BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dunia bisnis identik dengan persaingan. Persaingan yang
terjadi bahkan semakin ketat,
mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaingnya. Strategi yang sangat penting
untuk mendapat perhatian oleh setiap perusahaaan yaitu strategi dalam pemasaran. Strategi pemasaran yang kreatif dan
inovatif yang dijalankan oleh sebuah
perusahaan, berimplikasi pada tercapainya tujuan perusahaan yakni mendapatkan market share (pangsa pasar) dan
penjualan produk yang tinggi.
Proses pembelian
yang spesifik terdiri dari pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku
pasca pembelian. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa untuk sampai ke tahap keputusan pembelian,
diperlukan informasi yang lengkap dan menarik
untuk merangsang dan mempengaruhi keputusan konsumen. Tugas pemasar adalah menyediakan informasi yang
lengkap mengenai suatu produk sehingga
konsumen mengetahui manfaat serta hal-hal yang akan mereka peroleh dari suatu produk.
Perilaku konsumen
semakin dinamis. Hal ini dibuktikan dengan perilaku membeli konsumen yang tidak lagi hanya berdasarkan
pada kebutuhan akan fungsi dari suatu
produk, harga produk, ataupun kualitas dari produk yang akan dibeli, tetapi juga berdasarkan stimulus dari
luar. Konsumen juga semakin selektif dalam
pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat
cepat, sejalan dengan perkembangan
teknologi, yang membuat konsumen dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang suatu produk secara
cepat.
Berdasarkan hal
tersebut, perusahaan harus mampu merancang strategi pemasaran yang efektif sehingga konsumen
memberikan respon yang positif terhadap
produk. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengomunikasikan produknya secara efektif
dalam memperkenalkan produknya serta
menarik perhatian konsumen adalah melalui iklan. Salah satu konsep periklanan yang digunakan oleh perusahaan
yaitu dengan product endorser.
Product
endorser adalah orang yang menyampaikan
pesan iklan atau menganjurkan untuk
membeli suatu produk, yang terdiri dari dua tipe yaitu selebriti dan orang biasa.
Perusahaan lebih
sering menggunakan selebriti untuk mendukung produknya dalam suatu iklan dibandingkan
dengan orang biasa. Hal ini dapat dimaklumi
karena seorang selebriti memiliki kepopuleran, daya tarik fisik, daya tarik seksual, keberanian, bakat,
keberwibawaan atau kekuasaan, yang dapat dijadikan sebagai pemikat bagi konsumen untuk
membeli produk sehingga dapat meningkatkan
penjualan. Selebriti sebagai product endorser
sering disebut dengan marketing
endorser. Pemakaian selebriti sebagai product endorser harus melalui berbagai pertimbangan, diantaranya
yaitu tingkat popularitas dengan permasalahan
apakah selebriti yang dipilih dapat mewakili karakter produk yang sedang diiklankan (Royan, 2004:7). Karakteristik
marketing endorser mencakup daya tarik (attractiveness), yang mengacu pada kecerdasan, sifat-sifat
kepribadian, gaya hidup, daya tarik fisik,
dan sebagainya. Kepercayaan (trustworthiness), mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat dipercayainya seorang
endorser. Keahlian (expertise), yang mengacu
pada pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan yang dimiliki oleh seorang endorser yang berhubungan dengan
iklannya.
Shampoo Clear Men
yang merupakan salah satu produk shampoo dari PT.
Unilever Indonesia,
Tbk adalah produk yang diformulasikan khusus untuk pria.
Dengan kemasan
premium dan parfum maskulin, Shampoo Clear Men hadir dalam 2 varian, yaitu ActivSport dan Hairfall
Decrease. Keberadaan produk ini mampu
memenuhi kebutuhan pria yang semakin menyadari pentingnya merawat diri dan memperhatikan penampilan mereka.
Shampoo Clear Men sebagai shampoonya
para pria mengajak para pria untuk selalu menjaga penampilan mereka dengan rambut bersih terawat tak
berketombe, agar percaya diri, sehingga mereka
dapat tampil lebih menarik saat melakukan aktivitas sehari-hari dan dengan percaya diri untuk berdekatan dengan
wanita yang disukai.
Cristiano Ronaldo
dos Santos Aveiro, yang akrab dikenal dengan nama Cristiano Ronaldo dipilih oleh PT. Unilever
Indonesia, Tbk sebagai selebriti pendukungnya.
Pemilihan ini mempertegas kembali segmentasi dari Clear Men Shampoo yaitu para pria. Cristiano Ronaldo
merupakan pesepakbola kelas dunia yang dipercayai memiliki karakteristik seorang marketing
endorser. Hal ini dibuktikan dengan
atribut yang dimiliki oleh Cristiano Ronaldo yaitu Image yang baik dikalangan para pria, memiliki penampilan
yang menarik, wajah yang tampan,
kemampuan bermain bola yang sangat mengagumkan, karismatik dan sangat populer. Kepopuleran Cristiano Ronaldo
dibuktikan dengan prestasi sebagai atlet
favorit dan terpopuler Piala Dunia 2010 versi Google dan dinobatkan sebagai
atlet paling populer di dunia. Predikat tersebut diambil berdasarkan jumlah teman dalam jejaring sosial Facebook.
Statistik menunjukkan, Ronaldo mengalahkan
ketenaran beberapa atlet dunia, seperti pegolf Tiger Woods, pebasket Kobe Bryant, perenang Michael Phelps,
dan pesepakbola asal Inggris David
Beckham. (www.okezone.com diakses pada tanggal 5 September 2010).
Selain dinobatkan
sebagai atlet terpopuler, Cristiano Ronaldo juga dinobatkan sebagai salah satu dari 10 atlet paling tampan
di Piala Dunia 2010, berdasarkan hasil
survey di www.beautifulpeople.com (diakses pada tanggal 5 September 2010). Seperti ditunjukkan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Sepuluh
Atlet Tertampan di Piala Dunia 2010 No
Atlet (negara) Nilai 1 Fernando Torres (Spanyol) 7,87 2
Cristiano Ronaldo (Portugal) 7,44
3 David Villa (Spanyol) 7,37 4
Iker Casillas (Spanyol) 7,34 5 Kaka (Brazil)
7,27 6 Yoan Gourcuff
(Perancis) 7,01 7 Cesc Fabregas (Spanyol) 6,96 8
Gonzalo Higuain (Argentina) 6,93 9 Fabio Cannavaro (Italia) 6,74 10
Robin Van Persie (Belanda) 6,57 Sumber
:http://hermawayne.blogspot.com Berdasarkan penjelasan dan Tabel 1.1, dapat
dikatakan bahwa Cristiano Ronaldo
merupakan atlet dunia terpopuler saat ini dan salah satu atlet yang memiliki wajah paling tampan di event piala
dunia 2010. Cristiano Ronaldo sebagai marketing endorser Shampoo Clear Men berperan penting dalam pembentukan brand image
(citra merek) produk yang baik dan
tingkat penjualan produk yang positif. Hal ini dibuktikan dengan masuknya Shampoo Clear sebagai salah satu Top
Brand 2010 dalam kategori shampoo. Top
Brand diberikan kepada merek yang
menjadi pilihan utama masyarakat dan
pelanggan. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Top Brand
Award 2010 Kategori Shampoo Merek Top
brand Index (TBI) Sunsilk 25,9 % Clear 20,8 % Pantene 20,1 % Lifebouy 12,2 % Rejoice 6,5 % Dove
5,5 % Zinc 3,5 % Emeron 1,7 % Head & Shoulders 1,2 % Sumber : Majalah Marketing, Edisi
Februari 2010 Penghargaan terhadap produk dari PT. Unilever Indonesia, Tbk ini menjadi bukti bahwa produk shampoo tersebut
masih menjadi Top Mind Share, Commitment
Share, dan Market Share pilihan utama masyarakat (pria) sebagai solusi kebutuhan untuk perawatan rambut.
Komitmen Shampoo Clear Men untuk menjadi
yang terdepan juga ditandai dengan strategi pemanfaatan event World Cup 2010 di Afrika Selatan. Mereka
mengeluarkan Clear Men Shampoo Special Edition dengan slogan “dukung Ronaldo di afrika
Selatan”. Strategi ini berdampak positif
terhadap penjualan produk. Hal ini dibuktikan dengan kembali masuknya Shampoo Clear sebagai salah satu
produk shampoo dalam Best Brand Index
2010. Seperti ditunjukkan pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3 Best
Brand Index 2010 Kategori Shampoo Merek
TOM Brand Sunsilk 24,7 Clear 21,5 Pantene
21,2 Lifebouy 13,6 Rejoice 5,8 Sumber : Majalah SWA, Edisi Juli 2010 Prestasi
ini semakin membuktikan bahwa keberadaan Crisitano Ronaldo sebagai marketing endorser produk clear yakni Shampoo
Clear Men, memiliki peran dalam
meningkatkan brand image dan penjualan produk.
Salah satu segmen
yang ingin dituju oleh Shampoo Clear Men yaitu mahasiswa. Kualitas yang baik, harga yang
terjangkau, serta mudah diperoleh berdampak
pada banyaknya mahasiswa yang menggunakan Shampoo Clear Men sebagai solusi perawatan rambut mereka.
Mahasiswa Politeknik Negeri Medan sudah
tidak asing lagi dengan Shampoo Clear Men dan Cristiano Ronaldo sebagai marketing endorser dari produk ini. Prasurvei yang dilakukan
penulis mendapatkan hasil bahwa banyak
mahasiswa Politeknik Negeri Medan menggunakan
Shampoo Clear Men sebagai produk perawatan rambut mereka.
Berdasarkan uraian
dan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Marketing Endorser (Cristiano Ronaldo) terhadap Keputusan Pembelian Clear Men Shampoo
(Studi Kasus pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan)” B. Perumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut : 1. Apakah marketing endorser
(selebritis) Cristiano Ronaldo berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian Shampoo Clear Men
pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan? 2.
Variabel manakah dari Cristiano Ronaldo yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian
Shampoo Clear Men? C. Kerangka Konseptual Product endorser adalah orang yang menyampaikan pesan iklan
atau menganjurkan untuk membeli suatu
produk, yang terdiri dari dua tipe yaitu selebriti dan orang biasa. Selebriti sebagai
product endorser sering disebut dengan marketing
endorser.
Menurut Ohanian
dalam Royan (2004:8), terdapat tiga faktor yang ada pada selebriti yang dapat mempengaruhi
konsumen untuk membeli, antara lain daya
tarik fisik (attractiveness), adanya keahlian (expertise), dan dapat dipercaya (trustworthiness).
Menurut Kotler
dalam Royan (2004:8), seorang selebriti yang sangat berpengaruh disebabkan memiliki kredibilitas
yang didukung faktor keahlian, sifat
dapat dipercaya dan adanya kesukaan.
Kotler dan
Armstrong (2003:224) menyatakan bahwasanya keputusan pembelian merupakan hasil dari suatu proses
yang terdiri dari lima tahapan yaitu pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian.
Berdasarkan
beberapa teori pendukung tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut : Sumber :
diadaptasi dari Marketing Celebrities (Royan, 2004 : 8) Gambar 1.1 Kerangka
Konseptual Gambar 1.1 menunjukkan bahwa attractiveness, trustworthiness, dan expertise
merupakan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada konsumen.
Ketiga variabel yang dimiliki oleh
Cristiano Ronaldo diharapkan dapat mempengaruhi dan menarik minat konsumen untuk membeli Shampoo Clear Men
sebagai indikasi dari kepercayaan pada
produk yang dihasilkan atas pencitraan yang sesuai oleh konsumen atas selebriti pendukung dengan produk yang
diiklankan.
MARKETING ENDORSER (CRISTIANO
RONALDO) ATTRACTIVENESS (X1) TRUSTWORTHINESS
(X2) EXPERTISE (X3) KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPOO CLEAR MEN (Y) D. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah
yang telah ditetapkan, maka hipotesis dari
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Marketing Endorser (Cristiano Ronaldo) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
Shampoo Clear Men pada mahasiswa
Politeknik Negeri Medan.
2. Variabel expertise yaitu menyangkut keahlian
yaitu pengetahuan selebriti tentang
produk yang diiklankan dan objektivitas
yaitu kemampuan selebriti memberi
keyakinan dan percaya diri pada konsumen tentang suatu produk, merupakan variabel paling
dominan mempengaruhi keputusan pembelian
Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan.
E. Tujuan dan
Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: a.
Mengetahui pengaruh marketing endorser (Cristiano Ronaldo) terhadap keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada
mahasiswa Politeknik Negeri Medan.
b. Mengetahui
variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa
Politeknik Negeri Medan.
2. Manfaat
Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan adalah : a. Bagi peneliti Penelitian
ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk melihat dan memahami penerapan teori-teori dan
literatur yang penulis peroleh di bangku perkuliahan, dan mencoba
membandingkannya dengan praktek yang ada
di lapangan. Dengan demikian akan menambah pemahaman penulis dalam bidang manajemen khususnya
dibidang pemasaran yaitu promosi.
b. Bagi pihak lain Penelitian
ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian dengan objek
ataupun masalah yang sama di masa yang
akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.
F. Metode
Penelitian 1. Batasan Operasional Variabel Batasan operasional dalam penelitian
ini adalah: a. Variabel independen (X), yaitu seberapa besar pengaruh Cristiano
Ronaldo yang terdiri dari variabel attractiveness ( ),
trustworthiness ( ), expertise ( ).
b. Variabel
dependen (Y), keputusan pembelian, yaitu keputusan pembelian pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan.
2. Definisi
Operasional Variabel Definisi variabel akan menuntun peneliti untuk memenuhi
unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
Definisi dari
massing-masing variabel yang diteliti adalah : a. Attractiveness ( ) Menurut
Rossiter dan Percy dalam Royan (2004:18), attractiveness adalah daya tarik selebriti yang terdiri dari tingkat
kesukaan masyarakat (likeability) dan
tingkat kesamaan dengan personality yang
diinginkan konsumen (similarity), dimana
keduanya tidak bisa dipisahkan dan harus saling berdampingan.
Daya tarik
selebriti meliputi keramahan, menyenangkan secara personal, fisik dan pekerjaan sebagai beberapa dari
dimensi penting dari konsep daya tarik
(Shimp, 2003:461).
b. Trustworthiness
( ) Trustworthiness atau kepercayaan
mengacu pada kejujuran, integritas (kesesuaian
atau kemampuan yang menggambarkan kewibawaan) dan dapat dipercayainya seorang pendukung (Shimp,
2003:470).
Trustworthiness
juga menyangkut seberapa besar kepercayaan masyarakat terhadap
endorser yang dapat mempengaruhi
brand awarness yang akhirnya dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen.
c. Expertise ( ) Menyangkut
keahlian yaitu pengetahuan selebriti
tentang produk yang diiklankan
dan objektivitas yaitu kemampuan selebriti memberi keyakinan dan percaya diri pada konsumen tentang suatu
produk (Royan, 2004:8).
d. Keputusan
pembelian (Y) Keputusan pembelian yaitu kegiatan konsumen memilih suatu
produk/jasa dalam melakukan keputusan
pembelian Shampoo Clear Men. Indikatornya adalah sesuai dengan kebutuhan, informasi yang
jelas, memiliki kelebihan merek, dan
melakukan pembelian ulang karena puas.
Tabel 1.4 Definisi
Operasional Variabel Variabel Definisi
Operasional Indikator Skala Ukur
Attractiveness ( ) daya tarik selebriti
yang terdiri dari tingkat kesukaan masyarakat (likeability) dan tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan konsumen (similarity), dimana keduanya tidak
bisa dipisahkan dan harus saling berdampingan.
Daya tarik
selebriti meliputi keramahan, menyenangkan secara personal, fisik dan pekerjaan sebagai beberapa dari dimensi penting dari konsep daya tarik 1. Penampilan fisik 2.Kepribadian 3. Image
anak muda 4. Profesi Likert Trustworthiness
( ) mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat dipercayainya seorang pendukung 1.Dapat dipercaya 2. Keandalan Likert Expertise (
) Menyangkut keahlian yaitu pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan dan objektivitas yaitu kemampuan selebriti memberi keyakinan dan percaya diri pada konsumen tentang suatu produk 1.Keahlian Selebriti pendukung 2.Wawasan tentang produk Likert Keputusan Pembelian (Y) Kegiatan/perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek 1.Pencarian informasi 2.Pertimbangan Likert untuk
membeli 3.Kepercayaan pada selebriti mempengaruhi keputusan pembelian Sumber : Royan (2004 : 8), diolah.
3. Skala Pengukuran
Variabel Penelitian ini menggunakan Skala Likert untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:86).
Skala Likert
menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada berikut ini.
Tabel 1.5 Instrumen
Skala Likert No Pernyataan Skor 1
Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S)
4 3 Kurang Setuju (KS) 3 4
Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2005) (diolah) 4. Lokasi
dan Waktu Penelitian Penelitian ini
dilakukan pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang berlokasi di Jalan Almamater No.1 Kampus USU,
Medan. Waktu penelitian dimulai dari
Bulan November 2010 sampai Januari 2011.
5. Populasi dan
Sampel a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2005:72).
Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa laki-laki Politeknik Negeri Medan yang telah menggunakan
Shampoo Clear Men yang jumlahnya tidak
diketahui. Jumlah mahasiswa laki-laki Politeknik Negeri Medan angkatan 2008-2010 adalah 2253
orang.
b. Sampel Sampel
adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian (Kuncoro, 2003:107).
Menurut Supramono
dan Haryanto (2003:63), alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada
populasi yang sulit diketahui (unidentified)
adalah sebagai berikut: 2 2 ) )( ( ) ( d
q p Z n α = Keterangan: n = jumlah
sampel Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantung α bila α = 0,05 Z = 1,67 bila α = 0,01 Z = 1,96 p
= estimator proporsi populasi q = 1-p d
= penyimpangan yang ditolerir = 10% Untuk memperoleh n (jumlah sampel)
yang besar dan nilai p belum diketahui,
maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian
ini adalah: 2 2 ) )( ( ) ( d q p Z n α = 2 2 ) 1 , 0 ( ) 5 , 0 )( 5 , 0 ( ) 96
, 1 ( = n = 96,04 = 96 orang Teknik
pengambilan sampel menggunakan metode purposive Sampling , yaitu pemilihan sampel berdasarkan
pertimbangan/tujuan tertentu yang disesuaikan
dengan maksud penelitian , dengan kriteria bahwa responden yang dijadikan sampel penelitian adalah
mahasiswa berjenis kelamin lakilaki dan pernah menggunakan Shampoo Clear Men.
6. Jenis dan Sumber
data a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
objek yang diteliti dan untuk
kepentingan studi yang bersangkutan. Data primer diperoleh dengan memberikan pertanyaan
(questionnaire) dan melakukan wawancara
(interview).
b. Data Sekunder Data
sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku,
jurnal, majalah, tabloid, informasi dari
perusahaan ataupun internet untuk mendukung penelitian.
7. Teknik
Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara
(interview) Pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada responden.
b. Daftar
pertanyaan (Questionnaire) Memberikan daftar pertanyaan kepada sampel yang
dijadikan responden.
c. Studi
dokumentasi Mengumpulkan dan mempelajari informasi yang bersumber dari
bukubuku, jurnal, majalah, dan internet yang berkaitan dengan penelitian.
8. Uji Validitas
dan Reliabilitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur (Ginting
dan Situmorang, 2008:172). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid (Sugiyono,
2005:109). Pengujian validitas menggunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan
antara skor butir pertanyaan dengan skor
totalnya, dan bila nilai korelasinya positif dan r hitung ≥ 0,3
maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Reliabilitas adalah
indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama akan
menghasilkan data yang sama, dan bila koefisien korelasi (r) positif dan signifikan, maka instrumen tersebut sudah
dinyatakan reliabel.
Dalam penelitian
ini pengujian validitas dilakukan pada 30 orang diluar sampel. Uji validitas dilakukan pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara dimana kriterianya adalah mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dan pernah
membeli Shampoo Clear Men. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program
SPSS 16,00 for Windows.
9. Metode Analisis Data Metode yang digunakan
penulis dalam penelitian untuk analisis data adalah: a. Metode Analisis Deskriptif Yaitu
metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data, dan mengklasifikasikan data
sehingga dapat diperoleh gambaran umum
secara jelas mengenai objek yang diteliti. Data diperoleh dari data primer berupa questioner
yang telah diisi oleh sejumlah responden.
b. Uji Asumsi
Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias
dan efisiensi maka dilakukan pengujian
asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
1) Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah
distribusi sebuah data mengikuti atau
mendekati distribusi normal. Untuk Mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi
normal atau tidak, dapat dilakukan
dengan analisis grafik dan uji statistik.
c. Analisis Regresi
Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan
dan pengaruh variabel independen yang
jumlahnya dua atau lebih. Analisis regresi
berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (attractiveness, trustworthiness, dan
expertise) terhadap variabel terikat
(keputusan pembelian).
Analisis regresi
berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 16,00 for Windows. Adapun model persamaan yang
digunakan yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana: Y = keputusan pembelian a = konstanta b1, b2, b3 = koefisien regresi X1 = Attractiveness X2 = Trustworthiness X3 = Expertise e = standard error d. Uji Hipotesis Untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap keputusan pembelian maka dilakukan pengujian dengan menggunakan: 1)
Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh pengaruh suatu variabel
independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen.
Kriteria pengujiannya adalah: H0: b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara parsial
tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0: b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠
0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen
terhadap variabel dependen.
Kriteria
pengambilan keputusan adalah: H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% H0
ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5% 2) Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Pengujian
ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat.
Kriteria
pengujiannya adalah: H0: b1, b2, b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0: b1, b2, b3 ≠ 0,
artinya secara serentak terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan dari
variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria
pengambilan keputusan adalah: H0
diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% H0 ditolak jika Fhitung >
Ftabel pada α = 5% 3) Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien Determinasi (R 2 )
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi
variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi (R 2 ) semakin besar (mendekati
satu) menunjukkan semakin baik kemampuan
X menerangkan Y. Dimana 0 < R 2 < 1. sebaliknya, jika Koefisien Determinasi (R 2 ) semakin kecil
(mendekati nol), maka akan dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang
digunakan tidak kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi