BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia bisnis setiap perusahaan
mempunyai tujuan utama
yaitu untuk memperoleh laba, berkembangnya perusahaan, dan
kontiniuitas perusahaan. Pencapaian tujuan
tersebut tidak hanya berlaku bagi perusahaan industri yang memproduksi
produkproduk yang dijual di pasar tetapi juga berlaku bagi perusahaan jasa.
Sektor jasa dewasa
ini telah mengalami peningkatan yang dramatis dibanding dekade sebelumnya. Hal ini terlihat
darikontribusinya terhadap perekonomian dunia khususnya Indonesia yang mencapai hampir
30%-nya ( Lupiyoadi, 2006: 02). Kontribusi ini dapat dilihat dari segi laba maupun
kemampuannya menyerap sebahagian besar tenaga kerja. Dinamika yang terjadi pada sektor jasa
terlihat dari perkembangan berbagai industri jasa seperti perbankan, asuransi, penerbangan,
telekomunikasi, ritel, pariwisata, dan perusahaan-perusahaan
jasa professional seperti kantor akuntan, konsultan dan pengacara.
Selain itu terlihat
juga dari maraknya organisasi nirlaba, seperti LSM, lembaga pemerintah, rumah sakit, universitas dan lain-lain, yang
kini telah semakin menyadari perlunya peningkatan
orientasi pelayanan kepada konsumen atau pelanggan.
Persaingan dunia
usaha pada masa kini tidak bergerak dalam pasar dengan saingan yang sudah diketahui dan sudah pasti, atau
pilihan pelanggan yang stabil, melainkan dalam perang antar saingan yang terus berubah,
kemajuan teknologi, hukum baru, kebijaksanaan perdagangan yang terkelola, dan turunnya
kesetiaan pelanggan ditambah krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997
hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir memaksa mereka harus terus
berlomba, dan berharap bahwa mereka berjalan searah dengan keinginan masyarakat. Krisis
telah mengakibatkan posisi para pelaku sektor ekonomi berubah. Usaha besar satu persatu
mengalami pailit karena harga bahan baku impor meningkat drastic, biaya cicilan hutang
ikut meningkat akibat nilai tukar Rupiah terhadap Dolar yang menurun dan berfluktuasi.
Sektor perbankan juga ikut terpuruk, memperparah
sektor industri dari sisi permodalan. Satu demi satu perusahaan padat modal tak mampu lagi meneruskan usaha karena tingkat
bunga yang tinggi. Tidak demikian halnya
dengan UKM. Krisis tak sampai membuat UKM terpuruk. Oleh karena itu apa upaya UKM untuk mempertahankan dan
mengembangkan usahanya? Peningkatan daya saing melalui penyempurnaan kualitas adalah
upaya yang harus dilakukan yang berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan yang
berkontribusi pada terciptanya loyalitas pelanggan.
Rumah Bersalin
Ananda ini bergerak dalam bidang pelayanan jasa kesehatan.
Rumah Bersalin
Ananda ini didirikan pada tahun 1978 oleh Hj. Turwati Lubis yang beralamat di jalan PWS No 8 Medan, dan pada
tahun 1987 Rumah Bersalin Ananda melakukan
perluasan Rumah Bersalin fasilitas pendukungnya dengan bantuan modal pinjaman dari Bank sehingga menjadi besar
seperti saat ini.
Rumah Bersalin
Ananda ini dalam meningkatkan kualitas pelayanannya dapat perlihatkan dari peningkatan keuntungan setiap
tahunnya yang dapat dilihat pada tabel 1.berikut ini : Tabel 1.Keuntungan Rumah Bersalin Ananda
2002-200Tahun Keuntungan 2002 200.000.002003
210.000.002004 170.000.002005 200.000.002006 250.000.00Sumber : Rumah Bersalin
Ananda Medan 200Rumah Bersalin Mariani ini pertamakali didirikan pada tahun
1990 di jalan Gatot Subroto Gg Johar No
23 oleh Hj. Mariani pada awal mulanya bukan Sebagai Rumah Bersalin tetapi Praktek Bidan Swasta. Pada
tahun 2000 Rumah Bersalin Mariani pindah ke Gg. Johar No. 5 hal ini dilakukan dalam hal
pengembangan dari Praktek Bidan Swasta menjadi
Rumah Bersalin Mariani Rumah Bersalin
Mariani ini dalam meningkatkan kualitas pelayanannya dapat perlihatkan dari peningkatan keuntungan setiap
tahunnya yang dapat dilihat pada tabel 1.berikut ini : Tabel 1.Keuntungan Rumah Bersalin Mariani
2002-200Tahun Keuntungan 2002 160.000.002003
185.000.002004 217.000.002005 235.000.002006 240.000.00Sumber Rumah Bersalin
Mariani Medan 200Didalam menilai pelayanan, Parasuraman, Zeithamel dan Berry,
dikutip dalam Tjiptono dan Chandra (
2005 ) terdapat lima dimensi utama yang disusun sesuai urutan tingkat kepentingan relatifnya sebagai berikut
: Reliabilitas( reliability), Daya Tanggap( responsiveness), Jaminan ( assurance), Empati
( empathy), Bukti Fisik ( tangibles).
Rumah bersalin
sebagai salah satu UKM yang merupakan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang kesehatan, dimana pihak
perusahaan menjual jasa kepada masyarakat
yang membutuhkannya dalam bentuk pelayanan kesehatan. Dengan dasar seperti yang diuraikan diatas, maka peneliti
memilih objek penelitian di Rumah Bersalin Ananda dan Rumah Bersalin Mariani di Medan,
sehingga penulis memilih judul :” Pengaruh
Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pasien Pada Rumah Bersalin Ananda dan Rumah Bersalin Mariani Medan”.
B.
Perumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Apakah variabel-variabel kualitas pelayanan (kehandalan, daya tanggap,
jaminan, empati, bukti fisik)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien RB Ananda dan RB Mariani di Medan.
2. Variabel kualitas pelayanan manakah yang
berpengaruh positif dan dominan terhadap
loyalitas pasien RB Ananda dan RB Mariani di Medan.
.
C. Kerangka Konseptual Berdasarkan banyak penelitian, kepuasan
pelanggan diperlukan bagi kesuksesan bisnis,
meskipun demikian kepuasan saja tidak cukup untuk membangun dan membentuk baris pelanggan yang loyal. Seperti yang
dijelaskan oleh Griffin ( 2005 ) bahwa penelitian menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan yang
tinggi belum tentu menghasilkan pembelian
berulang dan peningkatan penjualan. Bila kepuasan pelanggan tidak dapat di andalkan, maka pengukuran apa yang terkait
dengan pembelian ulang ? Pengukuran tersebut
adalah Loyalitas pelanggan ( Customer Loyalty).
Didasari latar belakang, perumusan masalah dan
penjelasan diatas maka kerangka pemikiran
dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar
1. 1. Kerangka Konseptual Sumber :
Zeitham et. Al. dalam Tjiptono (2005 : 258 ) Kehandalan ( Reability) Daya Tanggap ( Responsiveness) Jaminan (Assurance) Empati (Emphaty)
Bukti Fisik (Tangibles) Kualitas Pelayanan Loyalitas Pelanggan D.
Hipotesis Berdasarkan latar
belakang dan perumusan masalah diatas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: 1.
Variabel-variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas pasien RB Ananda dan
RB Mariani di Medan.
2. Variabel kehandalan yang dominan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas
pasien RB Ananda dan RB Mariani di Medan.
E. Tujuan dan
Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a)
Untuk mengetahui dan menganalisis variabel-variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pasien RB Ananda dan RB
Mariani di Medan.
b) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
yang paling dominan diantara yang
mempengaruhi loyalitas pasien RB Ananda dan RB Mariani di Medan.
2. Manfaat Penelitian Selain tujuan penelitian yang ingin dicapai,
dilain pihak ada manfaat penelitian yang
diharapkan berguna bagi penulis, bagi perusahaan serta juga bagi para peneliti
lain.
Manfaat yang
diharapkan dalam penelitian ini adalah: a.
Bagi Penulis Penelitian ini
merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teoriteori dan
literatur yang penulis peroleh dari
bangku kuliah kemudian memperdalam pengetahuan
dibidang manajemen pemasaran khususnya dalam riset pasar.
b. Bagi perusahaan Sebagai bahan saran bagi perusahaan dalam
memberikan informasi yang berguna bagi
RB Ananda dan RB Mariani di Medan dalam menentukan kebijakan selanjutnya.
c. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi
bahan perbandingan dalam melakukan penelitian
dimasa yang akan datang.
F. Metode Penelitian 1. Batasan dan Identifikasi Menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan
menganalisis permasalahan, penelitian
ini dibatasi pada persepsi kualitas pelayanan dan loyalitas pasien RB Ananda dan RB Mariani.
Variabel yang
dianalisisdalam penelitian ini adalah Kehandalan (X1), Daya tanggap (X2), Jaminan (X3), Empati (X4), Bentuk Fisik
(X5), Loyalitas Pasien (Y).
2.
Defenisi Operasional Variabel Defenisi
operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
Dalam penelitian ini, defenisi operasional variabelnya adalah sebagai berikut : 1)
Kehandalan (Reliability) Kemampuan
perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat.sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dalam
menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.
2) Daya Tanggap (Responsiveness) Kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk
membantu para pelanggan dan merespon
permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat.
3) Jaminan (Assurance) Perilaku karyawan mampu menumbuhkan
kepercayaaan pelanggan terhadap perusahaan
dan perusahaan dapat menciptakan rasa aman, serta sopan santun, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
untuk menangani setiap pertanyaan atau
masalah pelanggan.
4) Empati (Emphaty).
Memahami masalah
pelanggan dan bertindak demi kepentingan pelanggan, memberi perhatian secara pribadi dan memiliki jam
kerja yang nyaman.
15)
Bentuk Fisik (Tangibles) Daya
tarik fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan yang digunakan serta penampilan karyawan.
6) Loyalitas Pasien Loyalitas pasien terhadap keseluruhan kualitas
pelayanan.
Tabel 1.Defenisi
Operasional Variabel Variabel Indikator
Variabel Skala Pengukuran Reliability (X1) ( Kehandalan ) 1. Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat.
2. Pelayanan pemeriksaan
pengobatan dan perawatan.
3. Jadwal pelayanan
rumah bersalin dijalankan dengan tepat.
4. Prosedur
pelayanan tidak berbelit-belit Skala
likert Responsiveness (X2) ( Daya Tanggap) 1. Kemampuan bidan untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan pasien.
2. Petugas
memberikan informasi yang jelas dan mudah
dimengerti.
3. Tindakan cepat
pada saat pasien membutuhkan.
Skala likert 14. Mengutamakan kepentingan terbaik pasien Assurance (X3) (Jaminan)
1.Pengetahuan dan kemampuan Bidan dalam persalinan.
2. Ketrampilan Bidan, perawat, dan petugas lainnya dalam bekerja.
3. Pelayanan yang sopan dan ramah.
4. Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan Skala likert Empathy (X4) ( Empati ) 1.
Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien 2.
Perhatian terhadap segala keluhan pasien dan keluarganya 3.
Pelayanan yang diberikan kepada semua pasien tanpa memandang status social dan
lainlain 4. Karyawan memiliki kesiapan dalam merespon permintaan-permintaan pasien Skala likert Tangibles(X5) (Bentuk Fisik) 1.
Kebersihan, kerapian dan kenyaman ruangan 2.
Penataan eksterior dan interior ruangan 3.
Kelengkapan, kesiapan, dan kebersihan peralatan yang dipakai 4.
Kerapian dan kebersihan penampilan petugas Skala likert 1Loyalitas Pelanggan (Y) 1.
Melakukan kunjungan berulang dalam memenuhi kebutuhan sebelum dan sesudah persalinan 2.
Mereferensikan kepada orang lain 3. Tidak tertarik untuk berkunjung ke tempat
lain sebelum dan sesudah persalinan 4. Anda
Merasa puas terhadap semua pelayanan yang
diberikan Skala likert Sumber : Tjiptono dan Griffin (2005) 3. Pengukuran Variabel Pada penelitian ini menggunakan skala likert
sebagai alat untuk mengukur variabel dan
dijabarkan menjadi indicator variable yang menjadi titik tolak untuk menyususn
itemitem instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban
setiap item instrument mulai dari sangat
positif hingga sangat negative dan dapat diberikan skor, ( Sugiyono, 2004 : 86 ).
Adapun lima
alternatif yang akan digunakan dalam pemberian skor, yaitu sebagai berikut: Tabel 1. Instrument Skala Likert No Pernyataan
Skor 1 Sangat Setuju ( SS ) 2
Setuju ( S ) 13
Ragu-ragu ( RG ) 4 Tidak Setuju ( TS ) 5
Sangat Tidak Setuju ( STS ) Sumber
: Sugiyono (2004 : 86) 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di RB Ananda di Jalan PWS
No. 8 dan RB Mariani di Jalan Gatot
Subroto, Gang Johar No 5. Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober 2007 – Maret 2008.
5. Populasi dan Sampel.
Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien yang menggunakan jasa di RB Ananda dan RB Mariani TABEL 1.Jumlah Pasien RB Ananda Medan Tahun 2002-200NO TAHUN JUMLAH PASIEN 1 2002
352 2003 383 2004 384 2005
335 2006 33Jumlah 179 1Sumber :
RB Ananda (2008).
TABEL 1.Jumlah
Pasien RB Mariani Medan Tahun 2002-200NO
TAHUN JUMLAH PASIEN 1 2002 482 2003
723 2004 724 2005 725 2006
102Jumlah 366Sumber : RB Mariani (2008).
Tehnik pengambilan
sampel yang digunakan untuk memperoleh data mengenai loyalitas pasien yang mengunakan jasa
di RB Ananda dan RB Mariani adalah
dengan metode quota sampling. Tehnik quota sampling adalah “ Tehnik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah
(kuota) yang diinginkan (Sugiyono, 2004:77). Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebesar 32 orang pasien untuk
masing-masing rumah bersalin yang telah
menggunakan jasa rumah bersalin tersebut minimal 2 kali .
Penentuan sampel
yang lain adalah dengan menggunakan metode "aksidental sampling". Tehnik
aksidental sampling adalah "Tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja
yang bertemu dengan peneliti dan dipandang
cocok sebagai sumber data dan dapat dijadikan sabagai sampel" ( Sugiyono, 2004:77).
16. Tehnik Pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara adalah kegiatan untuk mengumpulkan
data pada objek penelitian dengan cara
melakukan tanya jawab secara langsung kepada responden.
Tujuan wawancara
adalah untuk mendukung tekhnik kuesioner, terutama bila ada yang kurang jelas.
b. Kuesioner Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan melalui daftar
pertanyaan pada objek penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti, yaitu keandalan, daya tanggap,
jaminan, empati, bukti fisik c. Studi Dokumentasi Yaitu pengumpulan data dan informasi dari
buku-buku, jurnal, internet dan sumber
data lain yang berhubungan dengan objeck penelitian, yang nantinya data tersebut digunakan sebagai acuan dan
bahan pertimbangan terhadap apa yang ada
dilapangan.
7. Jenis dan Sumber Data.
Penulis dalam
penelitian yang dilakukan, menggunakan dua jenis data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu: a. Data
Primer Data primer yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer
diperoleh dengan memberikan kuesioner,
melakukan observasi dan wawancara.
1b.
Data sekunder Data sekunder yaitu
data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku,
jurnal, majalah untuk mendukung penelitian
ini.
8. Metode Analisis Data.
Metode analisis
data pada penelitian ini adalah: 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Peneliti dalam melakukan uji ini menggunakan
bantuan program SPSS versi 12.00. Uji
validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang
valid dengan alat ukur yang digunakan
(kuesioner). Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukan
konsistensi di dalam mengukur gejala
yang sama.
2. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan metode
yang digunakan dengan mengadakan
pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3. Metode Analisis Regresi Berganda.
Metode analisis
regresi berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel
(Kehandalan, daya tanggap, jaminan,
empati, bentuk fisik) terhadap variabel terikat (kepuasan pelanggan).
Untuk memperoleh
hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan 1SPSS (Statistic Program andService Solution)versi
12.00. Menurut Sugiyono ( 2003 : 221 )
Model Regresi Berganda yang digunakan adalah: Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e Dimana: Y = Variabel dependen (Loyalitas pelanggan) a = Konstanta b1-5= Koefisien regresi X1= Skor dimensi kehandalan X2= Skor dimensi
Daya Tanggap X3= Skor dimensi Jaminan X4=
Skor dimensi Empati X5= Skor dimensi Bukti fisik e = Epsilon ( Standar Error) Suatu perhitungan statistik disebut signifikan
secara statistik apabila nilai uji
statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik
berada dalam daerah dimana H0diterima.
Dalam analisis
regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu: a. Uji Parsial (uji - t) Uji - t menemukan seberapa besar pengaruh
variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat.
1H0 : b 1 = Artinya secara persial tidak
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X 1, X2, X3, X4, X5) yaitu
berupa variabel kehandalan, daya tanggap
,jaminan, empati dan bentuk fisik
terhadap loyalitas pasien yaitu variabel
terikat (Y).
Ha: b 1 ≠Artinya secara parsial terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X 1, X2, X3, X4, X5) yaitu
berupa variabel kehandalan, daya tanggap,
jaminan, empati dan bentuk fisik terhadap loyalitas pasien yaitu variabel terikat (Y).
Kriteria
pengambilan keputusan: H0diterima jika t
hitung< t tabel pada α= 5 % Ha diterima jika t hitung< t tabel pada α= 5 % b. Uji
Simultan (Uji - F) Uji - F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat.
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = Artinya secara
bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X 1, X2,
X3, X4, X5) yaitu berupa variabel 1kehandalan,
daya tanggap, jaminan, empati dan bentuk fisik terhadap loyalitas pasien yaitu variabel terikat (Y).
Ha: b1 ≠ b2 ≠b3 ≠b4 ≠b5 ≠Artinya secara
bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X 1, X2, X3, X4, X5) yaitu
berupa variabel kehandalan, daya tanggap,
jaminan, empati dan bentuk fisik terhadap loyalitas pasien yaitu variabel terikat (Y).
Kriteria
pengambilan keputusan : H0diterima jika
F hitung< F tabel pada α= 5 % Haditerima jika F hitung< F tabel pada α= 5 % c.
Koefisien Determinasi Koefisien
determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika
R semakin besar (mendekati satu), maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X 1, X2, X3, X4, X5) adalah besar terhadap variabel terikat
(Y). Hal ini berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel bebas (X1, X 1, X2,
X3, X4, X5) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model
yang digunakan tidak
kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap
variabel terika
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi