Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KOMITMEN KERJA KARYAWAN PADA PT. TIFFA MITRA SEJAHTERA



BAB I  PENDAHULUAN 
 A.  Latar Belakang Masalah   
 Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi  visi, misi dan strategi yang tepat yang didukung oleh strategi sumber daya  manusia dan budaya perusahaan yang tepat pula. Dalam menghadapi perubahan,  diperlukan kehati-hatian untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan  dan sekaligus menjaga kelangsungan organisasi agar mampu bertahan hidup.

 Sejak berdirinya organisasi, secara sadar atau tidak, pendiri meletakkan  dasar bagi budaya organisasi yang didirikan. Mereka mempunyai suatu visi  bagaimana seharusnya organisasi itu, kemudian visi tersebut diimplementasikan  oleh anggota organisasi menjadi perilaku organisasi. Dengan bertumbuhnya  organisasi sebagai hasil interaksi organisasi dengan lingkungannya, secara sadar  nilai-nilai pokok tertentumengalami perubahan.
 Druicker dalam Tika (2006:4) mengatakan budaya organisasi adalah pokok  penyelesaian masalah-masalah externaldan internal yang pelaksanaannya  dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan  kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami,  memikirkan dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait.
 Budaya organisasi sangat penting bagiperusahaan. Budaya organisasi yang  kuat merupakan pembangkit semangat yang paling berpengaruh dalam menuntun  perilaku karena dapat membantu para karyawan melakukan pekerjaanpekerjaannya dengan lebih baik, nilai-nilai budaya dapat diterjemahkan sebagai  filosofi usaha, asumsi dasar, slogan atau moto perusahaan atau organisasi, tujuan  umum organisasi dan prinsip-prinsip yang menjelaskan usaha. Nilai-nilai tersebut  apabila dianut dan dilaksanakan secara bersama oleh pemimpin dan anggota  organisasi dapat memperkuat budaya organisasi.
 Suatu budaya yang kuat ditandai oleh nilai-nilai inti organisasi yang  dipegang kukuh dan disepakati secara luas. Semakin banyak anggota organisasi  yang menerima nilai-nilai inti dan semakin besar komitmen mereka terhadap  nilai-nilai tersebut, semakin kuat suatu budaya. Suatu budaya yang kuat akan  memiliki pengaruh yang besar dalam sikap anggota organisasi dibandingkan  dengan budaya yang lemah.
Komitmen organisasi adalah kuatnya pengenalan dan keterlibatan seseorang  dalam suatu organisasi tertentu. Komitmen juga digambarkan sebagai  kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten karena  menganggap adanya biaya pelaksanaan kegiatan yang lain (berhenti bekerja)  Panggabean (2002:135).
 PT. Tiffa Mitra Sejahtera merupakan satu dari sekian perusahaan yang  bergerak di jasa outsourching(tenaga kerja kontrak) yang mempunyai 16 Mitra  perusahaan di kota Medan yang mana salah satu mitra usahanya adalah PT. City  Financial. Perusahaan ini mempunyai  visi, misi dan nilai-nilai yang  mencerminkan budaya untuk mencapai tujuan perusahaan. Adapun budaya yang  dicerminkan oleh perusahaan seperti Pemberian motivasi seminggu sekali,  persahabatan antar karyawan, kerja keras dalam mencapai target serta adanya  kegiatan-kegiatan lain di luar perusahaan.
 Menurut Robbin (2002:282), Suatu budaya yang kuat akan memperlihatkan  kesepakatan yang tinggi mengenai tujuan organisasi di antara anggotaanggotanya. Kebulatan suara terhadap tujuan akan membentuk keterikatan,  kesetiaan dan komitmen organisasi. Kondisi ini selanjutnya akan mengurangi  kecenderungan karyawan untuk keluar dari organisasi.
 Komitmen kerja karyawan di PT. Tiffa Mitra Sejahtera terhadap  pelaksanaan budaya kerja di perusahaan dapat juga dilihat pada rekapitulasi  absensi karyawan dari tabel 1.1 dibawah ini.
Tabel 1.Rekapitulasi Absensi Karyawan  22 Oktober s/d 21 November 200No. Tanggal  X Stk Sd I C Jumlah 1  22 Okt s/d 28 Okt 2007    2  8   12  29 Okt s/d 4 Nov 2007     1   3  5 Nov s/d 11 Nov 2007   1   7   4  12 Nov s/d 18 Nov 2007     3   5  19 Nov s/d 21 Nov 2007     2   Jumlah   1 2 21  2Sumber : Data PT. Tiffa Mitra Sejahtera (data diolah)  Keterangan :  X : Tidak hadir tanpa keterangan  Stk : Sakit tanpa keterangan  Sd : Sakit dengan surat keterangan Dokter/rawat inap  I : Ijin  C : Cuti   Meskipun PT. Tiffa Mitra Sejahtera memberlakukan budaya pemotongan  insentif untuk karyawan yang memiliki status absen, namun dapat dilihat pada  tabel 1.1 menunjukkan karyawan kurang disiplin yang dapat dibuktikan dengan  adanya karyawan yang seringijin dan tidak hadir tanpaketerangan. Oleh sebab  itu perusahaan seharusnya mampu  mengubah budaya kerjanya agar dapat  mempertahankan komitmen karyawan terhadap kinerja usahanya guna  menghadapi tantangan dan perubahan di masa depan.
 Sebagai tindak lanjutnya, PT.Tiffa Mitra Sejahtera menghasilkan tata nilai  budaya kerja yang baru yaitu perubahan proses dan sistem kerja terutama dalam  menetapkan sasaran kerja, pembimbingan dan tujuan akhir. Tata nilai yang  dikembangkan saat ini adalah 4 AS (bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras  dan bekerja tuntas).
 Pentingnya budaya kerja bagi perusahaantersebut membuat peneliti tertarik  untuk melakukan penelitian di perusahaantersebut khususnya untuk melihat  seberapa besar budaya kerja mempengaruhi komitmen karyawan di perusahaan.
 Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi  dengan judul “Pengaruh Budaya Kerja TerhadapKomitmen Karyawan Pada  PT. Tiffa Mitra Sejahtera”.
B.  Perumusan Masalah   Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka penulis  merumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah budaya kerja berpengaruh  positif dan signifikan terhadap komitmen karyawan pada PT. Tiffa Mitra  Sejahtera?”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian  1.  Tujuan Penelitian  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya kerja yang  dilakukan oleh karyawan PT. Tiffa Mitra Sejahtera terhadap komitmen  karyawannya.
2.  Manfaat Penelitian  Manfaat yang dapat digunakan dari penelitian ini adalah :  a.  Bagi Penulis  Untuk memperluas wawasan penulis tentang budaya kerja dan kaitannya  dengan komitmen karyawan.
b.  Bagi Perusahaan  Sebagai masukan dan informasi tambahan bagi perusahaan dan pihakpihak yang berkepentingan dalam perusahaan dan akan menjadi bahan  pertimbangan untuk menetapkan kebijakan baru perusahaan tentang  budaya kerja yang berpengaruh terhadap komitmen karyawan dalam upaya  mencapai efektifitas, tujuan dan kelangsungan perusahaan.
c.  Bagi Pihak Lain  Memberikan sumbangan pemikiran atau referensi bagi peneliti yang  nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian  lebih lanjut di masa yang akan datang.
D. Kerangka Konseptual   Menurut Robbins (1996:289) mengatakan bahwa budaya organisasi adalah  sekumpulan sistem nilai yang diakui dan dibuat oleh semua anggotanya yang  membedakan perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Ada sepuluh  karakteristik budaya organisasi menurut Stephen P. Robbins yang terdiri dari:  (1) inisiatif individual, (2) toleransi terhadap tindakan resiko, (3)pengarahan,  (4) integrasi, (5) dukungan manajemen, (6) kontrol, (7) identitas, (8) sistem  imbalan, (9) toleransi terhadap konflik, (10) pola komunikasi.
 Penulis membuat karakteristik budaya organisasi menurut Robbins yang  disesuaikan dengan karakteristik budaya organisasi padaperusahaan yang penulis  teliti, dimana karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :  a.  Gagasan dan kejelasan tujuan organisasidapat disebut sebagai budaya bekerja  cerdas  b.  Arahan, peraturan dapat disebut sebagai budaya bekerja ikhlas  c.  Integrasi dan disiplin dapat disebut sebagai budaya bekerja keras  d.  Tingkat tanggung jawab dapat dikatakan sebagai budaya bekerja tuntas   Suatu budaya kuat ditandai oleh nilai-nilai inti organisasi yang dipegang  kukuh dan disepakati secara luas.
 Komitmen adalah sikap kesediaan diri untuk memegang teguh visi, misi  serta kemauan untuk mengerahkan seluruh usaha dalam melaksanakan tugas.
Komitmen karyawan tidak akan tumbuh dengan sendirinya, ada hubungan  signifikan antara budaya kerja dengan komitmen karyawan. Menurut Robbins  (2002:284), budaya mendorong terciptanyakomitmen organisasi dan  meningkatkan konsistensi sikap karyawan, yang mana keadaan ini akan  menguntungkan sebuah organisasi.
 Berdasarkan teori pendukung dan perumusan masalah yang dikemukakan  penulis, pada gambar 1.1 dibawah ini merupakan suatu kerangka konseptual yang  berfungsi sebagai penuntun, sekaligus  mencerminkan alur berpikir yang  merupakan dasar bagi perumusan hipotesis.
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual  Sumber : Robbins dalam Tika (2006:10) diolah  E.  Hipotesis  Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah  penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Nazir (1988:182).
Adapun hipotesis yang ditemukan sehubungan dengan permasalahan tersebut  adalah “Budaya kerja di PT. Tiffa Mitra Sejahtera berpengaruh positif dan  signifikan terhadap komitmen kerja karyawannya.”  F.  Metodologi Penelitian  1.  Batasan Operasional   Penelitian ini dibatasi oleh ruang lingkup yang membahas budaya kerja  terhadap komitmen karyawan. Adapun yang merupakan budaya kerja yang akan  diteliti adalah bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras, bekerja tuntas di PT.
Tiffa Mitra Sejahtera, Medan.
2.  Definisi Operasional    Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang dikaitkan X dan Y. X disebut  variabel bebas (Independent Variabel = Xi)yang mempengaruhi Y sebagai  variabel tidak bebas (Dependent Variabel = Y). Artinya X mempengaruhi Y atau  Y dipengaruhi X atau Y tergantung pada X.
Budaya kerja  - Bekerja cerdas (XI)  - Bekerja ikhlas (X2)  - Bekerja keras (X3)  - Bekerja tuntas (X4)  Komitmen karyawan (Y)  a.  Variabel Bebas yaitu budaya kerja = X, yang terdiri dari :  1)  Bekerja cerdas (X1)  Karyawan memahami dengan jelas tujuan dari perusahaan dan memiliki  kebebasan berinisiatif memberi gagasan dalam menyelesaikan pekerja  untuk mencapai tujuan organisasi.
2)  Bekerja ikhlas (X2)  tidak merasa terpaksa dalam mengerjakan pekerjaan, mau untuk diarahkan  oleh pimpinan dan mengikuti setiapperaturan yang sudah ditentukan.
3)  Bekerja keras (X3)  Bekerja dengan sungguh-sungguh dimana karyawan datang tepat waktu,  terjalinnya koordinasi yang baik, tidak menunda pekerjaan sehingga  pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
4)  Bekerja tuntas (X4)  Menyelesaikan semua pekerjaan dengan baik serta mampu  mempertanggung jawabkan pekerjaannya.
b.  Variabel tidak bebas (Y) adalah variabel yang nilainya tergantung oleh  variabel lain yakni komitmen karyawan adalah sikap kesediaan diri untuk  memegang teguh visi, misi serta kemauan untuk mengerahkan seluruh usaha  dalam melaksanakan tugas.
Tabel 1.Definisi operasional variabel  No Variabel  Indikator  Skala Pengukuran  1  Bekerja cerdas (X1)  Jelas tujuan perusahaan, kebebasan  berinisiatif  Skala Likert  2 Bekerja ikhlas (X2)  Arahan, mengikuti peraturan,  ketidakterpaksaan  Skala Likert  3  Bekerja keras (X3) Kedisiplinan, koordinasi yang baik  Skala Likert  4 Bekerja tuntas (X4)  Tanggung jawab  Skala Likert  5  Komitmen (Y)  Memegang teguh visi, misi  Skala Likert  Sumber : Robbins dalam Tika (2006:10) diolah  3.  Lokasi dan Waktu Penelitian  Tempat lokasi penelitian ini adalah PT. Tiffa Mitra Sejahtera yang  beralamat di Komp Ruko NCC Blok C-8, Jl. Setia Budi, Tanjung Rejo, Medan.
Sedangkan waktu penelitian adalah bulan September tahun 2007 sampai dengan  Maret 2008.
4.  Populasi   Dalam penelitian ini, penulis melaksanakan pengambilan populasi pada  semua karyawan PT.Tiffa Mitra Sejahtera cabang Setia Budi yang berjumlah 4orang. Menurut pandapat Arikunto  (2002:112) yang menyatakan apabila  subjeknya besar atau lebih besar dari100 orang dapat diambil 20-25%. Sedangkan  karyawan PT. Tiffa Mitra Sejahtera cabang Setia Budi berjumlah lebih kecil dari  100 sehingga penulis mengambil semua populasi dijadikan sampel.
5.  Jenis Data   Jenis data yang digunakan terdiri dari 2 yaitu:  a.  Data primer  Adalah data yang didapat dari sumberpertama. Semua data ini merupakan  data mentah yang kemudian hari akan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu  1sesuai dengan kebutuhannya Umar (2002:81). Data primer diperoleh dengan  memberikan kuesioner dan wawancara kepada karyawan PT. Tiffa Mitra  Sejahtera cabang Setia Budi.
b.  Data sekunder  Adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi lebih informatif  bagi pihak lain. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumendokumen dan laporan-laporan tertulis perusahaan, literatur-literatur yang ada  di perusahaan dan bagian bahan-bahan atau tulisan-tulisan lain yang ada  hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.
6.  Skala Pengukuran Variable   Skala pengukuran yang digunakan adalahSkala Likert sebagai alat untuk  mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang  kejadian atau gejala sosial, Sugiyono (2006:86). Dengan menggunakan skala  likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun itemitem instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Dalam melakukan  penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan  diberikan skor. Skor yangdiberikan adalah :  5 =  Sangat setuju  4 =  Setuju  3 =  Ragu-ragu  2 =  Tidak setuju  1 =  Sangat tidak setuju  17.  Teknik Pengumpulan Data   Teknik yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan  untuk membantu penelitian ini adalah:  a.  Kuesioner adalah pengumpulan datadengan cara mengajukan pertanyaan  melalui daftar pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni kepada  karyawan PT. Tiffa Mitra Sejahtera (sample) tentang variabel yang diteliti  dalam penelitian ini yaitu bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras, bekerja  tuntas dan komitmen karyawan.
b.  Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data atau bahan-bahan  keterangan dengan mengadakan tanya jawab dan tatap muka langsung dengan  pihak perusahaan yang berwenang mengenai masalah yang diteliti.
c.  Studi dokumentasi, dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan  tulisan dari perusahaan serta sumber-sumber lain yang berhubungan.
8.  Metode Analisis Data  Metode analisis data yang dipergunakan dalam skripsi ini adalah:  a.  Metode deskriptif, yaitu suatu metodedimana data yang telah diperoleh,  disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterprestasikan sehingga  diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan  hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah  diisi oleh sejumlah responden penelitian.
b.  Metode analisis regresi linear berganda yaitu untuk memprediksi nilai dari  variable terikat yaitu komitmen karyawan dengan ikut memperhitungkan nilainilai variable bebas budaya kerja yang terdiri daribekerja cerdas, bekerja  ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas sehingga dapat diketahui pengaruh  1positif atau negatif budaya kerja terhadap komitmen karyawan. Analisis ini  menggunakan bantuan aplikasi software SPSS (Statistic Product and Service  Solution)  12,0  for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan  adalah:  Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3+ b4X4 + e  Dimana :  Y  = Komitmen kerja  a   = konstanta  b1-b4 = koefisien regresi  X1 = skor dimensi variabel bekerja cerdas  X2 = skor dimensi variabel bekerja ikhlas  X3 = skor dimensi variabel bekerja keras  X4 = skor dimensi variabel bekerja tuntas  e   = standard error   Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji  statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H0ditolak).
Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam  daerah dimana H0diterima. Dalam penelitian ini data yang ada diuji dengan  beberapa tahap antara lain:  1)  Uji Validitas dan Reliabilitas  Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah  suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas  menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang  seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur  1melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid  jika mengukur tujuannya dengan nyataatau benar. Reliabilitas  menunjukan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam  menjawab hal yang berkaitan dengan daftar pertanyaan yang merupakan  dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk kuesioner. Reliabilitas  variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha>dari 0,60.
2)  Uji Asumsi Klasik  Model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika  model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik yang meliputi:  a)  Uji Normalitas  Yaitu untuk mengetahui apakah data yang diambil telah mengikuti  sebaran distribusi normal atau tidak. Tujuan uji normalitas membuat  generalisasi hasil analisa data sampel.
b)  Uji Multikolineritas  Yaitu untuk mengetahui ada tidaknya variabel yang memiliki  kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model.
Kemiripan antarvariabel independen dalam suatu model akan  menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu  variabel independen dengan variabel independen lainnya  c)  Uji Heteroskesdastisitas  Yaitu untuk mengetahui apakah data yang dianalisis mempunyai  kesamaan variance antara kelompok, jika variance antara kelompok  tidak sama maka analisis tidak boleh dilakukan karena hampir pasti  sudah berbeda.
13)  Uji Hipotesis  a)  Uji Signifikan Individual (Uji – t)  Uji-t menunjukkan seberapa besar pangaruh variable bebas secara  individual terhadap variable terikat.
H0: b1= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif  dan signifikan darivariable bebas (X1, X2,X3,X4) yaitu berupa bekerja  cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas terhadap  komitmen karyawan yaitu variable terikat (Y)  H0: b1 ≠0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan  signifikan dari variable bebas (X1, X 2,X3,X4) yaitu bekerja cerdas,  bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas terhadap komitmen  karyawan yaitu variable terikat (Y)  Kriteria pengambilan keputusan :  H0diterima jika t hitung< t tablepada α= 5%  Haditerima jika t hitung> t table pada α= 5%  b)  Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)  Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable bebas yang  dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama  terhadap variable terikat.
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat  pengaruh yang positif dan signifikan dari variable bebas (X1, X 2,X3, X4) yaitu berupa bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan  bekerja tuntas terhadap komitmen karyawan yaitu variable terikat (Y)  1H0 ≠b1 ≠b2 ≠b3 ≠b4 ≠0, artinya secara bersama-sama terdapat  pengaruh yang positif dan signifikan dari variable bebas (X1, X2,X3, X4 ) yaitu berupa bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan  bekerja tuntas terhadap komitmen karyawan yaitu variable terikat (Y)  Kriteria pengambilan keputusan:  H0diterima jika t hitung< t tablepada α= 5%  Haditerima jika t hitung> t tablepada α= 5%  c)  Koefisien Determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa  kemampuan model dalam menerangkan variable terikat. Jika R semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa  pengaruh variable bebas (X1, X 2, X3, X4) adalah besar terhadap variable  terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk  menerangkan pengaruh variable bebas yang diteliti terhadap variabel  terkait. Sebaliknya, jika R semakin mengecil (mendekati nol) maka  dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel  terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak  kuat untuk menerangkan pengaruh  variabel bebas yang diteliti  terhadap variabel terikat.   

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi