Sabtu, 22 Maret 2014

Skripsi Manajemen: HUBUNGAN PELAKSANAAN MUTASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI



BAB I  PENDAHULUAN
  A. Latar Belakang Masalah   
 Perkembangan dunia bisnis dan non bisnis global seperti sekarang ini, tidak  dapat dipisahkan dari perkembangan kualitas sumber daya manusia (SDM). Karena  salah satu asset instansi atau perusahaan yang disepakati dianggap terpenting adalah  sumber daya manusia. Untuk itu setiap  instansi atau perusahaan yang ingin  meningkatkan kinerjanya harus mempunyai komitmen terhadap pengembangan  kualitas sumber daya manusia-nya, agar dapat melahirkan sumber daya manusia yang  berkualitas dan berpotensi sehingga mampu menyediakan suatu keunggulan yang  bersaing dan berkesinambungan (Sustainnable Competitive Advantage) bagi instansi  atau perusahaan.

 Di dalam masyarakat yang selalu berkembang, manusia senantiasa mempunyai  kedudukan yang sangat penting dan selalu ingin mengaktualisasikandirinya, dengan  segala kemapuan dan harapannya dalam setiap hal. Oleh karena itu perlu adanya  pengintegrasian dari aspek tersebut sesuai dengan kebutuhan dalam instansi atau  perusahaan. Namun dalam kenyataannya sering kali terjadi ketidaksesuaian individu  terhadap lingkungan dan kebutuhan insatansi atau perusahaan.
 Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berprestasi,  banyak cara yang harus dilakukan antara lain: peningkatan pendidikan, motivasi,  pelatihan, kompensasi, dan mutasi.
  Mutasi adalah kegiatan memindahkan pegawai dari unit/bagian yang kelebihan tenaga  ke unit/bagian yang kekurangan tenaga atauyang lebih memerlukan, dimana termasuk  di dalamnya pemindahan pengoperasian tanggung jawab.
Pada perusahaan mutasi diharapkan dapat memberikan uraian pekerjaan, sifat  pekerjaan, lingkungan pekerjaan dan alat-alat kerja yang cocok bagi pegawai  bersangkutan sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif pada jabatan itu dan  mampu meningkatkan kerja sama dengan kelompok, tenaga kerja tersebut memiliki  kemampuan dipromosikan, kegairahan dan prestasi kerja meningkat, serta mampu  bersaing dengan tenaga kerja lainnya.
 Sistem mutasi penting karena individu sebagai pekerja akan merasa dihargai  karena tidak disia-siakan oleh instansi atau perusahaan, tetapi lebih menempatkan  tenaga kerja pada tempat yang tepat. Mutasi juga penting untuk mengatasi kejenuhan,  kebosanan, meningkatkan kepuasan kerja berkat tantangan dan situasi baru yang  dihadapi dan memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Hal ini dapat  memberikan dorongan kepada individu tersebut agar prestasinya meningkat sesuai  dengan harapan instansi atau perusahaan.
Menurut Siswanto (2002:121), perusahaan yang tidak melaksanakan mutasi  adalah perusahaan yang memiliki manajemen yang tidak tepat dan menyimpang.
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Wilayah I Medan, merupakan suatu instansi  pemerintah yang berbentuk Direktoratyang bernaung di bawah Departemen  Keuangan Republik Indonesia, melaksanakanmutasi yang banyak, yakni berjumlah  124 orang dalam 5 tahun ( 2002-2006), hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1  Tabel 1.1  Jumlah Mutasi pegawai Tahun 2002-2006    Tahun Jumlah Pegawai  (orang)  Jumlah Yang  Dimutasikan (orang)  2002 100  13  2003 105  0  2004 113  8  2005 120  43  2006 137  61  Total 124  Sumber: Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Wilayah I Polonia Medan (2007)   Kantor Pelayanan Bea dan Cukai melaksanakan mutasi terhadap pegawaipegawainya dengan berbagai macam alasan seperti keinginan sendiri, alih tugas dan  hukuman. Disamping mutasi yang dilakukan terhadap para pegawainya, penilaian  prestasi kerja juga turut diperhatikan karena mempengaruhi nilai kerja pegawai.
Penilaian harus dilakukan dengan objektif agarinstansi atau perusahaan tidak salah  dalam menentukan pengembangan pegawai dimasa mendatang serta tidak  menimbulkan kekecewaan dan pandangan yang negatif dari para pegawai.
Pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Wilayah I Polonia Medan, penilaian  prestasi pekerjaan pegawainya juga berdasarkan atas pengisian Buku Produksi Harian,  yang selanjutnya juga disebut dengan BPH. BPH ini wajib diisi setiap harinya, dan  harus dibawa selalu oleh pemiliknya dalam melaksanakan tugas kemudian pada hari  itu juga di ajukan kepada atasannya untuk mendapat penilaian. Adapun bentuk  penilaiannya dapat dilihat pada Tabel 1.2:  Tabel 1.2  Daftar Standard Nilai Prestasi  Predikat Tingkat  Nilai  Persentase    Konduite  Sangat Baik  (SB)  Tinggi  Tengah  Rendah  97-100  94-96  91-93  18  17  16  Lebih Baik  (LB)  Tinggi  Tengah  Rendah  86-96  81-85  76-80  12  11  10  Baik  (B)  Tinggi  Tengah  Rendah  71-75  60-70  61-65  7  6  5  Hampir Baik  (HB)  Tinggi  Tengah  Rendah  57-60  54-56  51-53  3  2  1  Tidak Baik  (TB)  0-50 0  Sumber: Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Wilayah I Polonia Medan (2007)  BPH ini akan berpengaruh dalam membuat Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3).
DP3 merupakan daftar konduite dari pegawai yang bersangkutan. Yang dimaksud  dengan DP3 Pegawai Negeri Sipil adalah suatu daftar yang memuat hasil penilaian  pelaksanaan pekerjaan seorang pegawai negeri sipil dalam jangka waktu satu tahun  yang dibuat oleh pejabat yang berwenang.
 Daftar tersebut digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan pembinaan  pegawai negeri sipil antara lain dalam mempertimbangkan kenaikan pangkat,  penempatan dalam jabatan, pemindahan, kenaikan gaji berkala dan lain-lain.
 Nilai dalam DP3 digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan  mutasi kepegawaian dalam tahun berikut kecuali ada perbuatan tercela dari pegawai  negeri sipil yang bersangkutan yang dapat mengurangi nilai tersebut. Hal ini  menunjukkan besarnya peranan dan pentingnya mutasi terhadap instansi atau  perusahaan. Berikut ini data jumlah pegawai kantorpelayanan bea dan cukai tahun  2006 – 2007 dilihat pada Tabel 1.3, sebagai berikut:  Tabel 1.3  Jumlah Pegawai Berdasarkan Strata Jabatan Tahun 2006 -2007    Jabatan Jumlah  Kepala Kantor  1  Kepala Seksi  11  Koordinator Pelaksana  25  Pelaksaan Pemeriksa  40  Pegawai Pelaksana  60  Jumlah 137  Sumber: Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Wilayah I Polonia Medan (2007)  Tabel 1.3 menunjukkan ada 137 orang jumlah karyawan. Dengan jumlah karyawan  yang banyak, terdapat berbagai macam keluhan dari pegawai tentang pelaksanaan  mutasi tidak adil sehingga sebahagian pegawai jenuh dan kurang semangat dalam  bekerja karena sudah lama bekerja tidak dimutasikan. Berdasarkan uraian tersebut,  maka penulis tertarik membahas pelaksanaan mutasi sebagai pembahasan dalam  penelitian ini, dengan memilih judul adalah “Hubungan Pelaksanaan Mutasi  Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai  Wilayah I Kompleks Bandara Udara Polonia Medan.
B. Perumusan Masalah   Berdasarkan latar belakang pada Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Wilayah I  Kompleks Bandara Udara Polonia Medan adalah: “Apakah pelaksanaan mutasi  berhubungan positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada  Kantor Bea Dan Cukai Wilayah I kompleks Bandara Udara Polonia Medan  Tahun 2002-2006”?    C. Kerangka Konseptual   Mutasi merupakan kebijakan dari perusahaan terhadap karyawannya yang  berkaitan dengan peningkatan prestasi karyawan, oleh karena itu sebaiknya suatu  perusahaan dapat membuat rencana yang jelas untuk pemindahan atau mutasi bagi  karyawan perusahaannya. Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas atau  kuantititas yang di capai olehseseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai  dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tabel 1.4 merupakan bentuk  kerangka konseptual tentang hubungan mutasi dengan prestasi kerja.
Tabel 1.4  Kerangka Koseptual Hubungan Mutasi dengan Prestasi Kerja  D. Hipotesis  Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara yang harus dibuktikan  kebenarannya. Jawaban-jawaban itu akanditerima apabila mengandung kesalahan  (Sugiyono, 2004:51).
Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, dan kerangka konseptual  yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah:  Mutasi  Indikator  1. Perubahan tempat kerja  tanpa perubahan jabatan  2. Perubahan jabatan tanpa  perubahan tempat kerja  3. Penempatan karyawan  kembali pada jabatan  semula  4. Perubahan jabatan maupun  tempat kerja karyawan.
Prestasi Kerja  Indikator  1.  Pengetahuan  dan  Keterampilan  2.  Metode Kerja  3.  Inisiatif dan  keunggulan keja  4.  Pemanfaatan  waktu kerja  5.  Hasil Kerja  Sumber: Mangkuprawira (2003:67) dan Nasution (2000:153)    “Pelaksanaan Mutasi berhubungan positif dan signifikan terhadap prestasi kerja  pegawai pada Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Wilayah I Kompleks Bandara Udara  Polonia Medan”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian  Tujuan Penelitian ini adalah:  Untuk  mengetahui  apakah  pelaksanaan mutasi yang dilaksanakan oleh Kantor  Pelayanan Bea dan Cukai Wilayah I Kompleks Bandara Udara Polonia  berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai.
 Manfaat Penelitian ini adalah:  1.  Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi Kantor Pelayanan Bea Dan  Cukai Wilayah I Kompleks Bandara Udara Polonia Medan dalam pembuatan  keputusan khususnya dalam hal pelaksanaan mutasi terhadap prestasi kerja  pegawai  2.  Sebagai bahan referensi bagi para pembaca yang ingin mengetahui  pelaksanaan mutasi dan prestasi kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Bea  Dan Cukai Wilayah I Kompleks Bandara Udara Polonia Medan.
3. Bagi penulis, sebagai wahana untuk melatih berpikir secara ilmiah pada bidang  manajemen sumber daya manusia yang khususnya berkaitan dengan  pelaksanaan mutasi terhadap prestasi kerja pegawai.
F. Metode Penelitian  1. Batasan Operasional dan Defenisi Operasional  a. Batasan Operasional  Pada penelitian ini dibatasi hanya mengenai ruang lingkup pelaksanaan mutasi  terhadap prestasi kerja pegawai dan dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu  variabel bebas (independence) dan variabel terikat (dependence).
  Variabel bebasnya adalah mutasi yang dinotasikan dengan X dan variabel  terikatnya adalah prestasi kerja dinotasikan dengan Y.
Responden dalam penelitian ini adalah pegawai Kantor Pelayanan Bea dan Cukai  yang pernah dimutasikan.
b. Defenisi Operasional  Defenisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini  adalah:  a. Variabel Independen (X) : Mutasi  Mutasi adalah penugasan kembali seorang pegawai kepada suatu perusahaan  dengan gaji, status kewajibandan tanggung jawab yang serupa  (simamora,1995 : 74). Menurut Nasution (2000:153), yang termasuk dalam  mutasi yaitu :  a  Perubahan tempat kerja tanpa perubahan jabatan.
Suatu perubahan tempat dalam arti pertukaran wilayah tempat bekerja  tanpa melakukan perubahan suatu jabatannya.
b.  Perubahan jabatan tanpa perubahan tempat kerja,  gunanya  untuk  menghilangkan rasa bosan karyawan/kejenuhan pada pekerjaan.
Suatu perubahan kedudukan atau jabatan tanpa harus dipindah ke wilayah  lain tetapi dilakukan antar Instansi.
c.  Penempatan karyawan kembali pada jabatan semula.
Menempatkan pegawai pada posisi yang tepat atau the right man on the  right placeguna mengurangi labour turn over.
d.  Perubahan jabatan maupun tempat kerja karyawan.
Melakukan suatu perubahan kedudukan sekaligus dengan perubahan  tempat kerja pegawai baik itu antar instansi maupun wilayah.
  b. Variabel Dependen (Y) : Prestasi Kerja  Prestasi kerja adalah hasil kerja secarakualitas atau pun kuantitas yang di  capai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung  jawab yang diberikan kepadanya (Mangkuprawira, 2003 : 67).
Menurut Mangkuperawira (2003 : 67) indikator prestasi kerja antara lain :  a. Pengetahuan dan ketrampilan.
b. Metode kerja.
c. Inisiatif dan keunggulan kerja.
d. Pemanfaatan waktu kerja.
e. Hasil Kerja.
2.  Lokasi dan Waktu Penelitian  Penelitian dilaksanakan pada Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Wilayah I Medan  yang beralamat dijalan Suwondo Ujung No.1 kompleks Bandara Udara Polonia  Medan. Waktu penelitian yang dilaksanakanpenulis yaitu dari bulan Juni 2007  sampai Pebruari 2008.
3.  Penarikan Populasi dan Sampel  Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang pernah dimutasikan pada  Tahun 2006 sebanyak 61 orang. Dalam menentukan populasi yang akan dijadikan  sampel penulis menggunakan Teknik Sampling Jenuh (sensus), dimana seluruh  anggota populasi digunakan sebagai sampel (sugiyono, 2003:78).
4. Jenis Data    a.  Data Primer  Data primer diperoleh langsung dari responden dengan memberikan kuesioner  atau daftar pertanyaan kepada pegawai Kantor Pelayanan Bea dan Cukai  Wilayah I Kompleks Bandara Udara Polonia Medan.
b. Data Sekunder  Data sekunder diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa dokumen  instansi atau perusahaan dan publikasi yang sudah dikumpulkan oleh pihak  atau instansi lain. Datasekunder dalam penelitian ini meliputi profil instansi  atau perusahaan, struktur organisasi, data pegawai yangdimutasi, data prestasi  kerja pegawai, dan data yang diperoleh dari hasil pengolahan  buku, teori-teori dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
5.  Teknik Pengumpulan Data  Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:  a.Wawancara  Wawancara yaitu tanya jawab langsung kepada pihak – pihak/ responden yang  berkepentingan. Penulis menggunakan daftar pertanyaan-pertanyaan yang  berhubungan dengan data yang dibutuhkan.
b.Studi Dokumentasi  Pengumpulan data diperoleh dari buku, majalah, jurnal dan dokumen lain yang  berhubungan dengan masalah yang diteliti.
c.Kuisioner  Penulis menyebarkan kuisioner/angket kepada para pegawai kantor yang pernah  dimutasikan yang menjadi sampel penelitian.
  Variabel dalam penelitian ini diukur dalam menggunakan skala likert, dimana  skala ini digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat serta persepsi seseorang  atau kelompok orang (sugiyono,2004:86). Penelitian ini memakai 5 (lima)  alternatif untuk mengukur persepsi responden tentang mutasi dan hubungannya  terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai. Hal ini dapat dilihat pada Tabel  1.5.
Tabel 1.5  Alternatif pengukuran variabel  Alternatif Skor  Sangat Setuju  5  Setuju 4  Ragu-ragu 3  Tidak Setuju  2  Sangat Tidak setuju  1  Sumber: Sugiyono (2004:86)  6.  Metode Analisis Data  Metode analisis yang digunakan adalah:  a.  Metode Deskriptif yaitu metode yang penganalisaanya dilakukan dengan cara  mengumpulkan, mengklasifikasikan dan menganalisa dan menginterpretasikan  data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang  dihadapi.
b.  Metode korelasi product moment(r) menurut Umar (2001:154-156) yang  berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana  kuatnya hubungan satu varibel dengan variabel lain. Jadi tidak    memperhitungkan atau mempersoalkan apakah suatu varibel tertentu  tergantung kepada varibel yang lain. Variabel yang dimaksud terbagi dua yaitu  variabel bebas dan variabel terikat.
Ada atau tidaknya hubungan tersebut dinyatakan dengan koefisien korelasi (r) yang  berkisar antara -1 sampai 1 dengan ketentuan :  r = 0 tidak ada hubungan sama sekali anatar variabel x dengan variabel y .
r > 0 telah terjadi hubungan yang linear positip yaitu makin besar nilai varibel X ,  makin besar pula nilai varibel Y, demikian sebaliknya,  r < 0 telah terjadi hubungan yang linear negatip yaitu makin kecil nilai variabel X,  maka makin besar nilai variabelY, demikian pula sebaliknya.
Jika r = 1 atau r = -1 artinya telah terjadi hubungan linear sempurna itu berupa  garis lurus, sedangkan untuk nilai r yang mana mengarah kerumus dari koefisien  tersebut adalah :  r =          2 2 2 2 )()(*)()( ))(()( yynxxn yxxyn Keterangan :  r = Koefisien Korelasi  x = Mutasi (variabel bebas)  y = Prestasi Kerja (variabel terikat)  n = Jumlah Sampel   Untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis, data diolah secara statistik  dengan menggunakan alat bantu SPSS (Statistical Product and Services Solution)    versi 12.00.Dalam penelitian ini data yang ada di uji dalam beberapa tahap antara  lain:  a.  Pengujian Hipotesis  Pengertian hipotesis yang dilakukan adalah uji statistik t yaitu uji secara  parsial untuk membuktikan apakah secara individual variabel mutasi sebagai  variabel bebas mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak terhadap  variabel penilaian prestasi kerja sebagai variabel terikat. Dalam pengujian ini  digunakan hipotesis sebagai berikut:  Ho:= 0  Artinya, variabel mutasi sebagai variabel bebas (X) tidak mempunyai  pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel penilaian prestasi kerja  sebagai variabel terikat (Y).
H1:0  Artinya, variabel mutasi sebagai varibel bebas (X) mempunyai pengaruh yang  positif dan signifikan terhadap variabel penilaian prestasi kerja sebagai  variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:  Ho diterima jika t hitung t table pada =5%  H1 diterima jika t hitung t table pada =5%  b.  Uji Koefisien Determinasi (r²)  Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi yaitu untuk melihat  besarnya pengaruh variabel x (mutasi) terhadap variabel y (prestasi kerja). Uji  koefisien determinasi adalah dengan persentase pengkuadratan nilai koefisien  yang ditemukan (sugiyono, 2004:186).
 D = r² x 100 %     

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi