Sabtu, 22 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH CREDIT SCORING MODELTERHADAP KOLEKTIBILITAS KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA



 BAB I  PENDAHULUAN
  A.  Latar Belakang  
 Di tengah persaingan bisnis saat ini, bisnis perbankan ke depan  nampaknya lebih mendapat perhatian daripelaku ekonomi. Kompleksitas masalah  merupakan tantangan bagi bisnis bank sekarang dan akan semakin kompleks pada  masa depan. Dalam lingkungan perbankan sendiri diharapkan telah dilakukan  berbagai langkah penyesuaian dengan lingkungan yang terus berubah. Bisnis  perbankan secara garis besar terbagi dalam tiga kelompok kegiatan utama bank  yang sangat perlu dikelola secara professional yaitu kegiatan penghimpunan dana  (funding)menyalurkan dana (lending)dan penyediaan jasa lainnya (service).

Makin tajamnya persaingan mendorong bank-bank untuk lebih  meningkatkan teknologi informasi (IT) serta mutu sumber daya manusianya,  sehingga mampu menerapkan konsep pemberian kredit yang sesuai dan mengacu  kepada prinsip kehati-hatian  (prudential banking practice)serta dengan  menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corperate governance).
Bank sebagai sebuah lembaga intermediasi adalah menyalurkan dana atau  kredit (lending). Kredit merupakan kegiatan bank yang terbesar dan juga sumber  pendapatan yang terbesar pula, pada bank konvensional pendapatan tersebut  diperoleh melalui spreadyang merupakan selisih antara bunga simpanan dan  bunga pinjaman. Sejak terjadinya krisismoneter pada pertengahan tahun 19sampai sekarang kredit bermasalah  masih merupakan masalah yang belum   terselesaikan dan masih menyimpan berbagai masalah bagi pemerintah dalam hal  ini Bank Indonesia. Dalam dunia perbankan kredit bermasalah merupakan  penyakit yang berbahaya tidak hanya bagi bank sendiri tetapi juga bagi deposan  dan akhirnya akan mempengaruhi sistem perekonomian (Systemic Risk). Sehingga  Bank Indonesia terus mengeluarkan peraturan-peraturan yang menyangkut dalam  penyaluran kredit sampai dengan peraturan yang terakhir dikeluarkan PBI  No.7/2/2005 mengenai penilaian kualitas aktiva produktif.
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) sebagai perusahaan pemberi kredit  (money lender)mempunyai berbagai resiko yang dihadapi dalam kegiatan  bisnisnya. Adapun resiko yang paling mencuat akhir-akhir ini antara lain adalah  resiko kredit yaitu kredit tersebut menjadi tidak dapat ditagih lagi atau macet dan  ini akan berdampak terhadap peningkatan kredit bermasalah (Non Performing  Loan)yang merupakan sebagai salah satu indikator penilaian kesehatan suatu  bank.
Tabel 1.
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang KCP HM. Yamin Medan  Kolektibilitas Kredit KPR  No. Status Kolektibilitas  Jumlah Debitur  31 Desember 2006  31 Desember 201.
2.
3.
4.
5.
Lancar  Dalam Perhatian Khusus  Kurang Lancar  Diragukan  Macet  1.89136 Total  2.884  2.0Sumber : PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang KCP HM. Yamin Medan  Dari Tabel 1.1 di atas dapat dilihat kolektibilitas kredit KPR masih sangat  jauh dari harapan dimana masih banyaknya kredit bermasalah dan ini berpengaruh  terhadap rasio NPL bank. Kredit macet merupakan resiko yang paling sering   terjadi dalam kegiatan operasional bank, adapun tindak lanjut dari kredit macet  tersebut apabila tidak dapat dilakukan restrukturisasi maka pihak BTN akan  melakukan penghapusan hutang (write off).Pada tahun 2006 jumlah kredit macet  KPR BTN sebanyak 97 debitur atau 3.63% dan pada tahun 2007 menurun  menjadi 29 debitur atau sebesar 1,39%. Sampai dengan posisi per 31 Januari  2007, total kredit yang telah di write offuntuk wilayah kerja Bank Tabungan  Negara KCP HM. Yamin Medan Rp. 1.808.560.000,-  penyebab timbulnya kredit sampai dengan write offtidak semuanya  merupakan faktor kesalahan petugas/analiskredit atau faktor internal, melainkan  faktor eksternal seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) dan individu, dan  debitur itu sendiri. Berdasarkan pengalaman yang ada, proses analisis kredit  masih dengan cara-cara tradisional, masih banyak unsur subjektif dan  proposal/berkas permohonan kredit sangat bergantung pada komite kredit, maka  pada akhir tahun 2001 Bank BTN telah melakukan perombakan terhadap proses  dalam penilaian kredit yang lebih mendalam sehingga menjamin kualitas kredit  yang disalurkan. Adapun sistem pola penilaian kredit tersebut yaitu dengan cara  CSM (Credit Scoring Model), dengan CSMini diharapkan dapat membantu dalam  proses persetujuan kredit agarlebih cepat dan konsisten.
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, dilakukan penelitian dengan  judul.  “Pengaruh Credit Scoring Model Terhadap Kolektibilitas Kredit  Pemilihan Rumah Pada PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor  Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan”   B.  Perumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka yang menjadi  perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana pengaruh Credit  Scoring Model terhadap kolektibilitas kredit pemilikan rumah pada Bank BTN  Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan?”  C. Hipotesis  Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu rumusan masalah yang  masih harus diuji kebenarannya secara empiris. Berdasarkan rumusan masalah di  atas, maka yang menjadi hipotesis dari penelitian ini adalah : “Terdapat pengaruh  Credit Scoring Model terhadap kolektibilitas kredit pemilikan rumah pada Bank  BTN Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan”  D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian  1. Tujuan Penelitian  Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan  penelitian ini yaitu :  a.  Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan Credit Scoring Model  pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Pembantu  H.M. Yamin Medan.
b.  Untuk mengetahui dan menganalisispengaruh CreditScoring Model  terhadap kolektibilitas kredit pemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan  Negara (Persero) Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan.
 2. Manfaat Penelitian   Adapun manfaat penelitian ini adalah :  a.  Bagi penulis, penelitian bermanfaat sebagai wadah penerapan ilmu  pengetahuan yang didapat selama dibangku kuliah dan pengembangan  wawasan di dunia kerja yang sesungguhnya.
b.  Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi  pihak manajemen PT. Bank Tabungan Negara (Persero) KCP H.M.
Yamin Medan dalam hal penyaluran kredit.
c.  Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana  pengembangan penelitian – penelitian lebih lanjut.
E.  Metode Penelitian  1. Tempat dan Waktu Penelitian  Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) KCP  H.M. Yamin Medan yang beralamat di Jl. H.M. Yamin Medan. Penelitian ini  dilakukan mulai bulan Agustus 2007 sampai dengan Februari 2008. Rancangan  waktu penelitian dilakukan mulai daritahap persiapan, pelaksanaan dan  penyelesaian penelitian secara keseluruhan.
2. Jenis dan Sumber Data   Jenis data yang dgunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh  tidak langsung berasal dari narasumber akan tetapi melalui orang lain atau lewat  dokumen. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan di PT. Bank Tabungan Negara   (Persero) Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan yaitu dengan meminta  bantuan kepada bagian kredit untuk memperoleh data yang meliputi :  a.  Perkembangan jumlah debitur KBP dari tahun 2006 s/d 20b.  Skor masing – masing debitur pada saat diterimanya aplikaksi KPR dan  diambilnya suatu keputusan untuk menyetujui diberikannya KPR kepada  debitur.
3. Teknik Pengumpulan Data  Dalam melakukan penelitian dan pengumpulan data/informasi yang  dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan 2 (dua) teknik  pengumpulan data, yaitu :  a.  Wawancara (interview), yaitu suatu cara untuk menghimpun data dengan  cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan responden penelitian  untuk dijawab secara lisan.
b.  Studi Dokumentasi, yaitu suatu cara untuk menghimpun data dengan cara  mengumpulkan berbagai dokumen pendukung yang masih relevan dengan  penelitian ini  4. Batasan Operasional  Batasan operasional dalam penelitian ini, penulis membatasinya hanya  mengoperasionalkan data sekunder nilai skorkredit telah ditetapkan PT. Bank  Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan untuk  masing – masing debitur KPR, sedangkan untuk mengukur kolektibilitas hanya  didasarkan rasio umur piutang untuk jangka waktu 2 tahun, yaitu dari tahun 20 sampai dengan tahun 2007, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan koefisien  regresi linier.
5. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel   Sebelum diuraikan tentang jumlah sampel yang akan diambil dalam  penelitian ini, terlebih dahulu diuraikan secara singkat tentang populasi dan  sampel. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KPR di PT.
Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan  yang telah disetujui permohonan KPRnya dari tahun 2006 s/d 2007. Berdasarkan  data yang dihimpun dari PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang  Pembantu H.M. Yamin Medan dari tahun 2006 s/d 2007, tercatat sebanyak 2debitur yang telah disetujui permohonan KPRnya. Dalam penelitian ini tidak  keseluruhan populasi menjadi objek penelitian, melainkan diambil beberapa  sample. Metode pengambilan sample didasarkan atas formulasi berikut ini.
. N. P. Q  s =  d (N-1) + . P. Q  Dimana :  s  = Jumlah sample yang dibutuhkan  p = q  = 0.
d = 0. dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%   Dari jumlah satu populasi sebanyak 240 debitur KPR di PT. Bank Tabungan  Negara (Persero) Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan, dengan taraf  kesalahan 10%, maka jumlah sample yang dianggap representative sebanyak 1debitur (Lihat lampiran 2).
 6. Definisi Operasional Variabeldan Pengukuran Variabel  a. Kolektibilitas Kredit   Variabel ini disebut sebagai variabel terikat (depemdent variable).
Kolektibilitas kredit diartikan sebagai penggolongan kredit berdasarkan tingkat  resiko pengembaliannya. Indikator yang digunakan untuk mengukurvariabel ini  didasarkan atas persentase pengembalian kredit yang diukur sebagai berikut :  1)  Cadangan Umum, yang sekurang-kurangnyasebesar 1 % (satu perseratus)  dari Total Aktiva Produktif.
2)  Cadangan Khusus untuk kredit yang diberikan sekurang-kurangnya  adalah, Dalam Perhatian Khusus (DPK)  5%  Kurang Lancar (KL)  15%  Diragukan (DIR)  50%  Macet  100%  b. Credit Scoring Model   Variabel ini disebut sebagai variabel bebas (independent variable). Cerdit  Scoring Model diartikan sebagai suatu formula atau hitung-hitungan yang  digunakan oleh bank untuk menilai suatu permohonan kredit, apakah layak untuk  disetujui atau tidak. Indicator yangdigunakan untuk pengukuran variabel ini  didasarkan atas nilai skor. Unsur – unsur yang dinilai dalam pemodelan ini  ditunjukkan pada Table 1.2.
 Tabel 1.
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang KCP HM. Yamin Medan  Unsur – unsur Credit Scoring Model  Karakteristik yang dinilai  Nilai  Bobot  Nilai akhir  Pendapatan  Jaminan dari atasan Pemohon  Jaminan Keberadaan  Referensi  0.0.0.0.1Sumber: Diadopsi dari Muslich (2000) 1)  Pendapatan diukur berdasarkan Gaji bersihyang diterima debitur (Gaji bersih  = Gaji kotor – (biaya hidup + angusaran pinjaman) dengan pembobotan  sebagai berikut :  a)  Gaji bersih < Rp. 850.000,- diberi bobot 0.b)  Gaji bersih > Rp. 850.000,- s/ d Rp. 1.700.000,- diberi bobot 0.c)  Gaji bersih > Rp. 1.700.000,- s/d Rp. 2.550.000,- diberi bobot 0.d)  Gaji bersih > Rp. 2.550.000,- s/d Rp. 3.400.000,- diberi bobot 0.e)  Gaji bersih > Rp. 3.400.000,- diberi bobot 0.2)  Jaminan dari atasan pemohon diukur bedasarkan ada atau tidaknya konfirmasi  tertulis dari atasan dimana debitur bekerja.
a)  Tidak ada jaminan dari atasan pemohon diberi bobot 0.b)  Ada jamina dari atasan pemohon diberi bobot maksimum 0.3)  Jaminan keberadaan merupakan jaminan fisik yang dititipkan ke Bank.
Jaminan dapat dapat berupa kartu kepegawaian, jaminan fisik (surat tanah,  BPKB Mobil atau kendaraan bermotor lainnya).
a)  Tidak ada jaminan tambahan diberi bobot 0.b)  Jaminan tambahan kartu kepegawaian/fisik diberi bobot maksimum 0.
14)  Referensi diukur berdasarkan jabatan, tokoh, dan debitur potensial.
a)  Tidak ada referensi diberi bobot 0.b)  Ada referensi dari pejabat/tokoh/debitur potensial diberi bobot maksimum  0.7. Metode Analisis Data  Dalam menganalisa persoalan – persoalan atau masalah –masalah yang  sebelumnya telah diuraikan pada sub bab sebelumnya, maka untuk memecahkan  masalah – masalah tersebut penulis menggunakan dua jenis metode analisis,  antara lain : Metode Analisis yang bersifat Deskriptif, yaitu merumuskan dan  menafsirkan data serta keterangan – keterangan yang diperoleh, dengan kata lain  memecahkan masalah dengan jalan mengumpulkan, menyusun,  mengklasifikasikan data dan mengadakan interpretasi sehingga memberikan  suatu gambaran atas permasalahan yang dianalisa.
8. Uji Hipotesis  Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji persamaan regresi  linier berganda. Uji ini digunakan untuk mengetahui besar pengaruh antara:  Variable independen (X1, X2, X 3 dan X4) dengan variable dependen (Y). model  persamaan yang digunakan :  Y =  β0+ β1X1+ β2X2+ β3X3 + β4X4 +  Dimana :  Y  = Kolektibilitas kredit  X1= Pendapatan  X2 = Jaminan dari Atasan Pemohon   X3 = Jaminan Keberadaan   1X4 = Referensi  β  = Nilai Intercept  = Nilai residual variable bebas   Untuk membuktikan hipotesis maka digunakan alat uji sebagai berikut :  1. Uji F, dengan maksud menguji apakah secara simultan variabel bebas  berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95 %  (=0,05).
Urutan uji F  a.  Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif.
H0:  β1= β2 = β3 =…………….=β8= 0   Ha : Paling sedikit ada satu βi  0  i = 1,2,3,…….
b.  Menghitung F-hitung dengan menggunakan rumus yaitu :   dimana : R= koefesien determinasi  n = jumlah sampel    k = jumlah variabel bebas  Dengan kriteria tersebut, diperoleh nilai Fhitungyang dibandingkan dengan  Ftabeldengan tingkat resiko (level of significant) dalam hal ini 0,05 dan  degree of freedom= n-k-1.
c.  Kriteria Pengujian :  dimana : Fhitung Ftabel  = H0ditolak   Fhitung Ftabel  = H0diterima 2. Uji-tstatistik, untuk menguji pengaruh secaraparsial antara variabel bebas  terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap  konstan, dengan tingkat keyakinan 95 % (= 0,05).
Urutan Uji t :   1 //   knR kR F  1a.  Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif.
H0:  βi = 0  i = 1,2,3,….....
Ha :  βi0 i = 1,2,3,…….
b.  Menghitung t-hitung dengan menggunakan rumus :  dimana :   bi  = koefesien regresi masing-masing variabel    Sbi = standar errormasing-masing variabel  Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai thitungyang kemudian  dibandingkan dengan ttabel pada tingkat keyakinan 95%.
c. Kriteria pengujian :  t hitung  t tabel= H0ditolak t hitung  ttabel= H0diterima  Untuk ketepatan penghitungan sekaligus mengurangi human errors, penulis  tidak melakukan perhitungan secara manual akan tetapi dengan menggunakan  program komputer yang dibuat khusus untuk membantu pengolahan data statistik,  yaitu program SPSS (statistiacal packages for social siciences)Versi 14.0,  aplikasi ilmu sosial.Penetapan tingkat signifikansi pada confidence level 95%  atau  0.05. Dengan menggunakan program SPSS disamping untuk memperoleh  hasil yang akurat dan tepat, juga pengolahan dapat dilakukan dengan cepat.
Uji akan dilakukan satu sisi, karena akan dicarikorelasi dari masing –  masing variable satu arah. Sedangkan untuk pengambilan keputusan diterima atau  ditolaknya suatu hipotesis mengacu kepada ketentuan :  i i hit sb b t   11.  Jika prob sig (1-tailed) < 0.05, maka H1 dan  H2 diterima atau terdapat  korelasi dan pengaruh antar variable yang diteliti.
2.  Jika prob sig (1-tailed) > 0.05, maka H1 dan H2 ditolak atau tidak terdapat  korelasi dan pengaruh antar variable yang diteliti.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi