BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini tumbuh dengan pesat, baik itu bisnis besar maupun bisnis usaha kecil dan menengah. Bisnis yang
bergerak dibidang perdagangan pakaian batik yang juga menunjukkan pertumbuhan yang berkembang
pesat. Hal ini karena pakaian batik merupakan
pakaian resmi atau pakaian yang menunjukan budaya asli Indonesia. Sekarang ini batik bukan hanya dugunakan pada acara-acara
formal saja, namun sesuai perkembangannya batik sudah menjadi trend masa kini bagi
masyarakat indonesia sehingga setiap orang memakai batik disetiap kesempatan apa saja.
Semakin melonjaknya
permintaan terhadap pakaian batik, maka semakin banyak juga toko-toko yang menjual pakaian batik baik
secara eceran maupun grosiran. Untuk itu setiap toko harus mampu dalam promosi produk-produk yang
dijualnya untuk merangsang konsumen melakukan
pengambilan keputusan pembelian dan juga untuk menghadapi persaingan pasar.
Alat promosi
pemasaran tersebut adalah komunikasi pemasaran atau disebut juga sebagai bauran
promosi. Secara umum, komunikasi
pemasaran berusaha memberikan pengaruh dalam proses pengambilan keputusan pelanggan. Ada beberapa
tahapan pengambilan keputusan yang kerap terjadi pada pelanggan yaitu; kesadaran dan
pengetahuan tentang toko, sikap yang menyenangi, mengunjungi toko secara ulang.
Menurut Setiadi
(2003:235) peran penting dari komunikasi juga berkaitan dengan membujuk konsumen yang saat ini dimiliki dan
juga konsumen potensial untuk melakukan pembelian.
Pesan yang disampaikan dalam komunikasi bersifat persuasif, yaitu bagaimana membujuk konsumen untuk melakukan tindakan
pembelian. Ada beberapa elemen penting dalam
komunikasi pemasaran, diantaranya adalah Advertising (periklanan), Personal
Selling (penjualan pribadi), Sales
Promotion (promosi penjualan), Publishitas (kehumasan) dan Direct Marketing (pemasaran langsung). Komunikasi pemasaran ini juga disebut sebagai
bauran pemasaran. Namun pada skripsi ini
penulis hanya mengemukakan tiga elemen
saja, yaitu Advertising, Personal
Selling dan Sales Promotion, hal ini dikarenakan toko Perkasatex 3 Medan sebagai tempat penelitian ini sendiri
hanyalah jenis usaha kecil dan menengah yang tidak melakukan kegiatan bauran promosi lainnya
yaitu Publishitas dan Direct Marketing.
Pada umumnya kegiatan seluruh bauran
promosi hanya dilakukan oleh perusahaan besar saja yang memiliki kemampuan biaya operasional yang
memadai.
Menurut Armstrong
dan Kotler (2001 : 153) periklanan adalah segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi
dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang, atau jasa. Secara umum, tujuan periklanan (advertising)
ada tiga yaitu, untuk mengingatkan,
untuk membandingkan dan informatif. Pada masalah ini, toko Perkasatex 3 Medan
menggunakan periklanan melalui papan nama (billboards), spanduk, dan melalui
media internet.
Berbeda dengan
iklan yang bertujuan untuk kesadaran dan citra dalam jangka panjang, para pemilik toko butuh suatu alat untuk
merangsang pembeli mempercepat pembelian/transaksi.
Alat tersebut
adalah Promosi Penjualan (sales promotion). Menurut Tjiptono (2001: 229), promosi penjualan merupakan bentuk persuasif
langsung melalaui penggunaan berbagai intensif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian
produk dengan segera dan dapat meningkatkan jumlah barang yang dibeli kosumen. Dalam hal
ini toko Perkasatex 3 Medan melakukan promosi penjualan (sales promotion) melalui diskon
(potongan harga), dan pemajangan barang dagangan pada toko.
Penjualan pribadi
(personal selling) turut menjadi salah satu lagi alat komunikasi promosi yang dilakukan pada toko Perkasatex 3
medan. Menurut Shimp (2000:281) penjualan perorangan adalah suatu bentuk komunikasi
orang per orang dimana seorang wiraniaga berhubungan langsung dengan konsumen.
Penjualan pribadi diharapkan mampu memberikan respon langsung terhadap pembelian dengan
lebih cepat, karena penjualan pribadi menghadapkan
langsung seorang wiraniaga kepada calon pembeli.
Kegiatan
advertising, personal selling dan sales promotion yang dilakukan oleh toko Perkasatex 3 Medan diharapkan mampu
mempengaruhi prilaku konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Keputusan pembelian merupakan salah satu dari
prilaku konsumen dan terdapat hubungan
yang erat antara prilaku konsumen dengan strategi pemasaran. Menurut Setiadi (2003:9) strategi pemasaran (marketing
strategy) adalah suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai
tujuan organisasi. Biasanya strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan
atau frekuensi prilaku konsumen, seperti
peningkatan kunjungan pada toko tertentu
atau pembelian produk tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran
pemasaran yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih. Suatu bauran pemasaran terdiri
dari elemen produk, promosi, distribusi dan harga.
Strategi dalam
mempromosikan suatu produk atau jasa kepada pelanggan tidak hanya berlaku bagi perusahaan besar saja, tetapi
juga pada jenis usaha toko eceran dan grosir seperti kegiatan usaha yang dilakukan pada toko
Perkasatex 3 Medan. Toko Perkasatex 3 Medan adalah salah satu jenis usaha toko eceran dan grosir
yang menjual pakaian batik. Toko Perkasatex 3 Medan dituntut untuk lebih memberikan kepuasan
kepada konsumen dalam melakukan kegiatan perdagangannya. Mengingat saat ini banyak
sekali jenis usaha yang bergerak dibidang yang sama seperti yang dijalankan toko Perkasatex 3
Medan. Untuk itulah toko Perkasatex 3 Medan melakukan kegiatan komunikasi pemasaran dengan
cara Advertising, Personal selling, dan Sales promotion. Promosi merupakan salah satu aspek
yang penting dalam manajemen pemasaran karena
dengan promosi bisa membuat konsumen yang semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa berubah fikiran dan menjadi
tertarik pada produk tersebut.
Pada dasarnya
kegiatan Advertising, personal Selling dan Sales Promotion dilakukan untuk meningkatkan minat konsumen terhadap
produk yang ditawarkan toko Perkasatex 3
Medan disertai informasi yang lebih
atraktif. Namun kegiatan Advertising, Personal selling dan Sales promotion yang ditawarkan toko Perkasatex 3 medan harus
sesuai dengan biaya operasional. Advertising, Personal Selling dan Sales
promotion yang dilakukan oleh Toko Perkasatex
3 Medan juga diharapkan mampu memberikan
dorongan atau motivasi kepada konsumen untuk melakukan keputusan pembelian dan
dapat meningkatkan penjualan produk pada
Toko Perkasatex 3 Medan.
Berdasarkan uraian
tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Advertising, Personal
Selling, dan Sales promotion Terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Perkasatex 3 Medan”.
B. Perumusan
Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka dir--umuskan masalah sebagai
berikut : “Apakah Advertising, Personal
Selling dan Sales Promotion Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Toko
Perkasatex 3 Medan? C. Kerangka Konseptual Bedasarkan latar belakang dan
perumusan masalah dapat disusun sebuah kerangka konseptual, yaitu : Terdapat hubungan yang erat antara prilaku
konsumen dengan strategi pemasaran.
Menurut Setiadi (2003:9) biasanya strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi
perilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan pada toko tertentu atau pembelian produk
tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran. Salah satu
bauran pemasaran adalah promosi. Kegiatan promosi yang dilakukan toko Perkasatex 3 Medan
meliputi Advertising (Periklanan), Personal Selling
(Penjualan Pribadi), dan Sales Promotion (Promosi Penjualan). Stimuli-stimuli (ranngsangan) dalam bentuk bauran promosi
inilah yang termasuk dalam faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen untuk melakukan keputusan pembelian pada toko Perkasatex 3 Medan.
Advertising (Periklanan)
Keputusan Pembelian (Y) Personal selling (Penjualan Pribadi) Sales Promotion (Promosi
Penjualan) Sumber : Kotler (2001;358), diolah Gambar 1.1 Kerangka Konseptual D.
Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah diatas,
dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam
penelitian ini adalah “ Advertising
(Periklanan), Personal selling (Penjualan pribadi) dan Sales Promotion
(Promosi Penjualan) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada Toko
Perkasatex 3 Medan”.
E. Tujuan dan Manfaat
Penelitian 1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
Advertising (periklanan), Personal selling
( penjualan pribadi) dan Sales promotion ( promosi penjualan ) dalam keputusan pembelian pada Toko Perkasatex 3 Medan.
2. Manfaat dari penelitian
ini adalah : a. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi toko agar lebih kreatif lagi dalam melakukan kegiatan promosi (advertising,
personal selling dan sales promotion).
b. Bagi Pihak Lain Menambah
pengetahuan sebagai bahan masukan jika ingin melanjutkan penelitian dengan tema sejenis ataupun perusahaan sejenis.
c. Bagi Penulis Penulisan
ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta sebaagai sarana untuk latihan berfikir secara logis dan
sistematis. Dan juga suntuk belajar menerapkan
ilmu yang didapat diperkuliahan.
F. Metode
Penelitian 1. Batasan operasional Penelitian
ini membahas tentang keterkaitan antara Advertising, Personal Selling dan Sales Promotion pada Toko Perkasatex 3 Medan
dengan responden adalah konsumen yang membeli
pada Toko Perkasatex 3 Medan.
2. Defenisi Operasional Variabel Defenisi
operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam
penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Defenisi operasional
untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut : a. Variabel Bebas ( Independent Variable) Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel
terikat (Sugiyono, 2001:33). Variabel bebas penelitian ini adalah Advertising ( ), Personal
Selling ( ), dan Sales Promotion ( ).
Defenisi untuk
masing-masing variabel adalah sebagai berikut : 1. Periklanan ( Advertising )
( ) Periklanan adalah komunikasi non
individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan perusahaan dengan
pembiayaan laba serta individu-individu dimana sponsor maupun perusahaan diidentifikasi.
Periklanan yang dilakukan Toko Perkasatex 3 Medan adalah melalui papan nama,spanduk dan
media internet.
2. Penjualan
Pribadi ( Personal Selling ) ( ) Penjualan pribadi adalah interaksi antara
wiraniaga Toko Perkasatex 3 Medan dengan konsumen dan saling bertemu muka yang
ditujukan untuk memperbai, menciptakan, menguasai
atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
3. Promosi
Penjualan ( Sales Promotion ) ( ) Promosi
penjualan merupakan kegiatan-kegiatan pemasaran selain penjualan pribadi dan periklanan yang mendorong efektifitas
pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti : peragaan, pameran,
demonstrasi dan sebagainya.
b. Variabel Terikat
( Dependent Variabel ) (Y) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruji
atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas (Sugiyono, 2003:33). Variabel tidak bebas dalam penelitian ini
adalah keputusan pembelian pada Toko
Perkasatex 3 Medan.
Tabel 1.2 Defenisi
Operasional Variabel No Variabel Indikator Variabel Bentuk Data 1. Periklanan ( Advertising ) (X1) a. Spanduk b.Papan
nama c. Media internet Likert 2.
Penjualan Pribadi ( Personal selling) (X2) a. Komunikasi b.Presentasi (pada acara-
acara tertentu) c. Pelayanan Konsumen Likert
3. Promosi penjualan ( Sales promotion )
(X3) a. Pemajangan barang b.Potongan harga c. Hadiah Likert 4. Keputusan pembelian (Y) a. Harga b. Promosi c.
Tempat d. Produk Likert Sumber : Sugiyono (2004 : 282), diola 3.Lokasi dan
Waktu Penelitian Penelitian ini
dilakukan penulis pada Toko Perkasatex 3 Medan yang berlokasi di Jl. A.
Yani lll Dalam no 60. Penelitian ini dilaksanakan
mulai bulan Januari 2011- Maret 2011.
4.Skala Pengukuran
Variabel Adapun yang menjadi pengukuran data dalam penelitian ini adalah skala
Likert. Menurut Sugiyono (2004:86) skala
likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok tentang fenomena sosial. Untuk keperluan analisa kuantitatif penelitian ini maka peneliti ini maka peneliti
memberikan 5 (lima) alternatif jawaban kepada responden untuk masing-masing vaeriabel dengan menggunakan skala 1 sampai
5, yang dapat dilihat dari Tabel 1.3
berikut : Tabel 1.3 Instrumen Skala likert Sumber : Sugiyono (2004:124) 5.
Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Sugiyono (2002;72) populasi adalah
keseluruhan dari sekumpulan elemen atau objek
dan subjek yang memiliki sejumlah karakteristik umum yang diminati oleh
peneliti untuk dipelajari, diteliti dan
kemudian ditarik kesimpulan. Maka, yang menjadi populasi adalah seluruh konsumen yang berkunjung pada toko Perkasatex
3 Medan dari tahun 2009.
No Pernyataan
Skor 1 Sangat setuju (SS) 5 2
Setuju (S) 4 3 Kurang Setuju (KS) 3 4
Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak setuju (STS) 1 b.
Sampel Menurut Supramono (2003:63) alternative formula yang dapat digunakan
untuk menentukan jumlah sampel pada
populasi yang sulit diketahui adalah sebagai berikut : Dimana : = Jumlah sampel
= Nilai standa normal yang besarnya tergantung α Bila α = 0,05 → Z = 1,67 Bila
α = 0,01 → Z = 1,96 P = Estimasi proporsi populasi Q = (1-P), proporsi populasi
yang diharapkan tidak memiliki karakteristik tertentu d = Tingkat kesalahan
yang dapat ditoleransi Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai
p belum diketahui, maka dapat digunakan
p=0,01. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah : Sehingga sampel dapat
diambil sebesar 96 orang. Penarikan sampel dilakukan denga tekhnik Purposive sampling, yaitu mengambil sejumlah
konsumen yang memiliki kriteria-kriteria tertentu untuk dijadikan responden. kriteria
yang ditetapkan yaitu responden yang membeli pada toko perkasatex 3 Medan lebih dari dua kali
dan usia minimal tujuh belas tahun.
6. Jenis dan Sumber
Data Untuk memperoleh data-data tersebut penulis menggunakan 2 sumber data
yaitu : Untuk memperoleh data-data tersebut penulis menggunakan 2 sumber data
yaitu : a. Data Primer Data primer merupakan penelitian yang dilakukan langsung
kepada objek yang menjadi pusat
penelitian yang ditujukan kepada pemilik toko.
b. Data Sekunder Data
sekunder merupakan penelitian yang dilakukan dalam upaya mendapatkan data-data yang berupa teori-teori dari buku pustaka dan
sumber lainnya seperti data volume penjualan
pada Toko Perkasatex 3 Medan.
7. Tekhnik
Pengumpulan Data a. Daftar Pernyataan (kuisioner) Merupakan suatu daftar yang
berisi pernyataan-pernyataan untuk di isi oleh para responden. Dengan cara mengajukan daftar
pernyataan tersebut kepada konsumen yang membeli di Toko Perkasatex 3 Medan.
b. Studi dokumentasi Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan
data dengan melakukan penelusuran terhadap
dokumen-dokumen yang mendukung dengan cara peninjauan langsung objek yang diteliti guna memudahkan memperoleh data
yang diperlukan.
8. Uji Validitas
dan Reliabilitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah
didapat setelah penelitian merupakan
data yang valid dengan alat ukur digunakan yaitu daftar pertanyaan (kuesioner).
Uji validitas dilakukan pada toko yang
berbeda tapi yang melakukan kegiatan usaha yang sama seperti yang dilakukan oleh toko Perkasatex 3
Medan dengan jumlah responden tiga puluh orang.
Kuisioner dinyataka
valid apabila r positif dimana r hitung lebih besar dari r tabel.
Uji reliabilitas
digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur
gejala yang sama. Kuisioner dinyatakan reliable apabila memiliki kehandalan atau nilai alpha
sebesar 0,60 atau lebih (Ghozali dalam situmorang 2010:75). Alat bantu yang digunakan untuk
mengolah data dalam penelitian ini adalah program SPSS ( Statistical Package for Social
Sciences) 17.0 for Windows.
9. Teknik Analisis
Data a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan
dengan cara merumuskan dan menafsirkan
data yang ada dan dapat memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan dan penganalisaan data, sehingga
dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti.
b. Uji Asumsi Klasik Untuk mendapatkan nilai
perkiraan yang tidak bias dan efisien dari persamaan regresi liniear dengan metode kuadrat terkecil (Least
Square), maka dalam pelaksanaan analisis data harus memenuhi beberapa criteria persyaratan
asumsi klasik. Persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah : 1. Normalitas Uji normalitas memiliki tujuan
yaitu ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal,
yakni distribusi data dengan bentuk lonceng.
Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak melenceng
kekiri atau ke kanan. (Helmi 2008 : 55).
2.
Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji
apakah sebuah grup mempunyai varians
yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada
heteroskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakn terjadi
heteroskedastisitas.
3.Multikoliniearitas
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikoliniearitas dapat dilihat dari
besarnya nilai Tolerance dan VIF
(Variance Inflation Faktor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai yang umum dipakai adalah nilai
tolerance > 0.,1 atau nilai VIF > 10, dan sebaliknya apabila VIF < 10 maka tidak terjadi
multikoliniaritas (Yamin dan Kurniawan,
2009 :91).
c. Analisis Regresi
Linear Berganda Analisis Regresi Linear Berganda adalah analisis yang digunakan
untuk menyajikan data dalam bentuk
angka. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Advertising, Personal selling, dan Sales Promotion dalam
meningkatkan volume penjualan, maka digunakan analisis kuantitatif dengan menggunakan model regresi
linear berganda.
Rumus regresi
linear berganda menurut Sugiyono (2004 : 221) adalah sebagai berikut : Y = a +
b1 x1 + b2x2 + b3x3 + e Keterangan : Y : volume penjualan (variabel dependent) a : konstanta e : Standar Error X1 : periklanan (advertising) X2 : penjualan pribadi (personal selling) X3 : promosi penjualan (sales promotion) b1,
b2, b3 : koefisien regresi Alasan
digunakan metode analisis regresi linear berganda adalah karena analisis ini
dapat memberikan jawaban mengenai
besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Proses selanjutnya
adalah melakukan pembuktian hipotesis yang diajukan dengan perhitungan menggunakan alat bantu program
SPSS (Statistic Product and Service Solution) 17.00 dengan analisis menggunakan: 1. Uji -t
(parsial) Uji –t yaitu menguji apakah
variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumusan hipotesis
sebagai berikut : a. Ho : b1 = b2 = b3 =
0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
(Y).
b. Ha : b1 ≠ b2
≠ b3 =
0 artinya secara
parsial terdapat pengaruh
positif dan signifikan
dari variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y).
Kriteria
pengambilan keputusan dengan menggunakan alpha 5% dan derajat keabsahan (n-k)
kemudian dibandingkan dengan t hitung.
Ho diterima jika t
hitung ≥ t tabel pada α = 5% Ha diterima jika t hitung ≤ t tabel pada α = 5% 2.
Uji-f (Serempak) Uji f digunakan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh
secara positif dan signifikan dari
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut: Ho : b1 = b2
= b3 = 0 : secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
dari variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y) .Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 = 0 artinya secara bersama-sama
terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y).
Kriteria
pengambilan keputusan dengan menggunakan alpha 5% dan derajat keabsahan (n-k), (k-1) kemudian dibandingkan dengan t
hitung.
Ho diterima apabila
f hitung ≤ f tabel pada α = 5%.
Ho diterima apabila
f hitung ≥ f tabel pada α = 5% 3. Koefisien Determinasi (R2) Determinasi
digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain nilai
koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel yang di teliti X
dan Y sebagai variabel terikatnya. Semakin besar nilai koefisien determinasi maka semakin baik
kemampuan varaibel X menerangkan variabel Y.
Jika determinasi
(R2) semakin besar (mendekati 1), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel X adalah besar terhadap variabel Y.
Hal ini menunjukkan
model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Sebaliknya
jika determinasi (R2) semakin kecil (mendekati 0), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel X
terhadap variabel Y semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa model yang digunakan semakin
tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel
X dan variabel Y.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi