BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perubahan
di lingkungan sekitar adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan
dimasa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang
bersumber dari lingkungan eksternal maupun
lingkungan internal perusahaan. Perubahan yang berpengaruh negatif merupakan gangguan bagi perusahaan, sedangkan
perubahan yang berpengaruh positif akan
dapat menunjang kelangsungan hidup diperusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan harus dapat memperhatikan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan
hidup perusahaan, baik itu faktor eksternal maupun faktor internal.
Strategi untuk
menghadapi lingkungan eksternal dapat ditetapkan dengan mengetahui apa yang menjadi ancaman (Threats)
dan apa yang menjadi peluang (Opportunities)
bagi perusahaan. Setelah mengetahui lingkungan eksternal yang dihadapi, maka analisis lingkungan internal
perlu dilakukan guna mengetahui apa yang
menjadi kekuatan (Strengths) dan apa yang menjadi kelemahan (Weaknesseses) dari perusahaan. Dengan demikian perusahaan
selalu dapat beradaptasi dengan lingkungannya
sehingga upaya untuk mencapai tujuan perusahaan senantiasa akan dapat dicapai.
Penggunaan analisis
SWOT (strength, weakness, opportunities,
threats) sebenarnya telah muncul sejak
ribuan tahun yang lalu dari bentuk yang paling sederhana, yaitu dalam rangka menyusun
strategi untuk mengalahkan musuh dalam setiap
pertempuran, sampai menyusun strategi untuk memenangkan persaingan bisnis dengan konsep
cooperation dan competition. SWOT
merupakan salah satu alat yang dapat
dipakai untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan suatu perusahaan, khususnya pada bidang pemasaran. Analisis
SWOT adalah analisis terhadap kekuatan
(Strengths), kelemahan (Weaknesseses), peluang/kesempatan (Opportunitiess) dan ancaman (Threats) yang
dimiliki dan dihadapi oleh perusahaan (Rangkuti,
2004:18).
Analisis dan
pilihan strategi sebagian besar melibatkan membuat keputusan yang subjektif dari informasi yang objektif. Untuk
itu penyusun strategi harus bisa menghasilkan alternatif, mengevaluasi
alternatif, dan memilih tindakan yang spesifik.
Aspek perilaku dari
perumusan strategi digambarkan, termasuk pemikiran politik, budaya, etika, dan tanggung jawab sosial.
Alat modern untuk merumuskan strategi digambarkan,
dan peran dewan direksi yang semestinya didiskusikan. Organisasi manapun, apakah militer, orientasi produk,
jasa, pemerintahan, atau bahkan atletik, harus mampu mengembangkan strategi yang baik
untuk berhasil. Serangan bagus tanpa
pertahanan bagus, atau sebaliknya, biasanya akan menghasilkan kekalahan.
Mengembangkan
strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengapitalisasi peluang dapat dianggap sebagai serangan, sementara
strategi yang didesain untuk memperbaiki
kelemahan sementara menghindari ancaman dapat dianggap pertahanan. Setiap organisasi memiliki
beberapa peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat
dihubungkan untuk merumuskan alternatif
strategi yang layak (David,2009:284). Analisis SWOT timbul secara langsung atau
tidak langsung karena adanya persaingan
yang datang dari perusahaan lain yang memproduksi barang dan jasa yang sejenis dengan produk perusahaan. Hal ini
membuat perusahaan harus menetapkan strategi
untuk memenangkan persaingan atau paling tidak dapat bertahan hidup di pasar. Persaingan yang semakin ketat dan
tajam mengakibatkan perusahaan membutuhkan
antisipasi yang tepat dan akurat sehingga perusahaan dapat memasarkan produknya di pasar, dan bahkan
bila memungkinkan menjadi pemimpin pasar.
Perusahaan harus menjalankan semua operasinya secara efektif dan efesien tidak terkecuali di bidang pemasaran.
Strategi
perusahaan, khususnya strategi pemasaran merupakan langkah yang tepat yang harus ditempuh dan direalisasikan oleh
setiap perusahaan yang ingin dapat bertahan
di pasar. Sebagaimana telah diketahui bahwa usaha bersifat dinamis, yang penuh diwarnai dari waktu ke waktu dan adanya
keterkaitan antar satu dengan yang lainnya.
Usaha yang bersifat dinamis dengan perubahan waktu ke waktu tersebut dipengaruhi oleh selera masyarakat akan suatu
produk. Strategi perusahaan menjadi harus
mampu melihat keinginan pasar dengan memuaskannya terhadap produk yang dipasarkan.
Begitu juga dengan
selera konsumen terhadap asuransi dalam proteksi diri/keluarganya, harta benda, dan lain-lain.
Pada saat ini dimana situasi yang semakin tidak dapat diprediksi dan
terkendali, asuransi sangat berperan penting bagi semua orang agar dapat mencegah dan mengalihkan
kerugian yang akan terjadi.
Asuransi ialah
suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti
(substitusi) kerugian-kerugian besar yang belum pasti, dimana dapat disimpulkan bahwa orang
yang bersedia membayar kerugian yang
sedikit untuk masa sekarang agar bisa menghadapi kerugian-kerugian besar yang mungkin terjadi dimasa mendatang. Jadi
disini segala kerugian yang terjadi dimasa
mendatang dipindahkan (shift) kepada perusahaan asuransi. Dalam Asuransi Jiwa yang dipertanggungkan ialah yang
disebabkan oleh kematian (death) yang mengakibatkan
hilangnya pendapatan seseorang atau suatu keluarga. Resiko yang mungkin timbul pada Asuransi Jiwa terutama
terletak pada “unsur waktu (time)”, oleh
karena itu sulit untuk mengetahui kapan seseorang meninggal dunia. Untuk memperkecil resiko tersebut, maka sebaiknya
perlu diadakan pertanggungan jiwa (Salim,
1999:25).
AXA Life Indonesia
merupakan perusahaan asuransi jiwa yang seluruh sahamnya dimiliki oleh AXA Group, perusahaan asuransi
terbesar di dunia dimana merupakan perusahaan
global terkemuka dalam bisnis Perlindungan Keuangan. Berdiri sejak 1993, AXA Life Indonesia bergerak di jalur
distribusi keagenan yang terus bertumbuh
menjadi perusahaan asuransi jiwa yang dipercaya oleh lebih dari 36.000 nasabah di seluruh Indonesia (www.axa-financial.co.id). Pada tahun 1996, AXA mulai beroperasi di Indonesia dengan membeli
perusahaan lokal. AXA Indonesia memiliki
pengalaman yang panjang luas dalam menyediakan perlindungan asuransi umum untuk kebutuhan para nasabahnya.
Produknya bervariasi mulai dari Asuransi Perorangan seperti asuransi rumah dan isi, kendaraan, perjalanan serta asuransi kesehatan dan kecelakaan diri untuk pribadi
dan keluarga, sampai Asuransi Bisnis seperti
asuransi properti, kantor, manufaktur, pengangkutan, kendaraan serta asuransi kesehatan dan kecelakaan diri untuk kelompok.
AXA beroperasi di Indonesia melalui 4
perusahaan, yaitu AXA Mandiri Financial Services, AXA Financial Indonesia, AXA Life Indonesia, dan AXA Asset Management
Indonesia. Dengan tenaga penjual lebih
dari 15.000 orang, AXA Indonesia mengelola aset lebih dari 9,5 triliun rupiah dan memiliki nasabah individu lebih dari 600
ribu. (www.axa-financial.co.id).
Sebagai perusahaan
pengelola investasi dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di Indonesia, AXA Asset Management Indonesia menyediakan jasa pengelolaan investasi, seperti reksadana dan Pengelolaan
dana. Diakui sebagai salah satu perusahaan
pengelola investasi terbesar di Indonesia, AXA
Asset Management Indonesia
mengembangkan dana investasi Anda melalui tenaga handal, pelayanan prima, produk yang beragam dan solusi
investasi terpercaya. Setelah lebih dari 10 tahun bergerak di bidang industri asuransi
jiwa di Indonesia, muncul nama AXA Financial
Indonesia yang secara resmi digunakan setelah bergabung dengan AXA pada tanggal 20 Mei 2006. AXA Financial Indonesia
melayani lebih dari 55.000 nasabah yang
tersebar di seluruh Indonesia dan berhasil memperoleh Predikat ‘SANGAT BAGUS' dari Majalah InfoBank atas
pencapaian tahun 2007(www.axafinancial.co.id).
Tabel 1.1 Peringkat Asuransi Terbesar Di Indonesia Kategori World Largest Corporation Peringkat
REVENUES ($) PROFITS 2010 ($) ASURANSI JIWA, KESEHATAN, GROUP 1.AXA
162,762 7,755 2.ALLIANZ
140,618 10,904 3.AMERICAN INTERNATIONAL GROUP 118,425
13.213 4.PRUDENTIAL 113,813
3,991 5.MANULIFE 110,064
6,200 6.GREAT EASTERN 81,317
2,655 7.MUNICH RE 66,358
2,045 8.STATEFARM 64,774
5,275 9.AEGON 62,383
3,492 Sumber:
www.axa-financial.co.id, Majalah Fortune (2010), diolah.
Sejak Desember 2003
AXA Group melakukan joint venture dengan perusahaan besar, yaitu bank terbesar di Indonesia, PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk dan asuransi terbesar di dunia, AXA Group. Bergerak di
bidang bisnis bancassurance, AXA Mandiri memiliki nasabah lebih dari 400.000
orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik, AXA Mandiri didukung lebih dari 1.700 Financial Advisor yang tersebar di
hampir 1.300 cabang Bank Mandiri di sepuluh
wilayah di Indonesia. Sedangkan untuk di daerah Sumatera Utara sendiri AXA Cabang Sudirman Medan telah beroperasi
sejak 2006 dengan jumlah Agent/Financial
Planner lebih dari 200 orang dan telah memiliki lebih dari 1000 polis asuransi. (www.axa-financial.co.id).
Dari keseluruhan
penjelasan tersebut ,dapat dikatakan bahwa Analisis SWOT sangatlah dibutuhkan dalam manajemen
perusahaan antara lain sebagai dasar perencanaan
dan pelaksanaan strategi pemasaran dalam perusahaan. Motivasi untuk melakukan penelitian mengenai Analisis SWOT
karena adanya perubahan lingkungan
dunia asuransi yang sangat dinamis. Pada penelitian ini diambil judul “Analisis strategi pemasaran dalam meningkatkan daya saing melalui Analisis SWOT pada PT.AXA Financial Cabang Medan
Sudirman”.
1.2 Perumusan
Masalah Berdasarkan latar belakang
masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengambil pokok masalah yang dapat
dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana
strategi pemasaran yang paling tepat untuk meningkatkan daya saing PT.
AXA Financial Cabang Medan Sudirman dengan menggunakan Analisis SWOT?”
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan
penelitian adalah untuk melakukan analisis strategi pemasaran melalui Analisis SWOT untuk meningkatkan daya
saing PT.AXA Financial Cabang Medan Sudirman.
1.4 Manfaat
Penelitian Manfaat dari penelitian ini
adalah: a. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat memberikan bahan masukan
yang dapat dijadikan saran dalam
memberikan informasi yang berguna bagi PT.AXA Financial Cabang Medan Sudirman.
b. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk memperluas wawasan penulis khususnya mengenai pemasaran yang berkaitan dengan analisis SWOT dan daya saing
perusahaan.
c. Bagi Peneliti selanjutnya Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi
atau masukan bagi penulis lain dalam
melakukan penelitian dengan objek maupun masalah yang sama dan mengembangkan penelitian di masa
yang akan datang.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi