswa Departemen Manajemen  Ekstensi Fakultas Ekonomi USU angkatan 2006-2008. Penulis membatasi  atau memberikan batasan operasional bahwa penelitian ini hanya melihat pada  pengaruh persepsi kualitas produk handphone merek Nokia terhadap Loyalitas  Konsumen.
 2.  Definisi Operasional Variabel a.  Kinerja (X1) Kinerja (X1) merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh  setiap perusahaan jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di pasar  untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen  b.  Pelayanan (X2)  Pelayanan (X2) mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan  pada suatu produk.
c.  Ketahanan (X3)  Ketahanan (X3) mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut.
d.  Keandalan (X4)  Keandalan (X4) merupakan konsistensi dari kinerja yang dihasilkan  suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya.
e.  Karakteristik Produk (X5)  Karakteristik produk (X5) menyangkut bagian-bagian tambahan dari  produk (features) yang merupakan ciri-ciri atau keistimewaan  tambahan atau pelengkap lainnya.
f.  Kesesuaian dengan spesifikasi (X6)  Kesesuaian dengan spesifikasi (X6) merupakan pandangan mengenai  proses manufaktur (tidak ada cacat produk) sesuai dengan spesifikasi  yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan keinginan konsumen  dan telah teruji.
 Tabel 1.Definisi Operasionalisasi Variabel Variabel  Definisi Variabel  Indikator 1.  Kinerja (X1) berbagai karakteristik  operasional utama yang  dipertimbangkan pembeli  ketika ingin membeli produk.
1.  Handphone merek Nokia memiliki  baterai yang tahan lama 2.  Handphone merek Nokia memiliki  sinya/jaringan yang kuat 3.  Handphone merek Nokia  memiliki suara yang jernih 2.  Pelayanan (X2) kemampuan memberikan  pelayanan pada suatu produk.
1.  Reparasi/onderdil handphone merek Nokia mudah diperoleh 2.  Pelayanan agen penjual handphone merek Nokia memuaskan 3.  Garansi handphone merek  Nokia terjamin 3. Ketahanan (X3) umur ekonomis dari produk  tersebut.
1.  Masa pakai handphone Nokia  maksimal 2.  Perawatan handphone merek  Nokia mudah 4. Keandalan (X4) konsistensi dari kinerja yang  dihasilkan suatu produk dari  satu pembelian ke pembelian  berikutnya.
1.  Handphone  merek Nokia mudah  dipakai/dioperasikan  2.  Handphone  merek Nokia tetap  bekerja secara konsisten walaupun  telah berulang kali dijual belikan 5. Karakteristik  produk (X5) menyangkut bagian-bagian  tambahan dari produk  (features) yang merupakan  ciri-ciri atau keistimewaan  tambahan atau pelengkap  lainnya.
1.  Handphone merek Nokia memiliki  desain yang bagus dan unik 2.  Aksesoris handphone merek Nokia  lengkap  6.  Kesesuaian dengan spesifikasi (X6) pandangan mengenai proses  manufaktur (tidak ada cacat  produk) sesuai dengan  spesifikasi yang telah  ditentukan sebelumnya  berdasarkan keinginan  konsumen dan telah teruji.
1.  Handphone merek Nokia sesuai  dengan spesifikasi dan teruji 2.  Handphone merek Nokia aman  digunakan  7. Loyalitas konsumen (Y) Kesetiaan dan Kepercayaan  pada Produk dan kebanggaan Terhadap produk 1.  Anda selalu setia memakai  handphone merek Nokia 2.  Anda bangga menggunakan  handphone merek Nokia 3.  Anda tidak ingin berpindah merek  handphone selain merek Nokia.
4.  Anda selalu merekomendasikan  handphone merek Nokia kepada  keluarga atau teman (Sumber: Durianto et.al (2001: 98-99) ( data diolah, Januari 2009 )   3.  Skala Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk  mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang  tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006: 104). Untuk keperluan analisis  kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban  kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 yang dapat  dilihat pada Tabel 1.5 berikut ini: Tabel 1.Instrumen Skala Likert No  Pertanyaan  Skor 1  Sangat Setuju (SS)  2  Setuju (ST)  3  Kurang Setuju (KS)  4  Tidak Setuju (TS)  5  Sangat Tidak Setuju (STS)  Sumber: Sugiyono (2006: 105) 4.  Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini direncanakan dari bulan Januari 2009 sampai dengan  bulan April 2009. Lokasi penelitian di Fakultas Ekonomi Universitas  Sumatera Utara, Jalan Prof. Dr. T. Hanafiah, SH. Padang Bulan Medan.
5.  Jenis Data Peneliti menggunakan dua jenis data yaitu: a.  Data Primer  Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara  langsung di lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara  kepada responden yang dilakukan pada penelitian awal sampai  selesai.
b.  Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teoriteori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan.
Peneliti mendapat data sekunder dari buku-buku, majalah dan internet  tentang pemasaran produk dan loyalitas konsumen.
6.  Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengumpulan data  ialah melalui kuesioner yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner kepada  responden. Kuesioner berisikan pertanyaan mengenai identitas responden dan  variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu variabel kinerja, pelayanan,  ketahanan, keandalan, karakteristik produk, kesesuaian dengan spesifikasi,  kepuasan dan loyalitas konsumen.
7.  Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Manajemen  Ekstensi angkatan 2006-2008. Dengan pertimbangan bahwa mahasiswa  adalah target pasar sebagai salah satu pengguna produk handphone merek  Nokia.
 b. Sampel Menurut Gay dalam buku Umar (2007: 79), menjelaskan bahwa  “ukuran minimum sampel yang diterima berdasarkan pada desain  penelitian yang digunakan untuk populasi relatif kecil minimal 20% dari  populasi”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti mengambil  sampel sebesar 20% dari populasi dari setiap angkatan mahasiswa. Maka  sampel dalam penelitian ini berjumlah 61,2 dibulatkan menjadi 61 orang  mahasiswa.
Metode penarikan sampel menggunakan Metode Purposive Sampling.
Metode  Purposive sampling  adalah penentuan sampel dengan  pertimbangan tertentu dengan kriteria bahwa mahasiswa tersebut telah  menggunakan handphone merek Nokia minimal 2 tahun pemakaian.
Tabel 1.Populasi dan Sampel Penelitian Fakultas Ekonomi  Departemen Manajemen Angkatan Jumlah 2006  2007  200Manajemen Ekstensi  106  136  64  3020%  21,2  27,2  12,8  61,Sumber: Data diolah dari Bagian Kemahasiswaan FE USU 2008.  Metode Analisis Data Analisis data di dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap,  yaitu:  a.  Metode Penelitian Deskriptif  Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan  mengumpulkan dan menganalisa data yang diperoleh sehingga dapat  memberikan gambaran yang jelas. “Metode deskriptif bertujuan  membuat fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi tertentu secara  sistematik dan teliti” (Ginting, 2006: 23). Variabel yang diteliti  terbatas atau tertentu saja.
b.  Metode Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan oleh peneliti untuk  mengetahui pengaruh dari variabel-variabel independen, yaitu kinerja  (X1), pelayanan (X2), ketahanan (X3), keandalan (X4), karakteristik  produk (X5) dan kesesuaian dengan spesifikasi (X6) terhadap loyalitas  konsumen (Y). Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini  menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 12.00 for Windows.
Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut Sugiyono  (2006: 211): Y= b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e Dimana: Y   = Loyalitas konsumen X1 = Skor dimensi Kinerja X2  = Skor dimensi Pelayanan X3  = Skor dimensi Ketahanan X4  = Skor dimensi Keandalan X5  = Skor dimensi Karakteristik produk X6  = Skor dimensi Kesesuaian dengan spesifikasi  b1 – b6    = Koefisien regresi b0  = Konstanta e   = Standar error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara  statistik apabila nilai uji statistiknya berada didalam daerah kritis  (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila  nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam  analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu:  1.   Uji Signifikan Individual/ Uji Parsial ( Uji – t) Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh varibel bebas  secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji – t  menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: Ho : b1 = Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan  signifikan dari variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen (Y).
Ho : b1 ≠ Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan  signifikan dari variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4, X5,  X6) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen (Y).
Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 2.   Uji Signifikan Simultan/ Uji Serentak (Uji – F) Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel   bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji – F  digunakan untuk melihat secara bersama-sama (serentak) variabel  independen yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6) terhadap variabel  dependen yaitu loyalitas konsumen (Y).
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = Artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang  positif dan signifikan dari variabel-variabel independen yaitu (X1,  X2, X3, X4, X5, X6 ) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas  konsumen (Y).
Ha : b1 ≠b2 ≠b3 ≠b4 ≠b5 ≠b6 ≠  Artinya, secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang  positif dan signifikan dari variabel- variabel independen yaitu (X1,  X2, X3, X4, X5, X6) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas  konsumen (Y).
3.  Koefisien Determinan (R²) / Identifikasi Determinan ( R²) Identifikasi determinan (R²) digunakan untuk melihat  seberapa besar pengaruh variabel-variabel independen terhadap  variabel dependen.
Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui  signifikan variabel, maka harus dicari koefisien determinan (R²).
koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel  independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Semakin besar  nilai koefisien determinan, maka semakin baik kemampuan   variabel dependen (Y). Jika determinan (R²) semakin besar  (mendekati satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang  signifikan dari variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4, X5,  X6)serta variabel dependen (Y) yaitu loyalitas konsumen semakin  besar. Sebaliknya, jika determinan (R²) semakin kecil (mendekati  nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari  variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6) serta variabel  dependen (Y) yaitu loyalitas konsumen semakin kecil. Hal ini  berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan  variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6) serta variabel  dependen (Y) yaitu loyalitas konsumen. Dalam output SPSS,  koefisien determinan terletak pada tabel Model Summary dan  tertulis R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya  menggunakan Adjusted  R square,  karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.
Nilai R square dikatakan baik jika di atas 0.5 karena nilai R  square berkisar antara 0 sampai 1 (Nugroho, 2005: 51).
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi