Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH DESAIN PEKERJAAN TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA KANTOR REGIONAL VI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA



BAB I PENDAHULUAN
 1.1. Latar Belakang Masalah 
Kedudukan sumber daya manusia di dalam perjalanan sebuah organisasi  merupakan suatu hal yang sangat penting. Oleh karena itu dibutuhkan suatu  manajemen sumber daya manusia agar pengelolaan sumber daya manusia dapat  berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan organisasi. Hal ini sejalan dengan  pengertian dari Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai kebijakan dan praktik  yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek orang atau sumber daya  manusia dari sisi manajemen, yang meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan  dan penilaian (Dessler 2005:2).

Setiap organisasi baik organisasi perusahaan, organisasi sosial maupun  organisasi pemerintah mempunyai tujuan yang dapat dicapai melalui pelaksanaan  pekerjaan tertentu, dengan mempergunakan seluruh sumber daya yang ada di  dalam organisasi tersebut, dan yang paling berperan dalam rangka pencapaian  tujuan organisasi adalah sumber daya manusia. Berhasil tidaknya suatu organisasi  sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusia dalam menjalankan  tugas dan fungsinya dalam organisasi. Manusia selalu berperan aktif dan paling  dominan dalam setiap aktifitas organisasi karena manusia menjadi perencana,  pelaku dan sekaligus penentu terwujudnya tujuan organisasi.
Tujuan organisasi tidak akan terwujud tanpa peran aktif dari pegawai,  secanggih apapun alat, mesin, dan sebagainya yang tersedia, namun tanpa   tersedianya SDM yang handal, maka keberadaan alat, mesin dan sebagainya itu  tidak dapat berfungsi secara maksimal. Demi mencapai tujuan perusahaan selalu  mengharapkan agar pegawainya mempunyai semangat kerja, sehingga bisa  mencapai tujuan organisasi.
Menurut Sculler dan Jackson (2001:71), semangat kerja merupakan suatu  kondisi bagaimana seorang pegawai melakukan pekerjaan sehari-hari. Semakin  tinggi semangat kerja maka akan meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
Tingkat semangat kerja pegawai dapat dilihat dari tingkat absensi pegawai,  lamanya suatu pekerjaan dilakukan oleh pegawai, kegelisahan kerja, tingkat  perpindahan, dan banyaknya tuntutan kerja pegawai.
Setiap pegawai pada sebuah perusahaan pastilah akan menghadapi  permasalahan-permasalahan yang mengakibatkan tekanan kerja yang tinggi. Hal  inilah yang mengkondisikan pegawai sulit memiliki semangat dalam bekerja.
Dengan dibuatnya desain pekerjaan organisasi yang terstruktur dan jelas akan  membantu mempengaruhi secara positif kondisi kerja pegawai sehingga akan  membantu membangkitkan semangat kerja pada pegawai.
Desain Pekerjaan adalah spesifikasi isi, metode dan hubungan berbagai  perkerjaan untuk memenuhi tuntutan bisnis dan kebutuhan pribadi pemegang  pekerjaan secara individu maupun tim (Sunarto 2005 : 78). Desain pekerjaan akan  memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh setiap pegawai,  apabila desain pekerjaan yang diberikan kurang jelas akan mengakibatkan  pegawai kurang mengetahui tugas  dan tanggung jawabnya yang akan   mempengaruhi semangat pegawai dalam bekerja, hal ini mengakibatkan pekerjaan tidak dapat terlaksana dengan baik.
Desain pekerjaan mutlak diperlukan oleh setiap organisasi karena dalam  desain pekerjaan, yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah  pekerjaan atau sekelompok pekerjaan agar perkerjaan yang dilakukan menjadi  terarah jelas dan pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Desain  pekerjaan senantiasa mempengaruhi seluruh kondisi dasar perilaku individuindividu dalam perusahaan dengan menciptakan motivasi pada setiap pegawainya  yaitu dengan cara membuat desain pekerjaan yang jelas signifikansi tugasnya,  keberagaman tugas yang dikerjakan dan apakah pekerjaan yang dibuat dapat  mengembangkan kemampuan pegawainya dan pemimpin adalah faktor dominan  yang paling mempengaruhi bagaimana desain pekerjaan itu dibuat.
Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) sebagai lembaga pemerintah non  kementerian Negara, bertanggung jawab dalam bidang manajemen kepegawaian  Negara, khususnya manajemen Pegawai Negeri Sipil di Indonesia turut serta pula  dalam menjalankan salah satu program pemerintah dalam reformasi birokrasi  dimana pada dasarnya diperlukan pegawai yang dihadirkan untuk memberikan  pelayanan kepada masyarakat. Meskipun birokrasi publik memiliki ciri-ciri yang  berbeda dengan organisasi bisnis, tetapi dalam menjalankan misi, tujuan dan  programnya menganut prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, dan menempatkan  masyarakat sebagai stakeholder  yang harus dilayani secara optimal. Layanan  publik, merupakan hak masyarakat yang pada dasarnya mengandung prinsip:  kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab,   kelengkapan sarana, dan prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan, kesopanan  keramahan, dan kenyamanan.
Badan Kepegawaian Negara mencoba melakukan terobosan – terobosan  dalam memenuhi tuntutan dari masyarakat atas reformasi birokrasi, khususnya  dalam bidang manajemen kepegawaian Negara. Terobosan yang telah dilakukan  Kepala Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan, dengan cara  membentuk Pilot Projeck pelayanan di Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun  dengan melakukan perubahan – perubahan secara signifikan melalui serangkaian  kegiatan pembaharuan secara konsepsional, sistematis, dan berkelanjutan dengan  cara terlebih dahulu mengejar ISO dalam bidang pelayan publik, dalam rangka  mengejar ISO pelayanan publik.
Pembenahan yang dilakukan dalam rangka menunjang terwujudnya  reformasi birokrasi, Kepala Kantor Regional terlebih dahulu melakukan  pembenahan dari berbagai aspek pelayannya dengan menciptakan blue Print  kegiatan Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan, yang antara  lain : Melakukan Pemetaan Pegawai, Mutasi pegawai, Membuat standart  Operasional Prosedur (SOP), Mengejar ISO, Pengkajian Ulang Struktur  Organisasi, Pegawai yang memiliki Double Skill.
Dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi tersebut maka sudah  sewajarnya pengelolaan kepegawaian mendapat perhatian yang sangat besar dari  organisasi, karena pegawai sangat berperan penting di dalam  mewujudkan  reformasi birokrasi tersebut. Setiap pegawai memiliki tanggung jawab yang besar  dan tugas yang tidak sedikit dan setiap pegawai diharapkan tidak melakukan   kesalahan dalam pekerjaan. Oleh karena itu seharusnya setiap pegawai Kantor  Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan haruslah didukung oleh desain  pekerjaan yang cukup jelas agar setiap pegawai dapat menjalankan tugas dengan  sebaik-baiknya dan dengan kesalahan yang seminim-minimnya.
Untuk itu dibutuhkan pemahaman pegawai  terhadap desain pekerjaan  yang dapat menciptakan semangat kerja pegawai, dengan semangat kerja tersebut  pegawai akan sungguh-sungguh dan sepenuhnya memberikan kemampuannya  untuk melaksanakan pekerjaannya, sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan  oleh Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara.
Berdasarkan dari observasi yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa  desain pekerjaan yang disampaikan atasan kepada bawahan pada Kantor Regional  VI Badan Kepegawaian Negara sering terjadi kesalahan-kesalahan yang dilakukan  pegawai dalam melakukan pekerjaannya dan ketidakjelasan itu mempengaruhi  semangat bekerja pegawainya, serta  pekerjaan yang harus diselesaikan pegawai  belum sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Standar Operasional Prosedur Kantor Regional IV Badan Kepegawaian Negara Medan. Dengan beban kerja  tersebut dalam melakukan tugasnya  masih terlihat beberapa pegawai yang tidak  patuh terhadap peraturan kehadiran maupun displin dalam waktu pada saat sedang  bekerja misalnya pada waktu masuk jam istirahat masih ada beberapa pegawai  yang tidak tepat waktu, masuk jam kerja seharusnya pukul 13.00 wib tapi mereka  masuk kerja pukul 14.00.
Dari sikap serta semangat kerja pegawai di Kantor Regional VI Badan  Kepegawaian Negara Medan terlihat jelas bahwa para pegawai banyak   menghindari bahkan tidak mematuhi peraturan kehadiran. Dikarenakan  pekerjaannya tidak sesuai dengan keahlianya ataupun kemampuan pegawai,  dan  beban kerja yang harus dilakukan oleh pegawai sehingga masih banyak pegawai  tidak hadir dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab selayaknya pegawai.
Tingkat absensi pegawai pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara  sebagai berikut :  Tabel 1.1 Laporan Absensi Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara (dalam satuan orang)   No  Keterangan Bulan November-2010 Desember -2010  Januari -2011  Februari -2011  Maret - 2011 Jumlah  %  Jumlah  %  Jumlah  %  Jumlah  %  Jumlah  % 1 Kehadiran  pegawai penuh  122  87  108  77  115  82  125  89  129  92 2  Sakit  11  8  13  9  18  13  7  5  7  5 3 Izin keperluan  lain  7  5  19  14  5  4  8  6  4  3 Jumlah  140  100  140  100  140  100  140  100  140  100 Sumber : Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara (data diolah) Berdasarkan Tabel 1.1menunjukkan bahwa pegawai Kantor Regional VI  Badan Kepegawaian Negara Medan tiap bulannya ada yang tidak hadir dengan  berbagai alasan seperti sakit dan izin keperluan lain. Dimana masalah absensi  merupakan masalah yang berkaitan dengan semangat dalam bekerja. Oganisasi  dapat menciptakan semangat kerja pegawai yang baik dengan menciptakan desain  pekerjaan untuk masing-masing individu sehingga dapat terpenuhi tujuan  organisasi.
Berdasarkan uraian tersebut  maka penulis tertarik untuk melihat  bagaimana hubungan antara desain pekerjaan dengan semangat kerja dengan  sebuah penelitian yang berjudul ”Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap   Semangat Kerja Pegawai Pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian  Negara Medan.
1.2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan  maka  perumusan masalah yang dijadikan objek penelitian adalah : ”Apakah desain  pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja pegawai pada  Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan?” 1.3. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan  menganalisis pengaruh desain pekerjaan terhadap semangat kerja pegawai pada  Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan.
1.4 MANFAAT PENELITIAN a. Bagi Perusahaan  Untuk memberi saran dan masukan yang mungkin dapat bermanfaat bagi  organisasi dalam rangka menciptakan desain pekerjaan  yang jelas untuk  mempertahankan dan meningkatkan semangat kerja pegawai.
b. Bagi Pihak Lain  Sebagai pedoman atau referensi dalam melakukan penelitian di masa yang  akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan dengan  desain pekerjaan  pegawai dan semangat kerja pegawai .
c. Bagi Penulis   Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan  teori- teori yang penulis dapatkan baik dari bangku kuliah maupun dari luar dan  memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan di bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya menyangkut desain pekerjaan.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi